01 Maret 2010

[ID-SEA] Kapal "MT Pramoni" Dibebaskan Pembajak


Oleh: Hendra Wibawa
JAKARTA (Bisnis.com): Kapal MT Pramoni berbendera Singapura yang disewa PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akhirnya dibebaskan pembajak di perairan Somalia pada 26 Februari lalu sekitar pukul 19.00 (waktu Singapura).

Atase Perhubungan KBRI Singapura Hari Setyobudi mengatakan semua awak kapal yang berjumlah 24 orang dengan 17 orang di antaranya berkebangsaan Indonesia tidak mengalami luka kendati mengalami shock.

"Hasil pemeriksaan dokter kapal Navy China, semua crew dalam keadaan sehat tidak ada yang luka namun mengalami shock," katanya dalam suratnya ke Menhub Freddy Numberi, hari ini.

Saat ini, dia menyatakan posisi kapal sedang menuju Dubai dan dikawal kapal pengawal internasional Navy China. Kapal diperkiran sampai ke Dubai pada 3 Maret pukul 18.00 waktu Singapura.

Setelah MT Pramoni berjenis chemical tanker yang diageni GBLT Ship Management Singapore dibebaskan, Hari menjelaskan kapal minta pengawalan kapal pengawal internasional yang terdekat. Saat itu, kapal Navy China berada dekat dengan lokasi pembebasan sehingga kapal bersandar di kapal itu setelah bergerak seiktar 4,5 mil dari posisi pembajak membebaskan kapal.

Namun, Hari tidak menyebutkan proses pembebasan MT Pramoni melalui tebusan uang atau tidak. "Semua barang di atas kapal termasuk milik pribadi crew kapal dijarah habis oleh pembajak," tutur Hari.

Kapal MT Pramoni yang disewa BLTA dibajak di kawasan perairan Teluk Aden yang terletak di Samudra Hindia, antara Yaman di Jazirah Arab bagian selatan dan Somalia di Afrika pada awal Tahun Baru.

"MT Pramoni kehilangan kontak dengan technical manager ketika melewati Teluk Aden dalam perjalanannya menuju Kandla, India," kata Direktur BLTA Kevin Wong, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Januari 2010.

Dia menjelaskan bahwa seluruh awak kapal yang berjumlah 24 orang berada dalam keadaan selamat ketika insiden terjadi. Dia menambahkan, para awak kapal antara lain berasal dari Indonesia, China, Vietnam, dan Nigeria.

Dijelaskan pula, kapal tersebut berlayar dalam jalur aman teluk tersebut yang dijaga oleh angkatan laut internasional. (mrp)

Sumber : Bisnis Indonesia, 01.03.10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar