01 Maret 2013

[020313.ID.LOG] Kementerian Perhubungan Gelar Konsultasi Publik Soal MRT

JAKARTA —  Kementerian Perhubungan akan menetapkan prasyarat bagi pengembang sistem transportasi publik khususnya mass rapid transit dan monorel harus membuat sistem jaringan transportasi yang terintegrasi.

Untuk mematangkan rencana proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) dan monorel ini, Kemenhub akan menggelar konsultasi ke publik.

“Untuk pengembang proyek MRT dan monorel harus juga membuat sistem jaringan transportasi yang terintegrasi, ini syaratnya, namun hanya untuk proyek yang menggunakan rute lintas provinsi saja,” Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kepada Bisnis, Senin (25/2/2013).

Wamenhub menjelaskan sistem jaringan yang ada harus terintegrasi dan hanya yang backbone lintas provinsi. Yang sifatnya dalam provinsi, akan diisi dan ditentukan oleh masing-masing pemerintah provinsi.

“Soal sistem jaringan ini, Jumat depan kami akan melakukan konsultasi ke publik soal semua sistem jaringan transportasi Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi] termasuk jaringan mass rapid transit (MRT), monorel dan kereta api,” kata Bambang.

Dia menjelaskan untuk rencana pengembangan monorel, Kemenhub bersama pemangku kepentingan kini tengah membuat standar nasional dengan mengacu ke berbagai strandar internasional.

Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena mengatakan sebagai pengusaha angkutan umum, pihaknya tidak keberatan akan keberadaan moda transportasi terbaru, asalkan desain rute tidak saling tumpang tindih.

"Bagus kalau banyak moda transportasi baru yang akan dibangun, asalkan, rutenya diatur sedemikian rupa, agar jangan saling membunuh. Semakin banyak moda, akan semakin cepat mengatasi kemacetan," tuturnya.

Eka mempertanyakan seperti apa disain rute yang ditawarkan perusahaan-perusahaan yang mengusung MRT dan monorel. Diharapkan moda baru itu dapat menciptakan pola intermoda yang saling terkoneksi satu sama lain.

"Sayang sekali kalau pembangunan monorel maupun MRT tidak disertai dengan disain rute yang jelas. Pengusung konsep juga harus menyiapkan rute dan siapa operatornya, itu paling penting," tutur Eka. (dot)

Sumber : Bisnsi Indonesia, 25.02.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar