30 November 2012

[301112.EN.SEA] Zim Urges Jerusalem To Split Firm Into Foreign And Domestic Entities


ISRAELI flag carrier Zim is urging the government to accelerate the implementation of a decision to split up the shipping line into two independent domestic and foreign companies.

"Delay may affect the company's competitiveness and complicate the creation of joint ventures common among industry players [and have the] potential to improve cost structures, cost reduction, and improve optimisation," said the Zim statement accompanying quarterly results.

Zim has sought to split the company for several years, but the government holds a golden share - veto power - and trade unions are also against the move, reports London's Containerisation International.

Despite the best quarterly results in two years, Zim said it may need further assistance from owner Israel Co. "Zim recognises that there is still uncertainty and potential volatility in market conditions," the Haifa-based company said in a statement.

"Therefore, should the need arise, it will approach its financing partners, who have been supportive in the past, to achieve certain concessions or additional flexibility to help the company overcome any difficult period," the company said.

Source : HKSG.

[301112.ID.BIZ] Ekonomi Perancis : Hollande Minta Lakshmi Mittal Selamatkan 600 Karyawannya


PARIS-Presiden Prancis Francois Hollande menawarkan sejumlah opsi kepada CEO ArcelorMittal Lakshmi Mittal untuk menyelamatkan karyawan yang bekerja di pabrik milik produsen baja terbesar di dunia itu di Prancis.

Salah satu opsinya adalah nasionalisasi. Hollande menemui Mittal selama 4 jam di Paris pada Selasa (27/11) dan meminta orang terkaya ketujuh di dunia versi Forbes itu untuk tetap membahas masa depan pabrik tersebut dengan Pemerintah Prancis.

Mittal diberi opsi mencari calon pembeli atas pabrik tersebut atau membiarkan pemerintah Prancis mengakuisisinya. “Kami ingin memastikan keberlangsungan operasional di pabrik tersebut. Kami juga membahas opsi nasionalisasi,” katanya.

Menteri Perindustrian Prancis Arnaund Montebourg memicu kehebohan dengan mewacanakan nasionalisasi pabrik tersebut. “Kami sudah tidak menginginkan Mittal di Prancis,” kata Montebourg seperti dikutip harian Les Echoes (26/11).

ArcelorMittal ingin menutup pabriknya dan memecat 600 karyawannya karena anjloknya kinerja industri baja tahun ini. Namun, keluarga Mittal, sebagaimana yang dilansir Le Monde, mengaku kaget dengan komentar Montebourg.

Sementara itu Wali Kota London Boris Johnson mengatakan Mittal dapat meningkatkan investasinya di Inggris.  “Jika Prancis tidak menginginkan Anda, Inggris menginginkan Anda,” katanya seperti yang dikutip the Telegraph. (Bloomberg/03/yus)

Sumber : Bisnis Indonesia, 28.11.12.

29 November 2012

[291112.EN.SEA] TSA Ask FMC To Allow Merger Of West-bound Group Into Single Body


MEMBER carriers of the Transpacific Stabilisation Agreement (TSA) have made a plea to the US Federal Maritime Commission (FMC) to allow TSA absorb the Westbound Transpacific Stabilisation Agreement (WTSA) and become a single entity to monitor the entire transpacific round-trip trade.

TSA executive administrator Brian Conrad said as most carriers offering round-trip transpacific services have formed one single group to deal with both TSA and WTSA, merging the existing two agreement can cut administrative costs, which is important in the "sustained low-revenue environment seen in recent years".

"Since they operate their business on a round-trip basis, it only makes sense to view the two segments as an integrated whole from an agreement perspective as well," said Mr Conrad.

TSA members include APL, China Shipping Container Lines (CSCL), Cosco, Evergreen, Hanjin Shipping, Hapag-Lloyd, Hyundai Merchant Marine (HMM), "K" Line, Maersk, MSC, NYK Line, OOCL Yangming and Zim.

Source : HKSG, 29.11.12.

[291112.ID.BIZ] KRL BOGOR-JAKARTA : Ini Dia Jadwalnya


JAKARTA: Mulai hari ini, Kamis (29/11/2012) pukul 04.25 WIB, KRL dari Bogor mulai dijalankan setelah sepekan terputus hanya sampai Stasiun Bojong Gede.

Namun di hari pertama operasi, banyak yang mengeluhkan jadwal yang kacau.

Berikut jadwal KRL dari dan menuju Bogor untuk sementara selama proses perbaikan rel yang terkena longsor berdasarkan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).

Pagi hari ada 12 perjalanan dari Bogor menuju Jakarta/Jatinegara:

Pukul 04.25 WIB KA Ekonomi 803 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 04.45 KA Commuter Line (CL) 403 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 05.05 kereta CL 405 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 05.52 KA Ekonomi 805/806 relasi Bogor-Jatinegara
Pukul 05.45 kereta CL 409 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 06.05 kereta CL 417 rute Bogor-Jakarta Kota
Pukul 06.25 kereta CL 809/810 relasi Bogor-Jatinegara
Pukul 06.45 kereta CL 419 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 07.05 kereta Ekonomi 813 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 07.25 kereta CL 431/432 relasi Bogor/Jatinegara
Pukul 07.45 kereta CL 437 relasi Bogor-Jakarta Kota
Pukul 08.05 kereta CL 453 relasi Bogor-Jakarta Kota.

Pada sore hari ada 12 perjalanan dari Jakarta/Jatinegara menuju Bogor:

Pukul 19.20 kereta CL 602 relasi Jakarta-Bogor
Pukul 19.26 kereta CL 597/598 relasi Jatinegara-Bogor
Pukul 19.57 kereta CL 606/606 Jatinegara-Bogor
Pukul 20.17 Ekonomi 878 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 20.25 CL 613/614 Jatinegara-Bogor
Pukul 20.27 CL 620 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 21.10 Ekonomi 884 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 21.12 CL 881/882 Jatinegara-Bogor
Pukul 21.24 CL 628 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 21.30 Ekonomi 886 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 21.40 CL 632 Jakarta Kota-Bogor
Pukul 22.35 CL 634 Jakarta Kota-Bogor


Pasca longsor yang terjadi Rabu (21/11/2012) di km 45 +400 antara Stasiun Cilebut dan Bojong Gede yang mengakibatkan KRL relasi Jakarta-Bogor tidak sampai ke Bogor, hanya ke Bojong Gede.

Pada Kamis pagi (28/11/2012) KRL dari dan menuju Stasiun Bogor mulai diberlakukan.

"Setelah pukul 08.05 pagi, kereta dari Bogor ditiadakan, penumpang bisa naik dari Bojong Gede karena kami masih harus melanjutkan proses perbaikan akibat longsor," ucap Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, Kamis (29/11/2012).

Pembatasan operasi ini karena hanya satu jalur yang difungsikan di lokasi longsor, kereta berjalan bergantian dan berjalan lambat dengan kecepatan hanya 5 km/jam.  (ra)

Sumber : Bisnis Indonesia, 29.11.12.

28 November 2012

[281112.EN.SEA] Expenses Push Hapag-Lloyd Into Loss While Pre-tax Profit Soars 136pc


GERMAN container carrier Hapag-Lloyd has posted a year-on-year net loss of EUR94.1 million (US$119.2 million) because of the "sharp rise" in bunker prices and other expenses in the first nine months of 2012 that did not occur in the first three quarters of last year.

Yet operating profit was up 136 per cent in third quarter to EUR86.6 million year on year, drawn on revenues of EUR1.77 billion, an increase of 15 per cent.

Hapag Lloyd, the world's sixth largest carrier, attributed the robust operating robust performance to an eight per cent rise in average freight rates US$1,647 per TEU.

But company chairman Michael Behrendt warned that the carrier could no longer depend on rising freight rates because of the "absence of the peak season" in 2012.

The carrier said freight rates rose 2.2 per cent to an average of US$1,574 per TEU from January to September and its volume increased 2.3 per cent to 3.96 million TEU.

So its nine-month revenue was up 14.6 per cent to EUR5.16 billion. EBITDA after nine months was EUR245 million.

During the January-September period, Hapag-Lloyd invested EUR692.5 million in ships and containers. The carrier took deliveries of two new vessels in the third quarter, and its orderbook now comprises eight 13,200-TEU ships, of which one is scheduled for delivery in November.

Looking ahead, the carrier said the fourth quarter will be affected by the European debt crisis. It expects to face liquidity constraints and declining consumer demand, especially in south European countries. But it projects that there will be a positive operating result for the full year.

Source : HKSG.

[281112.ID.BIZ] Tiga Proyek Prioritas Akan Integrasikan Transportasi ASEAN


TEMPO.CO, BALI – Tiga proyek prioritas akan mengintegrasikan transportasi di kawasan ASEAN. Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengatakan tiga proyek tersebut adalah jejaring jalan tol ASEAN, jejaring rel Kunming Singapura, dan master planstudi kelayakan pengembangan jejaring perhubungan laut dan pengiriman jarak pendek.

“Semua upaya ini akan secara otomatis mendorong realisasi komunitas ekonomi ASEAN pada 2015,” kata Mangindaan di Bali, 26 November 2012.

Menurut dia, proyek jejaring perhubungan laut dikoordinasikan oleh Indonesia dan Filipina sebagai dua negara dengan karakter yang sama, yakni negara kepulauan. Implementasi proyek tersebut saat ini berada di bawah asistensi Agensi Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

“Kemajuan dari proyek ini akan dilaporkan dalam pertemuan beberapa hari ini,” ujarnya.

Selain itu, ada beberapa proyek lain di bawah kerja sama regional yang sedang dalam proses. Mangindaan menjelaskan, proyek itu di antaranya meliputi kawasan pertumbuhan ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina; segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia, dan Thailand, dan sub kawasan Mekong.

Meski demikian dia menegaskan Indonesia akan sangat berhati-hati meratifikasi setiap perjanjian yang dibahas. Sebab dari sisi pasar, Indonesia merupakan yang terbesar di bandingkan negara lain di ASEAN. Sehingga pemerintah akan berupaya perjanjian yang diteken bisa menguntungkan kedua belah pihak.

“Jangan orang lain siap kita tidak. Jadi harus saling menguntungkan,” katanya. Jika tidak tercapai kesetaraan yang saling menguntungkan, kerja sama yang dilakukan akan dimulai dengan bilateral terlebih dulu.

Mangindaan menambahkan, sektor transportasi yang paling siap untuk melakukan integrasi adalah maritim dan udara. Pembahasan kerja sama, termasuk bagaimana pengembangan sektor penerbangan dan kelautan antarnegara ASEAN, bisa dibuka secara adil.

“Kalau mereka 10 pesawat kemari, kita juga 10 pesawat ke sana. Kita tawarkan lima bandara utama. Apakah mereka juga menawarkan lima bandara, itu yang dinegosiasikan,” tutur Mangindaan.

Penyamaan nilai keuntungan juga termasuk dari sisi biaya dan tarif. Ia menjelaskan, jika nilai tarif dan biaya berbeda, akan ada negara yang diuntungkan dan dirugikan, sehingga akan dinegosiasikan bagaimana agar tarif dan biaya menjadi sama-sama kompetitif dan memperoleh potensi pasar yang sama.

“Ini bukan liberalisasi sektor penerbangan, tapi kita buka dengan cara bekerja sama, karena harus win-win,” ujarnya.

Sebelumnya, pembahasan protokol transportasi ASEAN telah dibahas di Kamboja pada tahun lalu. Beberapa bulan lalu, kelompok kerja yang membahas konektivitas transportasi ASEAN juga digelar di Bandung. Dalam dua hari ini, jajaran pejabat kementerian transportasi masing-masing negara ASEAN melakukan pembahasan di Bali. Hasil dari pertemuan di Bali akan dibawa pada pertemuan tingkat menteri pada 29 November mendatang.

Sumber : Tempo, 26.11.12.

27 November 2012

[271112.EN.SEA] Alaskan Tug And Barge Run Aground, Reefer Boxes Of Frozen Fish At Risk


UNITED States Coast Guard has inspected an Alaskan tug and barge which grounded on Ukolnoi Island, one of seven islands that lie south of Pavlof Bay on the Alaska Peninsula, en route from Sand Point to Dutch Harbour.

The first inspection took place several days after the grounding when the towline between the tug and barge parted despite efforts by the five-person crew to recover it reports GAC Hot Port News.

During this first aerial survey using a Kodiak-based HC-130 Hercules aircraft, there were no signs of pollution in additional damage or visible wildlife impacts to a habitat critical to sea lions and sea otters.

Additional diving crew were able to use sonar survey while measuring fuel onboard the tug which totalled 20,500 gallons of diesel and on the barge held 1,800 gallons of diesel for the crane, fork-lift and generators located on the deck as well as 90 reefer boxes of which 30 contained frozen fish.

A couple of days later a further aerial survey took place, which spotted a fuel sheen around the tug, which was dealt with by a response crew that deployed containment and absorbent booms.

Source : HKSG.

[271112.ID.BIZ] Habibie Minta Dahlan Nomor Satukan PTDI


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden ke-3 RI,  Baharuddin Jusuf Habibie, berpesan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia ingin agar PT Dirgantara Indonesia  mendapat perhatian serius.

"Beliau ingin sekali PTDI (PT Dirgantara Indonesia) dinomorsatukan," kata Dahlan di kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Menurut Dahlan, Habibie itu sudah memikirkan industri penerbangan di Tanah Air sejak 20 tahun lalu. Namun, baru mulai diwujudkan pada 17 tahun yang lalu. Akan tetapi, industri penerbangan di Tanah Air itu baru mulai maju akhir-akhir ini.

Menurut Dahlan, Habibie gundah karena pesawat yang berkeliaran di dalam negeri itu didominasi oleh besutan perusahaan asing.

"Pesawat Jet 100 yang ada saat ini itu semuanya sudah ada 20 tahun lalu dalam pemikiran Pak Habibie," tuturnya.

Dahlan menangkap pesan dari Habibie. Seandainya waktu itu semua pemikiran Pak Habibie itu terwujud, kita tidak akan lagi melihat pesawat regional yang semuanya buatan luar negeri.

Disinggung apakah Habibie menyesal tidak mampu mewujudkan impiannya tersebut, Dahlan membenarkannya.
"Saya menangkap gundah beliau. Karena apa yang beliau kerjakan 20 tahun lalu dan kemudian tidak berlanjut itu ternyata menjadi kenyataan," katanya.

Solusinya, Habibie ingin agar Dahlan memajukan PTDI. Caranya, mendorong PTDI agar mengubah cara berbisnisnya dengan berfokus pada pasar (market driven). Cara tersebut dianggap berbeda dari model bisnis PTDI sebelumnya karena dulu PTDI diperintah oleh pemerintah secara paksa untuk memproduksi pesawat terbang.

"Kalau dulu pasarnya belum ada, sekarang pasarnya sudah besar. Nah, pasar itu yang harus ditangkap," katanya.

Untuk bisa mewujudkan impian tersebut, Habibie berpesan ke Dahlan agar menyiapkan dana investasi untuk PTDI sebesar 500 juta dollar AS. Dengan dana tersebut, PTDI sudah bisa mengembangkan pesawat jenis CN 250.

Sumber : Kompas, 22.11.12.

26 November 2012

[261112.EN.SEA] BLT’s Future To Be Decided At Beginning 2013


Jakarta: The question as to whether creditors will accept Berlian Laju Tanker’s (BLT) restructuring looks set to be settled on 2 January 2013.

Creditors of BLT recently voted 98% of creditors, representing 95% of claims value voted in favour of an extension on date for the ultimate vote on the restructuring. Jakarta courts have now granted a 50-day extension from the previous deadline of 13 November, meaning the vote of restructuring will take place on 2 January 2013. BLT had requested a 60-day extension.

“Unless there is a further extension, the claimant creditors’ vote on BLT’s restructuring plan will be known at that time,” said Jack Doonan, ceo BLT Chembulk, the Indonesian company’s US subsidiary.

Source : STA.

[261112.ID.BIZ] Jepang Menuju Jurang Resesi


Oleh : Takashi Nakamichi

TOKYO – Pemerintah Jepang berada dalam tekanan kuat untuk bisa mendorong kembali pertumbuhan ekonomi domestik setelah data yang keluar Senin lalu menunjukkan adanya kontraksi tajam pada triwulan ketiga. 

Keadaan ini mau tidak mau memaksa menteri ekonomi Jepang untuk menerima kemungkinan bahwa negara itu sudah memasuki masa resesi.

Data itu menunjukkan penurunan pada produk domestik bruto (PDB) tahunan di level 3,5% pada rentang Juli hingga September. Persentase itu tercatat sebagai yang terendah sejak Jepang diguncang gempa dan disapu tsunami pada Maret 2011. Volume ekspor, tingkat konsumsi, dan investasi di sektor usaha membukukan penurunan paling tajam, demikian Cabinet Office Jepang mengumumkan.

 “Dengan melihat indikator ekonomi yang ada, ekonomi hampir pasti menuju jurang resesi,” ujar menteri ekonomi Jepang, Seiji Maehara.

Situasi yang berada di luar perkiraan pemerintah dan bank sentral Jepang ini mengancam rencana pemerintah negeri Matahari Terbit untuk merevisi pajak penjualan, aksi utama dalam skema pemangkasan utang negara yang menumpuk.

Dalam beberapa pekan mendatang, pemerintah dan Bank of Japan sepertinya akan meningkatkan upaya menggelontorkan stimulus.

Menteri Maehara menekankan niat pemerintah untuk menawarkan paket stimulus baru pada akhir November. Ini adalah tambahan atas stimulus sebelumnya yang dialirkan akhir Oktober lalu senilai ¥422,6 miliar, atau sekitar Rp 50,9 triliun. Namun, menimbang besarnya utang publik Jepang, angka stimulus tambahan itu nantinya diperkirakan tidak besar.

Tekanan atas bank sentral untuk melakukan aksi lebih jauh guna menyiasati situasi terkini juga kian kuat.
“Bank [sentral] harus mengerahkan segala daya upaya untuk memperbesar dampak dari kebijakan [monetary] easing semaksimal mungkin,” ujar Gubernur Bank of Japan, Masaaki Shirakawa.

Menurutnya, terlalu dini untuk membicarakan penghentian monetary easing itu. Hal ini membuka jalan bagi aksi lebih lanjut menyusul rapat kebijakan 30 Oktober lalu. Kala itu, bank sentral menaikkan nilai program pembelian aset—alat utama monetary easing—sebesar ¥11 triliun, atau Rp 1.300 triliun. Maka total nilai program itu mencapai ¥91 triliun, atau sekitar Rp 11.000 triliun.

Menurut para analis, data PDB itu bisa memaksa bank sentral lebih cepat bertindak. “Sepertinya, tahun ini akan ada lagi kemungkinan diambilnya tindakan [monetary] easing,” ujar Yoshimasa Maruyama, ekonom senior Itochu Corp.

Menurut data ekonomi yang dirilis pada Senin lalu, kuatnya dampak krisis utang Eropa serta penguatan nilai tukar yen yang menyusutkan volume ekspor terlalu berat untuk bisa diimbangi oleh tingkat belanja publik saat ini.

Dengan tingkat konsumsi yang diperkirakan akan melemah pada kuartal keempat, Jepang diramalkan takkan bisa memulihkan ekonominya dengan segera. Masalah sengketa wilayah dengan Cina juga dapat menghambat volume ekspor Jepang.

Pelemahan itu dapat mengancam kenaikan sebesar lima persen poin pajak penjualan yang akan diterapkan dalam dua tahap mulai tahun 2014.

— Dengan kontribusi dari Mitsuru Obe.

Sumber : TWSJ, 13.11.12.

25 November 2012

[251112.EN.SEA] Germanischer Lloyd Urges New Procedures To Cope With Distress At Sea

GLOBAL classification society Germanischer Lloyd (GL) is urging the establishment of a mechanism to cope with stricken ships at sea close to European waters.

GL said coastal European nations set a bad example in refusing to offer a berth for the severely damaged MSC Flaminia during the summer for fear that this might adversely affect their coastal environment, reported London's Containerisation International.

The 6,750-TEU vessel suffered from a massive explosion and the subsequent fire aboard last July when sailing to Antwerp. After the incident, the vessel encountered tremendous difficulties in seeking a port of refuge and thus failed to be towed back into a port for almost two months.

The UK, Ireland, France, Spain, Portugal, Belgium and the Netherlands all refused the MSC Flaminia a berth. The German-owned ship was finally taken to JadeWeserPort in Wilhelmshaven, Germany eight weeks later.

The British Maritime and Coastguard Agency defended itself that it was not able to get adequate information from the ship's operator, Reederei NSB, about the updated situation of the vessel and the burning cargo.

Germanischer Lloyd COO Torsten Schramm said this kind of situation should not happen again. It is now going to meet the European Maritime Safety Agency, flag states and maritime authorities to discuss how to set up a coordinated emergency response system for European shipping.

To avoid any coastal state using any excuse to not offer a rescue, Germanischer Lloyd said part of the solution is to encourage all ships to be signed up to that emergency response scheme so that detailed ship specifications, drawings and relative documents can be presented for instant help, especially for seeking a shelter.

But Germanischer Lloyd admitted that making such a practice compulsory for all vessels in European waters might be criticised as protectionism.

The MSC Flaminia is undertaking a thorough repair and expected to return to service afterwards. Causes of the ship's explosion still remain a mystery.

Source : HKSG.

[251112.ID.LOG] SCI Kembangkan Software Untuk Produktivitas Logistik

BANDUNG-Supply Chain Indonesia (SCI) menawarkan perangkat lunak (software) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sistem pergudangan dan distribusi (logistik).

Ketua Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan penyediaan software tersebut merupakan bagian dari program pengembangan SCI, di samping melayani edukasi, training, konsultasi dan riset.

"Misalnya software penentuan rute, sistem pergudangan, pendistribusian, dan sebagainya yang mendorong peningkatan efisiensi dan produksi dalam sistem logistik perusahaan." katanya kepada Bisnis usai Gathering & Seminar Warehousing & Distribution, Sabtu (10/11).

Setijadi menjelaskan pengembangan software yang diarahkan untuk menunjang kinerja pergudangan dan distribusi dinilai efektif untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun persoalan infrastruktur masih menjadi kendala utama dalam pendistribusian logistik.

Saat ini, pihaknya menggandeng beberapa pengembang software untuk merancang program yang bisa membantu manajemen armada. "Sudah bisa diatur jadwalnya, rute perjalanannya," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Snehal Pandit ahli komputasi awan untuk manajemen distribusi mengatakan implementasi teknologi informasi seperti komputasi awan (cloud computing) untuk pergudangan dan distribusi sangat mudah dan akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

"Pegawai bisa menyelesaikan pekerjaan lebih banyak, mengurangi waktu perjalanan selama operasional dan meningkatkan persentase kapasitas penyimpanan."

Penyediaan software berbasis cloud computing salah satunya oleh PT Integrasia Utama dengan software buatan asli Indonesia bernama OSLOG (One Spirit Logistic).

OSLOG adalah fleet management software, atau software untuk manajemen berbagai aspek yang berhubungan dengan armada bergerak.

Untuk dapat menggunakan OSLOG konsumen hanya melakukan log in di www.integrasiautama.com.

Sementara itu, Managing Director PT Integrasia Utama Bayu Wedha menyatakan banyak perusahaan yang mengontrol kendaraan masih sebatas menggunakan GPS tracking untuk mengetahui posisi kendaraan saja. "Software OSLOG dapat melakukan lebih banyak daripada itu," katanya.

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan dengan OSLOG a.l mengontrol biaya bahan bakar, meningkatkan keamanan, meningkatkan produktivitas dan manfaat kendaraan, menurunkan biaya operasional serta akses via perangkat mobile.

Saat ini software OSLOG banyak dimanfaatkan berbagai perusahaan bahkan sudah menjangkau UKM seperti rental mobil.

Pada dasarnya, ada 3 tipe layanan pada cloud computing yaitu SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service) serta IaaS (Infrastructure as a Service). Hal itu sepertinya yang dijelaskan Sudarsono, Senior Solution Architect VAS Marketing PT Aplikanusa Lintasarta.

Sudarsono menyatakan perusahaan tersebut juga memiliki Lintasarta Cloud Services. Lintasarta Cloud Services baru bergerak pada 2 jenis layanan yaitu IaaS dengan menyediakan virtual server dan SaaS melalui email. (k60/k4/faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, 11.11.12.

22 November 2012

[221112.EN.LOG] FedEx Express Recognised As One Of The World's Best Places To Work

FEDEX Express has been recognised as one of the top 10 World's Best Multinational Workplaces by Great Place to Work Institute for the second year in a row.

The ranking is the world's largest annual study of workplace excellence and identifies the top 25 best multinationals in terms of workplace culture.

"This award is a testament to FedEx unwavering focus on creating a workplace environment that brings out the best in every employee, and reaffirms our service culture to go above and beyond for our customers in Asia Pacific every day," said David Cunningham, president, FedEx Express Asia Pacific. "We will continue to create an outstanding workplace for our more than 17,000 committed FedEx team members across the Asia Pacific region."

Since launching the first best workplaces lists in partnership with FORTUNE magazine in the United States and Exame in Brazil in 1997, Great Place to Work now recognises leading workplaces in 45 countries. The World's Best Multinational Workplace list is based on a pool of data from 1,800 companies that were listed on Great Place to Work country best companies' lists. Every year, Great Place to Work analyses data from surveys taken by 2.5 million employees and workplace culture analytics taken from 5,671 companies that represent 11 million employees.

Source : HKSG.