18 Juni 2010

[180610.ID.SEA] Priok Diharapkan Saingi Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah terhambat beberapa tahun, pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan sekaligus pembangunan jalan aksesTanjung
Priok, Jakarta Utara, segera dilanjutkan pada akhir tahun ini.

Pengembangan pelabuhan Tanjung Priok ini diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas sehingga dapat menyaingi Pelabuhan Singapura. Selama ini,
Pelabuhan Tanjung Priok hanya menjadi feeder dari pelabuhan di Singpura.

Kapasitas pelabuhan itu diharapkan dapat menampung kapal-kapal berukuran
besar di atas 5.000 Twenty Foot Equivalent Units (TEUs). Sebelumnya,
kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok hanya 4 juta TEUs, nantinya diharapkan
bisa mencapai 9,5 juta TEUs.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Jose Lino, dalam keterangan pers, seusai mengikuti rapat terbatas mengenai
pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di Istana Wapres, Jakarta, Kamis
(17/6/2010) petang tadi.

Ratas yang dipimpin Wapres Boediono dihadiri sejumlah menteri di antaranya Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

"Kita harapkan, dengan pengembangan pelabuhan tersebut, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok meningkat dan tidak lagi menjadi pelabuhan perantara yang hanya bisa dilayari kapal-kapal kecil.

Sedangkan kapal besarnya turun di Pelabuhan Singapura, lalu dikirim ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kalau ini bisa terwujud, biaya pengiriman akan jauh lebih murah dan nilai keekonomian pelabuhan kita semakin tinggi," ujar Lino.

Sementara , menurut Juru Bicara Wapres Boediono, yang juga Staf Khusus
Bidang Media Massa, Yopie Hidayat, untuk mewujudkan pelabuhan tersebut
dalam waktu mendatang, Wapres langsung mengordinasikan dan memutuskan
langkah-langkah agar proyek tersebut segera bisa dijalankan.

"Wapres minta agar kementerian lainnya bisa membantu agar bisa disinkronkan pelaksanaannya, termasuk analisis dampak lingkungannya," tandas Yopie.

Dikatakan Yopie, Wapres mengharapkan perluasan kapasitas pelabuhan ini
mampu menampung kapal-kapal berukuran besar, di atas 5.000 TEUs.

"Selama ini kapal besar tidak bisa masuk ke Tanjung Priok sehingga ongkos
distribusi barangnya lebih mahal. Kalau kapasitasnya meningkat, ada biaya
yang bisa ditekan," jelas Yopie.

Tiga tahap

Lebih jauh, menurut Lino, perluasan Pelabuhan Tanjung Priok akan dibagi
menjadi tiga tahap. Tahap pertama dilakukan reklamasi pantai sepanjang 1
km dengan luas lahan 96 hektare.

Dana yang dibutuhkan sekitar 350 juta dollar AS. "Apabila akhir tahun ini pemancangan, maka tahap pertama itu bisa beroperasi pada 2013," katanya.

Pembangunan tahap dua, tambahnya, akan dibangun dermaga baru sepanjang 1
km dengan reklamasi pantai seluas 60 hektare dan ditargetkan selesain pada
tahun 2015. "

Adapun tahap ketiga panjang dermaga mencapai 1,5 km dengan
kebutuhan lahan 90 hektare yang akan ditargetkan selesai pada tahun 2018,"
lanjutnya.

Dikatakan Lino, apabila seluruh proyek pengembangan ini berhasil, maka
pada tahun 2020 Pelabuhan Tanjung Priok bisa menampung arus peti kemas
hingga mencapai 9,5 juta TEUs. Saat ini, kapasitas maksimal pelabuhan
hanya 4 juta TEUs.

Terkait investasi, Lino menyatakan pada tahap awal dibutuhkan sebesar 350
juta dollar AS.

"Kami bisa memenuhinya, akan tetapi mitra strategis akan
bergabung untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas dermaga, kami
menyambut baik," demikian Lino.

Sumber : Kompas, 17.06.10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar