22 Maret 2021

[220321.ID.BIZ] YLKI dan KRL Mania Tolak Kewajiban Bayar Tiket dengan KMT

 

Bisnis.com, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan KRL Mania menolak kebijakan PT Commuter Line Indonesia yang mewajibkan pengguna menggunakan tiket KMT (Kartu Multi Trip) di 10 stasiun Jabodetabek per 25 Maret 2021. Sepuluh stasiun tersebut yakni stasiun Bojonggede, Citayam, Depok Baru, Depok, Kranji, Bekasi, Jakarta Kota, Tanang Abang, Angke dan Parung Panjang.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan dengan adanya pemberlakuan kebijakan tersebut, maka tiket harian tidak berlaku lagi di stasiun tersebut. Menurutnya, dalam perspektif hak-hak konsumen sebagai pengguna KRL karena memberatkan konsumen. 

Tulus berpendapat dengan mewajibkan KMT, maka konsumen dengan tiket harian harus mengeluarkan uang minimal Rp 30.000 untuk membeli KMT. Sementara masih banyak pengguna lepas KRL, yang tidak membutuhkan KMT karena hanya sekali-kali saja menggunakan KRL.

"Oleh karena itu YLKI dan komunitas KRL Mania menolak kebijakan tersebut, dan mengusulkan beberapa poin atas kebijakan tersebut," ujarnya melalui siaran pers, Senin (22/3/2021). Humas KRL Mania Nenden Resti meminta manajemen KCI tetap memberlakukan tiket yang berlaku jangka pendek atau tiket harian. Karena itu, harus ada upaya dari operator untuk menyediakan uang kembalian sebagai antisipasi pengguna yang menarik sisa dana. 

Nenden menyebutkan tak hanya konsumen sebagai pengguna yang harus adaptif, tetapi operator pun dintuntut solutif dan adaptif. Bukan hanya melihat dari sisi kemudahan operator tapi mengabaikan sisi konsumen sebagai pengguna; Dia memaparkan di negara-negara yang sistemnya sudah lebih baik pun, tiket eceran tetap ada. Misalnya di Singapura, untuk tiket MRT kita bisa memilih tiket jangka pendek yang berlaku beberapa hari saja. Ada juga model tiket kertas, bisa diisi ulang, atau dana yang bisa di-refund.

"Harga kartu KMT Rp30.000 dengan harga jaminan THB Rp10.000, ini mahal sekali. Dibandingkan dengan harga kartu di Singapura yang hanya beberapa sen saja. Padahal harga asli kartu KMT dan THB tidak semahal itu," tekannya.

Dia pun menduga KCI sengaja mendapatkan penghasilan dari jualan kartu, padahal bisnis utamanya adalah menjual jasa transportasi. Sehingga, kata dia, tidak etis jika menangguk pendapatan dari dengan bisnis kartu.

Menurutnya, penggunaan tiket harian tetap harus diberi akses, khususnya bagi pengguna KRL yang bukan pengguna rutin dan harus dipertimbangkan soal daya beli konsumen yang hanya mampu membeli tiket harian.

Sumber : Bisnis, 22.03.2021.

1 komentar:

  1. Ass.wr.wt.saya Ibu salmah sangat berterima kasih kepada Aki Soleh. berkat bantuan angka jitu yang di berikan Aki Soleh. saya bisah menang togel singapura 4D yaitu (2748) dan alhamdulillah saya menang (200,57 juta) sekarang saya sudah bisah melunasi hutang-hutang saya dan menyekolahkan anak-anak saya. sekarang saya sudah bisah hidup tenang berkat bantuan Aki Soleh. bagi anda yang termasuk dalam kategori di bawah ini:
    1.di lilit hutang
    2.selalu kalah dalam bermain togel
    3.barang-barang berharga sudah habis buat judi togel
    4.hidup sehari-hari anda serba kekurangan
    5.anda sudah kemana-mana tapi belum dapat solusi yang tepat
    6.Dukun Pelet Sakti
    7.Dukun Santet Ganas
    8.Pesugihan Dana Gaib, dan dll
    dan anda ingin mengubah nasib melalui jalan togel seperti saya hub Aki Soleh di no; 082-313-336-747.
    " ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "

    UNTUK JENIS PUTARAN; SINGAPURA, HONGKONG, MACAU, MALAYSIA, SYDNEY, TOTO MAGNUM, THAILAND, LAOS, KAMBODIA, TOTO KUDA, ARAB SAUDI,

    AKI SOLEH dengan senang hati membantu anda memperbaiki nasib anda melalui jalan togel karna angka gaib/jitu yang di berikan AKI SOLEH tidak perlu di ragukan lagi.sudah terbukti 100% akan tembus. karna saya sudah membuktikan sendiri.buat anda yang masih ragu, silahkan anda membuktikan nya sendiri.
    SALAM KOMPAK SELALU.DAN SELAMAT BUAT YANG JUPE HARI INI

    ..( `’•.¸( `‘•. ¸* ¸.•’´ )¸.•’´ ).. 
    «082-313-336-747»  
    ..( ¸. •’´( ¸.•’´ * `’•.¸ )`’•.¸ )..

    BalasHapus