31 Mei 2015

[310515.EN.SEA] New Asia-US East Coast Zim Seven Star Express Loop Sails May 29

ISRAELI flag carrier Zim has announced the commencement of its new express South Asia-US east coast service starting May 29.

The Zim Seven Star Express (Z7S) will connect South China, south east Asia and the Indian subcontinent with the US east coast via the Suez Canal, deploying ten 5,000 and 6,500-TEU vessels.

Weekly sailing will rotate through Shenzhen-Dachan Bay, Shenzhen-Yantian, Cai Mep, Singapore, Colombo, (Suez transit), New York, Savannah, Norfolk, (Suez transit), Singapore and back to Shenzhen-Dachan Bay.

The Z7S service offers the fastest transit time from Vietnam and from Indian ports via Colombo to the US, also catering for emerging markets in the South Asian region via Singapore and Colombo hubs, said the Zim statement.

Z7S also offers one of the fastest available connections to New York, joining our existing network and expanding Zim's logistics solutions for the Asia-US trade, as part of our strategy".

"The inauguration of the Z7S service marks the new Zim's initiative to provide smart and exceptional solutions to our customers," said Zim president and CEO Rafi Danieli.

"This service is an additional phase of Zim's strategy to respond to customers' needs, as we have recently done with the 'extra loaders' from Asia to the US east coast.

"We are certain that it will best serve our customers and strengthen our position on this major trade route," he said.

Source : SN-TR, 25.05.15.

[310515.ID.SEA] Pelabuhan Terbesar di Selat Malaka Akan Terhubung Kereta dan Tol

Jakarta - Rencana proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara akan didukung dengan jalur kereta api dan jalan tol. Pelabuhan ini dirancang bakal yang terbesar di Selat Malaka dengan kapasitas tampung 20 juta Teus/tahun.

‎Pembangunan jalur kereta api dari Gunung Bayu-Planakan dan berakhir di Pelabuhan Kuala Tanjung bahkan progresnya sudah mencapai 80%.

"‎Jalur KA Gunung Bayu-Planakan-Kuala Tanjung yang dibangun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) progres 80%‎. Kawasan industri ini juga akan dibangun jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi-Kuala Tanjung," ungkap Direktur Utama PT Pelindo I (Persero) Bambang Eka Cahyana‎‎ saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (27/05/2015).

Bambang menjelaskan secara total luas areal pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebesar 3.000 hektar. Di dalamnya terdapat fasilitas kawasan industri, pelabuhan hingga terminal petikemas.

Pelabuhan Kuala Tanjung juga nantinya akan terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei yang menjadi pusat produksi sawit termasuk CPO. Jarak antara keduanya cukup dekat yaitu hanya 40 km. Pihak Pelindo juga sudah mengantisipasi ‎dengan membangun pusat tampungan sawit cair sebesar 3,5 juta ton dan kering sebesar 1 juta ton.

"‎Pelindo I telah melakukan kontrak untuk volume 1,5 juta ton kepada pemain CPO. Untuk Peti kemas kami melakukan pembahasan dan negosiasi dengan Unilever di Sei Mengkei setiap minggu 100 Teus. Mereka ini bangun industri sabun dan akan diekspor dengan petikemas dan menjadi market Kuala Tanjung," tuturnya.

Pelabuhan Kuala Tanjung juga dinilai tepat sebagai tempat kirim dan ekspor produk aluminium yang diproduksi oleh PT Inalum.

"‎Inalum mulai ada rencana hilirisasi aluminium yang butuh angkutan petikemas," sebutnya.

Sumber : detik, 27.05.15.

30 Mei 2015

[300515.EN.BIZ] Shippers Can Avoid Hidden Costs Through System Improvements: Study



SHIPPING software and services provider Advanced Distribution Solutions Inc (ADSI), is urging shippers to measure the dimensional weight of shipments, eliminate data entry errors and make more use of regional carriers.

The advice is contained in a new white paper from the Chicago ADSI consultancy entitled "Seven Practical Tips to Eliminate Hidden Shipping Costs".

Shippers are encouraged to eliminate data entry errors, particularly, in invoicing and delivery information and to use regional carriers to take advantage of greater negotiating leverage to secure lower rates and surcharges, reported American Shipper.

"Many companies have significantly reduced their shipping costs by implementing a multi-carrier shipping solution that allows them to compare carrier rates and automate document production," the ADSI study said.

"However, you can realise even greater savings by ensuring that your shipping system is configured to pre-empt many common issues that result in hidden freight costs," said the report.

Source : HKSG.
 

[300515.ID.BIZ] Inpres Anti-Kriminalisasi Pejabat Negara Bidang Infrastruktur Terbit Tahun Ini



Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah tengah menyusun aturan baru melalui Instruksi Presiden (Inpres) untuk perlindungan kepada pejabat negara bidang infrastruktur dari tindakan kriminalisasi.

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dedy S. Priatna mengatakan Inpres tersebut dibuat agar para pejabat di kementerian atau lembaga yang berkaitan dengan bidang infrastruktur merasa aman untuk mengambil kebijakan yang mendukung percepatan pembangunan infrastruktur.

"Kita targetkan Inpres tersebut bisa terbit tahun ini juga sebagai upaya percepatan realisasi pembangunan infrastruktur," kata Deddy di Jakarta, Jumat (28/5/2015).

Menurutnya, selama ini realisasi pembangunan proyek-proyek infrastruktur berjalan lamban lantaran para pejabat terkait tidak berani dalam mengambil keputusan karena khawatir dikriminalisasi oleh oknum-oknum tertentu.

"Aturan ini ada sebagai payung hukum dari tindakan kriminalisas. Akan tetapi, jangan sampai disalahgunakan, dan yang penting jangan nyolong atau korupsi, pasti langsung ditangkap," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan sejumlah poin penting yang akan dimasukkan ke dalam aturan tersebut ialah proses penunjukan langsung atau penugasan langsung kepada salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memungkinkan untuk dilakukan tanpa harus menunggu Perpres terlebih dahulu.

Selama ini, menurut Deddy, setiap kali ada penunjukan langsung atau penugasan khusus untuk proyek besar, pelaksanaannya harus selalu menunggu adanya peraturan presiden.

"Saat ini sedang dipertimbangkan agar penunjukkan langsung itu tidak perlu pakai Perpres, misalkan, pakai Inpres. Sebab, Perpres itu kan lama prosesnya, bisa berbulan-bulan," tuturnya.

Untuk penyusunan inpres tersebut, imbuhnya, pemerintah akan berkoordinasi dengan Polri, Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Sekretariat Negara untuk menyusun subtansi dari Inpres itu.

Sumber : Bisnis Indonesia, 30.05.15.
 

29 Mei 2015

[290515.EN.SEA] Weaker Trade, Slower US Spending, Sourcing Shift Blow to Panama Canal

THE Panama Canal is unlikely to see a return of the boom years of 1990s and early 2000s, according to Panama Canal Authority CEO Jorge Quijano.

In an interview with London's Financial Times, Mr Quijano said many US companies are bringing production closer to home, which contributes to slower growth in global trade, a trend also marked by a new frugality among American consumers.

The US economy is responsible for two-thirds of the canal's business.

"We believe some reshoring or nearshoring will take place," he said, and that was bad news for container traffic growth.

Containerships now account for a quarter of all trips through the canal and almost half the tolls collected.

The canal posted its best year in 2007 with 3,600 ships carrying 12.6 million TEU. In the 2014 financial year, 2,891 containerships passed through the canal carrying 11.6 million TEU.

In the first six months of the current financial year, container traffic has grown only 2.9 per cent, according to the Panama Canal Authority.

But US energy and grain exports would help increase traffic on the 100-year-old canal and validate an eight-year, US$5.3 billion expansion that is slated for completion in 2016.

For most of the past three decades world trade has grown at twice the rate of the global economy. Since the crisis, that has changed. After collapsing in 2009 and recovering in 2010, global trade has settled into a pattern of growing roughly at or below the rate of the world economy. 

Source : HKSG.
 

[290515.ID.BIZ] Semen Bima Resmikan Pabriknya Di Ajibarang

Bisnis.com, BANYUMAS -- PT Sinar Tambang Arthalestari (STAR), produsen semen Bima, meresmikan unit pabriknya, di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.

Komisari STAR Urip Timuryono mengungkapkan realisasi pengembangan pabrik tersebut akan semakin mewujudkan niat korporasi yang ingin terlibat mendukung program pemerintah dalam menggenjot pembangungan infrastruktur.

Pabrik yang mulai dikembangkan pada 2012 itu, jelasnya, diperkirakan rampung seluruhnya pada Oktober.

"Gagasan awal pemegang saham sejalan dengan program pemerintah yakni pembangunan infrastruktur," ujarnya di sela-sela seremoni soft opening, Jumat (29/5/2015).

Urip menuturkan pihaknya juga akan mendukung pemenuhan kebutuhan semen nasional yang hingga saat ini mencapai 65 juta ton per tahun. Sejalan dengan itu, dia menuturkan pihaknya akan berkomitmen menjaga kualitas produk.

"Sebagai produsen baru, kami akan menjaga kualitas," ungkapnya.

Sumber : Bisnis Indonesia, 29.05.15.

27 Mei 2015

[270515.EN.BIZ] LA, Long Beach Recruit Joint Working Groups From Supply Chain Players

THE ports of Los Angeles and Long Beach have announced the creation of working groups focusing on peak season operations and terminal optimisation to seek greater efficiency.

Members of working groups will be drawn from shipping lines, cargo owners, labour, railways, trucking and equipment owners, reports the American Journal of Transportation.

The Peak Season 2015 working group will be the first, meeting in early June to optimise effort to build economic benefits the port complex provides to the region.

Within Peak Season 2015, there will be seven working groups: Container Terminal Optimisation, chassis, off-dock solutions, key performance indicators/data solutions, intermodal rail and drayage.

The effort springs from an agreement approved by the Federal Maritime Commission that allows the neighbouring ports to discuss new efficiencies.

The Supply Chain Optimisation Steering Committee ¡V comprised of port leaders ¡V is reaching out to stakeholders across the industry for participants for the seven working groups, starting with the Peak Season 2015 working group.


Source : HKSG.

[270515.ID.BIZ] Pelindo Siapkan 3 Kapal Roro Jakarta-Lampung


JAKARTA - Pelindo II siapkan tiga Kapal Roro tujuan Priok Jakarta- Bakauheni Lampung. Dengan kapasitas muatan mampu menerima kurang lebih antrean truk barang mencapai 4 kilometer (km).

Direktur Utama IPC RJ Lino menuturkan, Kapal Roro disiapkan untuk mengefisiensikan kemudahan bagi para sopir pengangkut barang dari Jakarta menuju Lampung. Dengan Kapal besar ini, mampu menempuh sampai Lampung kurang lebih enam Jam.

"Jadi para sopir truk bisa lebih efisien dengan beristiraht di kapal, jika dibandingkan harus ke Merak dulu. Para sopir membutuhkan waktu tiga jam, belum lagi menyebrangnnya, jadi waktu yang dicapai kurang efisien," ucapnya, di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Kendati demikian, Lino masih belum memaparkan tarif Kapal Roro, karena masih dalam proses pengkajian.

Selain truk, Kapal Roro atau roll on - roll off , juga digunakan untuk mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki. Kapal ini merupakan penghubung antara Jawa dengan Sumatera, di Merak-Bakauheni,. Juga antara Jawa dengan Madura dan antara Jawa dengan Bali.

Sumber : OkeZone, 21.05.15.

26 Mei 2015

[260515.EN.SEA] Evergreen Back in Black With US$60 Million Profit, Revenue Up 2.9pc

Taiwan’s Evergreen Marine reversed a TWD1.93 billion (US$62. million) loss in the first quarter of 2014 into a 2015 quarterly profit of TWD1.86 billion (US$60 million) with revenues rising 2.9 per cent to TWD35.3 billion.

Evergreen said at a board meeting that the company has agreed to order 10 containerships with 2,800 TEU of capacity for expansion and replacement of existing vessels.

Singapore's Splash 24/7 reported the company may order as many as 20 ships of that size.

IHS Maritime 360 also reported the company introduced a new vessel for its Asia Pacific-Red Sea service on April 14.

The 8,508-TEU Ever Lyric was built by Taiwan's CSBC Corporation, and is bound for Evergreen's Marine Corp introduced a new vessel for its Asia Pacific-Red Sea service, replacing an older vessel.

"Comparisons of such operational performance data reveal that this eco-friendly bow design enables an L-type vessel to reduce fuel consumption by between 12 per cent and 21 per cent within normal sailing speeds," said Evergreen vice-chairman Raymond Lin.

Source : HKSG.