31 Januari 2014

[310114.EN.BIZ] Lift EU Block Exemption On Shipping Consortia, Global Shippers Forum

The Global Shippers' Forum (GSF) is calling for a repeal of the European block exemption that allows greater scope for operational alliances in which the ships are run in united ship management system, but function independently in sales and customer service.
 
The move comes as consortia regulation No 906/2009 is to expire in April 2015, and Brussels is now considering whether or not to renew it, reports Lloyd's List. Alliances differ from freight conferences of old where prices were set by member lines and in the case of the US-governed Transpacific Stablisation Agreement still do, although its rate hikes are announced as "recommendations".

The GSF, which incorporated itself to become closer to intergovernmental bodies such as UN agencies, has been in conflict with the European Shippers Council (ESC) and the Asia Shippers Council (ASC) over container weigh-ins. The ASC quit the GSF more than a year ago because it said the body would have diluted its vote by allowing in smaller regional councils.

The GSF said in a statement that its recommendation to the European Commission was meant "to ensure that there will no longer be any special treatment of the maritime sector under EU competition law" to allow the maritime industry to be treated the same as other sectors.

At present, a liner shipping consortium has a block exemption from European Union competition laws provided its market share is less than 35 per cent. A larger alliance is not necessarily unlawful, but members must conduct a self-assessment to ensure there is no abuse of its dominant position.

Said GSF secretary general Chris Welsh: "As it is now well established what the acceptable parameters of consortia agreements should be, there is no longer any obvious need for a BER 'safe harbour' as self-assessment is quite sufficient for standard consortia agreements."

Accordingly, the GSF said the merits of standard consortia agreements will continue to exist in the absence of any block exemption regulation since self-assessment arrangements under the Horizontal Competition Guidelines will cover good agreements that genuinely confer benefits to shippers through reduced costs, lower rates and extended and enhanced services.

Both the proposed P3 Alliance between Maersk, CMA GM and MSC and the expanded G6 alliance would exceed the 35 per cent limit on key trade lanes.

"GSF strongly believes that the P3 Global Alliance Agreement shows that carriers do not need the consortia block exemption to plan their co-operation," said Mr Welsh.

Some lawyers, who argue that the rules should be renewed, have demanded that the 35 per cent threshold be increased to bring it into line with other jurisdictions where up to 50 per cent market share is permitted.


Source : HKSG.

[3101014.ID.BIZ] Perizinan Badan Usaha Pelabuhan Akan Ditata Ulang

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan berencana menata ulang penerbitan izin badan usaha pelabuhan (BUP).

Langkah itu seiring dengan masih banyaknya perusahaan yang belum melakukan kegiatan usaha operator pelabuhan kendati telah mengantongi izin regulator.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit mengatakan penataan ulang itu dilakukan lantaran tidak maksimalnya pemanfaatan izin BUP oleh perusahaan.

"Beberapa BUP itu tidak melaporkan kegiatan , sehingga perlu menata kembali," ucapnya akhir pekan ini.

Kendati demikian, Bobby belum bisa memastikan perampungan proses penataan kembali izin BUP tersebut lantaran pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi terhadap seluruh pemegang izin operator pelabuhan.

Berdasarkan catatan Bisnis, pemegang izin kegiatan kepelabuhan mencapai 144 perusahaan termasuk PT Pelindo I - Pelindo IV, namun tercatat hanya 10 perusahaan yang secara efektif merealisasikan kegiatan usaha sesuai dengan izin BUP.

Adapun, BUP menurut UU No 17/2008 tentang pelayaran, merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya khusus di bidang pengusahaan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya.  (ra)


Sumber : Bisnis Indonesia, 24.01.14.

30 Januari 2014

[300114.EN.SEA] EU Customs' Raids Seize Contraband Valued at US$12 Million in Duties

THE European Commission (EC) has released the results of Operation "Warehouse," a major joint customs operation which it says has prevented large losses to the budgets of the European Union and member states with the seizure of 45 million smuggled cigarettes, 135,000 litres of diesel fuel and 14,000 litres of vodka.

Operation Warehouse was carried out in October 2013 by the Lithuanian Customs Service and the Lithuanian Tax Inspectorate in close co-operation with the European Anti-Fraud Office (OLAF) and with the participation of all 28 EU member states.

The operation focused on road-borne cargo and targeted the smuggling and other forms of illegal trade of excise goods such as mineral oil, tobacco products and alcohol, throughout Europe. Eight seizures were made during the operation.

Among these, 6.6 million cigarettes in Sweden and Lithuania, out of a total of 45 million, 135,000 litres of diesel in Poland and the UK and 14,000 litres of vodka in the UK alone.

According to preliminary estimates, this would have amounted to EUR9 million (US$12.3 million) in the form of evaded customs duties and taxes, reports Lloyd's Loading List.


Source : HKSG.

[300114.ID.BIZ] Ini 11 Tips Gunakan Google Search Agar Lebih Maksimal

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Google Indonesia melengkapi fitur-fitur Google Search untuk memenuhi kebutuhan para profesional yang sibuk di Tanah Air, agar tetap terhubung dengan orang-orang dan informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat.

Amy Kunrojpanya, Head of Communications & Public Affairs Indonesia & Greater Mekong Google, mempresentasikan fitur baru yang menvirtualkan berbagai kebutuhan para profesional pada acara Google Café Search di Patio Café, Rabu siang (29/1/2014).

Google selama ini dikenal sebagai kunci ke semua informasi di Internet, sekarang telah berevolusi menjadi asisten pribadi ideal yang pintar dan cerdik. Google bisa memberikan apa yang Anda cari, bahkan kadang-kadang sebelum Anda tanyakan.

Ada 11 tips memanfaatkan Google untuk membantu dalam tugas sehari-hari atau pun mencari informasi di jaring Internet.

1. Dari pada diketik, langsung tanya saja.
Dari pada sibuk mengetik pertanyaan pada keyboard di layar yang sempit, sekarang bila ada yang ingin ditanyakan ke Google, Anda bisa menekan tombol icon mikrofon dan bertanya. Pastikan kalau bertanya dalam bahasa Indonesia, handphone Anda sudah di-set ke Bahasa Indonesia di Search settings yang ada di sudut kanan bawah.

2. Stay on top of the score.
Untuk penggemar bola, dapatkan update skor terkini hanya dengan memasukan nama tim. Misalnya Manchester United. Langsung mendapatkan skor terakhir. Google bahkan akan langsung menampilkan jadwal pertandingan berikutnya, dalam zona waktu Anda.

3. Selalu ter-update dengan berita Google
Headline terbaru setiap harinya bisa didapatkan dengan memilih tab ‘Berita’ pada halaman hasil pencarian. Anda bisa terus memantau berita dengan topik favorid Anda, dari sumber berita atau blog yang Anda inginkan. Berita yang ditampilkan bisa dibatasi mulai satu tahun terakhir, hari ini atau beberapa jam terakhir saja. Dan juga bisa dibatasi pencarian dari sumber berita dari Indonesia saja.

4. Perlu Visual bisa ditanyakankan ke Google.
Kadang-kadang bantuan visual membuat semua lebih jelas. Untuk membantu yang tidak jelas. Saat ingin berolahraga sendiri di rumah, Anda bisa mendapatkan inspirasi dengan mencari di Google. Tutorial dari para ahlinya bisa langsung dinikmati di smartphone atau tablet.

5. Dapatkan informasi yang dibutuhkan, tanpa perlu bertanya. Google Now, adalah fitur dalam aplikasi Google search untuk Anroid dan iOS yang bisa menampilkan informasi yang relevan untuk Anda sebelum bertanya. Misalnya, saat ingin pergi ke kantor Anda akan mendapatkan kartu berisi perkiraan waktu yang diperlukan untuk mencapai kantor, memberikan notifikasi bila penerbangan Anda di delay, informasi restoran terdekat yang harus dicoba. Set lokasi rumah dan kantor Anda pada settings Google Now untuk mendapatkan hasil terbaik.

6. Cari dengan efisien. Untuk mencari yang spesifik. Misalnya mencari file dalam bentuk pdf. Caranya Anda mengetik filetype: PDF diikuti dengan kata yang ingin dicari. Atau mencari resep lasagna tanpa susu. Ketik resep lasagna-susu.

7. Konversi suhu dan mata uang

8. Set timer dan alarm.

9. Apa ya nama benda ini?. Untuk mengetahui nama benda.

10. Klik dan langsung telepon restoran atau toko

11. Eksplorasi lebih jauh dengan Knowledge Graph.
Misalnya mencari informasi tentang Tokyo. Mialnya, ketik dan Anda langsung melihat sekilas informasi mengenai kota tersebut di panel sebelah kanan layar. Untuk mengeksplorasi lebih jauh, klik ‘related searched’ dan Anda akan melihat rangkaian foto-foto tempat-tempat wisata menarik di Tokyo.

Sumber : Bisnis Indonesia, 30.01.14.

28 Januari 2014

[290114.EN.SEA] Hanjin Blames US$631 Million 2013 Loss On Low Rates And Overcapacity

HANJIN Shipping has posted a net loss of KRW680.2 billion (US$635.7 million) for 2013 dragged down by falling freight rates and overcapacity in the liner trades, despite six per cent higher container volumes.

The result pushes the South Korean carrier deeper into the red, after recording a loss of KRW638 billion in 2012. Last year's result also includes a foreign exchange loss of KRW52.1 billion due to appreciation of the Korean won against the US dollar.

Total revenue in 2013 amounted to KRW10.3 trillion due to growth in both container and bulk transport volume on the back of a gradual global economic recovery.

The company reported an operating loss of KRW242.4 billion under the influence of falling freight rates owing to the oversupply of container vessels.

The container division recorded six per cent annual growth in transport volume, but freight rates fell 6.5 per cent year on year, and the unit ended the year with an operating loss of KRW316.9 billion, a company statement said.

Hanjin's smaller units, its bulk and terminal divisions, both posted modest profits for the year.

The bulk division remained in the black, after transport volume grew 2.6 per cent compared to 2012 and achieved an operating profit of KRW9.3 billion. The terminal business turned in an operating profit of KRW65.2 billion, up 92.9 per cent year on year.

"Oversupply in 2014 market is expected due to the continuous deliveries of new mega size vessels. However, the carriers will push harder for improvements in profitability. Therefore shipping industry will gradually start to stabilise," said the company.


Source : HKSG.

[290114.ID.BIZ] Awas, Larangan Berlayar Diperpanjang

Bisnis.com, JAKARTA—Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memperpanjang larangan berlayar bagi kapal berukuran kecil, hingga batas waktu yang tidak ditentukan, karena kondisi cuaca yang masih buruk.

Dalam rilisnya, Kepala Humas Direktorat Perhubungan Laut Sindu Rahayu mengatakan perpanjangan larangan berlayar itu, disampaikan melalui Maklumat Pelayaran No.52/I/DN-14 yang dikeluarkan tertanggal 27 Januari 2014, dan diberikan kepada jajaran Syahbandar.

Isi surat itu yakni agar menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB)  bagi jenis kapal perahu nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Roro, Kapal Landing, Kapal Ferry dan Kapal penumpang berkecepatan tinggi yang berlayar di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu, katanya, penundaan juga diberlakukan bagi kapal yang tinggi lambung timbulnya kurang dari 3 m untuk berlayar pada perairan dengan perkiraan gelombang setinggi 3 hingga 5 meter.

“Instruksi juga berlaku bagi semua jenis kapal untuk berlayar pada perairan yang diperkirakan akan terjadi gelombang tinggi 4 meter sampai dengan 5 meter,” ujarnya, Rabu (28/01/2014).

Sindu menambahkan pihaknya juga sudah memerintahkan para Syahbandar untuk berpedoman pada kriterian kelaikan kapal, sebelum menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar. Misalnya saja,kelengkapan alat keselamatan pelayaran seperti sekoci penolong, inflatable life raft, radio komunikasi, dan jumlah penumpang atau muatan tidak melebihi kapasitas yang diizinkan.

Sedangkan bagi para kepala Distrik Navigasi maupun Kepala Stasiun Radio Pantai juga diperintahkan untuk selalu siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan gelombang laut yang tinggi.

Ketinggian gelombang perairan laut memang diperkirakan bakal terjadi di hampir seluruh perairan di Indonesia. Yakni,  tinggi gelombang diperkirakan akan mencapai 2-3 meter, di perairan Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Selat Karimata, Kepulauan Bangka Belitung, Timur Lampung, Selatan Jawa Barat, dan Laut Jawa Bagian Barat.

Kemudian, di perairan Kalimantan, Sulawesi Selatan Bagian Selatan, Laut Sulawesi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Laut Buru, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, Perairan Ambon dan Perairan Kepulauan Raja Ampat.

Sedangkan gelombang setinggi hingga empat meter diperkirakan bakal terjadi di beberapa perairan yang dilalui kapal. Seperti Laut Natuna, Perairan Kepulauan Natuna, Kepulauan Anambas,  Kepulauan Talaud, Kalimantan Bagian Selatan, Utara Halmahera, Maluku Tenggara,  Sorong, Manokwari, Samudera Pasifik Bagian Utara Papua, Perairan Nabire dan Teluk Cenderawasih.

Bahkan, gelombang hingga 5 meter bakal terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Jawa Bagian Timur, Masalembu, Bagian Selatan Jawa Timur hingga Selatan Pulau Sumba. Gelombang yang sama juga terjadi di Laut Bali Perairan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kupang, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Flores, Laut Banda Bagian Selatan, Kepulauan Tanimbar, Laut Arafura, Vietnam, Biak, Laut Aru, Timika, Yos Sudarso dan Perairan Merauke.

Akibat gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia, PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) atau Indonesia Ferry masih menutup enam pelabuhan penyeberangan. Keenam pelabuhan itu adalah Baubau Sulawesi Tenggara, Jepara Jawa Tengah, Tual Maluku, Kupang Nusa Tenggara Timur, Batulicin Kalimantan Selatan dan Bangka Babel yang ditutup sejak 13 Januari lalu.

Sumber : Bisnis Indonesia, 29.01.14.

27 Januari 2014

[270114.EN.SEA] ICTSI to Open US$100 Million Container Terminal Near Kinshasa, DRC

MANILA's International Container Terminal Services Inc (ICTSI) has announced a US$100 million investment in its first box terminal in the Democratic Republic of Congo (DRC) at Matadi near the capital Kinshasa.

"We have been following the economic developments in DRC closely and are proud that we can take part in building the needed infrastructure for the future growth of the country," said ICTSI chairman and president Enrique Razon.
  
ICTSI Congo DR, to open next year, will be on the Congo River at Matadi, already the main container gateway into the DRC serving the Kinshasa market.

The facility will, in Phase 1, be able to handle 120,000 TEU and 350,000 tonnes annually, potentially doubling in Phase 2 depending on demand.

Phase 1 will consist of two berths with a total length of 350 metres with its modern infrastructure, equipment and skilled staff that meet international standards.

ICTSI Congo DR is a joint venture owned by ICTSI with a 60 per cent stake and the local firm Simobile SPRL with 40 per cent.

"We believe we can make a positive impact and decrease total transport time and cost through a modern and efficient facility," said ICTSI Africa vice president Jens Floe.

ICTSI operates and develops marine terminals and port projects worldwide, and one of the first international terminal operators to take its expertise overseas. ICTSI is recognised for public-private partnerships with economies divesting of its port assets to the private sector.

Sorce : HKSG.

[270114.ID.BIZ] P&G Terpukul Dengan Kenaikan TDL Industri

Bisnis.com, JAKARTA - Procter & Gamble (P&G), perusahaan penyedia kebutuhan rumah tangga dan perawatan personal, sangat terpukul dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi industri sedang (I3) dan industri besar (I4).

Direktur Komunikasi P&G Bambang Sumaryanto mengatakan setiap kenaikan pada salah satu komponen produksi akan memberikan dampak terhadap biaya produksi dan operasinal. Biaya listrik termasuk salah satu dari komponen tersebut. Namun pihaknya belum menyebut berapa persentase biaya produksi terkait kenaikan listrik bagi industri.

“Tentu sangat berdampak. Namun, bagi perusahaan, bagaimana bisa meminimalisasi penggunaan listrik tanpa mengurangi kapasitas produksi,” papar Bambang kepada Bisnis, Senin (27/1/2014).

Langkah yang dilakukan P&G atas kenaikan TDL, sambung Bambang, justru fokus menghasilkan produk yang mempunyai nilai tinggi bagi konsumen. Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, perusahaan melakukan inovasi produk, proses dan operasional produksi.

“Dengan melakukan upaya inovasi yg terus menerus itulah yg memungkinkan P&G mampu menghasilkan produk yang berkualitas bagi konsumen dan memberikan nilai terbaik,” terangnya.

Bambang menerangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih termasuk pertumbuhan ekonomi yang memberikan potensi bagus bagi produk P&G. Pihak perusahaan, lanjutnya, telah berkomitmen untuk memberikan layanan yang baik kepada konsumen Indonesia khususnya ketersediaan produk.

“Oleh karena itu kami masih tetapi melakukan produksi sebagaimana biasanya.Kami berharap agar pemerintah dapat membantu industri dengan mengurangi perubahan yang bersifat mendadak sehngga industri bisa menyusun langkah-langkah antisipasi dengan lebih baik,” tuturnya.


Sumber : Bisnis Indonesia, 27.01.14.

26 Januari 2014

[260114.EN.SEA] TIACA Urges More Testing of Global Standards For Air Cargo Screening

THE International Air Cargo Association (TIACA) is calling for "further testing" and common global standards of advance data for air cargo security screening procedures to avoid disruption in the flow of world trade.

In an address to air cargo security experts, TIACA secretary-general Doug Brittin cautioned customs regulators against taking unilateral action in requiring information for all air cargo in advance of loading.

"We recommend that all regulatory parties coordinate this process through the WCO and that they consult more closely with industry before they move forward on establishing regulations," he said in a statement.

A similar process should be followed to establish common procedures for member states' security regulators to ensure common cargo screening methods are in place after the analysis process is completed, he added.

While country-specific advance data programmes have been tested by customs regulators - including ACAS in the United States, PRECISE in Europe and PACT in Canada - and some results shared through the WCO and other venues, gaps in global standards remain.

Said Mr Brittin: "The air cargo industry fully supports the concept of advance data risk analysis, stating that many positive lessons had been learned in relation to the creation of data sets, data transmission, data analysis and the message 'return' process."

He highlighted a series of challenges that must still be overcome which include the lack of compatibility between many carrier and forwarder IT systems, inaccurate or incomplete information, wide variations in the timing of data availability, and limited testing of forwarder capabilities, especially outside of the US.

Diverse regulatory needs of customs and security regulators, ranging from information acceptance, analysis and messaging to action and physical screening continues to be a big challenge to the industry, said TIACA. While compliance is the responsibility of both customs and security regulators both have different needs that often involve separate functions within industry management structures, the Association says.

Mr Brittin told the WCO conference that the air cargo industry still has a number of concerns about advance data analysis, notably systems and standards are not yet established, operational testing is not yet sufficient in terms of getting messages to the freight dock in time, and airline and forwarder responsibilities and roles are not fully defined.

"Real rule sets are not yet tested and it is essential to determine cost, effort and capability. Actual screening protocols lack common practices, even within some of the mutual recognition practices such as the US/EU, Canada, Japan and others," he said.

Further questions surround issues such as how e-AWB and e-CSD (trusted shipper) messaging procedures could link to a regulator data scheme. Will customs regimes impose penalties on advance filings and, if so, against whom?

Without common customs and security regulatory processes, cargo transiting or transferring at a gateway may be required to be located, off-loaded and screened - and the shipment may be only one piece in a ULD container.

Carriers may be required to submit the same or similar data to multiple customs regimes, based on routing. We also face a situation where different screening procedures, varying by country, will continue for targeted, higher risk shipments," he added.

He noted concern over smaller and medium sized forwarders potentially being left out in the process.

TIACA wants customs and security regulators to work collaboratively with industry to ensure data elements, analysis and messaging procedures, screening and response protocols are all standardised.

The association recommends regulators continue to utilise the current testing approach and procedures until global standards are established.


Source : HKSG.

[260114.ID.BIZ] Tarif Listrik 4 Golongan Nonsubsidi Naik Tiap Bulan Mulai 1 Mei

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan Komisi VII DPR menyepakati kenaikan tarif listrik empat golongan konsumen nonsubsidi setiap bulan sekali dimulai 1 Mei 2014 bersama dengan kenaikan tarif listrik industri.

Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan penyesuaian tarif golongan R3, B2, B3, dan P1 tersebut dari kurs, inflasi dan harga minyak indonesia (Indonesia Crude Price/ICP).

Tiga pengaruh tersebut merupakan faktor yang tidak bisa dikendalikan dan mempengaruhi biaya pokok pengandaan listrik. "Tarif untuk keempat golongan akan mengikuti fluktuasi setiap bulan," ujarnya, Rabu (22/1/2014).

Empat golongan tarif tersebut akan menghemat subsidi senilai Rp1,42 triliun. Pada 2015, pemerintah akan menerapkan tarif fluktuasi ini juga kepada golongan I3 dan golongan I4.

Keempat golongan nonsubsidi tersebut adalah golongan rumah tangga besar (R3) berdaya 6.600 Volt Ampere (VA) ke atas dan golongan bisnis menengah (B2) berdaya dari 6.600VA - 200 kilo Volt Ampere (kVA).
Dua golongan selanjutnya adalah golongan perusahaan bisnis besar (B3) yang berlangganan listrik berdaya 200kVA ke atas dan golongan kantor pemerintah (P1) yang berlangganan listrik berdaya 6.600 VA - 200kVA.

Keempat golongan itu sudah tidak mendapat subsidi per 1 Oktober 2013. Keputusan itu disepakati pada Rapat Badan Anggaran September 2013, sedangkan keputusan kenaikan mengenai tarif fluktuatif per 1 bulan sekali telah disetujui pada rapat kerja kemarin, Selasa (21/1/2014).


Sumber : Bisnis Indonesia, 22.01.14.

24 Januari 2014

[240114.EN.SEA] Rising Sick Leave Abuse In Transport Sector Adds To Workplace Stress

TRANSPORT staff absence levels have been increasing over the last 12 months, according to one fifth of transport firms in the UK that took part in a study by Close Brothers Asset Finance.

According to the Close Brothers' "Business Barometer", more than a third of SME owners interviewed in the transport industry believe that their organisation has a problem with employees abusing sick leave.

Minor illnesses, such as the flu, was said to be the main cause of employee absence by 61 per cent of employers surveyed, with post-operative recovery the second most common reason for time off work, reports Lloyd's Loading List.

Managing director of the Transport Division at Close Brothers Asset Finance, John Fawcett, said: "While the majority of sick leave taken is genuine, absenteeism is a growing problem for many transport firms and if not managed properly, it could have a serious impact on productivity levels.

"Our research suggests that a considerable number of employers are concerned about the level of non-genuine sickness within their organisation. In the current climate, many workplaces are already stretched and employers are aware that they have a responsibility to protect their staff from undue stress.

"That is why it is important that unauthorised absence is managed consistently and fairly to help minimise the impact on the wider workforce and ensure diligent colleagues aren't left to pick up the slack on a regular basis," he said.

"Between the cold, dark mornings and the allegedly most depressing day of the year, 'Blue Monday' approaching, it's easy to understand the appeal of an unauthorised duvet day. It's a good idea to reconsider your current absence policy; one option might be to allow employees additional flexibility to book leave at short notice," said Mr Fawcett.


Source : SN-TR.

[240114.ID.BIZ] Banjir Jakarta, 24 Pusat Belanja Terganggu Genangan Air

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat perbelanjaan di Jakarta mengalami penurunan omzet 20%-30% akibat gangguan akses selama sepekan terakhir, menyusul musibah banjir yang menggenangi Ibu Kota sejak 13 Januari 2014.

Hingga Senin (20/1/2014), Kementerian Perdaganagn mencatat terdapat 24 pusat perbelanjaan yang terkena gangguan genangan akibat banjir. Sementara itu, data untuk pasar tradisional masih belum selesai dirangkum.

Dari data yang diolah Kemendag, terdapat 4 pusat perbelanjaan di Jakarta Timur yang tergganggu genangan, 2 di Jakarta Pusat, 5 di Jakarta Utara, 5 di Jakarta Selatan, 4 di Jakarta Barat, 1 di Bekasi, dan 3 di Tangerang.

Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan dampak dari bencana banjir tersebut lebih pada gangguan distribusi dalam hal keluar dan masuknya barang serta pembeli.

“Selama sepekan terakhir, terjadi penurunan omzet senilai 20%-30% terhadap pusat-pusat perbelanjaan tersebut. Jika dilihat dari tambahan beban biaya, makan beban biaya dari pusat perbelanjaan itu terhadap barang-barangnya naik 10%-20%,” jelasnya, Senin (20/1).

Namun, lanjutnya, karena angka pembeli turun, dan ikatan kontrak yang ditanggung oleh pusat perbelanjaan tersebut, maka relatif tidak terjadi perubahan harga.


Sumber : Bisnis Indonesia, 20.01.14.

22 Januari 2014

[220114.EN.SEA] Cosco Sells Assets To Offset Losses And Avoid Delisting In Shanghai

CHINA Cosco, parent of Cosco Container Lines, has staved off an embarrassing delisting from the Shanghai Stock Exchange after managing to prevent a third straight year of loss-making through the sale of assets totalling CNY7.98 billion (US$1.3 billion).

China Cosco would have reported a loss of CNY7 billion for 2013 had the one-off gains from asset sales not been factored into the results.

All of the main assets divested last year were acquired by the COSCO Group, its parent company, in various related party transactions.

In a filing to the bourse, China Cosco said it expects to post a profit for 2013, compared to a net loss of CNY9.56 billion (US$1.51 billion) in 2012 and a loss of CNY10.5 billion ($1.62 billion) in 2011. Full year 2013 results will be announced on March 27.

The positive results for 2013 that are largely attributed to gains from asset sales hide significant weakness in the operating results of its container shipping and dry bulk shipping units, reports Alphaliner.

Regardless, Cosco is still pursuing its fleet renewal plans. Coscon plans to order five new 9,400 TEU containerships from Chinese yards as it takes advantage of the China's new scrapping subsidy of CNY1,500 per gross tonne (GRT) applicable from 2013 to 2015.

The subsidies would be granted in two tranches of CNY750/GRT each. The first will be received upon completion of the ship demolition and the second tranche will be granted after the construction of a new replacement vessel at Chinese yards.


Source : HKSG.

[220114.ID.BIZ] Lenovo & Dell Bersaing Ambilalih Unit Bisnis IBM

Bisnis.com, NEW YORK - Korporasi China Lenovo Group Ltd melanjutkan perundingan untuk membeli unit bisnis server low-end International Business Machines (IBM).

Menurut sumber Reuters, dua perusahaan itu pernah berunding untuk pembelian divisi tersebut tahun lalu, tetapi tidak mencapai kesepakatan karena mereka tidak sepakat dalam harga.

Tidak jelas berapa lama perundingan lanjutan itu sudah berlangsung atau berapa harga yang dipertimbangkan.

Seorang juru bicara IBM mengatakan perusahaan tidak akan mengomentari mengenai laporan tersebut atau laporan serupa di media lain.

Seorang sumber yang tahu langsung mengenai hal itu, menurut Reuters, mengatakan bahwa Lenovo dalam diskusi serius untuk membeli unit bisnis IBM dimaksud dan kesepakatan kemungkinan ditandatangani dalam minggu-minggu mendatang.

Dell juga disebut-sebut di antara pembeli potensial, namun belum jelas seberapa serius Dell mengenai hal itu.

Bisnis server x86 IBM menjual server-server yang digunakan untuk menjalankan pusat-pusat data perusahaan. Tahun lalu Lenovo menghargai divisi itu di bawah 2,5 miliar dolar, menurut Wall Street Journal.(antara/yus)


Sumber : Bisnis Indonesia, 21.01.14.

21 Januari 2014

[210114.EN.LOG] France's SDV Acquires Belgium's EDT to Beef Up Benelux Network

PARIS-based SDV, a supply chain management company with 600 offices in 99 countries and a subsidiary of the Bollore Group, has acquired the business of Belgian forwarding company, EDT, which will operate under its old brand name.

Founded in 2001, EDT specialises in shipping conventional and project-related cargo, and also offers tailor-made solutions for small and medium-sized companies.

Most cargo-flows managed by EDT consist of dry bulk cargo to and from Africa, amounting to 8,000 TEU and 126,000 freight tons in 2012.

A statement from SDV said that with this takeover it will acquire extra know-how and intelligence with respect to the handling and shipping of bulk cargo.

"We noticed that some customers are considering a shift from container transport to bulk shipments in West Africa," said SDV's Benelux CEO Geert De Wilde.

The managing director and founder of EDT, Carl Bolens, will join SDV and be assisted by another four staff. Mr Bolens has a long track record in the industry having previously served as a sales director for CMB line and then Safmarine.

SDV also manages shipments to, from and within Africa. Last year 98,000 TEU and 12,000 ro-ro shipments were handled by SDV Belgium.


Source : HKSG.

[210114.ID.BIZ] Intel Corp PHK 5.000-an Karyawan di Seluruh Dunia

Bisnis.com, SAN FRANCISCO - Perusahaan chip komputer Intel Corp tahun ini berencana mengurangi 5% dari total karyawannya di seluruh dunia yang berjumlah 107.000 orang, dalam upayanya berjuang dari jatuhnya penjualan PC dan menggeser fokus ke area-area bisnis yang tumbuh cepat.

Pengurangan karyawan, setara dengan lebih dari 5.000 posisi, itu diumumkan setelah Intel melaporkan laba kuartal keempat 2013 yang menguat, cukup untuk menghilangkan kekhawatiran tentang industri PC yang melambat.

"Ini adalah bagian dari menyelaraskan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan bisnis," kata juru bicara Intel, Chris Kraeuter, dikutip oleh Reuters.
Pengurangan tenaga kerja mungkin termasuk melalui program-program pensiun, pengunduran diri secara sukarela, dan opsi-opsi lain.

Dia menolak mengungkapkan apakah rencana itu sudah diumumkan secara internal atau belum.

Dalam konferensi pers dengan para analis Kamis lalu setelah rilis laporan laba bersih, Chief Financial Officer Stacy Smith disinggung soal pengurangan tenaga kerja mengatakan bahwa Intel akan meningkatkan investasi pada berbagai bidang seperti teknologi data center, chip hemat daya, dan tablet.

Intel, menurut Reuters, mendominasi dalam industri chip PC, tapi lambat untuk mengadaptasikan prosesor-prosesornya untuk smartphone dan tablet, pasar yang sekarang didominasi rival-rivalnya seperti Qualcomm dan Samsung.

Intel bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang memangkas tenaga kerjanya karena melambatnya permintaan PC sejak iPad Apple mulai mempengaruhi permintaan laptop pada 2010.

Hewlett-Packard Co berada di tengah restrukturisasi internal jangka panjang yang pada akhirnya akan memangkas 34.000 tenaga kerja, atau 11% dari total karyawannya, pada tahun fiskal 2014.

Dell juga kemungkinan akan melakukan restrukturisasi yang diperkirakan juga mencakup PHK.

Intel awal pekan ini mengatakan sebuah pabrik baru dibangun di Chandler, Arizona, yang awalnya dijadwalkan proyek 5 miliar dolar itu sudah mulai memproduksi chip tercanggih Intel mulai akhir 2013, sementara pabrik-pabrik lain di lokasi yang sama akan ditingkatkan.

Intel memperkirakan biaya restrukturisasi kuartal-Maret sekitar 200 juta dolar, yang sebagian bisa dialokasikan untuk membayar pesangon.

September tahun lalu, Intel mengumumkan telah menutup sebuah pabrik tua di Massachusetts, menimbulkan pengurangan karyawan 700 orang.

Intel berencana melipatempatkan volume chip tablet tahun ini menjadi 40 juta unit dan agresif mengintai pangsa pasar menjelang peluncuran chip perangkat mobile mendatang.

Perusahaan itu juga akan mensubsidi biaya manufaktur dan engineering pelanggannya, dengan mengurangi margin kotor pada 2014.

Menurut laporan keuangannya, pada kuartal keempat 2013 Intel membukukan pendapatan operasi 3,5 miliar dolar, naik 12% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Sementara dalam setahun penuh 2013, Intel mengantongi pendapatan operasi 12,3 miliar dolar, laba bersih 9,6 miliar dolar dan laba bersih per saham 1,89 dolar.
(antara/yus)


Sumber : Bisnis Indonesia, 21.01.14.

20 Januari 2014

[200114.EN.SEA] Morgan Stanley Downgrades Box Ships to Underweight From Equalweight

NEW YORK-based Morgan Stanley investment bank downgraded its rating of Paragon Shipping's Box Ships from Equalweight to Underweight with a price target of US$2.50.

Box Ships closed at $3.06, with a 52-week range of low $2.80 and high $6.25, according to a report from Michigan-based StreetInsider.

One Seeking Alpha stock commentator said: "I have largely ignored Box Ships (TEU) since my coverage on August 16, 2012, in which I urged a Sell due to what I perceived as rampant dilution and insider transactions.

"I am returning to cover TEU due to inquiries from readers. However, I always recommend avoiding TEU due to management that appears to value insider dealing over stockholder returns. If the management cannot be trusted, it doesn't matter what the stock trades at."

Another Seeking Alpha commentator said: "Box Ships has really fallen on hard times lately, as has most of the shipping industry. In fact, since their IPO in 2011 shares of TEU have dived over 73 per cent. The company has had multiple share offerings since it's IPO, adding roughly 10 million shares of common stock and preferred stock. Also, in November Box Ships cut its dividend in half. This drove out many of those investors who were simply holding on to shares for the yield."

Source : HKSG.

[200114.ID.BIZ] Kiriman Logistik Tiki JNE Terhambat Banjir

Bisnis.com, JAKARTA--PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) menegaskan distribusi logisitik dalam beberapa hari terakhir terganggu menyusul terjadinya banjir di sejumlah kota terutama DKI Jakarta.

Managing Director PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (PT JNE) Nofrisel mengatakan kondisi banjir yang menggangu jalur transportasi baik di Jakarta maupu di kota lainnya membuat pengiriman barang sedikit terlambat.

Dia tidak merinci berapa kerugian yang diterima akibat banjir. Namun, ia memastikan, banjir sangat berdampak terhadap kualitas pelayanan.

Pasti terganggu terkait dengan jaringan transportasi. Baik di lokal maupun antar kota. Karena tengganggu akan berpengaruh pada keterlambatan pengiriman.

"Lewat 1 sampai 2 hari itu menuju Jakarta dari daerah. Tim kami tetap masuk menggunakan moda-moda transportasi yang maksimal," ujarnya saat dihubungi, Minggu (19/1/2014).

Kondisi banjir, kata dia membuat pengiriman barang terganggu terutama di DKI Jakarta. Padahal distribusi barang dari dan menuju Jakarta menguasai 50% dari penyaluran barang di JNE.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, JNE melakukan komunikasi antar cabang untuk saling menginformasikan daerah yang terganggu terkait pendistribusian logistik, baik di Jakarta maupun luar Jakarta.

Teknisnya, gangguan akan langsung diprediksi dengan cara masing-masing cabang di daerah akan saling bertukar informasi dan juga kepada pengirim maupun penerima barang.

Selain itu, kata dia ada juga masalah force majeure seperti kantor pos JNE yang mendadak terkena banjir sehingga pihaknya menawarkan untuk membungkus ulang barang yang terkena banjir.

"Akan langsung diprediksi dalam beberapa hal gangguannya. Nah, masing-masing kantor akan informasikan kepada pengirim, dan kita kontak kepada penerima," ujarnya.

Sumber : Bisnis Indonesia, 19.01.14.

19 Januari 2014

[190114.EN.SEA] US and EU Ease Iran Trade Sanctions, But Trade Impact To Be Gradual

THE EU and the US eased sanctions against Iran's petrochemical exports this week with the Americans issuing the text of a background briefing on the Implementation Plan of the P5+1 and Iran's First Step Nuclear Agreement.

Meanwhile, EU governments will implement sanctions relief for Iran covered by a landmark nuclear deal, lifting a ban on insuring its oil, reported London's Tanker Operator.

The US State Department also issued a notice stating that each of the following importing nations of Iranian oil is qualified for an 180-day exemption: India, Malaysia, China, South Korea, Singapore, South Africa, Sri Lanka, Taiwan and Turkey.

Under the November 24 accord, the EU will suspend for six months a ban on insuring and transporting Iranian oil, as well as a trade ban affecting the country's petrochemicals, gold and other precious metals.

Reuters reports that the International Group of P&I Clubs that insures 95 per cent of the world's tanker fleet said it welcomed the move, but said the impact would be gradual.

"We see it as a move in the right direction towards ensuring that shipowners that are carrying these oil cargoes can have access to proper insurance and liability insurance cover," said group executive officer Andrew Bardot.

But he said it would take time before insurance providers will be able provide cover. "It will be a limited and gradual approach," said Mr Bardot because a number of Iranian companies, including Tehran's top oil tanker group NITC, are under sanctions.

Source : HKSG.

[190114.ID.BIZ] UU Minerba Berdampak PHK

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara berujung pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah buruh kontrak di perusahaan pertambangan yang beroperasi di Tanah Air.

Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Hubungan Industrial Kemenakertrans Sahat Sinurat mengatakan pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperkecil risiko PHK dari penerapan UU tersebut.
"Namun jika harus berujung PHK, penyelesaian kontrak kerja dengan buruh diharapkan melalui musyawarah," katanya kepada Bisnis, Minggu (19/1/2014).

Sebenarnya, banyak opsi yang bisa dilakukan perusahaan tambang saat UU tersebut dilaksanakan. Perusahaan tambang, bisa mensiasati buruh dengan cara memangkas jam kerja atau merumahkan mereka lebih dulu sebelum di-PHK. "Harusnya, pengusaha menempuh jalan itu dulu sebelum mengadakan PHK."

Berdasarkan informasi yang diterima Kemenakertrans, banyak perusahaan pertambangan yang memutus hubungan kerja buruhnya akibat pelarangan ekspor bahan mentah hasil tambang tersebut. Sedikitnya 2.700 buruh kontrak tambang kena PHK. "Namun untuk kepastian data, kami akan mengadakn kroscek ulang dengan perusahaan terkait."

Saat ini masih banyak penyesuaian yang harus dilakukan pemegang konsesi pertambangan mineral dan batubara. Selain dilarang mengekspor mineral mentah, pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dan IUP khusus harus membangun smelter atau pabrik pengolah mineral mentah menjadi produk dengan nilai tambah. "Seharusnya itu yang dilakukan. jangan langsung mengambil langkah PHK kepada buruh."

Sebelumnya, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenakertrans Irianto Simbolon mengimbau kepada perngusaha tambang untuk mengambil langkah merumahkan dulu jika terpaksa harus memangkas rantai produksi. "kami mengimbau kepada pengusaha tambang untuk mengambil opsi merumahkan dulu buruh," katanya.


Sumber : Bisnis Indonesia, 19.01.14.