08 April 2012

[080412.ID.SEA] Proyek Kalibaru : Penundaan Proyek Kembali Tuai Sorotan


JAKARTA: The National Maritime Institut (Namarin) menyoroti pembangunan terminal peti kemas Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok yang molor sejak dicanangkan akan dimulai 2011.

Direktur Namarin Siswanto Rusdi mengatakan jika terus ditunda,  arus barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok terancam mandek mengingat tingginya pertumbuhan arus peti kemas dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mencontohkan selama Februari 2012, arus peti kemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 961.049 TEUs atau tumbuh 20,3% dibandingkan dengan periode yang sama 2011 sebesar 798.964 TEUs.

Padahal, katanya, proyek terminal peti kemas Kalibaru itu masuk ke dalam dokumen Sistem Logistik Nasional.

“Masuknya Kalibaru dalam Sislognas yang baru diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan proyek itu menjadi prioritas nasional,” katanya, Selasa 3 April 2012.

Dia mendesak pemerintah mempercepat pembangunan terminal tersebut. “Nyatanya, sampai sekarang proyek terminal Kalibaru itu belum jelas kapan akan dimulai. Pelindo II pun belum bisa memulainya," ujarnya.

Hingga kini, PT Pelindo II paling berpeluang membangun terminal Kalibaru sebab perseroan tersebut yang menginisiasi proyek yang diperkirakan menelan Rp17 triliun atau membengkak dari proyeksi sebelumnya Rp11,7 triliun.

Dalam desain yang diajukan PT Pelindo II kepada Kemenhub, terminal peti kemas Kalibaru akan dibangun pada areal seluas 246 hektare dan memiliki kapasitas 4,5 juta TEUs per tahun serta ditopang dengan kedalaman draf hingga 20 meter.

Selain itu, PT Pelindo II akan memperluas alur pelayaran dari dan ke pelabuhan yang sekarang baru sekitar 150 meter dan bisa dilalui satu kapal menjadi 300 meter sehingga bisa dilalui dua kapal sekaligus. (Bsi)

Sumber : Bisnis Indonesia, 03.04.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar