[170221.ID.BIZ] KCI Tunggu Jadwal Vaksinasi Covid-19

 

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tengah menunggu jadwal vaksinasi Covid-19. Pasalnya, sektor transportasi menjadi salah satu prioritas penerima vaksin di tahap kedua kali ini.

VP Corporate Communications KCI Anne Purba mengaku telah mendaftarkan pegawainya untuk mendapatkan jadwal vaksinasi.

"Kami sudah daftarkan, menunggu jadwal [vaksinasi]," katanya kepada Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Anne mengatakan KCI terus mendukung program vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah sebagai salah satu bentuk upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Terkait dengan persiapan vaksinasi, Anne menuturkan akan selalu mengikuti aturan Kementerian Kesehatan, yakni mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 84/2020 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Selanjutnya mengenai skema vaksinasi, KCI akan memberikan informasi kepada para pegawainya, calon penerima vaksin melalui pesan singkat.

"[Nanti pegawai] nunggu SMS," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua hari ini, 17 Februari 2021. Vaksinasi tahap kedua ini diberikan bagi pekerja publik serta melanjutkan vaksinasi bagi lansia di atas usia 60 tahun.

Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi tahap kedua merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi, sehingga sangat rentan terpapar virus Covid-19, salah satunya pekerja transportasi umum.

Adapun pekerja yang dimaksud adalah pekerja tiket dan masinis kereta api, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, pekerja Trans Jakarta dan MRT, supir bus, kernet, bahkan kondektur, supir taksi, dan juga ojek online.

"Program vaksinasi tahap kedua ini akan berlangsung mulai Februari dan diharapkan dapat selesai pada Mei 2021. Total sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai 38,5 juta orang yang terdiri dari 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lansia," jelasnya.

Sumber : Bisnis, 17.02.2021.