06 Agustus 2020

[060820.ID.BIZ] Semester I 2020, Laba Sarimelati Kencana (PZZA) Anjlok Hampir 90%

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola gerai restoran Pizza Hut di Indonesia PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatat penurunan laba yang drastis sepanjang semester I/2020.

Per 30 Juni 2020, Sarimelati Kencana hanya meraup laba Rp 10,47 miliar atau turun hampir 90% dibandingkan dengan periode 30 Juni 2019.

Secara umum, pendapatan emiten bersandi saham PIZZA itu mencapai Rp 1,82 triliun atau turun 6,06% secara tahunan. Penjualan di wilayah di Jakarta masih menjadi mesin uang bagi Sarimelati Kencana kendati di wilayah tersebut diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penjualan di Jakarta mencapai 40,24% dari total penjualan PZZA. Sementara itu wilayah lain yang juga memberikan kontribusi adalah Jawa dan Bali. Kontribusi dua wilayah itu mencapai 30,81%.

Namun, beban pokok penjualan dan beban operasi yang meningkat, tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan operasi lainnya akhirnya membuat laba bersih perseroan anjlok.

Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto menjelaskan, selama pandemi covid-19, terutama di kuartal II, ada sebagian besar outlet PZZA di mall alami penutupan yang mengakibatkan sales tidak maksimal, belum lagi ada pengurangan jam operasional & maksimal hanya 50% untuk alokasi tempat duduk.

"Agar bisa tetap melayani pelanggan setia kami dalam kondisi yang berat bagi pelanggan kita,  Pizza Hut & PHD melakukan banyak promosi dan menggencarkan layanan delivery dan take away termasuk melaui partner aggregator seperti Gojek & Grab. 

Semua ini dilakukan untuk meminimalkan dampak penutupan outlet dan pengurangan jam operasional & kapasitas tempat duduk," ujar Jeo kepada kontan.co.id, Rabu (5/8).

Jeo menyebut, dalam kondisi sekarang ini, pelanggan PZZA membutuhkan produk dengan harga terjangkau sehingga promosi dari PZZA mendapatkan respon yg baik dari pelanggan, terutama banyak terjual paket promosi yang memang costnya lebih tinggi.

"Selain juga banyaknya tambahan biaya operasional dalam rangka menjalankan protokol kesehatan secara disiplin untuk kesehatan dan keamanan kita semua," katanya.

Menurutnya, promosi dan strategi yg dijalankan sejauh ini cukup bagus hasilnya karena sales hanya turun 6%. Dengan begitu, pihaknya bisa mempertahankan pelanggan,  karyawan dan supplier.

"Tidak mudah untuk mencari dan melakukan training lagi untuk karyawan baru serta mencari pelanggan baru," papar Jeo.

Selain itu, PZZA juga mencatatkan lonjakan dari pos liabilitas sebesar 44% dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu menjadi Rp 1,1 triliun.

Sekretaris Perusahaan Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo menambahkan, kenaikan liabilitas dengan jumlah sebesar Rp 338,49 miliar tersebut disebabkan oleh faktor dampak pemberlakuan PSAK 73 serta penarikan fasilitas utang perbankan oleh perseroan.

“Perseroan melakukan penarikan fasilitas pinjaman utang bank jangka pendek dari MUFG Bank Ltd, cabang Jakarta yang ditujukan untuk modal kerja perseroan dengan jumlah sebesar Rp 50 miliar,” kata Kurniadi.

Perseroan juga melakukan penarikan fasilitas pinjaman utang bank jangka pendek dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. yang ditujukan untuk penerbitan surat kredit berdokumen atas unjuk (Sight Letter of Credit – L/C) dengan jumlah sebesar Rp 19,5 miliar.

Sumber : Kontan, 06.08.2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar