27 November 2009

[ID-BIZ] China Bisa Tumbuh 10 Persen

BEIJING, KOMPAS.com - Perekonomian China dapat terus bertumbuh hingga lebih dari 10 persen pada kuartal IV-2009 ini. Pertumbuhan itu didukung oleh derasnya arus investasi dan meningkatnya konsumsi masyarakat. Demikian hasil penelitian dari lembaga pemerintah.

”Perekonomian mendapatkan keuntungan dari investasi yang pesat, tingkat konsumsi yang mencapai rekor, kenaikan ekspor pada pasar internasional, dan stabilnya pertumbuhan industri,” demikian China News mengutip Yu Bin, ekonom pada Pusat Riset Pembangunan Kabinet China di Beijing, Minggu (21/11).

Yu mengatakan dalam sebuah simposium bahwa ekonomi China akan bertumbuh sebesar 10 persen pada kuartal keempat. Sementara, pertumbuhan untuk sepanjang tahun diperkirakan 8,5 persen.

China diharapkan dapat menjaga pertumbuhan dobel digit tahun depan, lanjut Yu. Akan tetapi, perekonomian juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk tingkat inflasi, terkait paket serta kenaikan kurs yuan.

”Jika yuan naik terlalu cepat akan banyak hasil industri ekspor yang menderita. Tetapi, jika kenaikannya hanya kecil dan perlahan akan menarik aliran modal. Selain itu, spekulasi atas yuan dapat membawa stabilitas di pasar finansial.

China akan menghadapi dua kesulitan besar ini,” kata Yu. Pemerintah juga harus berupaya kuat untuk menstabilkan pasar real estate yang merupakan penyumbang porsi cukup besar atas pertumbuhan nasional.

Awal bulan ini, Bank Dunia meningkatkan perkiraan pertumbuhan untuk China tahun 2009 dari 8,4 persen karena paket stimulus yang sangat besar, tetapi mengatakan bahwa China masih perlu meningkatkan permintaan domestik untuk dapat menciptakan pemulihan yang berkesinambungan.

Sementara itu, setelah pulang dari turnya di Asia , Presiden AS Barack Obama menyerukan agar AS memproduksi lebih banyak lagi barang untuk dijual di kawasan Pasifik.

Dalam menghadapi kenaikan tingkat pengangguran dan menurunnya tingkat popularitasnya dalam jajak pendapat, Obama meyakinkan publik bahwa penciptaan lapangan kerja baru merupakan prioritas utamanya.

”Saya telah berkeliling Asia untuk membuka era baru bagi hubungan AS. Saya telah berbicara dengan para pemimpin di semua negara yang saya kunjungi mengenai apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi dan membuat lapangan kerja serta kesejahteraan kembali kepada rakyat.

Itu merupakan tugas yang akan terus saya fokuskan bulan-bulan ke depan,” ujarnya dalam pidato di radio yang direkam ketika dia berada di Seoul . ”Untuk dapat terus bertumbuh, kita perlu lebih berhemat, menabung, dan menjaga defisit tetap terkontrol.

Kita juga harus lebih banyak mengekspor, menghasilkan, dan menjual ke negara lain. Ekspor dapat membantu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri serta meningkatkan standar kehidupan.

Jika ekspor AS ke Asia Pasifik bertumbuh lima persen, kita dapat meningkatkan lapangan kerja dari ekspor ini,” kata Obama pula.

Meksiko

Kenaikan harga minyak dan ekspor secara perlahan menarik perekonomian Meksiko dari impitan resesi.

Akan tetapi, sistem finansial di negara itu masih menghadapi tantangan. ”Kami berharap pada tahun 2010 perekonomian Meksiko akan bertumbuh sekitar 3 persen,” ujar Deputi Menteri Keuangan Alejandro Wermer.

Harapan pertumbuhan ekonomi itu naik pesat dari kontraksi sebesar 7,5 persen pada 2009. Meksiko merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Amerika Latin. Perekonomian Meksiko pada kuartal ketiga ini tumbuh 2,9 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Meksiko telah menderita krisis lebih dari satu tahun, tetapi angka terbaru itu mendukung keyakinan pemerintah bahwa pemulihan telah dimulai. Namun, produk domestik bruto masih 6,2 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode Juli-September tahun lalu.

Pemenang Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz mengatakan, para pemimpin Meksiko gagal memperbaiki sistem ekonomi mereka, termasuk masih banyaknya monopoli dan rencana anggaran yang ketat.

Meksiko menyetujui anggaran untuk tahun 2010 sebesar 244 miliar dollar AS , hanya naik sedikit dari anggaran tahun lalu.

Sementara itu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menyerukan agar ada program modernisasi dan sikap yang lebih bertanggung jawab lagi terhadap komunitas bisnis agar mengurangi ketergantungan perekonomian dari bahan mentah.(AP/AFP/Reuters/joe)

Sumber : Kompas, 23.11.09 (editor : Edj).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar