20 Agustus 2018

[200818.EN.SEA] SITC First Half Profit Rises 7pc To US$91.8 Million as Revenue Rises 7.3pc


HONG KONG shipowner SITC International Holdings has posted a seven per cent year-on-year increase in first half net profit to US$91.8 million, drawn on revenues of $692.8 million, up 7.3 per cent.

SITC, an intra-Asia carrier and logistics firm, noted its average freight rate was up by nine per cent year on year to $522.9 per TEU.

Its container shipping sector provides services ranging from container shipping, freight forwarding, ship agency and other logistic services.

SITC currently operates 77 vessels with a total capacity of 108,367 TEU, of which 48 vessels of 63,072 TEU are self-owned and 29 vessels of 45,295 TEU are chartered. Out of its total fleet, 55 vessels are 1,0000-TEU ships. The average age of the fleet is 9.9 years.

In June, SITC ordered two feeder ships from Yangzijiang Shipbuilding. The company runs its fleet on 66 trade lanes, including nine trade lanes through joint services and 28 lanes through container slot exchange arrangement.

These services cover 68 major ports in China, Japan, South Korea, Taiwan, Hong Kong, Vietnam, Thailand, the Philippines, Cambodia, Indonesia, Singapore, Malaysia and Brunei.

During the first half, SITC paid $25.2 million to purchase vessels and a capital of $14.5 million was attributed to its 1,120,000-square metre container yard and 86,000-square metre warehouse.

SITC also owns six bulk carriers with a total capacity of 438,595 dwt, with an average age of 5.6 years. Driven by higher rates, the company's bulk carrier fleet generated a revenue of $11.4 million, surging 52 per cent year on year.

SITC said that it will continue to focus on intra-Asia market as it believes the market will maintain healthy growth in the future, said the company.

Source : HKSG.

[200818.ID.BIZ] Kembangkan Bisnis, Djakarta Lloyd Terus Tambah Segmentasi Pasar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Djakarta Lloyd terus melakukan pengembangan bisnis. BUMN Pelayaran ini terus melakukan pengembangan bisnis dengan meningkatkan volume angkutan curah kering serta curah cair.

“Kita terus melakukan sinergi baik dengan BUMN maupun pihak swasta dan asing. Kita optimis bahwa pendapatan tahun ini akan meningkat,” kata Suyoto dalam siaran persnya, Senin (20/8).

Selain itu, perluasan di bidang jasa juga terus dilakukan Djakarta Lloyd dengan melayani kebutuhan on/offshore minyak dan gas. Ia menambahkan, pengalaman selama lebih dari 68 tahun Djakarta Lloyd terus menjalankan kegiatan usaha pelayaran dengan memberikan solusi transportasi barang yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

“Kita mencoba hadir di semua lini bisnis dan menjawab kebutuhan pasar yang semakin berkembang, tentunya dengan peningkatan kualitas layanan dan serta jasa yang lebih lengkap,” ujar Suyoto.

Saat ini, Djakarta Lloyd tengah melalukan pembangunan kapal tanker untuk menambah armada angkutan curah cair. Penambahan armada baru juga terus dilakukan “Dalam waktu dekat, kita akan membeli kapal yang baru, karena permintaan terus meningkat," imbuhnya.

Untuk peningkatan titik layanan, Djakarta Lloyd juga melakukan peningkatan titik layanan supaya bisnis perusahaan dapat menjangkau daerah-daerah yang potensial. “Kita lakukan jemput bola, daerah mana yang potensial kita akan buka titik layanan disana, sedangkan yang kurang potensial akan kita tutup,” ujarnya.

Direktur Keuangan dan SDM Djakarta Lloyd, Tunggul Puspithadani menambahkan, pihaknya berupaya melakukan efisiensi dan penataan manajemen dari dalam. “Kita lakukan beberapa efisiensi dan monitoring kinerja keuangan agar dapat mencapai target,” tutur Dani.

Dani menilai hal itu penting dilakukan agar kondisi keuangan terus stabil dan mengalami peningkatan laba. Selain itu dalam bidang SDM, Djakarta Lloyd juga melakukan penambahan tenaga ahli untuk mendukung perluasan bisnis perusahaan.  

Sumber : Kontan, 20.08.18.

19 Agustus 2018

[190818.EN.SEA] Regional Container Line Suffers US$1.3 Million Loss as Revenues Rise 2.8pc


THAILAND's Regional Container Line (RCL) posted a second quarter net loss of THB43 million (US$1.3 million), drawn on revenues of THB2.9 billion, up 2.8 per cent year on year

The company said the downturn in profit was fueled by the unfavourable freight environment and higher bunker costs.

RCL saw bunker costs for the quarter jump 31.7 per cent year on year and 5.5 per cent quarter to quarter.

Source : HKSG.

[190818.ID.BIZ] Pelindo II Masih Harus Lalui Banyak Proses Untuk Proyek Cikarang-Bekasi-Laut Jawa

KONTAN.CO.ID - TANJUNG PANDAN. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II berencana untuk memulai inland waterways Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL). Tapi hingga saat ini, ada berbagai proses yang harus dilalui untuk merealisasikan rencana tersebut.

Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli Utama menjelaskan, desain CBL masih harus menghadapi beberapa proses yang berkaitan dengan keamanan kerja dan fungsi kawasan. “Setiap desain yang kami lakukan harus dikonsultasikan Kementerian PUPR terkait fungsi kawasan. Di sana juga ada beberapa jalur gas, desain itu harus dikonsultasikan pemilik pipa gas,” kata Dani pada Kamis (16/8).

CBL juga diharapkan langsung memiliki konektivitas dengan kawasan industri di Cikarang. Nah, pengelolaan kawasan industri di sekitar dermaga CBL itu masih dalam tahap studi. Untuk kawasan industri itu, Pelindo II mengaku terbuka untuk bekerja sama dengan pihak ketiga.

Pelindo II juga masih harus memperhitungkan tarif angkut melalui jalur CBL tersebut. Hal ini agar perusahaan pengiriman barang dari Cikarang menuju Tanjung Priok tertarik menggunakan jalur CBL. “Harus lebih murah daripada menggunakan moda transportasi lain sehingga bersaing,” ujar Dani.

Sumber : Kontan, 19.08.18.

16 Agustus 2018

[160818.EN.BIZ] Antwerp Ports Tests Water Depth Drone Vessel to Check Channel Draught


THE Port of Antwerp is testing a fully automatic sounding boat to measure water depth to ensure safe passage for ships.

The Echodrone is a prototype that is being developed to supplement the other operational sounding boat, the Echo.

Once the extensive trials are completed the Echodrone will be based in the Deurganck dock, where it will operate alongside the bigger Echo to measure the water depth of the available berths at the busiest of the tidal quays for handling containers.

The technology for guiding and operating the Echodrone was developed in collaboration with dotOcean, a maritime technology company based in Brugge, Belgium.

"This technology is based on assembling detailed information in the cloud," said dotOcean co-founder Koen Geirnaert in a report by American Shipper.

"Data from all sorts of devices throughout the port is made available over the internet and then selectively compiled and translated into useful information by algorithms in the cloud.

"The Echodrone is designed to navigate fully independently using this verified data unlike the previous generation of automatic vessels that had to rely on their own onboard sensors. This makes the Echodrone one of the first of a completely new generation of robots," Mr Geirnaert said.

The authority's innovation enablement manager Piet Opstaele added: "With the help of the Echodrone it will be possible in the future to carry out other types of measurements such as environmental surveys, inspecting quay walls and so on. This technology is a real breakthrough for us in our quest for smart solutions for the port of the future."

Source : HKSG.