02 Oktober 2010

[021010.ID.OTH] Perpustakaan Masih “Anak Tiri”

JAKARTA, KOMPAS.com - Koleksi buku-buku di perpustakaan Sekolah Dasar (SD) masih didominasi buku-buku teks pelajaran. Selain itu, keberadaan ruang perpustakaan sekolah seringkali dikorbankan saat suatu sekolah kekurangan ruangan untuk belajar atau kantor guru.

Sekolah kesulitan untuk mengembangkan koleksi perpustakaan sebab dana untuk buku masih diprioritaskan untuk terpenuhinya buku teks pelajaran bagi setiap siswa. 

Selain itu, pustakawan sekolah juga masih dipegang guru yang minim mendapatkan pelatihan untuk mengembangkan perpustakaan sekolah.

Pengamat Pendidikan Mochtar Buchori di Jakarta, Jumat (1/10/2010), mengatakan keprihatinannya pada peran dunia pendidikan dalam meningkatkan minat baca siswa. 

"Coba lihat, bacaan anak SMA kita saja sering tidak bermutu. Itu karena membaca tidak ditumbuhkan sejak SD. Ambil contoh di Rusia, anak SMA wajib membaca 15 novel karangan penulis besar," ujar Buchori.

Dewi Susanti, Program Manager Peningkatan Kualitas Pendidikan Tanoto Foundation mengatakan keberadaan perpustakaan sekolah memang masih belum dioptimalkan. Kendalanya, terutama minimnya koleksi perpustakaan. 

Seperti terlihat di SD GKST 2 Tentena, Kabupaten Poso, perpustakaan sekolah terpaksa digabung dengan ruang guru. Sebab, ruang guru dipakai untuk kelas. Buku-buku yang tersusun di rak umumnya buku teks pelajaran.

Dewi mengatakan sebenarnya kesulitan memenuhi koleksi buku perpustakaan bisa disiasati. Sekolah-sekolah bisa bekerjasama untuk saling tukar koleksi buku.

"Perpustaakan sekolah perlu meningkatkan koleksi pustaka sekolah dengan buku-buku referensi dan buku-buku bacaan yang menarik yang menambah pengayaan wawasan siswa," kata Dewi.

Lewat program Pelita Pustaka, kata Dewi, dibentuk kerjasama antarsekolah dan lembaga pustaka setempat, yang memungkinkan terjadinya pertukaran dan perputaran koleksi secara berkala. 

Pelatihan juga guru diharapkan dapat memperluas wawasan siswa dan meningkatkan minat baca mereka dengan penggunaan buku-buku referensi, buku-buku bacaan popular lainnya, majalah, serta surat kabar sebagai bagian dari kegiatan belajar sehari-hari.

Sumber : Kompas, 01.10.10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar