15 April 2018

[150418.ID.BIZ] Pelni Rilis Aplikasi IMRK Tol Laut


Bisnis.com, BATAM -- PT Sarana Bandar Nasional (SBN) atau Pelni Logistics, anak usaha PT Pelni (Persero) merilis aplikasi Informasi Muatan dan Ruang Kapal (IMRK) Tol Laut untuk membuat penyaluran subsidi angkutan Tol Laut tepat sasaran.

Direktur Operasi & Pengembangan Usaha SBN Capt. Murdiyoto mengatakan aplikasi IMRK Tol Laut merupakan pengembangan dari aplikasi cargo reservation and tracking system untuk muatan kapal penumpang Pelni yang telah dirilis pada Januari 2018. Aplikasi ini secara umum menyediakan informasi muatan dan kapasitas ruang kapal yang digunakan untuk melayani Tol Laut.

Untuk tahap awal, aplikasi IMRK Tol Laut baru bisa diakses melalui website.

"Dalam waktu kurang lebih satu bulan bisa digunakan oleh para shipper (pengguna subsidi tol laut) melalui smartphone yang diunduh menggunakan Google Play Store atau App Store," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat ( 13/4/2018).

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memulai sosialiasi penggunaan aplikasi IMRK kepada para pemangku kepentingan, mulai dari BUMN pengirim muatan Tol Laut, para instansi dan asosiasi terkait serta para perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) di Provinsi Jawa Timur.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Antar-lembaga Buyung Lalana menyatakan perlakuan kapal Tol Laut berbeda dengan kapal komersial. Oleh karena itu, dia meminta operator dan mengikuti aturan penggunaan ruang kapal.

"Penerapan aplikasi Informasi Muatan Ruang Kapal (IMRK) berbasis online ini akan mengurangi disparitas harga dan menjaga subsidi program Tol Laut tepat guna dan tepat sasaran,” ujarnya.

Kasubdit Angkutan Dalam Negeri Kemenhub Capt. Wisnu Handoko menerangkan aplikasi IMRK mencakup informasi pengirim dan penerima barang, jenis barang, kuota muatan tersedia dan prioritas muatan. Selanjutnya jadwal kapal, standar pelayanan, serta penyediaan data valid dan lengkap untuk mempermudah pengambilan keputusan yang tepat dan akuntabel.

Dalam angkutan Tol Laut, barang yang dikirim diatur. Penggunaan aplikasi IMRK diharapkan bisa mencegah monopoli penggunaan ruang muat kapal. Data shipper dan consignee (pengguna subsidi tol laut) juga akan terekam dalam aplikasi sehingga pengendalian disparitas harga bisa dipantau

Wisnu menambahkan aplikasi ini nantinya akan diterapkan pada angkutan laut komersial sehingga sistem IMRK juga akan tersambung dengan inaportnet.

Sebelumnya, Kemenhub sudah membuka peluang bagi perusahaan pembuat perangkat lunak logistik dan jasa logistik untuk berpartisipasi dalam program Tol Laut lewat penyediaan aplikasi IMRK.

Secara umum, perusahaan yang berminat diminta untuk mampu menyeleksi prioritas pengangkutan barang kebutuhan pokok dan barang penting, mampu menyeleksi shipper dan mampu menyeleksi consignee.

Pada 2018, Kemenhub membuka 15 trayek Tol Laut dengan 3 pelabuhan pangkal/muat dan 58 pelabuhan singgah. Dari 15 trayek tersebut, 8 trayek ditugaskan kepada Pelni dan PT ASDP Indonesia (Persero) dan 7 trayek dibuka lelang untuk perusahaan swasta. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp447,62 miliar.

Sumber : Bisnis Indonesia, 13.04.18.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar