30 Juni 2020

[300620.EN.SEA] Cosco About to Complete Planned Scrubber Installations

CHINA's Cosco Shipping Lines (Cosco) is about to complete scrubber installations, a plan that was announced in 2019.

Three vessels owned by China Shipping Container Lines (CSCL) before Cosco acquired the group as part of the government's move to consolidate state-owned companies, CSCL Mercury, CSCL Jupiter and CSCL Saturn, 14,000 TEU sister container ships, arrived in the Liuheng yard of Cosco Shipping Heavy Industry (Zhoushan), on June 14, 2020.

The ships are the last of 10 vessels that Cosco earmarked in 2019 for scrubber retrofits, which usually take 15 to 30 days, depending on the size of the vessel, reports Container News, Jacksonville.

The scrubbers are provided by Finnish firm Valmet, which has four production units and three service centres in China. Scrubber-fitted ships can continue burning, cheaper, high-sulphur fuel oil and comply with the International Maritime Organization's emission regulations that became effective this year.

The scrubber system delivery for Cosco Shipping Lines will include a tailor-made open-loop scrubber system for main engine and generator engines including auxiliary systems and automation.

In its 2019 financial report, the shipping line said that as at the end of the year, scrubber installations were completed on seven of the ships. The retrofitting schedules were planned according to the route and refuelling ports of the ships, as Zhoushan is a major bunkering port in China.

Source : HKSG.

[300620.ID.SEA] Samudera Indonesia (SMDR) Bagikan Dividen Rp 26,2 Miliar Untuk Tahun Buku 2019


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) membagikan dividen sebesar Rp 26,2 miliar atau Rp 8 per saham untuk kinerja tahun buku 2019. Jumlah dividen yang dibagikan ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan PT Samudera Indonesia untuk periode 2019 pada Selasa (30/6).

Selain itu sejumlah agenda yang dibahas manajemen, di antaranya penetapan penggunaan laba bersih 2019 dan penjabaran rencana kerja perseroan di 2020.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menjelaskan, rapat umum pemegang saham tahunan SMDR untuk periode 2019 menetapkan dividen tunai sebesar Rp 26,2 miliar atau Rp 8 per saham. Pembagian dividen tersebut dilakukan meskipun SMDR mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada 2019 sebesar US$ 38,36 juta.

Selain itu, SMDR juga telah menetapkan susunan direksi yang baru. Bani Maulana Mulia diangkat menjadi Direktur Utama menggantikan Masli Mulia yang masuk ke dalam jajaran Dewan Komisaris. Sementara, susunan direksi SMDR terbaru adalah Ridwan Hamid sebagai Direktur Keuangan, Tara Hidayat mengisi pos Direktur Sumber Daya Manusia, dan Farida Helianti Sastrosatomo sebagai Direktur Kepatuhan.

"Sepanjang 2019, SMDR membukukan penurunan pendapatan jasa sebesar 9,03%, menjadi US$ 438,86 juta dari yang sebelumnya sebesar US$ 482,44 juta," ujar Bani saat Paparan Publik Perusahaan secara virtual, Selasa (30/6).
Bani memaparkan secara rincian, pendapatan utama perseroan yakni pendapatan uang tambang menyusut dari US$ 301,64 juta menjadi US$ 266,46 juta atau turun 11,66%. Selain itu, pendapatan kegiatan keagenan, forwarding, dan kegiatan terminal susut 8,39% dari US$ 93,66 juta menjadi US$ 85,80 juta.

Di sisi lain, pos pendapatan penanganan peti kemas tercatat naik 6,42% dari US$ 51,84 juta menjadi US$ 55,16 juta dan pendapatan lain-lain juga meningkat 27,15% menjadi US$ 11,66 juta dari yang semua US$ 9,17 juta. Namun, Bani menyebut kenaikan itu tak mampu menopang keseluruhan pendapatan SMDR.

Bani juga cukup optimistis dapat meraih keuntungan pada 2020. Optimisme tersebut ditopang oleh kinerja keuangan yang baik di tengah kondisi pandemi serta langkah-langkah strategis yang disiapkan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pada kuartal I/2020, SMDR mencatat pendapatan sebesar US$ 134 juta. Angka tersebut tumbuh 29,2% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 103,7 juta.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 1,9 juta. Jumlah tersebut melonjak 623,4% dari laba bersih pada kuartal I/2019, yang senilai US$ 0,3 juta. "Untuk tetap menjaga performa perusahaan, SMDR akan melakukan kontrol ketat pada biaya-biaya yang dirasa kurang penting. Hal tersebut dilakukan guna menggenjot pendapatan perseroan," ujarnya.



Sumber : Kontan, 30.06.2020.

29 Juni 2020

[290620.EN.BIZ] More Than 100 Companies Back HPH's Quebec City Terminal


HONG Kong's Hutchison Port Holdings (HPH) Quebec City terminal has received support from more than 100 companies, says the Port of Quebec.

Singapore-listed HPH has teamed up with the Canadian National Railway (CN) to run the deepwater terminal Laurentia.

It will open in 2024 and provide shippers with improved access to traditional markets in Europe and the Mediterranean as well as expanding markets in Southeast Asia.

"With Laurentia, the Quebec City region will act as a hub for intelligent intermodal transportation across North America," said Mario Girard, president & CEO at Quebec Port Authority.

"To have already received the support of a hundred import-export companies is further tangible proof of the need for Laurentia in the Quebec City region, but also for our province and our country. The players who are supporting us recognise the major benefits that Laurentia brings to their commercial activities," said Mr Girard.

The Laurentia project has been realised by a joint CAD775 million (US$571 million) investment by HPH, CN, and the Port of Quebec. The three organisations aim to develop an environmentally friendly terminal with a 16 metre deep wharf, capacity to accommodate 13,000 TEU container ships and a direct connection to a rail transportation network that can reach one hundred million North American consumers.

Source : HKSG.

[290620.ID.BIZ] Waduh, Jumlah Pengguna KRL Jabodetabek Naik 9% Hari Ini


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pengguna KRL kembali melesat. Bahkan di awal pekan ini (29/6), jumlah penumpang KRL naik 9% dibandingkan pekan lalu.

VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba menjelaskan, berdasarkan data tiket elektronik KCI pada pagi hari ini jumlah pengguna KRL meningkat 9% dibanding pekan lalu. Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 155.555 pengguna KRL, sedangkan pada pekan lalu hanya 143.237 pengguna.

Sejumlah stasiun yang tercatat mengalami peningkatan jumlah pengguna antara lain Stasiun Bogor, Bojonggede, Citayam, dan Bekasi yang meningkat sekitar 8% hingga 29%. Khusus di Stasiun Bogor pada pagi hari ini jumlah pengguna tercatat 11.701 pengguna hingga pukul 10.00 WIB.

“Di tengah peningkatan volume ini, pengguna di seluruh stasiun KRL pada Senin pagi dapat mengantri dengan tertib. Pengguna antre sesuai marka yang tersedia dan senantiasa mengikuti arahan dari petugas. KCI berterima kasih atas kerja sama dan kesadaran para pengguna KRL dalam mengikuti antrean dan protokol kesehatan di stasiun,” jelas Anne melalui keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (29/6).

Pada pagi hari, KCI juga menyiapkan jadwal kereta dengan pemberangkatan yang bukan stasiun awal namun termasuk dari stasiun dengan jumlah pengguna KRL terbesar. 

Pemberangkatan tersedia misalnya dari Stasiun Cilebut, Bojonggede, Citayam, Tambun, dan Sudimara. Jadwal ini dibuat untuk mengakomodir pengguna di stasiun yang bukan stasiun pemberangkatan.

KCI pun tetap mengimbau kepada pengguna jasa untuk menggunakan masker, ikuti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, dan selalu jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada.

Di sisi lain, KCI terus mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, kantor, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya yaitu jam kerja tahap satu yang dimulai pukul 07.00 atau 07.30 dan tahap dua yang dimulai 10.00 atau 10.30 sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Kami berharap antrean di stasiun dapat lebih lancar dan mengurangi waktu tunggu para pengguna KRL," katanya.

Sumber : Kontan, 29.06.2020.

28 Juni 2020

[280620.EN.SEA] ONE to offer more direct sailings from China to Southeast Asia

JAPAN's Ocean Network Express (ONE) has added two new direct services connecting China and Southeast Asia.

Following the previously announced CID connecting China and Indonesia, ONE is to further expand the China-Southeast Asia network by introducing China Thailand Service (CTS) and the revamped Thailand Philippines Service (TP2).

"The services will add direct sailings between China and South east Asia, namely Thailand, Vietnam, and the Philippines.

"The direct sailings will improve transit times and further strengthen ONE's already robust portfolio in Asia providing an excellent, more reliable and efficient service for ONE's valued customers," the shipping line said in a statement.

The first sailing for the CTS will be the KMTC Laem Chabang 2010S arriving Shanghai on July 24, 2020, and for the TP2 will be the SITC Inchon 2029N/2030S arriving Laem Chabang on July 4.

The CTS rotation is as follows: Shanghai (WGQ), Ningbo, Xiamen, LaemChabang, Bangkok, Laem Chabang, Hong Kong and returning to Shanghai.

The TP2 rotation is as follows: HCMC (Cat Lai), Laem Chabang, Batangas, Manila (Northport), Nansha, Shekou, Haiphong and returning to HCMC.

Source : HKSG.

[280620.ID.BIZ] Saham Facebook dan Twitter Tersungkur Setelah Perusahaan Besar Berhenti Beriklan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan besar dunia ramai-ramai menghentikan iklannya di Facebook, Instagram dan Twitter. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lantaran platform media sosial tersebut gagal mengatasi ujaran kebencian.

Unilever, Coca-Cola dan Honda pada Jumat lalu (26/6) telah mengumumkan akan menarik iklannya dari ketiga sosial media itu. Langkah tersebut menyusul pengumuman serupa yang dilakukan oleh raksasa telekomunikasi Verizon sehari sebelumnya.

Keputusaan memboikot boikot iklan di tiga platform sosial media itu merupakan bagian bagian dari kampanye Stop Hate for Profit. Kampanye ini dimulai oleh kelompok hak sipil US setelah kematian George Floyd yang menyerukan agar Facebook yang juga pemilik Instagram untuk melakukan lebih banyak upaya dalam menghentikan ujaran kebencian.

Unilever mengumumkan berhenti beriklan di platform-platform ini setidaknya hingga 31 Desember 2020. Produsen barang konsumsi yang punya anggaran iklan tahunan sebesar US$ 8 miliar itu mengatakan, penghentian dilakukan karena kondisi di AS saat ini sedang ramai diwarnai perpecahan atau polarisasi.

Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal sebelumnya, Luis Di Como, Executive Vice President of Global Media Unilever mengatakan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk menghentikan hate speech di tengah polarisasi dan pemilihan umum di AS. CNN melaporkan, Unilever merupakan pengiklan terbesar ke-30 di Facebook dengan nilai US$ 42 juta pada tahun lalu. Angka ini merupakan estimasi Pathmatics.

Tak cuma Unilever, Procter & Gamble, salah satu perusahaan barang konsumsi yang juga pengiklan terbesar Facebook dikabarkan akan menarik iklan dari platform yang menyediakan tempat bagi konten penuh kebencian dan diskriminasi.

Pengumuman penarikan iklan yang dilakukan perusahaan besar langsung membuat saham saham Facebook dan Twitter terjun bebas. Mengutip Bloomberg, saham Facebook itu jatuh 8,3% pada Jumat (26/6). Akibatnya, Mark Zuckerberg harus kehilangan kekayanan sebesar US$ 7,2 miliar atau setara Rp 102 triliun (Kurs Rp 14.240). Sementara saham Twitter turun 7,40% ke US$ 29,05 per saham.

Dalam sepekan sejak sekelompok organisasi hak-hak sipil dan kelompok advokasi meminta pengiklan untuk menghentikan sementara belanja iklan di Facebook untuk bulan Juli, sudah lebih dari 100 perusahaan termasuk Hershey, Patagonia, REI, Lending Club dan The North Face mengumumkan niatnya untuk bergabung dalam kampanye itu. Tahun lalu, Facebook menghasilkan US$ 69,7 miliar pendapatan iklan secara global melalui jutaan pengiklannya.

Mengutip Bloomberg, Minggu (28/6), Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg telah menanggapi kritik yang berkembang tentang Facebook pada Jumat lalu. Ia bilang, perusahaannya akan menandai semua postingan pengguna platform Faacebok dan Instragram yang berhubungan dengan pemungutan suara dengan tautan yang mendorong pengguna untuk melihat pusat informasi pemilih yang baru. Selain itu, ia juga berjanji akan memperluas definisi ujaran kebencian.

Banyak perusahaan hanya menghentikan iklannya di Facebook. Twitter sudah sedikit lebih maju dari Facebook dalam mengambil sikap menghadapi postingan ofensif. Baru-baru ini, perusahaan ini melakukan pemblokiran terhadap postingan Presiden Donald Trump yang dinilai mengandung ujaran kebencian.

Uni Honda Motor di AS mengatakan menghentikan iklan di Facebook dan Instagram pada bulan Juli. Sedangkan Coca-Cola akan menghentikan sementara iklan berbayar di semua media sosial selama setidaknya 30 hari. Aadapun Hershey bermaksud menghentikan belanja iklan di Facebook pada Juli.

Juru bicara Facebook mengatakan dalam keterangan resminya bahwa perusahaan sudah menginvestasian miliaran dollar setiap tahun untuk menjaga komunitas aman serta terus bekerjasama dengan para ahli untuk meninjau dan memperbaharui kebijakan Facebook.

Facebook telah memiliki hubungan yang sulit dengan kelompok-kelompok hak sipil selama bertahun-tahun. Facebook dituduh terlibat dalam mempengaruhi pemilih dalam pesta demokrasi di berbagai negara.

Sementara Twitter belum menjadi target boikot iklan formal tetapi telah menghadapi kritik serupa dengan Facebook selama bertahun-tahun. Menanggapi boikot yang dilakukan Unilever, Sarah Personette, Wakil Presiden Twitter untuk solusi klien global mengatakan menghormati keputusan mitranya dan akan melakukan komunikasi secara interns.

Sarah memastikan Twitter akan jadi tempat di mana orang dapat membuat koneksi manusia, mencari dan menerima informasi yang kredibel, dan mengekspresikan diri secara bebas dan aman.

Sumber : Kontan, 28.06.2020.

27 Juni 2020

[270620.EN.BIZ] LA's APM Terminals Pier 400 Sets New World Box-handling Record


THE Port of Los Angeles' APM Terminals Pier 400 has handled a record-setting 18,465 container moves from the 23,656 TEU MSC Isabella, the largest container ship ever to call at the port.

The container moves, crane lifts to or from a cargo vessel, transferred the equivalent of 34,263 TEU, reports New York's FreightWaves.

"This is a world record. APMT and longshore labour deployed six days' worth of activities using 12 shifts of skilled labour, with a productivity level of more than 128 berth moves per hour and 30 crane moves per hour - best yet, more to come," Port of Los Angeles executive Gene Seroka told the board of harbour commissioners during its regular meeting last week.

Mr Seroka said the call was the Isabella's first visit to a Western Hemisphere container port. The vessel is deployed on the Pearl string between Asia and the US West Coast for the 2M Alliance of MSC and Maersk. One of the largest vessels in the world, the Isabella is part of a new class of 23,000-plus-TEU sustainable container ships recently added to the MSC global shipping network.

Steven Trombley, managing director of APM Terminals Pier 400 Los Angeles, said a collaborative effort among the crew of the MSC Isabella, International Longshore and Warehouse Union Locals 13, 64 and 94, the Pier 400 operations team, and the Port of LA helped "achieve this new milestone".

APM Terminals Pier 400 previously set a single-vessel cargo operations record with the call of the 13,600-TEU-capacity Maersk Evora, loading and discharging 24,846 TEU over a 128-hour period in October 2017.

Pier 400 also was the first container terminal in North America to receive a vessel with an 18,000 TEU capacity when the CMA CGM Benjamin Franklin called on December 26, 2015. During that call, 11,200 containers were handled during 56 hours of port operations.

APM Terminals Pier 400 Los Angeles, the largest privately operated container terminal in North America at 484 acres, handled 2.5 million TEU in 2019.

Source : HKSG / Photo : APM Terminals.

[270620.ID.BIZ] Coca Cola Stop Beriklan Di Medsos Seluruh Dunia, Ikuti Jejak Unilever


KONTAN.CO.ID. Coca Cola Company mengikuti jejak beberapa perusahaan multinasional lain yang berbasis di Amerika Serikat (AS), berencana menghentikan penempatan iklan berbayar di media sosial.

Kebijakan Coca Cola ini bukan hanya berlaku bagi media sosial di Amerika Serikat (AS), tapi terhadap seluruh platform media sosial di seluruh dunia.

CEO The Coca Cola Company James Quincey menyampaikan kebijakan itu melalui sebuah pernyataan yang terpampang pada laman resmi perusahaan minuman cola berkarbonasi tersebut.

"Tidak ada tempat untuk rasisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial. Perusahaan Coca-Cola akan menghentikan sementara iklan berbayar di semua platform media sosial secara global selama setidaknya 30 hari. Kami akan mengambil waktu ini untuk menilai kembali kebijakan periklanan kami untuk menentukan apakah revisi diperlukan. Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kamim," begitu tulis CEO The Coca Cola Company James Quincey.

Meski tak secara spesifik menyebut platform media sosial, publik segera menghubungkan pernyataan Coca Cola itu dengan pidato Mark Zuckerberg melalui akun resminya di  Facebook. Beberapa jam setelah Mark mengunggah pernyataannya sebagai CEO Facebook, Coca Cola ganti menyampaikan pernyataan tadi lewat lama resmi.

Jumat (26/6) Facebook Inc menyatakan akan mulai melabeli konten yang tetap layak diberitakan meski melangar kebijakan perusahaan itu, jika memiliki bobot kepentingan publik lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkannya.

Facebook juga akan melabeli semua postingan dan iklan yang berkaitan pemilu sekaligus memasang tautan ke informasi otoritatif, termasuk dari politisi.

Mark Zuckerberg, CEO Facebook, juga mengatakan Facebook akan melarang iklan yang mengklaim bahwa orang dari ras, agama, orientasi seksual, atau status imigrasi tertentu merupakan ancaman bagi keselamatan fisik atau kesehatan.

Perubahan kebijakan Facebook ini terjadi seiring merebak kampanye boikot iklan "Stop Hate for Profit". Seruan boikot sendiri dimulai beberapa kelompok hak-hak sipil Amerika Serikat (AS) untuk menekan Facebook agar bertindak mengatasi ujaran kebencian dan informasi yang salah.

Namun, seperti dikutip Reuters, rupanya pidato Zuckerberg yang termuat di akun Facebooknya itu gagal, menurut Menurut Rashad Robinson, presiden kelompok hak-hak sipil Color Of Change, salah satu kelompok di balik kampanye boikot.

"Apa yang kami lihat dalam pidato hari ini dari Mark Zuckerberg adalah kegagalan untuk bergulat dengan kerugian yang ditimbulkan FB pada demokrasi & hak-hak sipil kita," Robinson mencuit.

"Jika pidato ini adalah respons yang dia berikan kepada pengiklan besar yang menarik jutaan dolar dari perusahaan, kita tidak bisa mempercayai kepemimpinannya."

Saham Facebook ditutup anjllok lebih dari 8% pada perdagangan Jumat (26/6). Demikian pula dengan Twitter yang harga sahamnya rontok 7% di hari yang sama.

Salah satu pemicu penurunan harga saham itu adalah pernyataan Unilever PLC yang akan menghentikan iklan di Facebook, Instagram, dan Twitter di AS, selama sisa tahun ini seraya mengutip istilah  "perpecahan dan kebencian selama pemilihan terpolarisasi ini periode di AS".

Lebih dari 90 pengiklan termasuk anak perusahaan produsen mobil Honda Motor Co Ltd di AS, Ben & Jerry's dari Unilever, Verizon Communications Inc dan The North Face, telah bergabung dalam kampanye ini. Begitu kaim grup aktivis iklan Sleeping Giants.

Salah satu pengiklan teratas Facebook, raksasa barang-barang konsumen Procter & Gamble Co, pada hari Rabu berjanji meninjau penempatan iklan dan menghentikan pengeluaran di platfrom yang memuat konten penuh kebencian. P&G menolak mengatakan apakah mereka telah mencapai keputusan di Facebook.

Sumber : Kontan, 27.06.2020.

26 Juni 2020

[260620.EN.AIR] Air France KLM Martinair Cargo Expand Cargo Network


AIR France KLM Martinair Cargo aims to keep supply chain going at a time when wide-body belly capacity is limited, reported the American Journal of Transportation.

"As Air France KLM Martinair Cargo, we will continue to build our network intelligently, coupled with always improving our services and distribution capabilities," said company vice presidentert Gertjan Roelands.

"In recent months, we've seen that air freight is a critical link in the global logistics supply chain," he said.

"This week we passed a significant milestone, re-opening our routes from Paris Charles de Gaulle to Saint Martin, Panama City, Bangui and Johannesburg," said the company announcement.

"What's more, we have added frequencies to several destinations such as Sao Paulo, Bogota, Cayenne, Los Angeles, Toronto and Seoul.

"We are currently serving 73 unique destinations, operating more than 375 weekly frequencies across our combined network. We are also still offering bellyhold charter options with our passenger aircraft," it said.

Source : HKSG.

[260620.ID.BIZ] IMF: Ekonomi Indonesia Minus 0,3 Persen, Negara Lain Lebih Buruk

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi -0,3 persen pada 2020.

Hal tersebut dicantumkan dalam World Economic Outlook (WEO) Juni 2020 IMF yang dirilis pada Rabu (24/6/2020)

Namun, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami rebound hingga ke kisaran lebih dari 6,1 persen. Jika dibandingkan dengan negara-negara dengan ekonomi berkembang, kontraksi ekonomi Indonesia lebih rendah.

Argentina mengalami kontraksi hingga -9,9 persen, Brasil -9,1 persen, India -4,5 persen, Korea -2,1 persen, Malaysia -3,8 persen, Meksiko -10,5%, Thailand -7,7 persen dan Filipina -3,8 persen.

Adapun, dua poros ekonomi besar dunia China dan AS mengalami perbedaan yang signifikan. IMF memperkirakan AS akan mengalami kontraksi ekonomi hingga 8 persen. Sementara itu, China selamat dari kontraksi dengan pertumbuhan 1 persen tahun 2020.

IMF sendiri memperkirakan upaya pemulihan perekonomian dari jurang resesi terburuk sejak the Great Depression diperkirakan penuh ketidakpastian, karena minimnya solusi medis untuk menekan penyebaran virus Corona.

Direktur Departemen Riset IMF Gita Gopinath mengungkapkan kabar baik mengenai vaksin dan perawatan Covid-19 serta dukungan kebijakan tambahan dapat mengarah pada dimulainya kembali kegiatan ekonomi yang lebih cepat.

Dia menambahkan krisis perekonomian global yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menghambat prospek pemulihan untuk ekonomi yang bergantung pada ekspor dan membahayakan prospek konvergensi pendapatan antara negara berkembang dan maju.

Kendati demikian, prospek pemulihan tampak lebih tinggi di Asia. IMF memperkirakan negara berkembang dan maju di Asia akan mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 persen pada 2021.

China akan menjadi meraih pertumbuhan tertinggi dengan proyeksi IMF sebesar 8,2 persen tahun depan. Sementara itu, ekonomi AS hanya akan tumbuh 4,5 persen pada 2021.

Sumber : Bisnis, 25.06.2020.

25 Juni 2020

[250620.EN.SEA] MPC Containers Ships Seeks US$15m in Recapitalisation Plan


OSLO-LISTED German container line MPC Containers Ships is seeking approval from its bondholders and lenders for a recapitalisation plan designed to improve liquidity and provide the company time to optimise its fleet and position for an anticipated market recovery following the coronavirus outbreak.

The company, which operates 68 feeder container ships ranging between 1,000 and 3,000 TEU, said that it needs the approval of the plan or that it might be forced into bankruptcy and the sale of its assets.

MPC Containers Ships said it has experienced a sharp delcine in cargo volumes due to the ongoing Covid-19 pandemic which is expected to continue to have a signifcant negative impact on the company.

Idle container ship capacity they estimated in their filing to the bondholders has increased by approximately 6 per cent at the end of 2019 to more than 11 per cent in mid-May and feeder charter rates are down 26 per cent and continue to decline.

The restructuring and recapitalisation plan is designed to strengthen the company's balance sheet and bridge the short-term liquidity requirements. The key components include US$15 million in new cash equity plus additional cash equity from any subsequent repair issue. The company is also seeking amendments for its bonds, including waivers, extended maturity, and payment-in-kind interests, reports The Maritime Executive, Fort Lauderdale, Florida.

Without these actions, the company warns that the market situation is expected to adversely impact its ability to be in compliance with financial covenants in its bonds and other financial arrangements. Based on current financial forecasts the company projects it will breach its minimum liquidity covenant in July and face an operational liquidity shortfall.

MPC Container Ships commenced operations in April 2017 and has since grown into one of the largest owners of container feeder vessels with an estimated 15 per cent market share. Its feeder services support the primary shipping services by connecting ports on intercontinental shipping lanes with one or more smaller ports, which are not serviced by the main line vessels. MPC Container Ships' vessels are chartered out on time charter contracts to global liner shipping companies and regional carriers.

In May, the company reported a net loss of nearly $11 million on operating revenues of $46 million. Commented at the time, CEO Constantin Baack said: "The rapid spread of Covid-19, the preventative measures imposed in various countries to counter the pandemic and the inevitable impacts on containerised trade of goods have led economic conditions to deteriorate significantly compared with our expectations at the end of 2019. The severity and fluidity of the situation makes it challenging to anticipate the timing and shape of a recovery."

Source : HKSG.

[250620.ID.SEA] Temas (TMAS) Siapkan Capex Rp 650 Miliar Untuk Tambah Kapal & Pengembangan Sistem IT


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Temas (TMAS) akan melakukan ekspansi pembelian enam sampai delapan unit kapal baru dan pengembangan sistem teknologi informasi guna menggenjot kinerja di tahun ini dengan anggaran belanja modal sekitar Rp 650 miliar.

Direktur Keuangan Temas Ganny Zheng menjelaskan, perseroan harus mengganti armada dengan kapal yang lebih muda sehingga kinerja pengangkutan lebih produktif.
“Rencananya pada tahun ini perusahaan akan membeli sekitar enam hingga delapan unit kapal baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengalokasikan belanja modal Rp 550 miliar untuk pembelian kapal baru,” ujar Ganny dalam paparan publik perusahaan secara virtual, Kamis (25/6).

Menurut Ganny, kapal baru tersebut akan digunakan untuk melayani trayek tol laut. Saat ini, TMAS menjadi operator trayek tol laut dengan rute Surabaya-Fakfak-Kaimana-Timika-Agats-Boven Digul. Di samping membeli kapal baru, TMAS juga akan menjual kapal-kapal yang sudah tua dan tidak produktif. Ganny menyebut, di Tahun lalu, TMAS telah menjual dua unit kapal.

Berdasarkan data perseroan, sampai dengan saat ini armada TMAS berjumlah 34 kapal dengan kapasitas angkut 25.785 TEUs (twenty foot equivalent unit). Rata-rata umur kapal perseroan mencapai 6 tahun. Kapal paling tua berusia 23 tahun sedangkan paling gres berumur 1 tahun.

Ganny menyebut, pandemi virus corona membuat kinerja keuangan TMAS akan mengalami penurunan pada kuartal II/2020. Meski demikian, pembukaan kembali kegiatan ekonomi membuat perusahaan optimistis dapat mempertahankan catatan laba seperti pada tahun 2019.

"Pandemi virus corona membuat volume angkutan perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut telah mengganggu kinerja keuangan TMAS selama terjadinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan guna menekan angka penyebaran virus tersebut," paparnya.

Kendati sudah menunjukkan kenaikan volume angkutan dalam beberapa waktu terakhir, perusahaan memproyeksikan kinerja keuangan yang negatif untuk kuartal II/2020.

Menurutnya, dengan adanya pandemi ini, maka harga angkutan juga mengalami penurunan. Pihaknya mengantisipasi terjadi kerugian di kisaran Rp 10 miliar.

Selain itu perbaikan penerimaan diperkirakan dapat terlihat pada akhir paruh pertama tahun 2020. Perusahaan memperkirakan, dengan mulai dibukanya kegiatan perekonomian, volume angkutan dan tarif sewa kapal akan perlahan-lahan mengalami kenaikan.

Ganny optimistis TMAS dapat menutup semester I/2020 dengan catatan keuntungan di kisaran Rp 5 miliar. Selain itu, upaya peningkatan kinerja, seperti pembelian armada baru dan peningkatan sistem IT TMAS dinilai akan menggenjot performa perusahaan kembali ke level sebelum terjadinya pandemi virus corona.

“Kami percaya diri pada semester II/2020 kegiatan operasional dan kinerja perusahaan dapat kembali berjalan penuh. Untuk akhir tahun 2020, kami perkirakan dapat mempertahankan angka laba bersih perusahaan seperti tahun 2019 di kisaran Rp 100 miliar,” tekannya.

Sementara itu, Direktur PT Temas Seng Eng Iskandar menambahkan, TMAS akan melakukan pengembangan sistem IT perusahaan. Pengembangan ini meliputi pembaruan teknologi dalam kegiatan operasional perusahaan, membuat sistem booking online untuk klien, memperkuat keamanan sistem informasi, dan aspek lain.

Iskandar melanjutkan, perusahaan telah menyiapkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk pengembangan sistem ini. Hal ini dinilai vital untuk kelangsungan dan perkembangan usaha ke depan.

“Selain untuk mempermudah fungsi kontrol perusahaan, peningkatan sistem ini juga dilakukan agar klien perusahaan dapat dengan mudah berkomunikasi dan melakukan booking secara online,” ujar Iskandar.

Perlu diketahui, Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada kuartal I/2020, TMAS memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,85 miliar. Jumlah tersebut terpaut jauh dibandingkan catatan pada kuartal I/2019 sebanyak Rp 42,25 miliar.

Sementara itu, perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan jasa sebesar 14,2%. Pada kuartal ini, TMAS meraih penerimaan Rp 706,84 miliar berbanding catatan pada kuartal I/2019 yakni Rp 608,15 miliar.

Kontribusi terbesar penerimaan TMAS berasal dari jasa pelayaran pihak ketiga sebanyak Rp 504,1 miliar atau tumbuh 19,85% dari perolehan kuartal I/2019 senilai Rp 404,02 miliar. Sementara itu, jasa bongkar muat turun tipis dari Rp 223,49 miliar menjadi Rp 222,51 miliar.

Sumber : Kontan, 25.06.2020.

24 Juni 2020

[240620.EN.SEA] TS Lines In Search Of New Ships as Q1 Profits Soar 170pc to US$21.5m


CHAIRMAN of TS Lines, Chen Te Shen says controlling costs and services additions on routes with growing demand have led to the Taiwan carrier's 170 per cent year-on-year increase in profits.

The Taiwanese operator of the intra-Asia carrier reported profits of TWD650 million (US$21.49 million), achieved by responding to challenging conditions caused by Covid-19 with the company withdrawing from the US trades and concentrating on operating intra-Asian and Asia-Australia routes. Mr Chen said the company further reduced costs by redelivering chartered vessels that were deployed on withdrawn services.

The leased fleet increased the flexibility of the company's operations. While owning a certain percentage of newly built own ships, with high fuel efficiency, allowed the company to reduce costs further, reports Container News, Jacksonville.

Mr Chen said that there is a silver lining in the pandemic, as oil prices collapsed to an 18-year low, resulting in low-sulphur fuel oil becoming cheaper. This meant compliance with the International Maritime Organization's emissions cap was more affordable.

"Oil prices fell sharply in March. As the fuel surcharge was calculated based on the oil price of the previous quarter, when our actual bunker costs fell, the company's profit increased," explained Mr Chen.

Cargoes to and from India and the Philippines declined during Q2, but TS Lines added services to Thailand and Vietnam, where cargo demand remained strong. Consequently, the carrier's operating profit for Q2 2020 is forecast to be TWD700 million.

The chairman said: "We'll continue to acquire vessels and commission newbuildings. Three years ago, we aimed to own five vessels. At the time, we operated 36 vessels. Today, we are operating 46 ships, including 12 owned vessels. Another three are under construction. Today's newbuildings are fuel-efficient, but it takes two years for a vessel to be built. If there are suitable pre-owned ships in the market, we'll consider second-hand purchases."

Source : HKSG.

[240620.ID.AIR] Terbukti Atur Harga Tiket, 7 Maskapai Tak Kena Hukuman Denda

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan untuk tidak menjatuhkan hukuman denda terhadap tujuh maskapai nasional yang terbukti melakukan perjanjian penetapan harga tiket pesawat pada 2018.

Komisioner KPPU Guntur Saragih menjelaskan KPPU memutuskan tujuh maskapai yang menjadi Terlapor secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran atas Pasal 5 UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Adapun, tujuh maskapai yang terlibat, antara lain PT Garuda Indonesia Tbk. (Terlapor I), PT Citilink Indonesia (Terlapor II), PT Sriwijaya Air (Terlapor III), PT NAM Air (Terlapor IV), PT Lion Mentari Airlines (Terlapor V), PT Batik Air (Terlapor VI) dan PT Wings Abadi (Terlapor VII).

“Sanksi tidak hanya berupa denda, Majelis Komisi memilih sanksi bukan denda melainkan kewajiban untuk melapor ke KPPU. Selain itu majelis menilai pelanggaran Pasal 11 [UU No. 5/1999] juga tidak terpenuhi,” jelasnya, Selasa (23/6/2020).

KPPU, lanjutnya, menjatuhkan sanksi berupa perintah kepada para Terlapor untuk melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Komisi atas setiap kebijakan mereka yang akan berpengaruh terhadap peta persaingan usaha, selanjutnya harga tiket yang dibayar oleh konsumen, dan masyarakat sebelum kebijakan tersebut dilakukan.

Bunyi dari Pasal 11 UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Dia menjelaskan hal ini dengan merujuk berdasarkan Peraturan Komisi No. 4/2010 tentang Kartel. Karakteristik kartel antara lain adanya konspirasi diantara beberapa pelaku usaha, keterlibatan para senior eksekutif  perusahaan yang menghadiri pertemuan-pertemuan dan membuat keputusan, penggunaan asosiasi untuk menutupi kegiatan, price fixing atau penetapan harga  dengan cara alokasi konsumen atau pembagian wilayah atau alokasi produksi.

Kemudian adanya ancaman atau sanksi bagi anggota yang melanggar perjanjian serta adanya distribusi informasi kepada seluruh pelaku usaha terlibat atau adanya mekanisme kompensasi dari pelaku usaha yang produksinya lebih besar atau melebihi kuota terhadap mereka yang produksinya kecil atau mereka yang diminta untuk menghentikan kegiatan usahanya.

"Hal ini mengakibatkan, unsur Pasal 11 menjadi tidak terpenuhi," ujarnya.

Sumber : Bisnis, 24.06.2020.

23 Juni 2020

[230620.EN.SEA] Maersk Expects Improved Second Quarter as Market Demand Grows


DANISH shipping giant Maersk, the world largest container carrier, said its second quarter results will be better than its first.

Group operating profit (EBITDA) before restructuring and integration costs for Q2 will be slightly above Q1, which came in at US$1.5 billion.

Market demand in the second quarter is developing more favourably than originally expected. Maersk now anticipates declines of 15-18 per cent for Q2 compared to the intial guidance of 20-25 per cent.

But full-year guidance on earnings remains suspended given the uncertainty on demand recovery in the second half as economies are still impacted by Covid-19.

Said Maersk group CEO Soren Skou: "We have been able to navigate well in a very difficult second quarter, adjusting capacity to demand to maintain high utilisation of our network and managing our cost across the company. We also delivered year-on-year earnings growth despite five per cent lower demand and sharply increasing fuel costs as a result of the switch to low-sulphur fuel on January 1."

Source : HKSG.

[230620.ID.BIZ] Rumor Itu Nyata, Gojek PHK 430 Karyawan, Begini Rincian Pesangonnya


KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Ada kabar tak sedap menimpa Gojek. Decacorn tersebut dikabarkan akan mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekan ini. Kalau ini benar, artinya menyusul Grab yang pekan lalu memastikan terjadi PHK.

Dalam penjelasan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/6) Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek. Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life.  Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.  

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini,"kata Co CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6)

Andre lalu memaparkan paket pesangon yang diterima karyawan.

"Kami ingin memberikan dukungan semaksimal mungkin, dan menetapkan paket pesangon,"kata Andre.  Menurutnya, keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. "Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon, kami menetapkan minimum gaji 4 pekan ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja," lanjut Andre.

Terkait pembayaran gaji selama periode pemberitahuan, Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, Gojek tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.

Fasilitas lain adalah 
-Masa tunggu alias annual cliff: bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus. Sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.

-Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.

-Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.

-Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.

-Perpanjangan program bantuan karyawan: Gojek  memperpanjang masa dukungan ke karyawan, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.

-Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah. "Sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan," terang Andre.

Sumber : Kontan, 23.06.2020.