17 Juni 2021

[170621.ID.BIZ] Usai Hengkang Dari Alibaba, Jack Ma Pilih Menyepi


Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pendiri (co-founder) Alibaba Joe Tsai mengatakan ia telah berkomunikasi dengan Jack Ma setiap hari. Ia memastikan bahwa Ma dalam keadaan baik-baik saja.

Menurut dia, setelah insiden kritik pedas Jack Ma terhadap industri keuangan China, Ma memilih untuk menyepi (lying low).

"Saya bicara dengannya setiap hari, keadaannya sangat baik. Dia (Ma) baik-baik saja," katanya seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (16/6).

Dia menambahkan bahwa Ma memilih untuk menjauh dari publik dan menghabiskan waktunya dengan melukis. Tsai meminta publik untuk tidak mencampuraduk kejadian yang menimpa Ma dengan bisnis Alibaba.

"Saya pikir Anda harus memisahkan apa yang terjadi terhadap Jack dan apa yang terjadi dengan bisnis kami," bebernya.

Seperti diketahui, rentetan peristiwa terjadi usai Ma secara blak-blakan mengkritisi pemerintah China yang dia nilai kuno dan tak inovatif. Ia menyebut karena mentalitas itu, akhirnya banyak debitur yang tidak bisa mengakses pembiayaan.

Pasar tersebut lah yang kemudian menjadi pangsa Ant Group, anak perusahaan Alibaba yang bergerak di usaha pinjaman online (pinjol).

Setelah kritik pedas dilontarkan, Ma dipanggil oleh regulator China. Rencana pihaknya menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pun kandas. Sejatinya, IPO Ant Group digadang menjadi IPO terbesar dunia.

Sejak saat itu, Ant Group terpaksa merombak operasionalnya. Kemudian, Alibaba diselidiki terkait kekhawatiran tentang perilaku monopoli dan masalah hak konsumen lainnya.

Ma kemudian menghilang dari pandangan publik selama beberapa bulan. Ia juga membatalkan penampilannya pada berbagai acara yang sudah dijadwalkan.

Buntut dari ucapan Ma, Alibaba membukukan kerugian US$1,2 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan merugi karena harus membayar denda sebesar US$2,8 miliar yang dikenakan Pemerintah China.

Kendati merugi, realisasi tersebut jauh di atas ekspektasi banyak analis dan dinilai sebagai tolak ukur kebangkitan ekonomi China setelah pandemi covid-19. Soalnya, tanpa memasukkan denda, seharusnya Alibaba mengantongi laba bersih US$4 miliar atau naik 18 persen.

Sumber : CNN Indonesia, 16.06.2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar