Liputan6.com, Jakarta - Beberapa maskapai penerbangan Asia
mengatakan bahwa mereka akan menghindari wilayah udara Iran. Singapore
Airlines mengatakan telah mengalihkan semua rute penerbangan dari
wilayah udara Iran.
Pengumuman itu muncul setelah Iran meluncurkan lebih dari
satu lusin rudal balistik ke arah pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.
“Mengingat perkembangan terbaru di wilayah ini, semua
penerbangan SIA masuk dan keluar Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran,” kata
maskapai itu dalam sebuah pernyataan kepada CNBC yang dikutip Liputan6.com,
Rabu (8/1/2020).
“Kami sedang
memantau situasi dengan cermat dan jika perlu akan segera membuat penyesuaian
yang sesuai dengan rute kami.”
China Airlines Taiwan juga
mengatakan tidak akan terbang di wilayah udara Iran atau Irak karena ketegangan
yang sedang terjadi.
Maskapai penerbangan terbesar di Taiwan, China Airlines
mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan
menyesuaikan rute.
Maskapai penerbangan Taiwan lainnya, EVA Air, dan
Malaysia Airlines juga juga akan menghindari terbang di wilayah udara
Iran.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah kematian
jendral top Iran, Qasem Soleimania, Jumat lalu. Iran bersumpah
akan membalas dendam perbuatan AS tersebut.
Sementara itu, Administrasi Penerbangan Federal AS
mengeluarkan pemberitahuan mengenai pembatasan penerbangan yang melarang
operator penerbangan sipil AS beroperasi di wilayah udara Irak, Iran, dan
perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.
FAA akan terus memonitor peristiwa di Timur Tengah dan akan
terus berkoordinasi dengan mitra keamanan nasional dan berbagi informasi dengan
maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing lainnya.
Sumber : Liputan6, 08.01.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar