30 November 2009

[EN-SEA] HK Shipowners Elect New Officers as Hard Times Plague Industry

KENNETH KOO of Tai Chong Cheang Steamship Co (HK) Ltd, has been elected the new chairman of Hong Kong, Shipowners Association at the group's 53rd annual general meeting, as the industry continues to face hard times.

"We hear stories about loan covenants being renegotiated, about direct or indirect state assistance for struggling companies and shipbuilders, but it would appear that banks are largely content to leave ships in defaulting owners' hands to operate, at least for the time being," said outgoing chairman Peter Cremers, of Anglo-Eastern Ship Management Ltd.

"There is still great uncertainty of where we actually are. The container market is rumbling along at rates very close to operating cost, if not just below. My report last year predicted that when the fog lifts, all will become clear, but there is still sufficient fog around to make our position uncertain," said Mr Cremers.

Said Mr. Koo: "I know I am speaking on behalf of all members when extending my sincere congratulations to Mr Peter Cremers on his highly successful and energetic two years of distinguished service as chairman."

Mr Koo also said that despite a hectic work schedule and other commitments, Mr Cremers had enthusiastically promoted the association and Hong Kong's maritime sector within Hong Kong, on the mainland and internationally.

Alan Tung, of Island Navigation Corporation International Ltd, was elected deputy chairman while Sham Chellaram, of KC Maritime Ltd, and Wang Futian, of Cosco (Hong Kong) Group Ltd, were elected ordinary member vice chairmen and Alastair MacAulay, of JSM, was re-elected as associate member vice chairman.

Association financial accounts for 2008/09 were also approved, as was the preliminary budget for the financial year 2010/11, which indicated the association would continue to run a small surplus.

Mr Koo also thanked Richard Kendall, Kingsley Koo, David Cheng and Peter Cheng, who retired from the committee, for their dedication to the association.

Also elected were honorary treasurer Rose WM Lee, of HSBC; Rajaish Bajpaee and Bernhard Schulte, of Shipmanagement (Hong Kong) Limited Partnership; Harry Banga, of Noble Group Ltd; Sabrina Chao and Wah Kwong, of Shipping Holdings Ltd; Rob Grool, of Wallem Group Ltd.

Jack Hsu, of Oak Maritime (HK) Inc Ltd; Huang Shao-jie, of Hong Kong Ming Wah Shipping Co Ltd; John Lau, of Parakou Shipping Ltd; Edward Lee, of Steamship Mutual Management (Hong Kong) Ltd; JB Rae-Smith, of The China Navigation Company Ltd,

Martin Rowe, of Clarkson Asia Ltd; John Rowley, Lloyd's Register Asia; Tian Zhongshan of Sinotrans Shipping Ltd; Wang Chunlin, of the Pacific Basin Shipping (HK) Ltd and Raymond Wong, of Richards Hogg Lindley.

Source : HKSG, 28.11.09

[ID-BIZ] Kasus Dubai, Fase Awal Krisis Baru ?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengejutkan tentang masalah utang Dubai mengangkat ketakutan akan kembalinya hari-hari paling gelap krisis keuangan karena pasar jatuh di seluruh dunia.

Pasar di Asia, Eropa dan Amerika Serikat tersandung karena kekhawatiran utang buruk meningkatkan kekhawatiran baru bagi perekonomian dunia setelah guncangan permintaan Dubai untuk menangguhkan pembayaran kembali pinjaman utamanya.

Investor terguncang, menahan napas pada Jumat (27/11) untuk melihat apakah pengumuman tak terduga dari salah satu Emirat Teluk yang sedang "booming" sekali akan memicu bahaya bagi ekonomi dunia, mirip dengan runtuhnya Lehman Brothers.

Kematian bank investasi AS pada September 2008 mengirimkan gelombang mengejutkan ke seluruh dunia dan menggembar-gemborkan fase awal yang paling menyakitkan krisis keuangan global.

Tetapi analis mengecilkan kekhawatiran tersebut. Menurut mereka permintaan Dubai World, untuk menangguhkan pembayaran utang selama enam bulan, hanya merupakan tanda sebuah akhir untuk pemulihan perekonomian global yang rapuh.

Adarsh Sinha, dari Barclays Capital, mengatakan peristiwa dramatis tahun lalu membuat para pembuat kebijakan lebih siap. "Pertanyaannya adalah apakah ini akan menjadi pengulangan (kuartal keempat 2008) atau menjadi lebih singkat, koreksi lebih ramah," kata Sinha.

Disebutkannya, perbedaan utama antara sekarang dan kemudian adalah bahwa kebijakan otoritas lebih banyak menjaga untuk mencegah peristiwa pasar keuangan dari bangkitnya risiko sistemik.

"Masalah-masalah Dubai yang berkaitan dengan runtuhnya pasar properti daripada krisis keuangan baru," kata analis dari Capital Economics dalam sebuah catatannya.

"Meskipun demikian, mereka adalah sebuah peringatan bahwa ekses warisan utang berat ekonomi masa lalu akan berlama-lama selama bertahun-tahun yang akan datang," kata mereka. Analis lainnya mengecilkan prospek gelombang mengejutkan itu menyebar keluar dari Dubai.

John Sfakianakis, dari Calyon, mengatakan investor internasional memiliki "kepercayaan asli" di kawasan. "Kualitas kredit hanya merosot tidak menjadi masalah di Arab Saudi, Abu Dhabi dan Qatar dan kami berharap bahwa dalam jangka pendek, investor akan tenang," katanya.

Namun masih ada banyak kekhawatiran, tentang eksposure bank-bank besar internasional, khususnya di Inggris, ke keuangan bermasalah Dubai. Eksposur langsung bank-bank Eropa ke Dubai, menurut Credit Suisse, terbatas hanya 13 miliar dollar AS (8,7 miliar euro).

Tapi Luis Costa dari Commerzbank mengatakan guncangan dapat menyebabkan bank untuk memikirkan kembali investasi mereka, memproyeksikan "yang berpotensi sistemik memukul aliran modal global ke emerging market."

Namun demikian, Kit Juckes, kepala ekonom dari ECU, melihat bahaya kecil dalam jatuhnya pasar menyusul berita dari Dubai.

"Saya melihat Dubai lebih sebagai katalis untuk posisi pasar yang harus diambil dari bursa saham yang terlalu panas (overheated), daripada sebagai momen yang menentukan dalam kecenderungan tahun ini," katanya.

"Dubai adalah satu bubble (gelembung) yang mati. Di tempat lain begitu banyak konstruksi berlebihan," tambah Juckes.

Sementara PM Inggris Gordon Brown, mengakui meski kegagalan utang di Dubai menjadi problem, namun perekonomian dunia akan cukup kuat untuk mengatasinya.

"Pandangan saya, sistem keuangan dunia lebih kuat sekarang dan dapat mengatasi problem yang timbul," kata Brown kepada wartawan saat kunjungan ke pertemuan puncak para pemimpin negara-negara Persemakmuran.

"Sementara hal ini merupakan langkah mundur, saya pikir ini bukan dalam skala problem seperti yang lalu. Saya pikir pemulihan dunia telah bergantung pada aksi moneter dan stimulus fiskal."

Ia mengatakan dirinya telah berbicara dengan para tokoh di Dubai awal pekan ini dan mereka masih berharap bisa melanjutkan proyek infrastruktur di Inggris.

"Sebagai contoh, proyek Dubai untuk pembangunan pelabuhan-pelabuhan di Inggris, mereka tetap ingin secara penuh melanjutkannya," kata Brown.

Sumber : ANT-AFP-Kompas, 29.11.09.

29 November 2009

[EN-SEA] "Evergreen" Plans to Order 100 Ships

Taipei: Taiwan's Evergreen Marine plans to order 100 container ships in 2010 to expand its owned fleet to nearly 300, Evergreen founder Chang Jung-fa said in an interview published Sunday.

Chang told the United Daily News he hopes to realize the goal of making Evergreen the world's largest container line in his lifetime. As the global financial crisis is coming to an end, Chang said, Evergreen plans to order 100 container ships in 2010.

"Doing the shipping business is not running a grocery store. You have to have vision," he said. Chang predicted in 2007 that a general economic recovery would not begin until 2012, so Evergreen had not invested in new ships in the past two years.

Chang, 81, said that in 2008, a French shipping company tycoon invited him jointly to build a 15,000-TEU container ship. Chang turned down the offer because he knew the time was not right. But now the time had come to expand the fleet.

Source : STA-Online, 19.10.09.

[ID-LHS] Empat Hal Yang Mengeratkan Hubungan Pasangan

KOMPAS.com - Anda dan si dia sudah bersama sejak lama. Tetapi entah mengapa, sepertinya hubungan tersebut berjalan stagnan dan datar.

Karena itu ketika melihat hubungan sahabat Anda, Anda penasaran mengapa mereka terlihat begitu bahagia dan menyenangkan? Apa sebenarnya yang bisa mengubah kehidupan berpasangan Anda menjadi lebih menyenangkan dan erat?

1. Mengerti kebutuhan pasangan

Alasan utama perceraian atau runtuhnya rumah tangga bukan konflik, masalah komunikasi, ataupun keterbatasan fisik, melainkan frustrasi.

Kekecewaan sehari-hari, karena ternyata sikap pasangan tidak seperti yang Anda harapkan, adalah kemungkinan paling besar perusak suatu hubungan. Untuk menyebarkan frustrasi, bagilah ekspektasi Anda dengan si dia.

Bisa saja, Anda mendamba pasangan yang lebih bisa menjadi tempat bersandar, atau pasangan yang lebih memanjakan dan lebih santai, namun si dia tidak bersikap demikian. Jika memang begitu halnya, cobalah untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada pasangan.

Pastikan untuk berdialog dengan pasangan Anda setiap setahun sekali, karena tekanan demi tekanan yang datang silih berganti, ditambah perubahan dalam hidup bisa menciptakan ekspektasi baru.

Dengan demikian Anda dan pasangan dapat saling introspeksi diri dan saling menanyakan kebutuhan.

2. Wujudkan rasa cinta

Para pria yang mendapatkan afirmasi dari pasangannya, merasa lebih bahagia dalam hubungannya. Dalam arti, ketika pasangannya menunjukkan sikap yang menghargai, menghormati, dan mencintai (tidak sekadar di mulut), maka si pria akan merasa bahagia.

Wanita sering mendapatkan pujian dari teman-teman atau orang asing yang mengatakan, “Baju kamu bagus sekali!” Sementara pria jarang mendapatkan pujian semacam itu.

Karenanya pria mengandalkan pasangannya untuk mendapatkan pujian. Semakin sering Anda memujinya, makin sering pula ia akan memuji Anda juga.

3. Sisihkan waktu

Kencan mingguan memang merupakan hal yang direkomendasikan untuk tetap menjalin hubungan yang intim dengan pasangan. Padahal, sesekali yang Anda butuhkan hanyalah beberapa menit saja bersama si dia.

Sisihkan waktu khusus untuk si dia dalam sehari hanya untuk bicara. Tak perlu membicarakan hal-hal yang terlalu prinsip, sekadar berbagi pikiran saja sudah cukup.

Dengan begini, Anda dan si dia mampu saling mengintip isi pikiran masing-masing dan menguatkan ikatan kebahagiaan masing-masing.

4. Fokus ke hal-hal yang baik

Cara terbaik untuk membuat hubungan Anda membaik bukan dengan mengusahakan untuk memperbaiki apa yang salah. Sedangkan cara paling efektif untuk mendorong kesenangan dan gairah adalah dengan menambahkan elemen positif terhadap kehidupan pernikahan Anda.

Energi positif tersebut membuat kita merasa senang dan memotivasi kita untuk tetap berjalan ke arah tersebut. Cobalah untuk menimbang interaksi Anda dalam sebuah timbangan.

Jika Anda ingin merasa lebih bahagia dalam hubungan, sisi positif Anda harus lebih berat dari yang sisi negatif. Semakin dalam Anda menghargai rasa cinta, semakin cepat Anda mengubah hubungan Anda menjadi sesuatu yang sangat hebat.

Sumber: Redbook-Kompas, 27.11.09 (editor : din).

28 November 2009

[EN-SEA] "CMA CGM" Levies Piracy Surcharge as Pirates Kill Officer

FRENCH shipping line CMA CGM announced that a surcharge for its containerships transiting the Gulf of Aden will be increased to US$41 per TEU just as news arrived that a ship's officer has been killed by pirates off Benin on the other side of Africa.

"The transit of containerships through the Gulf of Aden in both directions is subject to high costs caused by the prevailing risks of piracy in the area," a statement from the carrier said.

"CMA CGM continues to ensure the safety and the security of cargo carried by its vessels through the Gulf of Aden," said the statement, adding that this is achieved by increased speeds, route deviation and joining protective naval convoys.

CMA CGM's Aden Gulf Surcharge will be levied on all containers transiting the area, with effect from December 15 and applied in addition to any rate agreement, short term or long term.

Meanwhile, Nigerian pirates killed a ship's officer and injured four other crew members, including one seriously, aboard an oil tanker off the coast of west Africa, 18 nautical miles from Benin.

The owner's of the vessel, Chemikalien Seetransport, were cited as saying in a statement that the pirates shot the first mate aboard the Liberian-flagged Cancale Star when he resisted the attack.

Agence France-Presse reported that some of the crew managed to overpower a pirate and handed him over to police for questioning. The captured pirate said he was from a Nigerian border town, said AFP.

Source : HKSG, 26.11.09

[ID-BIZ] Menperin Tanggapi Peraturan Dari Depkeu

Oleh : Ratna Ariyanti

JAKARTA (bisnis.com): Menperin M.S. Hidayat berharap penerbitan peraturan dari departemen lain, yang akan terkait dengan departemen yang dipimpinnya, hendaknya disampaikan terlebih dahulu sebelum diumumkan.

Dia menanggapi keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.176/ PMK.011/2009 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Mesin Serta Barang dan Bahan Untuk Pembangunan atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanarnan Modal.

"Supaya nanti kalau ada orang-orang kayak kamu tanya, terus asosiasi tanya, jawaban kami jadi terkoordinasi," ujar Hidayat kepada Bisnis seusai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden hari ini.

Peraturan itu ditandatangani Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada 16 November dan berlaku efektif 30 hari sejak tanggal ditetapkan serta akan dievaluasi paling lama 2 tahun sejak tanggal berlaku.

Kemarin, saat diminta tanggapan atas aturan ini, Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Depperin Ansari Bukhari juga mengaku belum mengetahui kebijakan ini.

Sementara itu, Sri Mulyani hanya menjawab singkat ketika disodori pertanyaan apakah penerbitan peraturan tersebut tidak diberitahukan kepada Menteri Perindustrian. "Tadi Pak Hidayat duduk di sebelah saya kok [dalam sidang kabinet]," tuturnya.

Di dalam peraturan itu, fasilitas pembebasan bea masuk mesin diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang industri pengolahan (manufaktur) yang menghasilkan barang serta industri jasa.

Tujuh sektor jasa yang mendapatkan pembebasan tersebut adalah industri pariwisata dan kebudayaan, transportasi/perhubungan publik, pelayanan kesehatan publik, pertambangan, jasa konstruksi, telekomunikasi, dan jasa kepelabuhanan.

Perusahaan manufaktur bisa memperoleh fasilitas tersebut jika mampu menyelesaikan proyek ekspansi pengembangan pabrik untuk menambah kapasitas terpasang sedikitnya 30% bagi keperluan produksi paling lama 2 tahun.

Perusahaan manufaktur yang melakukan pengembangan industri dengan menggunakan mesin produksi buatan dalam negeri dipersyaratkan harus memiliki tingkat kandungan lokal paling sedikit 30% dari total nilai mesin. (tw)

Sumber : Bisnis Indonesia, 19.11.09.

27 November 2009

[EN-LOG] "Deutsche Bahn" to Help Upgrade Qatar Rail System

"DEUTSCHE Bahn" (DB) became the exclusive partner of Qatar Railways Company (RAIL) recently in the establishment of a rail-based transport system in the emirate after DB chief executive Ruediger Grube has signed an agreement to set up the Qatar Railways Development Company (QRDC) in the capital, Doha .

DB International will have a 49 per cent stake in the new company, while the remaining 51 per cent interest will be held by state-owned Qatari Diar, a statement issued by DB Schenker said.

As the planning and management company for the project, QRDC will be responsible for setting up a railway organisation and steering all planning and construction activities for the establishment of a modern metro and railway system.

The project envisages a metro system for Doha , as well as long-distance and freight lines. The investment amounts to EUR17 billion (US$25.46 billion). The cooperation will also include the provision of vocational training in the railway sector for young Qataris.

"We are proud and delighted that DB International has been chosen by the Qatari government as the partner for this ambitious infrastructure project," said Dr Grube. The metro system planned for Doha will have four lines, 98 stations and an overall length of 300 kilometres.

The plans also include a 180-kilometre long high-speed line to Bahrain , which is designed for a top speed of 350 kph. A 100-kph line to Saudi Arabia will be suitable for trains running at speeds of 200 kph.

A total line network of 325 kilometres is planned for freight, most of which is expected to also be used for passenger service. QRDC has a budget of EUR700 million.

Under the deal, DB International will supply two of the four managing directors, including the chief executive officer (CEO) for the first four years. QRDC will be responsible for implementation of the entire project.

Source : HKSG, 25.11.09.

[ID-BIZ] China Bisa Tumbuh 10 Persen

BEIJING, KOMPAS.com - Perekonomian China dapat terus bertumbuh hingga lebih dari 10 persen pada kuartal IV-2009 ini. Pertumbuhan itu didukung oleh derasnya arus investasi dan meningkatnya konsumsi masyarakat. Demikian hasil penelitian dari lembaga pemerintah.

”Perekonomian mendapatkan keuntungan dari investasi yang pesat, tingkat konsumsi yang mencapai rekor, kenaikan ekspor pada pasar internasional, dan stabilnya pertumbuhan industri,” demikian China News mengutip Yu Bin, ekonom pada Pusat Riset Pembangunan Kabinet China di Beijing, Minggu (21/11).

Yu mengatakan dalam sebuah simposium bahwa ekonomi China akan bertumbuh sebesar 10 persen pada kuartal keempat. Sementara, pertumbuhan untuk sepanjang tahun diperkirakan 8,5 persen.

China diharapkan dapat menjaga pertumbuhan dobel digit tahun depan, lanjut Yu. Akan tetapi, perekonomian juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk tingkat inflasi, terkait paket serta kenaikan kurs yuan.

”Jika yuan naik terlalu cepat akan banyak hasil industri ekspor yang menderita. Tetapi, jika kenaikannya hanya kecil dan perlahan akan menarik aliran modal. Selain itu, spekulasi atas yuan dapat membawa stabilitas di pasar finansial.

China akan menghadapi dua kesulitan besar ini,” kata Yu. Pemerintah juga harus berupaya kuat untuk menstabilkan pasar real estate yang merupakan penyumbang porsi cukup besar atas pertumbuhan nasional.

Awal bulan ini, Bank Dunia meningkatkan perkiraan pertumbuhan untuk China tahun 2009 dari 8,4 persen karena paket stimulus yang sangat besar, tetapi mengatakan bahwa China masih perlu meningkatkan permintaan domestik untuk dapat menciptakan pemulihan yang berkesinambungan.

Sementara itu, setelah pulang dari turnya di Asia , Presiden AS Barack Obama menyerukan agar AS memproduksi lebih banyak lagi barang untuk dijual di kawasan Pasifik.

Dalam menghadapi kenaikan tingkat pengangguran dan menurunnya tingkat popularitasnya dalam jajak pendapat, Obama meyakinkan publik bahwa penciptaan lapangan kerja baru merupakan prioritas utamanya.

”Saya telah berkeliling Asia untuk membuka era baru bagi hubungan AS. Saya telah berbicara dengan para pemimpin di semua negara yang saya kunjungi mengenai apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi dan membuat lapangan kerja serta kesejahteraan kembali kepada rakyat.

Itu merupakan tugas yang akan terus saya fokuskan bulan-bulan ke depan,” ujarnya dalam pidato di radio yang direkam ketika dia berada di Seoul . ”Untuk dapat terus bertumbuh, kita perlu lebih berhemat, menabung, dan menjaga defisit tetap terkontrol.

Kita juga harus lebih banyak mengekspor, menghasilkan, dan menjual ke negara lain. Ekspor dapat membantu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri serta meningkatkan standar kehidupan.

Jika ekspor AS ke Asia Pasifik bertumbuh lima persen, kita dapat meningkatkan lapangan kerja dari ekspor ini,” kata Obama pula.

Meksiko

Kenaikan harga minyak dan ekspor secara perlahan menarik perekonomian Meksiko dari impitan resesi.

Akan tetapi, sistem finansial di negara itu masih menghadapi tantangan. ”Kami berharap pada tahun 2010 perekonomian Meksiko akan bertumbuh sekitar 3 persen,” ujar Deputi Menteri Keuangan Alejandro Wermer.

Harapan pertumbuhan ekonomi itu naik pesat dari kontraksi sebesar 7,5 persen pada 2009. Meksiko merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Amerika Latin. Perekonomian Meksiko pada kuartal ketiga ini tumbuh 2,9 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Meksiko telah menderita krisis lebih dari satu tahun, tetapi angka terbaru itu mendukung keyakinan pemerintah bahwa pemulihan telah dimulai. Namun, produk domestik bruto masih 6,2 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode Juli-September tahun lalu.

Pemenang Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz mengatakan, para pemimpin Meksiko gagal memperbaiki sistem ekonomi mereka, termasuk masih banyaknya monopoli dan rencana anggaran yang ketat.

Meksiko menyetujui anggaran untuk tahun 2010 sebesar 244 miliar dollar AS , hanya naik sedikit dari anggaran tahun lalu.

Sementara itu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menyerukan agar ada program modernisasi dan sikap yang lebih bertanggung jawab lagi terhadap komunitas bisnis agar mengurangi ketergantungan perekonomian dari bahan mentah.(AP/AFP/Reuters/joe)

Sumber : Kompas, 23.11.09 (editor : Edj).

26 November 2009

[EN-BIZ] China Threatens Countervailing Action

US THE Ministry of Commerce ministry promised to take measures to protect Chinese industry after the US slapped anti-dumping duties on US$2.6 billion on Chinese steel pipe imports, reports London's Financial Times.

The threat comes less than a week before US President Barack Obama visits Beijing for the first time and at a time when trade conflicts between the two countries are growing, despite the regular high-level meeting last week that many hoped would reduce tensions.

"China resolutely opposes such protectionist practices, and will take steps to protect the interests of our domestic industries," said Commerce Ministry spokesman Yao Jian on the state website.

"The US should give objective consideration to the fact that the fundamental problem of the US industries in question is the fall of demand brought about by the financial crisis."

The US Commerce Department has levied a 99 per cent tariff on Chinese steel pipes, after the US, the EU and Mexico sought a World Trade Organisation probe into Beijing's exports on materials an alleged attempt to manipulate prices.

Earlier the US president signed off on a China-only "safeguard" tariff of 35 per cent tariffs on Chinese tyres.

Chinese have opened investigations into US-poultry imports on grounds of safety and into cars and auto parts because of recent government aid received by the US industry has virtually turned it into a State Owned Enterprise.

"We hope the US will set aside its biases and act as quickly as possible to recognise China as a market economy," said the ministry statement.

Source : HKSG, 10.11.09.

[ID-LHS] Gara-gara Foto di Facebook, Tunjangan Distop

By Renne R.A Kawilarang

VIVAnews - Mengumbar foto-foto pribadi di laman jejaring sosial tak selamanya menyenangkan, malah bisa mendatangkan azab. Itulah yang dirasakan seorang perempuan di Kanada.

Dia tak bisa lagi menikmati tunjangan cuti sakit gara-gara menampilkan foto di Facebook, yang menunjukkan dia sedang bersenang-senang.

Kisah berawal saat Nathalie Blanchard tahun lalu mendapat cuti dari kantornya, IBM Corp. di kota Bromont, Quebec. Dia mengaku saat itu menderita depresi sehingga mengajukan cuti.

Tak hanya libur yang didapat, sebagai pegawai IBM Blanchard pun berhak mendapatkan tunjangan cuti dari perusahaan asuransi Manulife setelah mendapat laporan bahwa yang bersangkutan mengalami depresi sehingga harus menerima tunjangan (benefit).

Namun, seperti dilaporkan stasiun televisi Canadian Broadcasting Corp. (CBC), Sabtu 21 November 2009, pemberian tunjangan cuti kepada Blanchard beberapa waktu lalu telah dihentikan.

Blanchard mengaku telah ditelepon oleh Manulife, yang menilai bahwa dia sebenarnya sudah sehat dan layak untuk masuk kerja.

Rupanya, menurut agen asuransi Manulife yang mengurusi klaim Blanchard, mereka rupanya telah melihat sejumlah foto yang dikirim Blanchard ke Facebook.

Foto-foto itu diantaranya menampilkan Blanchard sedang bersenang-senang di suatu bar dan saat dia merayakan ulang tahun serta saat perempuan itu menikmati liburan musim panas.

Maka, menurut Manulife, Blanchard tak lagi depresi. Tak terima dengan penilaian itu, Blanchard pun menyewa pengacara untuk meminta Manulife agar pemberian tunjangan cuti sakit kembali dilanjutkan.

Kepada CBC, perempuan itu mengatakan bahwa berdasarkan saran dokter, dia harus mencoba bersenang-senang. Itulah sebabnya dia terlihat menikmati kebersamaan bersama teman-temannya di suatu bar dan liburan di tempat yang ada sinar mataharinya.

Itu merupakan terapi untuk mengatasi depresi. Saat dihubungi media, Manulife menolak berkomentar atas kasus Blanchard.

Namun, mereka mengaku tidak akan menolak atau membatalkan suatu klaim semata-mata berdasarkan informasi yang dipublikasikan dalam laman-laman sosial seperti Facebook. (AP)

Sumber : VivaNews, 23.11.09.

25 November 2009

[EN-SEA] Ports America to Land 50-Year Lease at Port of Baltimore

PORTS America, the largest port operator in the US, will be awarded control of the state-owned portion of the east coast Port of Baltimore for the next 50 years in exchange for the company's pledge to invest hundreds of millions of dollars to expand and maintain the facility, according to Maryland Governor Martin O'Malley.

A report by the Washington Post said the deal is expected to create thousands of jobs, particularly over the next four years as Ports America commences construction on a berth big enough to accommodate some of the world's largest container ships that are anticipated to arrive from Asia after the expansion of the Panama Canal is completed in 2014.

It said that building of the berth and cargo cranes would likely create 1,000 jobs, while an extra 2,000 workers would be employed in coming years to fix roads, bridges and tunnels around the terminal.

Ports America would immediately pay the state US$100 million towards the improvement works if the state's General Assembly and Board of Public Works confirm the deal, the report said.

It added that in the long term, the state expects the expanded port to provide an additional 2,700 jobs a year and $15.7 million in annual tax revenue.

Furthermore, according to the terms of the deal, the state will receive a $15 fee for every container above 500,000 handled by the port annually. In 2008 more than 600,000 containers were offloaded or loaded at Seagirt.

Source : HKSG, 25.11.09

[ID-OTH] Spesial : 20 Tahun Mengarungi Bahtera Kehidupan

Tanpa terasa, hari ini kami sudah genap 20 tahun mengarungi bahtera kehidupan bersama isteri tercinta, Yuyun. Dikaruniai 2 putera/i, Imam dan Aina, seperti layaknya sepasang “malaikat kecil” yang senantiasa mendampingi kehidupan kami. Syukur Alhamdulillah.

Puteraku tercinta pun Imam genap berusia 18 tahun, selamat dulu ya. Ayah belum bisa memberikan jaminan yang lebih dari cukup untuk menjangkau masa depan yang belum berketentuan. Namun Insya Allah, dengan meminta nikmat dan rezeki-MU Ya Allah, semuanya bisa berjalan lancar.

Tak ada yang mustahil, selain berusaha dan berdo’a. Karena itulah yang dapat manusia lakukan. Memohon dan senantiasa memohon kepada Sang Khaliq agar dilanggengkan kehidupan kami, gemah ripah loh jinawi. Cukup hidup pas-pasan. Pas butuh, pas ada he 3x.

Dengan segala puji dan syukur kehadirat-MU Ya Allah. Terima kasih atas kebahagiaan yang telah Engkau limpahkan selama ini dan bila pun ada saat kurang menggembirakan, semoga itu merupakan cobaan semata. Kami berharap agar Engkau dapat melindungi putera-puteri kami, yang juga merupakan titipan-MU Ya Allah.

Bila masih kurang rasa syukur kami kepada-MU, mohon ampun. Ujian dan cobaan kadang mengembalikan pikiran akal sehat ulah manusia seperti kami. Hikmahnya, Allah SWT masih sayang dan mencintai kita, jangan pernah berpikir Tuhan salah memberi rezeki. NEVER !

Susah dan dan senang, itu pola kehidupan manusia. Renungkan, selama hidup … lebih banyak sehat atau sakit, lebih banyak senang atau susah, lebih dan lebih … terpikirkah oleh kita bahwa itu semua Rahmat yang tidak terhingga ? Manusia memang kepingin enaknya sendiri. Senang lupa kepada-MU, giliran susah mengenang-MU sepanjang hari.

Khusus untuk anak-anakku tercinta, Ayah pinjamkan catatan do'a dari seorang penulis di Fezbuk - Alhakim. Berikut cuplikan do'anya (bila sang penulis aslinya tiba-tiba muncul, mohon maaf).

--- quote ---

YA ALLAH...

Amanatkanlah padaku anak-anak yang kuat
Untuk mengetahui saatnya dia lemah dan cukup berani
Menghadapi dirinya sendiri manakala ketakutan hadir

Anak-anak yang akan bangga serta tidak mudah patah semangat
bila kalah secara terhormat dan sangat santun rendah hati bila menang

Hadirkanlah bagiku anak-anak yang harapannya tidak akan menggantikan perbuatannya

Anak-anak yang mengenal-Mu melebihi dari yang lainnya
Mencintai-Mu melebihi cintanya padaku
Dan mengetahui dirinya sendiri sebagai batu dasar kebijaksanaan

Saya Mohon pada-Mu
Pimpinlah dia, bukan untuk menapaki jalan yang mudah dan nyaman
Melainkan mereka dapat hidup dan bertahan dibawah tekanan
serta dipacu kesulitan dan tantangan
Mendewasakan mereka dalam berpikir dan bertindak

Biarkanlah dia bertahan dalam badai
Biarkanlah dia memahami belas kasihan terhadap orang yang mengalami kegagalan

Titipkanlah padaku anak-anak yang hatinya bersih
Cita-citanya tinggi
Anak yang menguasai dirinya sendiri sebelum berusaha menguasai orang lain
Anak-anak yang berusaha meraih masa depan, namun tidak melupakan masa lalu

Berikanlah mereka kesolehan para shalafusholeh, para sahabat
Berbakti dan mengabdi untuk kemajuan ummat...Allahuma amin...

(terinspirasi dari Nahzul Balaghah) - Kampus, 14 Dzulhizah 1424 H

--- unquote ---

Dari lubuk hati terdalam, I LOVE YOU ALL (Yuyun, Imam, Aina). Thanks GOD, wassalam.

Sumber : RAM, 25.11.09.

24 November 2009

[EN-AIR] OAG's 10-Year Forecast Sees "Very Challenging" Times

THE Official Airline Guide's (OAG) latest forecast shows a return to 2007 air freight volumes will not occur until 2013. It's full 10-year forecast for the air cargo market will be issued December 1, reports the Bedfordshire-based Air Cargo World.

"The good news is that as the global economy begins to recover and return to normal growth levels, air freight is likely to once again be a leading indicator of future economic activity," said aviation consultant Marty Graham.

But the depths of global air freight traffic, plunging 15 per cent in 2009 has yet to bottom out with airlines struggling to achieve profit in a climate of overcapacity and low demand.

"Shippers are more willing to accept slower transit to gain the cost advantage maritime or ground shipping offers over air cargo," Mr Graham said.

"Thus air cargo operators must overcome not only a slowdown in global shipment volumes, but also a modal shift caused by shippers looking for ways to reduce logistics costs.

" The report cites conservative GDP growth for the US at less than two per cent for both 2010 and 2011 (after 0.4 per cent and -2.4 per cent GDP growth in 2008 and 2009, respectively) and Europe GDP is described as "pedestrian" at 1.8 per cent a year over the remainder of the forecast period.

"Shippers are more willing to accept slower transit to gain the cost advantage maritime or ground shipping offers over air cargo," said Mr Graham.

"Thus air cargo operators must overcome not only a slowdown in global shipment volumes, but also a modal shift caused by shippers looking for ways to reduce logistics costs," he adds.

UK-based OAG provides travel news, data and ranking service for 900 airlines and 75,000 flights daily and employs 450 staff members over nine worldwide offices.

Source : HKSG, 23.11.09.

[ID-OTH] HK : Mengelola Kekacauan di Era New Wave

KOMPAS.com - Dari dulu kita memiliki kecenderungan untuk mendengar apa yang kita dengar, membicarakan apa yang kita dengar, dan melihat apa yang kita lihat.

Di era New Wave ini, dengan segala media baru yang berkembang, wawasan kita dalam mendengar, berbicara, dan melihat menjadi semakin luas.

Dengan adanya handphone, aplikasi internet seperti Blog, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya, informasi baik itu yang berdasarkan fakta maupun gosip terus diteruskan oleh orang lewat jejaringnya.

Celakanya adalah apabila informasi yang disalurkan tersebut membuat kita semua jadi ragu untuk mengambil keputusan. Seperti yang ditulis dalam kolom ini kemarin, ‘kekacauan’ dalam lingkungan kita sehari-hari sudah menjadi normalitas.

Di dalam konteks ekonomi contohnya, normalitas baru tersebut mewujud dalam bentuk kombinasi antara perekonomian yang boom, turun, resesi, bahkan depresi dalam siklus yang kian-kian cepat.

Normalitas baru yang mewujud dalam bentuk chaos itu tentu saja siap setiap saat memakan korbannya. Di Amerika, kekacauan akibat krisis ekonomi seperti saat ini membuat banyak orang semakin kreatif.

Semakin banyak orang di sana yang mempleseti nama-nama dari brand tersohor, sesuai dengan era krisis. Contohnya Dowjones menjadi Downjones. Slogan life’s good dari perusahaan elektronik LG dipleseti menjadi life’s tough. Perusahaan mobil Chrysler menjadi Crisisler.

Merek ban Goodyear menjadi Badyear. Perusahaan Sony yang terkenal dengan slogannya “Like No Others” menjadi Sorry: Broke Like Others.

Philip Kotler dan John A. Caslione, dalam buku mereka, “Chaotic: The Business of Managing and Marketing in the Age of Turbulence” untuk menyiasati era turbulens ini diperlukan sebuah sistem yang kuat dalam mengelola kekacauan tersebut.

Itu yang disebut oleh kedua penulis sebagai Chaotics Management. Chaotics Management merupakan suatu pendekatan sistematis dalam mendeteksi, menganalisis, dan merespon kondisi turbulensi dan chaos yang terjadi.

Secara umum, "Chaotics Management" ini terdiri atas tiga komponen utama, yaitu: Pertama, mendeteksi sumber turbulensi.

Terdapat sumber turbulensi yang dapat dideteksi oleh perusahaan (detectable turbulence) maupun yang tidak dapat dideteksi oleh perusahaan (undetectable turbulence).

Terhadap sumber turbulensi yang dapat dideteksi oleh perusahaan (detectable turbulence), maka perusahaan perlu membangun suatu early warning system untuk mendeteksi sebanyak dan secepat mungkin turbulensi yang akan terjadi untuk meminimalisir risiko maupun menangkap peluang secara optimal.

Sedangkan sumber turbulensi yang tidak dapat dideteksi oleh perusahaan akan menciptakan chaos bagi perusahaan.

Kedua, merespon chaos dengan membuat sejumlah skenario utama. Skenario utama ini sebagai sebuah perencanaan stratejik yang digunakan untuk membuat perencanaan jangka panjang.

Seorang pemimpin harus mampu mendorong anak buahnya untuk dapat menginvestigasi dan menganalisis secara lebih mendalam berbagai skenario terburuk sekalipun.

Skenario yang dibangun secara efektif akan dapat memberikan gambaran terhadap kondisi yang terjadi. Masing-masing skenario membutuhkan respon strategi yang berbeda.

Ketiga, memilih strategi berdasarkan prioritas skenario dan sikap dalam menghadapi risiko (risk attitude). Berdasarkan berbagai skenario yang telah disusun, seorang pemimpin perlu memilih respon strategi yang tepat dalam menghadapi skenario tersebut.

Dengan adanya ketidakpastian, maka berbagai skenario beserta respon strategi yang ada perlu disikapi secara seksama termasuk berbagai kemungkinan respon yang mungkin berbeda disesuaikan dengan prioritas dan kondisi yang terjadi serta pertimbangan mengenai risk and opportunity yang dikehendaki.

Perusahaan yang hidup di dalam era turbulensi ini harus siap menghadapi gejolak tersebut. Karena pada dasarnya dalam kondisi lingkungan seturbulens apapun, selalu menyisakan peluang.

Namun itu semua tergantung seberapa lihai kita dalam melakukan analisa mendalam terhadap tinjauan lanskap bisnis. Di sini yang menjadi sangat diperlukan adalah kemampuan kita mengubah noise menjadi data, informasi, knowledge, dan akhirnya wisdom.

Pada akhirnya yang menjadi fundamental di dalam era turbulens ini adalah insting kita sendiri. Bagaimana pendapat Anda?

Oleh : Hermawan Kartajaya

Sumber : Kompas, 30.08.09.

23 November 2009

[EN-SEA] Maersk CEO: "Most Turbulent Years in The History of Liner Shipping"

MAERSK Line CEO Eivind Kolding spoke of the tough times that new graduates face when entering the job market, citing excessive overcapacity as one of the main factors behind the container losses in recent years.

"This has been one of the most turbulent years in the history of liner shipping, affected as it has been by both the global economic crisis and excessive overcapacity, bringing about financial losses for all carriers in the industry," he said.

Speaking to graduates at Rotterdam's Erasmus University, Mr Kolding told of the continued need for "highly competent new talent" in the liner sector, which he said would eventually emerge from the current crisis to maintain its role as the main facilitator of global trade and prosperity.

In congratulating graduates of the Maritime Economics and Logistics (MEL) course, Mr Kolding said MEL graduates would be welcomed into what he was confident would be a stronger market sector, emerging from the current crisis to maintain its role as the main facilitator of global trade and prosperity.

Among the students graduating was this year's winner of the 'Maersk Best Thesis Award," presented by Mr Kolding to Baris Demirel of Turkey for his thesis entitled "Private Container Terminal Efficiency in Turkey".

In addition the Prize for Student Excellence was awarded to Daria Vereana Katrin Buchi of Switzerland.

Sponsored by NOL and APL since its inauguration in 2001 the Student Excellence Prize is won by the graduate receiving the highest course marks. NOL Benelux managing director Peter Jongpier presented it.

Source : HKSG, 20.11.09

[ID-SEA] Kontribusi Pelayaran Nasional Masih Kecil

JAKARTA (bisnis.com): Pelayaran nasional baru mampu mengambil alih pangsa muatan ekspor dan impor Indonesia sebesar 3% sejak Instruksi Presiden No.5 tahun 2005 ditandatangani.

Meneg PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana mengatakan sebelum Inpres No.5 diteken, pelayaran nasional menguasai 5% dari potensi angkutan ekspor sebanyak 500 juta ton.

"Untuk kegiatan ekspor dan impor, penggunaan kapal asing hanya berkurang sedikit yakni dari semula 95%, sekarang menjadi 92%," kata Armida dalam sambutannya pada Seminar Kebijakan Pengembangan Industri Maritim siang ini.

Menurut dia, peluang Indonesia dalam industri dan perdagangan antarbangsa sedemikian besar, namun kontribusi Indonesia masih kecil sehingga dalam lima tahun ke depan perlu didorong dalam menegakkan asas cabotage.

Dia menjelaskan sebelum inpres, 48% pelayaran dalam negeri masih dikuasai oleh asing, tetapi sekarang tinggal 20% terutama pada kegiatan PT Pertamina dan lepas pantai (tw)

Sumber : Bisnis Indonesia, 19.11.09.

22 November 2009

[EN-SEA] "TNWA", "G.A" To Cut Capacity, Combine Pacific Loops

"THE New World Alliance" (TNWA) and "Grand Alliance" (G.A) carriers have announced a combination of services and a 4,000-TEU capacity reduction from early December to match shrinking demand on the transpacific.

The Grand Alliance - Hapag-Lloyd, NYK and OOCL - will jointly operate the New York Express (NYX) with New World carriers, APL, Hyundai and MOL. TNWA will provide six ships and the GA, three. APL, Hyundai and MOL will each remove a ship from the loop.

In addition to a recently added Yokohama call, the NYX port coverage will be add another call at Shenzhen's Shekou Container Terminal, said a TNWA statement.

The new rotation will be Shanghai, Ningbo, Shenzhen (Shekou and Yantian), Hong Kong, Kaohsiung, Panama Canal, Manzanillo, New York, Norfolk, Savannah, Jacksonville, Miami, Manzanillo, Panama Canal, Balboa, Yokohama and Busan.

The NYX service will continue to be part of the TNWA's Asia-US east coast via the Panama Canal service offerings as well as the APX (Atlantic Pacific Express), said the statement.

Source : HKSG.

[ID-LHS] Stres? Hindari Yang Manis dan Berlemak

JAKARTA, KOMPAS.com - Stres adalah beban yang menimpa tubuh kita dan membuat tubuh bereaksi secara darurat. Kita mengenal adanya 2 macam jenis stres.

Yang pertama adalah stres fisik, misalnya kena pukul, tabrakan kendaraan, kerja otot yang melelahkan dan lain-lain. Sedangkan yang lainnya adalah stres mental atau tekanan akibat kejiwaan.

Apa pun bentuk stres, keduanya akan merangsang kelenjar adrenal, yakni satu kelenjar endokrin yang terletak menempel pada bagian atas kedua ginjal. Atas rangsangan stres ini, kelenjar adrenal akan mengeluarkan berbagai jenis hormon.

Masing-masing hormon akan mempunyai efek khusus terhadap metabolisme tubuh, yang sedang mengalami keadaan kedaruratan akibat adanya beban stres tersebut.

Kelompok hormon pertama bereaksi adalah berbagai hormon yang dikenal sebagai kelompok hormon golongan kortikostreroid. Yakni hormon-hormon yang diproduksi oleh bagian korteks (bagian luar) dari kelenjar adrenal.

Hormon-hormon yang termasuk golongan ini adalah kortisol, hidro-kortison, prednison dan seterusnya. Sedangkan kelompok hormon lainnya adalah epinephrine yang diproduksi oleh bagian medulla (bagian tengah) dari kelenjar adrenal tersebut.

Termasuk dalam golongan ini adalah epinephrine. Pada stres, selain adanya peningkatan hormon-hormon dari kelenjar adrenal, juga adanya peningkatan produksi glukagon. Yakni hormon yang diproduksi oleh sel alfa kelenjar pankreas, yang berfungsi meningkatkan kadar gula darah.

Atasi Stres

Upaya mengatasi stres memang tak mudah, tapi upayakan sebisa mungkin untuk menghilangkan penyebabnya. Atau paling tidak, dapat mencari jalan keluarnya, sehingga walau faktor penyebab terjadinya stres masih ada, tetapi dampak negatifnya dapat dikurangi.

Misalnya dengan meminta bantuan seorang ahli jiwa atau pun seorang psikolog. Bilamana stres yang kita hadapi termasuk golongan pertama, yakni stres yang menimbulkan reaksi pada hormon-hormon golongan kortiko-steroid, maka peningkatan nafsu makan yang terjadi harus diimbangi dengan upaya menegakkan kebiasaan makan yang benar.

Hindari kesempatan makan jika mungkin. Pilihlah makanan yang tidak terlalu manis, bergula dan atau yang terbuat dari tepung olahan, misalnya kue-kue dan sejenisnya.

Salah satu jenis makanan yang patut dihindari adalah makanan yang terbuat dari tepung yang dijadikan adonan, kemudian digoreng atau dimasak dengan santan seperti martabak, donat, combro, risoles dan sebagainya.

Hindari makanan gorengan pada umumnya atau pun makanan yang berlemak/dimasak dengan santan. Perbanyak makan sayuran rebusan, serta buah-buahan segar.

Jika ‘terpaksa’ berpesta atau makan di restoran, pakailah obat penangkal penyerapan lemak. Tidak ada jeleknya bila Anda meminta bantuan seorang dokter ahli gizi. Selamat mencoba.

Sumber : www.gayahidupsehatonline.com (dimuat di "Kompas", 18.11.09).

NB :

Situs BLOG hari Sabtu 21.11.09 tak dapat diakses sehingga tidak memungkinkan updating, tks.

20 November 2009

[ID-BIZ] KTT APEC : Membantu UKM Menembus Batas

KOMPAS.com - Salah satu seminar penting yang khusus digelar di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC Ke-20 di Singapura adalah seminar tentang usaha kecil menengah atau The APEC SME Summit 2009.

Potensi bisnis UKM di kawasan Asia Pasifik bisa bertambah 1 triliun dollar AS jika semua pemimpin 21 anggota APEC memberikan iklim usaha yang mendukung kepada pelaku bisnis mini ini.

UKM juga mempekerjakan sekitar 60 persen angkatan kerja di Asia Pasifik. Hanya 10 persen dari jumlah perusahaan di Asia Pasifik yang merupakan pelaku usaha besar, sisanya adalah UKM.

Pendiri kelompok usaha perdagangan berbasis internet asal China, Alibaba, Jack Ma, menegaskan, membicarakan UKM itu penting karena semua bisnis besar berawal dari usaha kecil.

Namun, yang dihadapi setiap usaha kecil saat ini justru lapisan hambatan yang sulit ditembus.

”Saya memulai usaha tanpa meminta dukungan kredit dari bank. Jadi, jangan gantungkan harapan Anda kepada bank atau pemerintah sekalipun. Jalankan saja bisnis Anda dengan kekuatan sendiri,” ungkapnya.

Suara pengusaha yang merangkak dari modal kecil, seperti Ma, adalah satu sisi, di sisi lain ada suara dari pemerintah sebagai regulator.

Pemerintah Singapura berupaya mendukung UKM dengan mengidentifikasi masalah. Cara satu-satunya untuk menolong UKM adalah dengan membantunya menembus batas perdagangan antarnegara atau internasionalisasi UKM.

Namun, ada tiga hambatan yang dihadapi UKM saat akan diinternasionalkan. Pertama, lemahnya kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis di negara lain.

Kedua, akses yang terbatas pada informasi pasar. Ketiga, adanya ketidakmampuan untuk menggapai potensi konsumen di pasar global.

Singapura juga mengusulkan dua inisiatif baru tahun ini dalam kaitan APEC. Pertama, studi khusus untuk pengembangan model bantuan teknis ekspor. Kedua, membuat bantuan pendidikan dan pelatihan jangka pendek untuk pebisnis asal anggota APEC.

Inisiatif pertama akan menjadi wadah tukar-menukar pengalaman antara pelaku usaha yang telah sukses dan UKM yang berniat menembus pasar global di APEC.

Adapun inisiatif kedua akan diberi nama APEC Business Fellowship (ABF), yang hingga saat ini sudah didukung Cile, Selandia Baru, Peru, Thailand, Rusia, dan Singapura.

ABF akan menyediakan pelatihan bagi para eksekutif UKM yang difokuskan pada pemahaman atas pasar lokal yang menjadi sasaran.

”Singapura akan memimpin proses implementasi pertama ABF pada tahun 2010 di Peru dan Thailand. ABF menyiapkan program pelatihan lima hari yang mencakup pemahaman tentang struktur pasar lokal.

Kami percaya ini akan menambah aliran investasi UKM pada negara yang menyelenggarakan pelatihannya nanti,” ujar Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lee Yi Shyan.

Dukungan negara

Saat berbagi ide dengan 20 pemimpin anggota APEC lain, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa di negaranya ada inisiatif berbagi risiko khusus yang diberikan kepada UKM yang membutuhkan kredit modal dari bank.

Dengan inisiatif ini, ada skema agar Pemerintah Singapura menanggung sebagian dari risiko usaha UKM yang seharusnya ditanggung seluruhnya oleh bank.

Dengan cara ini, UKM yang memiliki potensi usaha tetapi tidak cukup memiliki agunan bisa tetap mendapatkan kredit bank.

Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) sangat berharap APEC tidak berhenti pada upaya membuka akses ke pasar internasional, tetapi juga menyediakan fasilitas pembiayaan khusus bagi UKM.

”Bisnis UKM mencakup 40 persen produk domestik bruto APEC. Nilai ini terlalu besar untuk dikucilkan. Fokus perhatian utama ABAC adalah bertambahnya akses pembiayaan pada UKM, selain mengadakan pelatihan hingga membantu akses pasar,” kata Ketua ABAC Teng Theng Dar.

Bahkan, Amerika Serikat sendiri sadar atas fungsi UKM dalam perekonomiannya. Pemerintahnya akan melakukan segala upaya untuk mencarikan peluang agar UKM berhasil.

”UKM adalah inkubator bagi bakat-bakat terpendam yang mampu menjadi pelaku bisnis tangguh dan pada saat yang sama menjadi tulang belakang perekonomian nasional. Ini berlaku di semua negara,” ujar Pejabat Perdagangan Amerika Serikat Ron Kirk.

Bagi Jack Ma, setiap UKM sebaiknya berdiri atas empat prinsip. Pertama, fokus pada kepuasan konsumen yang telah memberikan kebahagiaan kepada pebisnisnya, bukan pada kepuasan pemegang saham.

Kedua, layani pegawai sebaik mungkin karena mereka yang menjadikan mimpi kita menjadi kenyataan. Ketiga, belajar memahami pesaing sehingga bisa mengetahui kekurangannya.
”Keempat, jangan pernah menyerah pada mimpi yang sedang Anda bangun.

Anda bisa bertahan seminggu lebih tanpa makanan atau tiga hari tanpa minum air. Tetapi, Anda akan mati jika kehilangan harapan satu menit saja. Bisnis kecil akan hilang arah tanpa ada sasaran yang ingin dituju,” pesan Ma.

Sumber : Kompas, 19.11.09.

[EN-SEA] Despite 18pc More Sales, "Hanjin" Loss Up 10.7pc to USD 199m

DESPITE an 18 per cent increase in third quarter revenue year on year to US$1,43 billion, Korean flag carrier Hanjin Shipping's third quarter operating loss increased 10.7 per cent to US$199 million.

Cargo volume increased 18.6 per cent to 914,531 TEU year on year "on account of global economic recovery and additional cargo in the peak season", said the company statement.

The container division led growth of 11.8 per cent to $1.14 billion mostly from the increase in the Asia-Europe volume, higher freight rates and efficient fleet management.

The bulk division grew seven per cent to $296 million on back of an increase in volume enabled by new ship deliveries, said the company.

Despite the container division's savings in chartering, operating losses of $177 million resulted from the limited recovery in the transpacific freight rates, and an increase in oil prices, said the company.

Hanjin Shipping said rate recovery efforts on European trade lanes and bunker adjustment charges on the transpacific pay off. The company also said it would focus on cost savings and efficient fleet management.

"Hanjin Shipping remains hopeful of improved sales in the bulk division next quarter mainly from the expected increase in demand of iron ore, coal and agricultural products and stronger industry sentiment," said the company statement.

Hanjin is Korea's largest carrier and operates 60 liner and tramper services moving 100 million tons of cargo a year. Its fleet consists of some 200 containerships, bulk and LNG carriers.

The company operates through four regional headquarters, 200 branch offices and 30 local corporations, which earn 90 per cent of its revenue.

Source : HKSG, 14.11.09

[ID-BIZ] Pasokan Listrik Minim, Investor Korsel Hengkang

PURBALINGGA, KOMPAS.com — Pasokan listrik yang minim membuat calon investor industri tapioka asal Korea Selatan, Han Jung, menunda penanaman modalnya di Purbalingga.

Padahal, Han Jung telah menyiapkan lahan dan mesin-mesin produksinya di lokasi yang akan dijadikan pusat industri tapioka tersebut.

"Konfirmasi terakhir ke kami, pihak Han Jung belum dapat memulai investasinya karena pasokan listrik yang kurang. Kalau menggunakan solar, secara ekonomis mereka akan rugi. Jadi, masalah ini benar-benar membuat repot investasi," ujar Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko kepada Kompas, Kamis (19/11).

Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah meminta Departemen Perindustrian memfasilitasi terjaganya komitmen bisnis Han Jung di Purbalingga.

Namun, setelah dilakukan pendekatan, pihak Han Jung belum sepakat karena masalah utama adalah pasokan listrik yang belum mampu disediakan secara optimal.

"Kami sudah meminta penjelasan ke PLN dan memang pasokan yang dibutuhkan belum dapat dipenuhi. Kami pun tak bisa berbuat banyak," kata Triyono.Sedianya, Han Jung akan mengolah tapioka dengan memanfaatkan 12.000 hektar tanaman singkong di Purbalingga.

Meskipun kaya akan singkong, pemanfaatan komoditas tersebut agar mempunyai nilai ekonomi tinggi masih minim. Para petani singkong sebagian besar hanya menjual hasil panen tanpa pengolahan.

Akibatnya, harga jual sangat rendah. Satu kilogram singkong hanya senilai Rp 1.000.Sejumlah industri kecil yang mengolah singkong menjadi tepung tapioka sebenarnya mulai tumbuh. Namun, kapasitas produksi masih rendah.

Minimnya alat produksi, modal, dan pengetahuan pemasaran membuat industri kecil ini belum mampu menyerap hasil panen singkong petani dalam jumlah besar.

Kepala Kantor Penanaman Modal Purbalingga Budi Susetyo mengatakan, saat ini pekerja Han Jung masih berada di lokasi yang akan dijadikan pabrik, yaitu wilayah Bukateja, Purbalingga.

Namun, dua bulan terakhir tak terlihat lagi ada aktivitas karena terbentur masalah ketersediaan listrik tersebut. "Mereka sebenarnya sudah menyiapkan pabrik dan mesin-mesinnya. Tapi karena pasokan listrik yang tak mencukupi, mereka belum dapat melanjutkannya.

Saya kurang jelas benar, apakah mereka membatalkan atau menghentikan sementara," kata dia. Purbalingga merupakan salah satu tujuan investasi utama di wilayah Jateng bagian barat.


Etos kerja masyarakat yang tinggi, kemudahan birokrasi, dan sumber daya alam yang melimpah membuat banyak investor asing masuk ke wilayah ini, terutama dari Korea Selatan.

Saat ini telah ada 18 investor asing yang mendirikan usahanya di kabupaten ini dengan menyerap sekitar 20.000 tenaga kerja.

Sumber : Kompas, 19.11.09 (editor: Edj).

19 November 2009

[EN-SEA] "Nautilus" Launches Scatching Attack on UK Shipping Policy

By : Julian Macqueen

LEADING seafarers’ union Nautilus International has launched a scathing attack on the British government’s shipping policy, claiming that proposals to boost UK seafarers’ employment prospects have been forgotten.

“UK Shipping policy is unravelling before our eyes,” said Nautilus general secretary Mark Dickinson.

His comments came as Danish shipowner AP Moller-Maersk this week said it would remove 15 ships and a total of 113 jobs from the UK registry “under a global efficiency drive”.

In a statement, the company said that “these changes will not have any effect on the employment of UK seafarers”. Mr Dickinson’s ire was firmly directed at the UK government.

“We warned the government that something like this could happen,” Mr Dickinson told Lloyd’s List.

Looking at the wider picture, Mr Dickinson took little comfort from the current developments on the British shipping scene. Noting the crucial role played by Maersk in the size of its UK-flagged fleet and as a provider of cadet training places, he said that the omens were not good.

“Maersk is such a critical player. With 15 ships leaving the flag and with 113 jobs to go, it is difficult to interpret the moves in anything other than a negative light.”

The union estimated that the government would need to invest £9m ($14.7mm) in supporting cadets as they move from getting their first certificate at the end of their training to acquiring their second, which needs a further 12-18 month in employment and training.

“With that second certificate, the new entrants to the industry become eminently more marketable,” he said.

The UK Chamber of Shipping expressed a similar sentiment.

The moves by Maersk brought a “sharp emphasis to the need for the training proposals on the table to receive a speedy and positive response”, a chamber spokesman said.

He offered a comparable view of the difficulties faced by new recruits to the shipping industry. “The fact is, at the junior stage, UK officers are not competitive,” he said, adding that ongoing funding “would help”.

The chamber took a step back from making the direct link between the decision by Maersk to move ships out of the UK flag and the existence of enhanced financial support for cadets.

“It is difficult to say whether or not, had the funding been in place, Maersk might have taken a different view,” said the spokesman.

Conservative shadow shipping spokesman Julian Brazier highlighted recent government foul-ups on port ratings and light dues.

However, pushed as to whether he would be in a position – as part of an incoming administration – to support seafarer training, he said that in light of the current economic situation, he was unable to make any commitments on public spending.

He pointed out that the four main merchant navy training colleges have funds which, although generated by themselves, were subject to the same restrictions that applied to all further education colleges on spending public money.

He indicated that this was something that he could look at. “We can do small things as long as they don’t involve public money,” he said.

Source : Lloyd's List, 20.10.09.

[ID-OTH] "MyPulau" : Berlomba Menjaring Pelanggan Komunitas

Pertumbuhan pengguna layanan jejaring sosial dan komunitas di Indonesia sangat pesat belakangan ini. Tak heran jika kemudian sejumlah operator telekomunikasi berlomba untuk menjaringnya.

Pesatnya pertumbuhan mungkin bisa mengacu pada situs jejaring Facebook yang kini memiliki pengguna aktif lebih dari 11 juta di Indonesia. Jumlahnya meningkat 13 kali lipat dibanding akhir 2008 lalu yang hanya berkisar 800 ribu.

Selain untuk bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, jejaring sosial juga kerap digunakan sebagai media untuk saling berinteraksi dengan para netter yang memiliki persamaan minat. Maka, terbentuklah beragam komunitas di Internet yang jumlahnya kian banyak.

Potensi ini yang kemudian dibidik sejumlah operator. Telkomsel adalah contoh paling anyar. Operator ini coba mengoptimalkan kembali "MyPulau", situs jejaring sosial dan komunitas yang telah dibangunnya sejak 2007.

"Sejak dirintis 2007 lalu, pengguna www.MyPulau.com telah mencapai satu juta. Peluncuran kembali ini merupakan perbaikan yang keempat kalinya," ungkap Adam Achmad, Manager Digital &; Interactive Media Telkomsel, kepada detikINET, baru-baru ini di Jakarta.

Untuk membangun kembali situs 'one stop destination' tersebut, Telkomsel kemudian menggandeng PT Access Mobile Indonesia untuk mengembangkan konten yang bisa dinikmati pelanggan dan komunitas berdasarkan minatnya.

MyPulau menawarkan fitur seperti Social Status Integrator, My Interests, dan My Buys. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat memanfaatkan profil uniknya yang terintegrasi dengan berbagai situs jejaring sosial untuk menciptakan komunitas pertemanan sendiri, menulis blog, serta bertransaksi dalam forum jual beli secara e-commerce.

Fitur serupa juga ditawarkan Telkom melalui Mojopia. Namun Adam menegaskan kalau situs yang dibangun Telkomsel tidak akan bersaing langsung dengan portal seharga US$ 2 juta yang dibangun Telkom, induk perusahaannya.

Pada kesempatan lain, Group Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya mengungkapkan, aksi membuat situs jejaring sosial juga telah dirintis oleh Indosat dengan nama www.kongkoow.com. Situs itu lebih membidik konten musik dan video.

"Sejak diluncurkan tahun lalu sudah menghasilkan uang ratusan juta rupiah bagi Indosat," ungkapnya.

Pengembangan selanjutnya yang dilakukan Indosat adalah membuat situs tersebut dapat diakses oleh pengguna mobile setelah sebelumnya hanya bermain di segmen layar lebar (large screen) luar ruang.

"Pengguna internet dengan large screen hanya sekitar tiga juta. Jika ingin mengembangkan usaha harus membidik pelanggan mobile," ujarnya lebih lanjut.

Jelas, situs jejaring yang dibangun ketiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia itu ditujukan untuk membidik pelanggan baru, khususnya dari segmen komunitas.

"Kami tidak menutup kesempatan bagi pelanggan operator lain untuk bergabung di MyPulau. Namun pastinya kami akan membuat program khusus bagi pelanggan Telkomsel yang akan membuat iri para pelanggan operator lain," kata Adam.

Persaingan hebat memperebutkan pelanggan komunitas lewat jejaring sosial seharusnya jadi kabar baik bagi pelanggan. Sebab, pada akhirnya, pelanggan juga yang akan menikmati buah dari persaingannya.

Sumber : Detikcom, 16.11.09.

18 November 2009

[EN-SEA] "G.A" to Telescope Asia-Europe Services in Winter

"GRAND Alliance" (G.A) partners, Hong Kong's OOCL, Hapag-Lloyd and NYK, have announced their reduced winter service offering on the Asia-Europe route starting December 28.

Four of the Grand Alliance's Asia-Europe services, EU1, EU2, EU3, and EU4, will be turned into three weekly services and renamed Loop A, Loop B and Loop C with changes to ensure network continuation while cutting capacity to match reduced seasonal demand.

The rotation for "Loop A" will be Kobe, Nagoya, Tokyo, Shimizu, Shenzhen (Yantian), Hong Kong, Singapore, Jeddah, Suez Canal, Rotterdam, Hamburg, Southampton, Le Havre, Suez Canal, Singapore, Hong Kong, Yantian and Kobe.

There will be nine vessels with a capacity of about 8,600 TEU each on Loop A. Loading starts Monday December 28 in Kobe.

The rotation for "Loop B" will be Dalian, Xingang, Busan, Qingdao, Shanghai, Ningbo, Shenzhen (Shekou), Singapore, Suez Canal, Hamburg, Antwerp, Southampton, Cagliari, Suez Canal, Jeddah, Jebel Ali, Singapore, Shekou, Qingdao, Busan and Dalian.

There will be 12 vessels with a capacity of 8,300 TEU each on Loop B. Loading starts Sunday January 2 in Dalian.

The rotation for "Loop C" will be Ningbo, Shanghai, Xiamen, Kaohsiung, Shenzhen (Shekou), Hong Kong, Singapore, Port Kelang, Suez Canal, Southampton, Rotterdam, Hamburg, Southampton, Suez Canal, Singapore, Shekou, Hong Kong, Kaohsiung and Ningbo.

There will be 10 vessels of 7,860 TEU on Loop C. Loading starts Saturday January 1 in Ningbo.

Source : HKSG, 12.11.09.

[ID-BIZ] "GM" Berusaha Mempertahankan "Opel" & "Vauxhall"

DETROIT, KOMPAS.com — Keinginan Pemerintah Jerman di bawah Kanselir Angela Merkel menjual Opel ke Magna International mendapat tantangan baru.

Pasalnya, pemegang saham mayoritas perusahaan yang berbasis di Jerman itu, yaitu General Motors (GM), justru ingin mempertahankannya.

Hal itu langsung disampaikan CEO GM Fritz Henderson setelah melakukan rapat dewan direksi perusahaan, kemarin.

“Dengan perkembangan bisnis GM dalam beberapa bulan terakhir, keputusan strategi global adalah tetap mempertahankan Opel (di Jerman) dan Vauxhall (di Inggris),” ungkap Fritz Henderson dalam rilis yang diterbitkan GM.

Untuk itu, produsen mobil yang 61 persen sahamnya sekarang dimiliki Pemerintah Amerika Serikat akan mempresentasikan rencana restrukturisasi ke Jerman.

Terakhir, Opel gencar ditawarkan kepada Magna International Inc, Kanada, dan mitranya, OAO Sberbank dari Rusia. Ketika dibangkrutkan pada 1 Juni lalu, GM ingin menjual 55 persen sahamnya di Adam Opel GmbH.

Waktu itu, GM memperkirakan bahwa mereka memerlukan 3 miliar euro untuk strukturisasi Opel. Menurut Fritz Henderson, dana yang akan digelontorkan Magna International tidak sesuai dengan harapan GM.

Karena itulah, mereka memutuskan untuk tetap mempertahankannya. Ini merupakan keputusan kedua GM mempertahankan unitnya setelah dibangkrutkan awal Juni lalu. Sebelumnya, GM membatalkan penjualan Saturn ke Penske Automotive Group.

Akses teknologi

Menurut pengamat industri otomotif, GM ingin mempertahankan Opel untuk mencegah kompetitornya memperoleh akses teknologi dan desain.

Di samping itu, mereka juga ingin mempertahankan keberadaannya di Eropa, apalagi Opel sekarang ini adalah produsen mobil kedua terbesar setelah Volkswagen.

Opel mempunyai 50.000 karyawan di seluruh Eropa. Sebanyak empat pabrik berada di Jerman dan mempekerjakan 25.000 orang. Adapun di Inggris, jumlah pekerja Vauxhall 5.000 orang.

Belum dijelaskan, berapa banyak posisi jabatan yang harus dihilangkan dari Opel bila GM tetap mempertahankannya. Keinginan GM tersebut juga mengundang kritikan dari pengamat industri di Eropa.

Ferdinand Dudenhoeffer, Direktur Center Automotive Reseach di Universitas Duisburg-Essen, mengatakan bahwa keputusan GM mempertahankan GM di luar batas kemampuannya.

“Pasar Eropa Barat sangat kompetitif. Peluang sukses GM lebih besar di Amerika. Mereka tidak bisa di sini. Cepat atau lambat, Opel akan bangkrut,” komentarnya, seperti dikutip Bloomberg.

Sumber : Kompas-Bloomberg, 04.11.09 (editor : ZBJ).

17 November 2009

[EN-SEA] "SeaDebt" Collection Plans to Arrest Ships That Won't Pay Up

SEADEBT Management, a new global maritime collection agency, has made its debut in London, promising to arrest ships, whose owners will not honour their financial obligations.

Backed by a group of City investors, SeaDebt is managed by a team of specialists under the direction of Paul Johnston, formerly with the International Transport Intermediaries Club (ITIC).

A company statement said the SeaDebt team has over 25 years' experience in providing maritime-related debt collection services.

"In a global business such as shipping, securing payment for goods or services can often be difficult, especially when the debtor has little in the way of assets or can't be pursued cost-effectively through normal litigation.

In today's economic environment, when so many companies are struggling to stay in business, the problems associated with non-payment of debt inevitably increase," said Mr Johnston.

In the first few weeks of operation, solely through personal contacts and its expanding network of P&I club correspondents and lawyers around the world, SeaDebt claims to have received a many enquiries from companies as far afield as India, Brazil and Turkey.

The company said it is already in the process of collecting debts on behalf of companies working in a wide range of business sectors including bunker supply and tank container operations.

Mr Johnston said the cases the company are working on include one involving South American ship suppliers who are chasing owners for non-payment. A second case involves an Indian bunker trader, who was said to be owed US$142,000 for bunker ordered by a charterer.

In such instances, "SeaDebt will sometimes seek to arrest vessels if the charterers/owners continue to ignore requests for payment," the release said."

Many shipowners are experiencing major cash flow problems at the moment and as has been widely reported, some very well-known names are among them.

It is hardly surprising that some bunker suppliers are demanding pre-payment before delivery.

However, in a competitive business, this is not an option that is available to all and inevitably some bills will go unpaid until the owners concerned are faced with the reality of a ship arrest or whatever else it takes to secure payment," added Mr Johnston.

Source : HKSG, 07.11.09

[ID-BIZ] HK : Ketika Kekacauan Menjadi Normalitas Baru

KOMPAS.com — Bagi saya, nempel terusnya khaos ke dalam “menu” keseharian kita adalah satu karakteristik yang menggambarkan kerasnya bisnis lanskap di dunia New Wave ini. Masih ingat tahun lalu ketika harga minyak menyentuh angka 100 dollar AS per barrel?

Buat banyak orang, itu merupakan batas psikologis yang sangat mencekam, terutama untuk kalangan bisnis.

Saya masih ingat ketika itu kita baru saja masuk ke tahun baru 2008. Berselang tujuh bulan setelah itu, harga minyak sempat naik sampai 147 dollar AS per barrel pada tanggal 11 Juli 2008 gara-gara uji coba misil Iran.

Tepat sebulan kemudian, minyak turun lagi sampai angka 112 dollar AS per barrel. Licinnya minyak dengan harganya yang terus naik turun drastis ibarat roller coaster di tahun lalu membuat menteri keuangan dan gubernur bank sentral di seluruh dunia kebingungan.

Kenapa? Karena mereka tidak tahu harus bagaimana. Kini kita memasuki era yang disebut Alan Greenspan, mantan Kepala Bank Sentral Amerika, sebagai “the age of turbulence”.

Coba saja lihat bagaimana GM atau Ford yang begitu perkasa dan menjadi langganan singgasana Fortune 500 kini tak berdaya minta pertolongan pemerintah agar tidak jatuh ke jurang kebangkrutan.

Surat kabar dan perusahaan-perusahaan iklan besar tiba-tiba berguguran ketika perusahaan-perusahaan mulai mengalihkan anggaran iklannya dari media massa koran dan televisi 30 detik ke media-media baru online, seperti blog, e-mail, situs-situs web, podcast, dan sebagainya.

Bahkan, negara maju sekuat Islandia (Iceland) tiba-tiba saja “bangkrut” karena tak mampu menalangi kebangkrutan yang dialami bank-banknya yang serempak berguguran menyusul terjadinya krisis global tahun lalu.

Mengenai turbulensi lingkungan bisnis global ini, menarik sekali jawaban Gary Becker, salah satu ekonom kesohor Amerika Serikat pemenang Nobel, pada Oktober 2008 lalu ketika ditanya mengenai seberapa parah dan lama krisis ekonomi yang kita hadapi kini.

Jawaban sang ekonom pendek saja, “Nobody knows, I certainly don’t know”. Pesannya: “Don’t trust economists who say they know”.

Karena kenyataan seperti ini, maha guru pemasaran, Philip Kotler, dalam buku terbarunya, Chaotic: The Business of Managing and Marketing in the Age of Turbulence (fortcoming, 2009, ditulis bersama John A Caslione) menyebutkan bahwa kini kita telah memasuki era “khaos” bahwa turbulensi lingkungan baru sudah menjelma menjadi kenormalan baru (turbulence is the new normality).

Sesungguhnya, Kotler bukanlah pakar pertama yang mengendus datangnya era ini. Peter Drucker di tahun 1990-an sudah memprediksikan datangnya era diskontinuitas melalui buku legendarisnya, The Age of Discontinuity.

Pendiri Intel, Andy Grove, dalam buku larisnya, Only The Paranoid Survive, menyebut datangnya era ini sebagai munculnya apa yang ia sebut “inflection point”, yaitu ketika industri berubah 180 derajat menuju keseimbangan baru.

Atau Clayton Christensen yang mengintroduksi munculnya “disruptive technologies” yang memicu tsunami lingkungan industri dan perekonomian secara keseluruhan.

New normality

Dengan adanya perkembangan baru ini, Kotler menyimpulkan bahwa saat ini kita memasuki sebuah era baru yang tak akan bakal balik lagi (irreversible), yang menunjukkan bahwa risiko bisnis menjadi kian besar dan ketidakmenentuan menjadi “menu” harian yang tak bisa dielakkan oleh setiap pelaku bisnis.

Dalam bahasa Kotler, dunia bisnis kini memasuki era ketika kita memasuki keseimbangan baru dengan “normalitas baru”(new normality) bahwa normalitas tersebut bukannya ditandai stabilitas dan certainty seperti terdapat pada era-era sebelumnya, tapi terbentuk dari ketidakmenentuan, diskontinuitas, dan khaos.

Normalitas baru tersebut mewujud dalam bentuk kombinasi antara perekonomian yang boom, turun (downturn), resesi, bahkan depresi dalam siklus yang kian-kian cepat.

Normalitas baru yang mewujud dalam bentuk khaos itu tentu saja siap setiap saat memakan korbannya. Formatnya bisa di tingkat perekonomian dengan korban seperti negara sebesar Amerika atau negara sekecil Islandia.

Di tingkat industri, yang jadi korban adalah industri media konvensional (televisi dan surat kabar) dan industri periklanan yang ditinggal para pengiklan yang masuk media baru online, atau di tingkat perusahaan seperti GM dan Ford yang diterpa gelombang tsunami krisis global.

Dalam normalitas baru tersebut, perekonomian dunia menjadi semakin terkoneksi dan terindependensi satu sama lain. Tak ada satu pun negara di tiap jengkal dunia ini yang bisa luput dari gelombang khaos global, semuanya akan disapu habis tanpa ampun dan tanpa melihat besar kecil negara yang bersangkutan.

Kata Kotler, teknologi dan globalisasi yang menjadi forces of change utama telah menghasilkan apa yang disebutnya “interlocking fragility” dengan level yang tak terbayangkan dalam sejarah umat manusia.

Dalam kondisi rapuh tersebut, bencana di suatu negara akan dengan cepat berimbas dan menyebar ke negara lain, secepat virus flu babi.

Dengan kenyataan baru ini maka para pelaku bisnis akan semakin sulit memprediksikan, apalagi menghitung risiko dan ketidakmenentuan yang terjadi dalam lingkungan bisnis. Dalam situasi krisis seperti sekarang, harus diingat bahwa chaos is the new normality.

Tidak ada yang bisa dipegang. Pembuatan keputusan semakin sulit karena informasi baik yang berdasarkan fakta atau sekadar gosip terus berkembang dan mengalir, diteruskan oleh orang-orang lewat berbagai macam konektor, baik itu di dunia offline maupun online.

Bagaimana pendapat Anda?

Oleh : Hermawan Kartajaya (HK).

Sumber : Kompas, 29.08.09.

16 November 2009

[EN-SEA] Finalists Announced for BIFA Freight Services Awards

THE "British International Freight Association" (BIFA) has announced that seven first-time entrants have made it to the shortlist of 30 finalists for the BIFA Freight Services Awards.

"I applaud all those companies that have taken the time and effort to put themselves forwards for an award," said BIFA director general Peter Quantrill.

"In these difficult times, we were a little worried companies could not afford the time. Therefore, it is pleasing and encouraging that so many in the UK forwarding fraternity took the trouble," he said.

The seven first-time entrant finalists are : Activair (UK), Bellville Rodair International Ltd, Eagle Cargo Services, NNR Global Logistics UK Ltd, TR Logistics Group, Gist Ltd, and Pantos Logistics (UK) Ltd.

The companies that reached the final shortlist in the eight main award categories are: Activair (UK) and Chaucer Freight Ltd for the Air Freight Award; Dachser Ltd, DSV Road, GEFCO UK Ltd, and WE Deane Ltd for the European Logistics Award; and Eagle Cargo Services Ltd, Ideal Forwarding Ltd, PFE Express Ltd, and Woodland International Transport Co Ltd for the Ocean Freight Award.

The finalists for the Project Forwarding Award are Asco Freight Management Ltd, Brendon International Ltd, Panalpina World Transport Ltd, and RIF Worldwide; and the finalists for the Special Services Award are Belville Rodair International Ltd, NNR Global Logistics UK Ltd, TR Logistics Group, and Woodland International Transport Co Ltd.

The finalists for the Staff Development Award are: Gist Ltd, GKN Freight Services Ltd, Schenker Ltd, and World Transport Agency; and the finalists for the Supply Chain Management Award are: Allport, NYK Group Europe, Pantos Logistics (UK) Ltd, and Seawing Landguard International Ltd.

Finally, the Young Freight Forwarder Award finalists are: Sharon Brough from Seko Synergy Scotland Ltd, James Crosby from Damco UK Ltd, Samantha Mitchell from World Transport Agency Ltd and Michael Walton from Schenker Ltd.

The award winners will be announced at the BIFA Annual Lunch and Awards Ceremony to be held at The Brewery, London EC1 on January 21.

Source : HKSG, 13.11.09.

[ID-BIZ] KPPU : "Carrefour" Terbukti Melakukan Monopoli

Laporan wartawan KOMPAS.com - Rosdianah Dewi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan bahwa PT Carrefour Indonesia bersalah melakukan praktik monopoli dengan mengakusisi PT. Alfa Retailindo.

"PT Carrefour terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) dan Pasal 25 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999. Dan menyatakan PT Carrefour Indonesia tidak terbukti melanggar pasal 20 dan pasal 28 ayat (2) UU No 5 Tahun 1999," ujar Ketua Majelis Dedi Martadisastra, dalam pembacaan putusan tentang praktik monopoli dan persaingan tidak sehat PT Carrefour di Jakarta (3/11).

Perkara ini bermula saat Carrefour diduga melakukan monopoli paska mengakuisisi 75 persen saham PT. Alfa Retailindo (Alfa) dan Sigmantara Prime Horizon sebesar Rp 674 miliar.

Dengan demikian KPPU memerintahkan untuk melepas seluruh saham kepemilikannya sebanyak 75 persen pada PT Alfa Retailindo, Tbk kepada pihak yang tidak terafiliasi dengan PT. Carrefour Indonesia selambat-lambatnya satu tahun setelah putusan berkekuatan tetap.

Selain itu, KPPU juga menghukum PT Carrefour Indonesia untuk membayar denda Rp 25 miliar yang harus disetor ke kas Negara sebagai setoran pendapatan pelanggaran di bidang Persaingan Usaha Perdagangan Sekretaris Jendral Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

Ia mengatakan, sebenarnya PT. Carrefour dapat juga dikenai pasal 28 ayat (2) No. 25 tahun 1999 mengenai akuisisi, namun karena ketiadaannya Peraturan Pemerintah mengenai pasal tersebut, maka demi hukum Majelis Komisi tidak dapat menyatakan Carrefour melanggar Pasal 28 ayat (2) UU No 5 tahun 1999.

Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh selama proses pemeriksaan pangsa pasar paska akuisisi Alfa yang sebelumnya sebesar 46, 30 persen meningkat sebesar 57, 99 persen di tahun 2008 pada pasar upstream.

Selanjutnya, kata dia, hasil pemeriksaan menunjukan pengusaan pasar dan posisi dominan Carrefour disalah gunakan kepada pemasok melalui skema yang disebut trading terms.

Selain itu, ditemukan juga bukti bahwa pemasok Alfa dipaksa untuk memasok Carrefour paska akusisi.

Dedie mengatakan, jika pihak PT Carrefour merasa keberatan dengan putusan tersebut, maka pihak yang bersangkutan dapat mengajukan banding kepada pengadilan selambat-lambatnya 14 hari setelah pembacaan putusan.

Sumber : Kompas, 03.11.09.

15 November 2009

[EN-SEA] Taiwan To Restructure Ports

Taipei: The Ministry of Transportation and Communications (MOTC) has planned to set up a Shipping Affairs Administration in 2011 to supervise the operations of four international harbor affairs firms to be transformed from the existing four major international harbour bureaus, thereby upgrading the competitiveness of Taiwan 's major international harbors, a top MOTC official told the China Post on Friday.

Yeh Kuang-shih, vice minister of transportation and communications, made the remarks at the transportation committee meeting of the Legislative Yuan.

During the legislative session, lawmakers doubted the justification of the government decision to build direct shipping links across the Taiwan Strait, as Kaohsiung Harbour , the island's largest international harbor, has been squeezed out of the world's top-10 harbors in terms of cargo loading and unloading volumes.

Lawmaker Yang Jen-fu of the ruling Kuomintang said that the cargo handling volume of the Kaohsiung Port has declined after cross-strait direct shipping links took effect, indicating that relatively weak competitiveness of the port.

Another KMT lawmaker Lo Shu-lei also said that the Kaohsiung port used to take the No.3 place in the world, and still maintained the No. 6 spot in 2006, but the ranking dropped sharply to 12th in 2008, losing ground to ports in mainland China .

In response, Yeh of the MOTC said the decline in the world ranking of the Kaohsiung Harbour was due to several factors, including the economic downturn at home and abroad, and the exodus of Taiwan 's manufacturing enterprises to mainland China .

Yeh continued that the government will take advantage of the cross-strait shipping links to reinforce ties with second-tier ports of mainland China by building new shipping routes across the Taiwan Strait, thereby boosting cargo transshipment volume of the Kaohsiung Harbour and other international ports of the island.

Taiwan has six international ports, namely Keelung , Suao, Taichung , Hualien, Anping and Kaohsiung . The cargo loading and unloading volume of the Kaohsiung port accounts for over 74 percent of total such volume registered by the six ports.

The Kaohsiung port has five container terminals, 23 container wharves, and 315.5 hectares of container yards, as well as a coastline of 7,036 meters.

Su Chien-jung, a division chief of the Kaohsiung Harbour Bureau said that a new container terminal will be inaugurated in 2013, when four new wharves will be operational.

The project is expected to significantly boost the cargo handling volume of the Kaohsiung port and generate an additional annual production value of NT$39.47 billion.

Source : STA-Online, 02.11.09.

[ID-OTH] Mengapa Si Kecil Bertanya Terus ?

KOMPAS.com - Pertanyaan-pertanyaan si kecil seperti menginterogasi Anda? Jangan serta merta merasa kesal. Itu adalah pertanda bahwa keingintahuannya amat besar.

Menurut Robert Goldstein, PhD, lewat bukunya, Buku Pintar Orangtua, anak kecil adalah pembelajar ilmiah dan pengamat utama terhadap apa yang ada sekarang dan yang ada di tempat.

Sehingga, tak jarang anak secara terus menerus mencoba mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.

Anak-anak bersandar kepada orangtuanya. Karena itulah ia akan selalu mengajukan banyak pertanyaan kepada orangtuanya. Anak-anak percaya, bahwa orang dewasa mengetahui segalanya tentang apa pun.

Anak-anak pun memiliki kerangka berpikir bahwa segalanya bertujuan. Makanya akan ada pertanyaan-pertanyaan yang Anda pun akan bingung menjawabnya, misal; “Mengapa anak itu tinggi?”

Di lain waktu, anak juga bisa menggunakan pertanyaan untuk meredakan ketakutannya. Misal, “Mengapa anjing itu menggonggong?” Atau kali lain, ia juga akan mengajukan banyak pertanyaan atau berbicara terus menerus karena ia merasa dengan cara itu, mendapatkan perhatian penuh dari orangtuanya.

Namun, ada kala ketika sedang letih atau jenuh, orangtua akan merasa jenuh atau terganggu dengan pertanyaan anak-anak yang cenderung memberondong. Tak jarang, anak-anak akan mengajukan pertanyaan baru usai orangtua menjawab pertanyaan sebelumnya.

Akan ada saat-saat Anda menemukan kesulitan untuk mengetahui keinginan anak, karena dia tidak puas dengan jawaban yang diterimanya.

Sebelum memberikan jawaban yang sulit, Anda bisa bertanya dulu kebutuhan si anak dari cara pandangnya, misal dengan bertanya, “Apa yang kamu pikir tentang arti kata itu?” atau, “Coba kamu pikirkan dulu, kira-kira mengapa anjing itu menggonggong?”

Jika si kecil masih saja bertanya “mengapa” untuk kesekian kalinya, ini berarti si anak masih menolak jawaban dari Anda karena ia belum mengerti jawaban Anda. Anak-anak mengalami kesulitan menyerap fakta tak umum atau belum berhubungan langsung dengan pengalamannya.

Karena itulah, orangtua harus menjawab pertanyaan sesuai tingkat pemahaman anak.
Bila pertanyaan-pertanyaan si anak yang terus menerus dan celotehannya mengganggu Anda, ingatlah bahwa Anda tak perlu menjawab seluruhnya saat itu juga.

Untuk meredam pertanyaannya saat Anda sedang repot menghitung barang belanjaan, coba berpaling kepadanya, anggukkan kepala atau katakan, “Mama dengar kamu, kok.”

Bahkan dengan gumaman tanda mengiyakan atau bahwa Anda mendengarnya pun sudah bisa membuat si kecil bahagia. Ingatlah, bahwa komunikasi adalah hal yang penting dalam menjalin sebuah hubungan.

Sebentar lagi ia akan memasuki fase remaja, ketika itu terjadi, ia akan lebih banyak bertanya kepada teman-temannya. Ketika hubungan emosional Anda dan si kecil sudah terjalin sejak dini, niscaya ia akan terus mau berkomunikasi dengan Anda.

Sumber : Kompas, 14.11.09 (NAD).

14 November 2009

[EN-SEA] "Maersk" Posts USD778 Million Loss, Blame 30pc Fall, 5pc Volume Drop

DENMARK's AP Moeller-Maersk, owner of Maersk Line, the world's biggest, has announced a year-on-year DKK3.86 billion (US$778 million) net loss for the first nine months compared to its DKK17.7 billion profit last year.

This is blamed on falling consumer demand and freight rates that were 30 per cent lower and container volumes were five per cent below those in the first nine months of 2008. Group third quarter revenue fell 25 per cent to $35.3 billion, said the company.

"As expected, the AP Moller-Maersk Group was still negatively affected by the challenging market conditions in the third quarter, particularly in the markets for container vessels and tankers," said a company statement.

"The strong focus on reducing costs continues to yield results with sales of treasury shares and issuance of bonds we have taken steps to strengthen the group's robust financial basis and long-term funding position," said group CEO Nils Smedegaard Andersen.

"Falling demand and additions of new tonnage led to lower freight rates in the first nine months. Due to market conditions, 10 per cent of the global fleet has been taken out of service," the company statement said.

"In the third quarter of 2009, volumes showed an upward trend compared to the second quarter, primarily reflecting the traditional peak season, however, volumes were lower than in the third quarter of 2008," the company said.

Rising volumes led to an increase in rates in the third quarter, but they were considerably lower than in the same period of 2008, and "further increases are required for the container market to become profitable again".

In the first nine months of 2009, the group's containerships moved 5.1 million FEU, compared to 5.4 million FEU in the same period of 2008.

In the third quarter of 2009 volumes increased compared to the second quarter, but, at 1.8 million FEU transported was three per cent lower than in the third quarter of 2008," the company said.

Source : HKSG, 13.11.09.

[ID-BIZ] 2010, Tarif Dasar Listrik Naik

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memastikan akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun depan. Namun, pemerintah masih menghitung berapa besar kenaikan TDL tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Saleh, Senin (9/11).

"Saat ini DESDM bersama dengan Kantor Menko Perekonomian, Depkeu, Menneg BUMN, dan PT PLN (Persero) tengah melakukan langkah persiapan perhitungan besaran TDL," ujar Darwin.

Ia mengimbuhkan, besaran TDL tersebut bakal sesuai dengan kemampuan masyarakat dan harga keekonomian untuk PLN. Kenaikan TDL ini bukan tanpa hitungan.

Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J Purwono menegaskan, kenaikan TDL tersebut dipicu oleh jumlah subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah yang tak mencukupi. Sementara kebutuhan mencapai 58 juta dollar AS, pemerintah hanya mengucurkan subsidi sebesar 38 juta dollar AS.

"Nah ada lubang 20 juta dollar AS, ke mana lubang itu harus ditutup kalau tidak dari kenaikan TDL," kata Purwono. Menurut Purwono, kenaikan TDL itu juga akan membuat PLN lebih sehat dengan tarif keekonomian.

Dus, PLN bisa mempertahankan usahanya dan bisa memenuhi kewajibannya untuk membayar pinjaman. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Sumber : Kompas-Kontan, 09.11.09 (editor : Edj).

13 November 2009

[EN-SEA] "COSCO" CEO Calls On U.S To End Protectionist Tariff Barriers

COSCO chief executive Wei Jiafu has called on the US government to remove the 35 per cent tariff on Chinese light truck tyre imports because it is "not a sensible way to resolve trade disputes."

Speaking at the recent National Press Club in Washington, DC, Capt Wei said China is not interested in dumping tyres on the US market and gained market share "fairly" because of the quality and low price of its tyres.

He added that the tariff is a form of protectionism that eventually will hurt American consumers. The US government, reported American Shipper, imposed the tariff to curb losses in "the domestic tyre manufacturing sector that coincided with a tripling of low-cost Chinese imports since 2004.

In his capacity as chairman of the China Association of Trade in Services (CATIS), which has sent a delegation to visit several cities in the US to promote Sino-US service trade, Capt Wei called for CATIS and counterpart organisations in the US to work together to remove trade barriers to enable service companies to operate freely in other countries and support a "fair, transparent and non-discriminatory multilateral trading system," he said.

With regard to the state of the world economy, Capt Wei is said to have expressed confidence that the global recession had hit bottom and the world economy is beginning to recover "thanks to emergency government spending in China, the United States and Europe," the report said.

Source : HKSG, 30.10.09.

[ID-BIZ] Empat Koridor Jadi Prioritas Pengembangan KEK

Oleh : Agust Supriadi

JAKARTA (bisnis.com): Pemerintah memprioritaskan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di empat koridor utama dengan melibatkan swasta dalam pembangunan infrastrukturnya.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan berdasarkan hasil pemetaan awal, ada empat koridor utama yang akan menjadi prioritas pengembangan KEK karena melihat potensi alam pendukungnya yakni Pantai Utara Jawa, Pantai Timur Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

"Ada empat koridor berdasarkan potensi alamnya. Pantura berbasiskan pada industri manufaktur, palm oil di Pantai Timur Sumatera, dan dua koridor lainnya Kalimantan dan Sulawesi berdasarkan kekayaan alam di daerah tersebut," papar dia ketika berdiskusi dengan Forum Wartawan Keuangan dan Moneter hari ini.

Menurutnya, ada 19 program kerja dan 53 rencana aksi yang menjadi fokus pemerintah dalam 100 hari masa kerjanya. Salah satunya adalah pengembangan klaster industri berbasis sumber daya alam dengan mempercepat penerbitan peraturan pemerintah mengenai KEK.

"Makanya dalam 100 hari akan ada PP (tentang KEK) untuk menetapkan kriteria di mana KEK bisa atau tidak kita kembangkan dengan melihat berbagai aspek," jelasnya.

Dia mengungkapkan muatan dari PP tersebut a.l. merinci kriteria daerah yang bisa menjadi KEK dan skema kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership) guna mewujudkannya.

Pasalnya, lebih dari 20 daerah telah diusulkan untuk dijadikan KEK, tetapi belum ada yang dikabulkan karena harus mempertibangkan berbagai aspek pendukung di daerah tersebut, seperti ketersedian dari sumber daya alam dan daya dukung infrastruktur.

Dia berharap pembangunan KEK tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang bisa mendorong kegiatan ekonomi di dalam dan di luar wilayah tersebut. (tw)

Sumber : Bisnis Indonesia, 13.11.09.

12 November 2009

[EN-SEA] "The New World Alliance" (TNWA) Announces Transatlantic Service Changes

Tokyo: "The New World Alliance" (TNWA) carriers -APL, Hyundai Merchant Marine (HMM) and Mitsui OSK Lines (MOL) today announced revised capacity and service plans for the Transatlantic trade.

TNWA and Maersk Line share vessel space in the Transatlantic trade. The carriers have determined that market conditions require capacity reductions and service rationalization in certain deployments.

Enhancements on other routes will ensure continued service reliability and rapid transit times for shippers. The changes are detailed below.

ATN/TA3- Maersk Line loop
* Currently APL and HMM use space on this loop.
* From December 2009 the ATN/TA3 service between the US East Coast (USEC) and Europe will be suspended.

APX/TA1-TNWA loop
* The USEC-Europe segment of the APX/TA1 will include additional calls at Antwerp and Le Havre.
* The revised port rotation for this segment will be: Manzanillo-Miami-Jacksonville-Savannah-Charleston-New York-Antwerp-Bremerhaven-Felixstowe-Rotterdam-Le Havre-New York-Norfolk-Charleston-Manzanillo-Los Angeles-Oakland.
* Maersk Line will continue to participate in this loop as a slot charterer.

ATS/TA2- Maersk Line loop
* The ATS/TA2 rotation will include additional calls at New York, Savannah and Miami. An additional ship will be added to make this a six-vessel loop.
* The revised rotation will be Houston-Mobile-Norfolk-Rotterdam-Felixstowe-Bremerhaven-New York-Charleston-Savannah-Miami-Houston
* Currently, APL, HMM, and MOL charter slots in this deployment. After this service change, APL and HMM will continue to charter slots.

The changes will reduce existing capacity of the TNWA and Maersk deployments in the Transatlantic by around one-third, while assuring continued reliable high quality service. The changes will be implemented after appropriate regulatory filings.

Source : STA-Online, 21.10.09.

[ID-SEA] Pelayaran Nasional Yakin Penuhi Kebutuhan Kapal

Oleh : Tularji

JAKARTA (bisnis.com): Pelayaran nasional menyatakan optimistis mampu memenuhi kebutuhan kapal berbendera Merah Putih untuk angkutan migas di dalam negeri menyusul implementasi roadmap asas cabotage (Distribusi komoditas di dalam negeri wajib dilakukan kapal Merah Putih).

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Johnson W.Sutjipto mengatakan implementasi asas cabotage di sektor angkutan migas akan berakhir pada 1 Januari 2011.

"Pelayaran nasional telah mengalihkan kapalnya ke Merah Putih untuk angkutan migas," katanya kepada bisnis.com hari ini.

Dia menjelaskan implementasi angkutan migas dalam negeri dengan berbendera Merah Putih tinggal menunggu upaya PT Pertamina merampungkan proses pergantian bendera kapal dari asing ke dalam negeri.

Menurut dia, pelayaran nasional yang memperoleh kontrak kerjasama angkutan migas dan PT Pertamina telah berkomitmen untuk mengganti armadanya dengan kapal Merah Putih paling lambat akhir Desember 2009.

Pertamina mengoperasikan 160 kapal untuk distribusi BBM dan gas ke berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, 35 kapal milik sendiri dan 130 armada dengan 47 kapal berbendera asing yang disewa.

BUMN itu berencana mengalihkan penyewaan 47 kapal asing ke dalam negeri untuk memenuhi roadmap asas cabotage (angkutan komoditas di dalam negeri wajib dilakukan oleh kapal berbendera Indonesia) paling lambat pada 1 Januari 2010.

Hingga Agustus lalu, Pertamina telah menyelesaikan proses perpanjangan kontrak sewa untuk 20 kapal asing ke dalam negeri, sedangkan 17 unit lainnya masih dalam proses tender dan 10 armada masih menunggu kontrak sewa berakhir. (tw)

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.11.09.

11 November 2009

[EN-SEA] Boxes Pile Up at Cosco Pacific's Strike-plagued Greek CT

AN extended dock strike against Hong Kong's Cosco Pacific terminal at Piraeus, Greece, has resulted in a pile up of thousands of shipping containers and 4,500 TEU that cannot be discharged.

The union told dockers to stay off the job at the country's biggest port for another 48 hours to add pressure on the recently elected leftist national government to put in job security clauses in Cosco's 35-year concession deal.

The three container berths have been brought to a standstill as boxes pile up ready for shipment, reports Newark's Journal of Commerce. The strike has sparked fears of consumer good shortages as Christmas approaches, especially if the on-again off again strikes continue.

The socialist government said it would fulfil its pre-election promise to re-negotiate the Cosco Pacific deal with to the aim of to winning job security provisions.

But at the same time Shipping Minister Louka Katseli said she could not cancel the contract, but instead pledged to work for job security assurances from the company.

Cosco Pacific, the world's fifth largest container terminal operator, will pay US$5 billion for 35-year deal and invest $350 million to upgrade facilities.

The company plans to boost the terminal's capacity to 3.7 million TEU a year and make it a distribution hub for southeast Europe.

Source : HKSG, 11.11.09.

[ID-BIZ] Inilah Instruksi Presiden Kepada 5 Wakil Menteri

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta wakil menteri dan para menteri bekerja sungguh-sungguh, terutama pada waktu 100 hari ini karena masa 100 hari ini sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar bagi pelaksanaan program pembangunan lima tahun mendatang.

Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan seusai melantik lima wakil menteri dan Kepala BKPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/11). Dalam acara tersebut hadir Wakil Presiden Boediono beserta sejumlah pimpinan lembaga tinggi dan menteri.

Lima wakil menteri yang dilantik hari ini adalah Wakil Menteri Perindustrian Alex Retra Ubun, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Sutantono, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

"Kita bertekad lima tahun mendatang melakukan sesuatu yang lebih baik, dengan tekad mencapai sasaran pembangunan yang lebih baik. Kita sendiri sudah menetapkan program 100 hari dan lima tahun mendatang untuk Kabinet Indonesia Bersatu II. Oleh sebab itu, 100 hari pertama ini sangat penting.

Sebab, kita menetapkan landasan pembangunan dengan antara lain mengacu pada 15 program prioritas," tutur Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan instruksi kepada Kepala BKPM dan lima wakil menteri.

Kepada Kepala BKPM, Presiden mengharapkan peningkatan investasi untuk memacu pertumbuhan tujuh persen atau lebih pada 2014.

"Lakukan agar bisa tercapai dana investasi rata-rata setahun Rp 2.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan 7 persen," kata Presiden.

Kepada Wakil Menteri Pertanian, Presiden menginstruksikan untuk mencapai swasembada di bidang produksi dan komoditas pertanian, seperti jagung, gula, kedelai, dan daging sapi.

Adapun kepada Wakil Menteri Perindustrian, diharapkan pada lima tahun mendatang sudah dilakukan revitalisasi dan modernisasi pabrik pupuk, gula, dan manufaktur lainnya.

Selanjutnya, terhadap Wakil Menteri Perdagangan selain mengaktifkan perdagangan dalam negeri dan antarpulau Presiden juga mengingatkan agar terus aktif di berbagai organisasi dunia, mulai dari ASEAN hingga dengan G20.

Sementara, untuk Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Presiden mengakui tugasnya sangat berat karena harus melakukan pembangunan infrastruktur mulai dari transportasi, energi, bahkan infrastruktur pertanian.

Terakhir, kepada Wakil Menteri Perhubungan, Presiden mengingatkan sebelum tercapainya keterhubungan antara Indonesia dan negara-negara ASEAN dan lainnya Indonesia harus memiliki keterhubungan dalam negeri, termasuk juga antarpulau.

"Tingkatkan sektor transportasi antarpulau untuk menghubungkan terjalinnya perdagangan," ujar Presiden.

Sumber : Kompas, 11.11.09 (editor: mbonk).

10 November 2009

[EN-SEA] What Carriers Can Learn From ANZDL's Success Story

IN it's heyday, "Australia New Zealand Direct Line" (ANZDL), was one of the most profitable and successful companies in the shipping industry.

Originally the company operated under the name "Australia New Zealand Container Line" (ANZCL) before its acquisition by Delmas in 1988 where the company paid just US$2.2 million for it.

As a testament to its highly regarded reputation within the industry for consistent premium level customer service, Delmas sold the company to CP Ships for an estimated $120 million in 1999.

Today, we look back and learn how the company emerged from obscurity in the late 1980's to become one of the most respected and profitable in the industry.

Within the ANZDL story there are also several key lessons that today's carrier can learn from, particularly in the present volatile operating environment.

Always profit-minded, ANZDL focused on providing premium level customer service on a consistent basis in a bid to stand out from the pack.

ANZDL's service-driven and people-oriented outlook gave it the highest profit margins in the industry, an approach that may provide pointers for today's carriers in how to attain profitability year-in, year-out.

In a recent interview with former senior vice president and member of the co-founding team, Robert A Beilin, it was easy to understand why the company worked so well and why it is so fondly remembered.

It’s senior management wanted to create a people inclusive business that would result in delivering high quality customer service every time. This was the key principle behind the company’s success.

"ANZDL always wanted to be the best, the highest quality provider and the most profitable shipping company in the business," said Mr Beilin, now chief business development officer at China Merchant Holdings.

In outlining the company’s philosophy, Mr Beilin explained that the ANZDL vision focused on three components - giving customers the best service every time, developing organisational values, and encouraging a unique style of organisational behaviour.

"A company's got to have a strong notion of itself, so we wanted to create strong values for our employees. And then we wanted to demonstrate what behavioural ethics we wanted," he said.

Source : HKSG, 31.10.09