01 Februari 2017

[010217.ID.BIZ] Produksi Tembakau 2017 Diprediksi Naik, Jika...

JAKARTA. Tembakau adalah salah satu komoditas strategis tanah air, di samping sawit. Nah, tahun 2017 diprediksi sebagai tahun kebangkitan dunia pertembakauan tanah air. Tahun lalu, La Nina menyebabkan produksi tembakau merosot drastis.

"Produksi tembakau tahun lalu jelas tidak memenuhi target, hanya sekitar 100.000 ton," terang Abdus Setiawan, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Ia mengatakan, jika tahun ini iklim mendukung dan cuaca ekstrim sudah berakhir, produksi tembakau dapat kembali normal, bahkan meningkat.

Abdus mengaku optimistis pada produksi tembakau tahun 2017 ini. Ia memprediksi produksi tembakau nasional 2017 dikisaran 180.000 ton bahkan 200.000 ton. "Prediksi sementara cuaca bakal normal. Jika cuaca baik dan mendukung, produksi bisa meningkat 10% dari produksi normal. Kami masih harus menunggu kabar lebih pasti dari BMKG," ujarnya.

Meski produksi merosot tajam di tahun 2016, penyerapan pasar tembakau relatif normal. Abdus bilang, penyerapan pasar tahun lalu mencapai 100% dari total produksi. "Kalau penyerapan biasanya semua produksi terserah, termasuk tembakau kualitas rendah. Tembakau tersebut biasanya diserap oleh perajin rokok murah," terangnya.

Samukrah, petani asal Madura, Jawa Timur juga membenarkan bahwa produksi tembakau tahun 2016 menurunnya drastis. Di Madura, misalnya, hanya bisa memproduksi 60% dari total lahan tembakau di sana. "Biasanya bisa dipanen semua, 100%, tapi tahun lalu banyak yang gagal panen dan gagal tanam tembakau," tuturnya.

Ia juga sepakat, produksi tembakau di tahun 2017 ini akan kembali normal bahkan mengalami peningkatan asal iklim mendukung. "Maksud saya, meningkatnya itu kalau dari area tanam kita, bisa sampai terpanen 100%. Tembakau ini sangat sensitif dengan iklim," jelasnya. Luas area tanam tembakau di Madura sendiri sekitar 32.000 hektare.


Sumber : Kontan, 01.02.17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar