04 Januari 2019

[040119.ID.BIZ] Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Perguruan Tinggi


Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah  akan menambah kurikulum tentang pendidikan kebencanaan pada tahun ajaran 2019/2020 dan meminta perguruan tinggi untuk membuka program studi tentang kebencanaan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan modul-modul untuk pendidikan tentang mitigasi bencana.
Pendidikan mitigasi bencana yang dimasukkan ke dalam kurikulum tak akan berupa mata pelajaran khusus. Pendidikan mitigasi bencana diintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar tanpa melalui mata pelajaran khusus.

"Modul ini akan diberikan mulai tahun ajaran 2019/2020. Tak hanya modul tentang mitigasi bencana saja tetapi juga ada paket modul yang disiapkan yakni modul tentang bahaya narkoba, menangkal radikalisme, kesadaran hukum berlalu lintas, dan modul pendidikan antikorupsi," ujarnya, Rabu (2/1/2019).

Menurutnya, sekolah bukan sebagai solusi terakhir dalam menyelesaikan masalah terutama di saat terjadi kebencanaan. Selama ini banyak yang menjadikan sekolah sebagai solusi terakhir dan mengganggap dengan menambah kurikulum pelajaran dapat membuat masalah itu selesai.

"Pendidikan mitigasi bencana butuh keterlibatan semua pihak, baik sekolah, orang tua, masyarakat, maupun kementerian/lembaga lain. Tak hanya dari Kemendikbud saja," katanya.

Selama ini pendidikan mitigasi bencana bukan menjadi hal baru. Pelatihan mitigasi bencana tersebut dilakukan secara berjenjang dan menjadikan sekolah sebagai sentra pelatihan dan memberikan pelatihan ke sekolah lain.

Selain itu, pendidikan mitigasi bencana juga telah dimasukkan ke dalam Kurikulum 2013, dengan mengintegrasikannya ke mata pelajaran yang berupa pelatihan untuk siswa dan guru di sekolah. Pelatihannya berupa bagaimana cara menyelamatkan diri dan berlindung dari bencana.

"Ini memang bukan hal baru tapi kami buatkan modul terkait bencanaan dan empat modul lainnya agar bisa digunakan pada tahun ajaran depan," ucap Muhadjir.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir juga meminta agar perguruan tinggi dapat membuka program studi (prodi) kebencanaan.

Selain meminta membuka prodi kebencanaan, dia mendorong agar materi pelatihan tanggap bencana agar diberikan kepada seluruh mahasiswa baru di semua universitas.

"Kami masukkan menjadi materi bagi seluruh perguruan tinggi dalam menyambut mahasiswa baru. Kami targetkan dapat dilaksanakan pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) Tahun Akademik 2019/2020," tuturnya.

Sumber : Bisnis, 03.01.19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar