04 Maret 2011

[040311.ID.SEA] Indoexchange Setop Proyek Pelabuhan Di Kuala Langsa

JAKARTA: PT Indoexchange Tbk tidak melanjutkan proyek pelabuhan di kawasan industri Kuala Langsa dan pelabuhan Tanjung Beringin karena dinilai tidak menguntungkan.

Dalam keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, emiten yang berkode saham INDX tersebut mengungkapkan pertimbangan untuk tidak melanjutkan proyek Kuala Langsa adalah biaya dan waktu yang harus dihabiskan guna pengalihan penggunaan lahan kawasan hutan lindung. Proyek tersebut berada di Kabupaten Aceh Timur Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
"Proyek ini menghadapi kendala karena kawasan tersebut berada di kawasan hutan lindung," ujar Sekretaris Perusahaan Indoexchange Agung Prihatin dalam keterbukaan informasi itu.

Dia juga mengatakan perseroan tidak melanjutkan proyek pelabuhan Tanjung Beringin di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, karena  dinilai tidak menguntungkan secara komersial. Kesimpulan itu telah diputuskan perseroan berdasarkan pengkajian pasar (market study).

Namun, tuturnya, perseroan tetap berkomitmen melanjutkan proyek pelabuhan Kreung Geukeuh di Aceh Utara karena menilai dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan berkomitmen untuk terus melakukan tindakan untuk merealisasikan kerja sama.

Untuk mewujudkan proyek tersebut, perseroan mengaku telah mendirikan dua anak usaha, yaitu PT Pelayaran Indx Lines yang telah memiliki sepasang kapal tunda dan kapal tongkang, serta PT Carya Myna yang sedang menyiapkan permohonan beroperasi sebagai badan usaha pelabuhan (BUP).

Keterbukaan tersebut disampaikan perseroan terkait dengan pertanyaan BEI tentang komitmen perusahaan untuk melanjutkan proyek pascapenjualah saham perseroan dari pemilik sebelumnya Integrax Bhd kepada Equatorex, yang sama-sama dipimpin oleh Harus Bin Halim Rasip, yang juga menjabat sebagai direktur Indoexchange.

"Equatorex tidak berniat menjual kepemilikan saham pada perseroan untuk jangka waktu 1 tahun ke depan yang menyebabkan Equatorex kehilangan pengendalian atau tidak lagi sebagai pemegang saham mayoritas Indoexchange," ujar Harus Bin Halim Rasip sebagai Direktur Indoexchange.

Sumber : Bisnis Indonesia, 04.03.11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar