02 April 2010

[ID-SEA] Kredit Ke Sektor Maritim Hanya 1,53 Persen


Laporan wartawan PERSDA Hasanuddin Aco
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat pembiayaan ke sektor maritim masih tergolong sangat kecil hanya 1,53 persen dari total kredit perbankan nasional. Per Februari 2010, kredit disalurkan ke sektor maritim mencapai Rp 22,8 triliun dari sekitar Rp 1.500 triliun kredit yang disalurkan industri perbankan.

Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad dalam makalah tertulis pada "Indonesian Cabotage Advocation Forum 2010" di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (31/3/2010), mengatakan dibandingkan dengan industri lainnya porsi pembiayaan perbankan domestik ke industri maritim itu sangatlah kecil.

Dikemukakan ada sejumlah kendala belum optimalnya penyaluran kredit tersebut.

Menurut Muliaman perbankan masih banyak yang kurang paham soal peluang, prospek usaha, dan risiko pembiayaan industri maritim. Selain itu, jangka waktu kontrak yang menjadi underlying kredit lebih pendek dibandingkan jangka waktu kredit sehingga menimbulkan risiko bagi perbankan.

"Pembiayaan pada industri maritim adalah investasi jangka panjang sementara dana perbankan pada umumnya berjangka pendek," kata Muliaman.

Juga, lanjut Muliaman, faktor lain seperti komponen atau peralatan kapal masih banyak yang harus diimpor terutama untuk kapal besar serta kurangnya dukungan riset untuk pengembangan industri perkapalan membuat perbankan agak enggan menyalurkan kredit ke sektor ini.

Data BI per kelompok bank, penyaluran kredit ke sektor maritim terbesar dari kelompok bank devisa Rp 9,4 triliun (per Februari 2010) dan terkecil dari bank non devisa Rp 269 miliar.

Secara rata-rata realisasi kredit ke sektor maritim per Februari 2010 adalah 82,8 persen. Realisasi tertinggi pada kelompok bank devisa 98,5 persen dan terendah pada kelompok bank asing 60,1 persen.

Sumber : Kompas, 31.03.10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar