21 Juli 2018

[210718.ID.BIZ] Mendukung Revolusi 4.0, Fujitsu Bentuk Divisi Baru


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menerapkan Making Indonesia 4.0 di sektor industri yang terkait dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi untuk implementasi program industri generasi keempat diharapkan membantu pelaku industri mengerek produktivitas.

Nah, Indonesia 4.0 ini menjadi perhatian khusus bagi perusahaan infomasi teknologi (IT) asal Jepang, PT Fujitsu Indonesia, untuk mendukung terimplementasinya teknologi di sektor industri tersebut.

Secara garis besar, revolusi industri 4.0 mengintegrasikan dunia online dengan lini produksi di industri. Intinya, semua proses produksi beroperasi dengan internet sebagai penopang utama.

Sebagai langkah awal, Fujitsu membentuk divisi baru, yakni Public Sector Business Division (PSBD). Divisi ini kami set-up untuk menyikapi tantangan itu, ujar Country Head Managed Infrastructure Services (MIS) Fujitsu Indonesia, Ewin Tan kepada KONTAN, Kamis (19/7).

Fujitsu Indonesia berusaha menyelaraskan berbagai macam layanan dan solusi dengan apa yang menjadi inisiatif pemerintah. Saat ini, Making Indonesia 4.0 menjadi perhatian serius pemerintah dan dunia industri.

Presales-Solutions Architect Fujitsu Indonesia, Izzun Nasrun menerangkan, setidaknya ada lima poin yang menjadi fokus Fujitsu untuk pengembangan Making Indonesia 4.0. Yakni, artificial intelligence (AI) super computer deep learning, ubiquitous wareable IoT, smart digital factory, digital agriculture, dan digital marketing.

Jadi industri 4.0 ini tidak berarti menghilangkan peran manusia. Sebab, manusia adalah pengelola informasi. Karena itu, kami mengusung human centric innovation dengan kolaborasi dari people, information & infrastructure, jelas dia.

Selain sektor industri, dalam pengembangan Indonesia 4.0 ini, Fujitsu menyasar sektor pemerintahan sebagai pasar utama. Pelaku industri memang butuh aplikasi dari teknologi terkini untuk mencapai efisiensi dan mengoptimalkan model bisnis.

Sedangkan untuk pemerintahan, tren smart city atau smart government yang sekarang berkembang membutuhkan teknologi terbaru seperti IoT, AI dan big data. Hingga kini, sudah ada sejumlah industri, lembaga pemerintahan dan pemerintah daerah yang memakai jasa Fujitsu. Namun manajemen tidak merincinya. Belum bisa di-share." kata Izzun.

Sumber : Kontan, 20.07.18.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar