05 Juni 2020

[050620.ID.BIZ] Samsung Group Bantah keterlibatan sang bos dalam merger kontroversial


KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Group akhirnya angkat bicara setelah rencana Kejaksaan Distrik Seoul meminta surat penangkapan terhadap Vice Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong terungkap.

Perusahaan konglomerasi terbesar di Korea Selatan itu membantah tuduhan yang menyebut Lee Jae-yong, yang juga merupakan ahli waris Samsung Group tersebut terlibat dalam merger kontroversial antara dua unit usaha pada 2015 silam.

Dalam rilis yang dikeluarkan Jumat (5/6) disebutkan bahwa Lee tidak berperan dalam proses pengambilan keputusan saat merger antara Samsung C&T Corp dan Cheil Industries Inc terjadi.

"Tuduhan bahwa Lee mengambil bagian dalam skema manipulasi harga saham tidak berdasar," kata Samsung Group.

Seperti diketahui, kemarin, jaksa penuntut dari distrik Seoul meminta surat perintah penangkapan untuk Lee atas merger tersebut. Jaksa memandang, langkah tersebut bertujuan untuk melancarkan jalan Lee untuk menjadi ahli waris Samsung Group.

Jaksa mencurigai Lee dan manajemen puncak dari kedua perusahaan tersebut terlibat dalam skema manipulasi untuk secara sengaja menurunkan nilai Samsung C&T sebelum merger dengan Cheil Industries.

Lee Jae-yong saat itu adalah pemegang saham terbesar di Cheil Industries, afiliasi yang memproduksi tekstil, bahan kimia dan bahan kimia elektronik, dengan kepemilikan 23,2%, yang berarti penurunan penilaian Samsung C&T akan membuka jalan bagi rasio merger menguntungkan bagi ahli waris Samsung.

Samsung mengatakan tidak ada kesalahan dalam perdagangan saham treasury Cheil Industries untuk mempertahankan valuasinya selama waktu itu karena mematuhi peraturan. Mereka juga membantah kecurigaan bahwa Samsung C&T dengan sengaja membuat pengumuman yang terlambat tentang kesepakatan konstruksi di luar negeri untuk memperlambat kenaikan nilai sahamnya.

Pengadilan Seoul akan mengadakan sidang pada Senin (8/6) untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Keputusan tersebut diharapkan keluar pada larut malam atau Selasa (9/6) pagi.

Jika surat perintah itu disetujui, ini akan menjadi yang kedua kalinya bagi Lee, setelah sebelumnya ditangkap dengan tuduhan kriminal.

Pada bulan Februari 2017, Lee ditangkap karena diduga menawarkan suap kepada orang kepercayaan mantan Presiden Park Geun-hye. Dia awalnya dijatuhi hukuman lima tahun penjara, tetapi dia dibebaskan setahun kemudian setelah Pengadilan Tinggi Seoul mengurangi hukuman menjadi 2,5 tahun, yang ditangguhkan selama empat tahun.

Sumber : Kontan, 05.06.2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar