02 Desember 2010

[021210.ID.SEA] Operator Pelabuhan Diminta Antisipasi Kepadatan Peti Kemas

JAKARTA:Pengelola terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok diminta mengantisipasi potensi kepadatan arus peti kemas ekspor impor menjelang libur Natal dan Tahun Baru dengan menekan tingkat penumpukan (yard occupancy ratio/YOR).

Widijanto, Ketua Bidang Kepabeanan dan Ekspor Impor Kadin DKI Jakarta, mengatakan perencanaan itu perlu dilakukan sedini mungkin dengan mengurangi kegiatan penumpukan peti kemas di kawasan lini 1 atau sisi dermaga yang bisa menyulitkan pergerakan bongkar muat dari dan ke kapal.

“Selama ini untuk menekan YOR biasanya dilakukan over brengen atau pindah lokasi penumpukan. Tapi kami juga mengusulkan supaya biaya yang muncul dari kegiatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh terminal,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Dia juga mengimbau kalangan pemilik barang untuk tidak menumpuk peti kemasnya di dalam pelabuhan guna menghindari biaya sewa gudang yang tinggi di luar pelabuhan menjelang hari-hari libur tersebut.

“Diperlukan ketegasan regulasi dari operator pelabuhan supaya barang segera dikeluarkan oleh pemiliknya dari dalam pelabuhan. Selama ini tarif penumpukan di dalam pelabuhan dinilai lebih murah, selain itu lebih aman,” tuturnya.

Widijanto menambahkan potensi kepadatan peti kemas ekspor impor di Priok kerap terjadi menjelang libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru karena arus kapal pengangkut kargo melalui pelabuhan itu meningkat.

Data Pelindo II menyebutkan rencana kunjungan kapal pengangkut peti kemas ekspor impor di Jakarta International Container Terminal (JICT) selama bulan ini saja mencapai 143 unit, sedangkan di TPK Koja terdapat 44 unit. (arh)

Sumber : Bisnis Indonesia, 02.12.10.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar