08 Februari 2018

[080218.ID.BIZ] Ini Alasan Dana Pinjaman Kereta Cepat dari CDB Belum Cair



Bisnis.com, JAKARTA — Dana pinjaman dari China Development Bank untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belum kunjung cair.

Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala Lumban Gaol menjelaskan bahwa salah satu syarat pencairan dana untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah persentase pembebasan lahan. Saat ini, proses tersebut sudah mendekati ketentuan yang dipersyaratkan oleh China Development Bank (CDB).

“Kami lagi menyelesaikannya, pada intinya sudah mendekati kebutuhan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/2).

Sahala mengungkapkan pembebasan lahan telah mencapai 53%-54%. Secara detail, 55 kilometer (km) sudah diserahkan kepada kontraktor, 22 (km) persiapan pembangunan, dan 33 km persiapan land clearing.

Dia mengatakan telah melakukan koordinasi dengan instansti terkait untuk percepatan pengerjaan proyek. Pekan depan, bakal dilakukan pembahasan terkait dengan pendanaan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini masih dilakukan finalisasi terkait dengan pembebasan tanah. Saat ini, tinggal perizinan minor yang masih diproses.

“[Pinjaman CDB] belum cair, sedang finalisasi mengenai tanah,” jelasnya.

Seperti diketahui, PSBI merupakan pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan 60% di perusahaan patungan dengan PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC). Sisanya, 40% saham dimiliki oleh konsorsium korporasi China.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.merupakan pemegang saham mayoritas di PSBI. Perusahaan tersebut dibentuk bersama BUMN lainnya yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk., untuk menggarap proyek kereta cepat.

Wijaya Karya selaku anggota dari 7 perusahaan yang ditunjuk sebagai anggota konsorsium kontraktor proyek kereta cepat memiliki porsi sebesar 30% dari total nilai kontrak US$4,3 miliar (belum termasuk PPn). Artinya, kontrak yang ditangani emiten berkode saham WIKA minimal mencapai US$1,29 miliar.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengungkapkan hasil pertemuan antara Wijaya Karya dan pihak CDB mendapatkan hasil positif. Emiten berkode saham WIKA menurutnya tinggal mencairkan dana pinjaman untuk pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sumber : Bisnis Indonesia, 08.02.18.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar