20 Desember 2017

[201217.EN.BIZ] Cosco Shipping Ports Volume Growth Slows Down, Overseas Ports Remain Strong



CHINA's major port operator, Cosco Shipping Ports (CSP) saw container volume growth momentum slow down towards the end of the year with overall throughput in November rising 8.9 per cent to 7.52 million TEU from 6.91 million TEU in November 2016, driven by solid performance at its overseas ports and the newer southeast and southwest coast ports.

CSP's overseas ports saw volume soar 42.1 per cent to 1.85 million TEU from 1.30 million TEU in the previous corresponding period as its European terminals in particular did well while key Asian terminals in Singapore and Busan also saw good growth.

Newer terminals kept up their volumes as Guangxi Qinzhou International Container Terminal, the sole terminal in the southwest cluster saw volume rise 22.5 per cent to 135,400 TEU from 110,500 TEU previously. Meanwhile the southeast coast ports saw throughput rise 15.8 per cent to 484,500 TEU from 418,500 TEU.

The continued strength at these ports was offset however by the more mature markets. The Yangtze River Delta ports saw volumes rise 5.3 per cent to 1.66 million TEU from 1.58 million TEU previously, a slide in growth from the 9.6 per cent pace seen in the prior month.

Throughput at CSP's Pearl River Delta ports grew 2.5 per cent to 2.30 million TEU from 2.24 million TEU previously, which was a dramatic drop from the 11.3 per cent pace seen at the end of the high season in October. This however remains the group's port cluster with the highest absolute volume, and the Hong Kong terminals in particular did well in November with double-digit growth.

Finally the Bohai Rim region continues to do badly with volumes absolutely collapsing into a 13.1 per cent decline to 1.10 million TEU from 1.26 million TEU previously as the slow growth of much of the year finally completely gave out, Seatrade Maritime News of Colchester, UK reported.

The port operator said the year-to-date container volume rose 12.9 per to 79.83 million TEU.

Source : HKSG.

[201217.ID.BIZ] Enam Proyeks Strategis Nasional Yang Rampung 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menyelesaikan enam proyek strategis nasional (PSN) pada 2017, sehingga secara kumulatif per 19 Desember 2017 terdapat 26 PSN yang telah selesai mengingat 20 PSN telah rampung di 2016.

Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menyebutkan enam proyek tersebut yaitu jalan akses Tanjung Priok, jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol Surabaya-Mojokerto.

Kemudian, pos lintas batas negara (PLBN) Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu, PLBN Aruk Kabupaten Sambas, dan PLBN Wini Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Nilai enam proyek PSN yang selesai di 2017 mencapai Rp13,1 triliun, sementara estimasi total nilai investasi dari 26 PSN yang telah rampung sebesar Rp46,5 triliun," kata Wahyu, Rabu (19/12).

Dengan telah rampungnya 26 PSN, maka hingga akhir 2017 terdapat 239 PSN dan dua program (ketenagalistrikan dan industri pesawat) yang masih harus diselesaikan.

Wahyu menjelaskan dari 239 PSN dan dua program yang belum rampung, terdapat 145 PSN dan satu program yang masih dalam tahap konstruksi, sembilan proyek dalam tahap transaksi, 85 proyek dan satu program dalam tahap penyiapan.

"Masih banyak yang belum rampung karena proyek seperti jalan tol lebih kompleks mengingat harus disiapkan analisis dampak lingkungan, desain, pembebasan lahan, baru kontruksi. Maka tentunya 'multiyears'," ucap dia.

Wahyu juga menjelaskan bahwa dari 145 PSN yang masih tahap konstruksi, terdapat 37 proyek yang telah beroperasi sebagian dan dalam waktu dekat bisa diselesaikan.

Proyek tersebut di antaranya jalan tol Medan-Tebing Tinggi, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, dan KEK Mandalika.

"Proyek yang telah beroperasi ini kami masih hitung sebagai proyek dalam tahap konstruksi karena belum seluruhnya beroperasi," ujar Wahyu.

PSN adalah proyek terpilih yang memiliki peran strategis atas perekonomian, kesejahteraan sosial, pertahanan, dan kedaulatan nasional yang dapat memperoleh fasilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 j.o. Perpres 58/2017.

Daftar terbaru mencatat terdapat 245 PSN dan dua program dengan total nilai investasi sebesar Rp4.417 triliun. Seluruh PSN dibagi dalam 15 sektor, di mana tiga sektor dengan jumlah proyek terbanyak adalah sektor jalan dengan 74 proyek.

Sumber : Kontan, 20.12.17.

19 Desember 2017

[191217.EN.BIZ] OOCL Boosts Intra-Asia Network With New Japan-Vietnam Service



HONG Kong's Orient Overseas Container Line (OOCL) is to introduce the Japan Vietnam service (KTX7) to expand the current service portfolio by providing more comprehensive network coverage of the markets between Japan and Vietnam.

The container shipping line currently offers six loops in the KTX suite of products, connecting Japan to South East Asia markets and the KTX7 will strategically extend their market reach by adding the call to Shimizu, reports AJOT.

Together with the recently launched JCV service, OOCL will also be able to offer very competitive transit times on two direct services from Haiphong to Japan as well as from Xiamen to Japan which enhances the overall connectivity of the markets being served.

The launch of KTX7 will be via the first sailing from Hong Kong on January 14 with the following port rotation: Osaka, Kobe, Shimizu, Tokyo, Ningbo, Hong Kong, Haiphong, Kaohsiung, Xiamen before returning to Osaka.

Source : HKSG / Photo : JoC.

[191217.ID.BIZ] Adhi Karya dan KAI Teken Adendum Proyek LRT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan penandatanganan Adendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Proyek Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Penandatanganan perjanjian yang dilakukan di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (19/12) tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulkifri dan Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulkifri menyebut nilai investasi untuk proyek LRT yang ditargetkan akan selesai pada Mei 2019 itu mencapai Rp 29,9 triliun.

Dalam perjanjian itu juga tertulis pembangunan prasarana penyelenggaraan LRT Jabodebek ini memiliki kontrak sebesar Rp 22,8 triliun dan sudah termasuk pajak.
Namun begitu, nilai tersebut belum termasuk dengan interest during construction atau beban bunga atas biaya konstruksi dan interest during payment atau beban bunga atas tagihan yang timbul.

Adapun, nilai kontrak ditujukan untuk pekerjaan pembangunan tahap 1 dengan lintas layanan, yaitu Lintas 1 Cawang - Cibubur, Lintas II Cawang - Dukuh Atas, dan Lintas III Cawang - Bekasi Timur.

Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan, setelah penandatanganan tersebut, financial closing akan dilakukan pada Jumat, 22 Desember 2017. "Sekarang dalam proses finalisasi bersama perbankan," ujar Didiek dalam kesempatan yang sama.

Sebagaimana diketahui, dari total investasi mencapai Rp 29,9 triliun, PT KAI bertugas sebagai penyelenggara prasarana dan sarana LRT yang menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,6 triliun, jaminan pemerintah, serta bantuan, dan subsidi dalam pengoperasian LRT.

Adapun pemerintah juga meminta Adhi Karya untuk berinvestasi di sebagian prasarana proyek LRT menggunakan dana PMN senilai Rp 1,4 triliun, sementara sisanya Rp 18,1 triliun didapat dari pinjaman perbankan melalui kredit sindikasi 5 bank.

Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto menambahkan, kredit sindikasi tersebut akan dibayarkan setiap 3 bulan sekali dan pembayaran dimulai pada pertengahan Januari.

"Pertengahan Januari senilai Rp 4,2 triliun. Nanti akan dibayar setiap 3 bulan," ujarnya.

Sumber : Kontan, 19.12.17.

18 Desember 2017

[181217.EN.BIZ] Poll Predicts Cosco to Overtake Maersk in Coming Decade



SINGAPORE's online shipping news Splash 24/7 readers are predicting that China's giant state-backed maritime conglomerate Cosco will overhaul Maersk to become the world's top containerline in the coming decade.

The quarterly online survey Marpoll launched this week met with record voting numbers to date. With more than 200 votes cast in the first 48 hours since the poll went live, 71 per cent of respondents believe Cosco will top Maersk Line to be crowned the world's largest liner within 10 years. One reader cited the "strong and cheap credit" available to Cosco making its move up the rankings easier.

At the end of November analysts at Alphaliner reported that Cosco, aided by the misfortune of its Danish rival, became the largest container carrier for the first time during the third quarter in terms of container liftings.

State-backed Cosco, which merged with China Shipping a couple of years ago, saw its liftings surge 23 per cent to hit 5.49 million TEU in Q3, surpassing Maersk's 5.26 million TEU. Maersk's quarterly results were hit by a massive cyber attack this summer which hampered operations, volumes and revenues in a significant way. The Alphaliner report only looked at listed companies so MSC, the world's second largest liner, was not analysed in the quarterly lifting assessment.

Cosco's US$6.3 billion bid for Hong Kong's OOCL will see it draw around level with France's CMA CGM in the third position in terms of the global liner rankings.

Other issues under the microscope in the latest MarPoll look at freight rates in the various sectors for 2018, private equity and the role of Chinese leasors.

Source : HKSG.