17 Maret 2013

[170313.ID.BIZ] Beli 160 Gerbong Bekas Dari Jepang, KAI Bidik 1,2 Juta Penumpang

SRIPOKU.COM, Jakarta : Penyelesaian peralihan KRL Ekonomi ke KRL AC commuter line yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran 2013, mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero berambisi melayani 1,2 juta penumpang per hari pada lima tahun mendatang.

"Jika semua KRL ekonomi sudah diganti, penataan stasiun beres, kami punya target mencatatkan jumlah penumpang setiap harinya sebesar 1,2 juta orang di 2018," ungkap Kepala Humas KAI Mateta Rijalulhaq, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (13/3/2013) malam.

Berdasarkan data KAI, saat ini perseroan melayani sekitar 400 ribu-500 ribu penumpang per hari. Sedangkan frekuensi perjalanan KRL mencapai 541 perjalanan kereta api.

"Proyeksi ini bakal diiringi dengan peningkatan pelayanan, perluasan peron kereta api, sampai kepada pembersihan pedagang di dalam kereta," tukasnya.

Selain itu, sepanjang tahun ini, perseroan juga menargetkan penambahan 180 gerbong kereta api. Lalu dilanjutkan dengan rata-rata tambahan 160 gerbong di tahun berikutnya hingga 2018. "Kami membeli gerbong kereta api bekas itu dari negara Jepang," ucap dia.

Pihaknya akan mempercepat frekuensi waktu kedatangan kereta api dari 7 menit saat ini menjadi 3 menit ke depan. Sementara terkait pintu perlintasan, terang Mateta, KAI telah berdiskusi dengan pemerintah provinsi di tiga wilayah, yakni Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Pemprov DKI Jakarta menyatakan kesiapannya membangun under pass di perlintasan kereta api. Karena semua yang bersinggungan dengan kereta api dan jalan raya harus ada perlintasan," tandas Mateta.

Dia mencatat, untuk rute Jakarta-Bogor, terdapat 24 titik yang menjadi prioritas pembangunan under pass sebagai cara paling efektif untuk membantu kelancaran operasional kereta api.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan sebelumnya mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk membangun underpass di perlintasan kereta api.

Dari data Kemenhub, saat ini terdapat sekitar 15 titik perlintasan kereta api yang sering kali mengakibatkan kemacetan terutama pada jam-jam sibuk.

"Kami usulkan kepada Pak Jokowi untuk mendirikan underpass di perlintasan, supaya bisa membantu kelancaran jalannya kereta api sendiri," papar Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, beberapa waktu lalu.

Dia menerangkan, realisasi proyek under pass di ibukota merupakan wewenang dari pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta. Upaya tersebut dilakukan guna mengembangkan sistem transportasi darat, khususnya moda kereta api. (Liputan6.com/Fik/Ndw)

Sumber : Sriwijaya Post, 14.03.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar