31 Januari 2018

[310118.EN.BIZ] Philippines Hanjin Yard Unveils World's Biggest Box Ship of 21,600 TEU



BANKRUPTCY survivor Hanjin Heavy Industries & Construction (HHIC-Phil) has unveiled the biggest containership in the world for French shipping giant CMA CGM at its Redondo shipyard on Subic Bay.

According to Subic Bay Metropolitan Authority (SBMA) chairwoman Wilma Eisma, this is the first 20,600-TEU ship in the world, surpassing all others, reports the Manila Bulletin.
HHIC-Phil marked this unprecedented feat in a Completion Ceremony at the company's 326-hectare Subic facility.

The vessel is considered as one of the biggest commercial ships in the world today, 400 metres long and 59 metres wide and 33 metres high from keel to monkey's island.

The newly built vessel is the first of three 20,600-TEU class Ultra Large Container ships (ULCS) to be delivered by HHIC-Phil to Marseille-based CMA CGM.

"Building such a huge vessel brought out the best in HHIC-Phil in terms of technology and innovation," said company CEO Gwang Suk Chung.

"Under the technical supervision of classification society Bureau Veritas, HHIC-Phil launched the ship in August ahead of December sea trials," he said.

"This vessel proves the strength and capability of our Subic shipyard to build in a timely manner mega ships of much higher quality tonnage that are now shaping the shipping landscape around the world," said Mr Gwang.

HHIC-Phil is currently building LNG carriers and crude oil tankers, expected to be delivered by 2020.

The yard has recently expanded its business to the building coast guard and combat vessels.

Source : HKSG.

[310118.ID.BIZ] Perusahaan Swasta Mulai Tergiur Proyek Transportasi Massal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor swasta untuk ikut berpartisipasi dalam membangun proyek transportasi massal sudah mulai bermunculan. Selama ini, pembangunan infrastruktur tersebut hanya dilakukan oleh pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Minat terbaru datang dari Sinarmas Land. Pengembang BSD City ini berminat berinvestasi dalam pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang akan menghubungkan kota Jakarta menuju Serpong.

Maklum, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sedang mengajukan ke Pemerintah DKI Jakarta agar MRT Jakarta sebagai BUMD yang menjadi kontraktor dan pemilik konsesi MRT menyambungkan proyek transportasi massal itu dari Jakarta hingga Rawa Buntu. Dan Sinarmas Land ingin memperpanjang lintasan MRT hingga ke BSD City.

"Memang betul ada penjajakan rencana untuk menyambung proyek MRT sampai ke BSD. Tetapi belum ada pembicaraan dan rencana detailnya, sedang dikaji terlebih dahulu oleh pihak MRT," kata Petrus Kusuma, Advisor Sinarmas Land pada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Seperti diketahui, pembangunan pembangunan MRT meliputi tiga fase. Fase pertama akan menyambungkan Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Lalu pada tahap kedua nantinya akan menghubungkan Bundaran HI dan Kampung Bandan. Sedangkan pada fase ketiga akan menyambungkan bagian Barat dan Timur Jakarta. Tahapan ini akan dibangun dari Cikarang-Balaraja.

Tuhiyat, Direktur Keuangan MRT Jakarta menjelaskan, perpanjangan proyek MRT hingga Rawa Buntu merupakan inisiasi dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Saat ini baru, kedua belah pihak masih melakukan pembicaraan mengenai mekanisme pengembangan proyek itu. " MRT menyambut baik keinginan Pemkot Tangsel ini kalau memang skemanya oke," kata Tuhiyat.

Jika skema yang ditawarkan nantinya disepakati kedua belah pihak, lanjut Tuhiyat maka Pemkot Tangerang Selatan akan memberikan penugasan kepada MRT. Selanjutnya, MRT akan melakukan feasibility Study dan mencari investor untuk ikut membangun proyek transportasi massal tersebut.

Sementara pengembangan lintasan MRT hingga Cisauk baru muncul setelah inisiasi pengembangan lintasan Jakarta -Rawa Buntu. Tuhiyat bilang, perpanjangan sampai ke sana belum masuk pembahasan perusahaan karena Cisauk sudah bukan wilayah Kota Tangerang Selatan melainkan Kabupaten Tangsel.

"Jadi pembangunan MRT sampai Cisauk masih sebatas wacana. Kami masih fokus dulu untuk membahas kelanjutan inisiasi dari Pemkot Tangsel, sekarang kami lagi melakukan pertemuan rutin dengan mereka. Sedangkan pembicaraan dengan Sinarmas sejauh ini masih dilakukan oleh tim di level bawah, " jelas Tuhiyat.

Gandeng investor dari China

Selain Sinarmas, perusahaan swasta yang sudah lebih dulu mengatakan minatnya berinvestasi di proyek infrastruktur transportasi massal adalah PT Ratu Prabu Energy Tbk (ARTI). Perusahaan berencana untuk membangun proyek Ligh Rail Transit (LRT) Jakarta.

Burhanuddin Bur Maras l, Direktur Utama Ratu Prabu Energi mengatakan, nantinya untuk membangun proyek LRT tersebut, pihaknya akan menggandeng sejumlah investor dari China. "Saat ini kami sudah melakukan penjajakan dengan lima investor China, empat di antaranya sudah serius untuk ikut berinvestasi di proyek LRT," kata Burhanuddin.

Investor asal Tiongkok tersebut merupakan perusahaan kontraktor, ada yang BUMN dan adalah perusahaan swasta. Namun, ARTI belum bisa meneken kontrak kerja sama dengan investor tersebut karena perusahaan belum mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan untuk membangun proyek tersebut.

"Ini kami masih berunding dengan Kementerian Perhubungan. Kalau sudah dapat lampu hijau, kami akan langsung tanda tangan kontrak dengan investor tadi, " kata Bur.

Burhanuddin mengungkapkan, Ratu Prabu memilih untuk mencari partner dari China karena banyak kontraktor dari negeri Tirai Bambu tersebut membutuhkan proyek. Pasalnya, banyak proyek pembangunan transportasi massal di sana, akan rampung dibangun.

"Proyek perkeretaapian di China sudah mau selesai. Kontraktor di sana memiliki banyak alat berat yang menganggur, kalau tidak dapat kontrak baru karyawan mereka akan menganggur. Itu sebabnya mereka terus ekspansi keluar untuk dapat proyek, " tambah Bur.

Burhanuddin mengatakan, panjang lintasan proyek LRT yang akan mereka bangun mencapai sekitar 200 an kilometer (km) yang akan dibangun dalam tiga tahap. Fase pertama, rencananya akan dibangun sekitar 120 km dengan perkiraan investasi US$ 7 miliar - US$ 8 miliar.

Burhanuddin mengaku, sudah melakukan Feasibility Study untuk pembangunan LRT tersebut. Menurutnya rute yang direncanakan akan dibangun pada fase pertama akan ada di dalam kota Jakarta. "Untuk lintasan detailnya masih dibahas dengan Departemen Perhubungan. Tapi, harapan kami ingin akan mulai bangun tahun depan. Kalau sudah dapat izin, pembangunan bisa segera kami lakukan karena nantinya proyek ini tidak membutuhkan pembebasan lahan, " tuturnya.

Untuk mendanai proyek itu, kata Burhanuddin, Ratu Prabu sedang melakukan penjajakan dengan empat perbankan dari China di mana salah satunya adalah China Exim Bank.

Sumber : Kontan, 31.01.18.

30 Januari 2018

[300118.EN.BIZ] MOL buys Azalea Maritime And Renames as MOL Maritime (Europe)



JAPAN's Mitsui OSK Lines (MOL) says it has acquired 100 per cent of the issued shares of Netherlands-based vessel manning services company Azalea Maritime.

The transaction was carried out on December 21, and the Azalea Maritime BV has changed its name to MOL Maritime (Europe) on January 1, American Shipper reported.

MOL said the acquisition was part of its aim of enhancing the stable supply of top-quality seafarers for liquefied natural gas carriers and tankers.

"MOL will enhance providing top-quality seafarers for MOL-operated LNG carriers and tankers and continue to aim to become a world leader in safe operation," the Japanese shipping line explained in a statement.

"MOL Maritime (Europe) BV, as a manning company, will continue to support MOL safe operation, while inheriting Azalea Maritime's accumulated experience with European seafarers and know-how of the manning business," the company said.

Source : HKSG.

[300118.ID.BIZ] Pemerintah Akan Batasi Truk di Tol Jakarta-Cikampek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya mengurai kemacetan Tol Jakarta-Cikampek. Salah satunya, dengan rencana membatasi pergerakan truk.

Alasannya, Tol Jakarta-Cikampek kerap dilalui oleh truk bermuatan lebih yang berasal dari kawasan industri di Kabupaten Bekasi seperti Cibitung, dan Cikarang.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan masalah kelebihan muatan ini memang kerap jadi salah satu sumber kemacetan Tol Jakarta-Cikampek.

"Salah satu yang diatur adalah pengaturan pergerakan logistik atau barang, karena masalah paling penting adalah soal overloading," katanya seusai Rapat di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa (30/1).

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengatakan pembatasan truk di Tol Jakarta-Cikampek dapat diberlakukan melalui jadwal.

"Misalnya dari jam 00:00-06:00 truk silakan bisa bebas, kemudian jam 06:00-09:00 di lajur satu hanya boleh untuk bus. Setelah itu dipakai bebas, truk di lajur satu saja misalnya," katanya kepada KONTAN dalam kesempatan yang sama.

Heri menambahkan, pihaknya bersama PT Jasa Marga (Persero) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga sedang menyiapkan uji coba terkait usulan tersebut.

"Baru mau trial, karena di lapangan tidak sederhana, kita lihat dampaknya, pengaturannya, karena banyak yang perlu disiapkan dari sisi operasi," sambung Heri.

Selain pengaturan penjadwalan ini, Heri mengatakan, nantinya akan pula diatur jenis kendaraan dan beban maksimal muatan yang bisa masuk Tol Jakarta-Cikampek yang berasal dari kawasan industri.

"Harusnya kawasan juga diatur, termasuk overloading, karena overloading itu kawasan menjadi lambat nanti ada multiexcel policy namanya mugkin dari kawasan juga akan mengatur yang keluar tidak overloading, sehingga kecepatannya bisa lebih baik," ungkap Heri.

Selain soal pembatasan truk, muncul pula opsi ganjil-genap bagi kendaraan pribadi yang juga memiliki niat untik mengurai kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

Sementara itu Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemhub Budi Setiyadi menyebutkan, beberapa opsi tersebut kelak akan dirangkaum dalam satu regulasi yang ditargetkan akan terbit dalam seminggu mendatang.

"Saya sudah janji tadi Minggu depan sudah akan selesai peraturan menterinya," kata Budi dalam kesempatan yang sama.

Sumber : Kontan, 30.01.18.

29 Januari 2018

[290118.EN.BIZ] Hapag-Lloyd Warns of Onerous US Rules That Hurt Canadian Trucking




NEW US trucking regulations, restricting hours on the road, enforced by spy-in-the-cab technology, have prompted German shipping giant Hapag-Lloyd to warn shippers of delays and inconvenience in delivery.

Domestic and cross-border trucking faces problems that have a dramatic impact on truck trucking in Canada where US law does not apply except when Canadian trucks cross the US border.

This situation makes makes them less able or unable to operate in the US. Problems include regulations including Electronic Log Devices (ELDs) in the US, resulting in congestion, fewer and more costly truck drivers as more drivers must be hired to make the deliveries fewer made before.

This is exacerbated by high service demand for moving hazardous materials, refrigeration and fulfilling the needs of other special cargo, as well as time limits at US and Canadian rail ramps.

All this makes on-time door-to-door deliveries increasingly difficult, increase the risk of demurrage, detention, storage and dry run charges.

Hapag-Lloyd advises shippers to take advantage of clearing customs at the port of discharge by railing in bond, accepting cargo upon arrival at destination rail ramp and establishing 24/7 receiving times.

To try to alleviate the situation, Hapag-Lloyd is making schedule improvements to avoid bunching of vessel arrivals, improving schedule data flow and sending container volume pre-advice to truckers in advance of arrivals.

Source : HKSG.