31 Mei 2010

[310510.EN.OTH] Facebook For Muslims Launched

KOMPAS.com - Resourceful IT experts in Pakistan have launched their own version of the social networking site Facebook after the real thing was blocked for showing 'blasphemous' images of the Prophet Mohammed.

MillatFacebook, meaning Nation Facebook in Urdu, was launched on Wednesday and has already attracted some 8,000 users.

Omar Zaheer Meer, one of the six web developers, said their aim was to offer an alternative to Facebook which condemned the contest encouraging users to submit images of the Prophet Mohammed.

Millat Facebook also promises stronger privacy settings than its US counterpart.

'We are saying that we are technologically independent and that you can't make money from us and then not respect our views' said Mr Meer.

'Millatfacebook is Pakistan's very own, first social networking site. A site for Muslims by Muslims where sweet people of other religions are also welcome,' the website tells people interested in signing up.

The Facebook page 'Everybody Draw Mohammed Day!' encouraged users to submit images of the prophet on May 20.

Muslims argue that any representations of the Prophet are blasphemous. A series of cartoons of the prophet published in a Danish newspaper in 2005 sparked violent protests and death threats against the cartoonists.

Over the past ten days, access to Facebook, Youtube, encyclopaedia site Wikipedia and photo-sharing site Flickr has been temporarily blocked in Pakistan.

'The (Pakistani) government action against both Facebook and YouTube after it failed to persuade the websites to remove the 'derogatory material,' the regulatory body said in a statement.

It welcomed representatives from the two websites to contact the Pakistani government to resolve the dispute in a way that 'ensures religious harmony and respect'.

While thousands took to the streets to protest against the 'blasphemous' contest, other internet users simply switched to micro-blogging site Twitter to broadcast their protests against the crackdown to the world, which consequently surged with Pakistani traffic.

'Sad and embarrassing day in the history of Pakistan. Tough times to be a Pakistani. Questionable decisions in a so-called "democracy,"' one user tweeted.

'What's common to Facebook and Lashkar-e-Taiba?' one user on Twitter wrote, referring to a Pakistani militant group that is believed to have carried out the terrorist atrocities in Mumbai.

'They are both banned in Pakistan, but Pakistanis can still find them if they want to.'

Twitter, Facebook and YouTube have all been at the forefront of anti-government protests in the last few years, most notably during last year's Iranian elections.'.

It remains to be seen how successful the government will be at keeping Pakistan's nearly 20 million Internet users from accessing the blocked sites.

Other countries, such as China, permanently ban Facebook and YouTube. But citizens often have little trouble working their way around the ban using proxy servers and other means.

Source : Kompas, 30.05.10.

[310510.ID.OTH] KPAI : Hari Tanpa Tembakau Hanya Ritual

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, ritual hari tanpa tembakau sedunia yang biasa diperingati setiap 31 Mei, hanyalah ritual tahunan yang miskin makna.

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, ritual hari tanpa tembakau sedunia yang biasa diperingati setiap 31 Mei, hanyalah ritual tahunan yang miskin makna.

Pemerintah dianggap selalu bergantung dan produksi, khususnya iklan rokok dinilai sebagai penyebab utama membudayanya merokok di kalangan masyarakat.

"KPAI menilai tetap pada sifatnya, hanya seremonial saja hari tanpa tembakau tersebut selama iklan rokok tidak dibatasi," kata Ketua KPAI Hadi Supeno saat berbincang dengan okezone, Minggu (30/5/2010).

Pihaknya juga meminta Pemerintah untuk segera menandatangani RPP Pembantasan Iklan rokok. Hal itu dilakukan karena rokok dianggap sebagai faktor utama.

"Iklan rokok yang menyebabakan budaya rokok. Iklan rokok sudah masuk di majalah, surat kabar, pentas musik, iklan rokok juga sudah menjadi sponsor pengajian," bebernya.

Hadi juga mengaku akan mendesak pemerintah untuk segera mendatangani RPP pembatasan iklan rokok dengan melayangkan surat desakan tersebut kepada Menteri Kesehatan.

"Kami akan maju terus, karena bila iklan rokok tidak dibatasi pasal 116-113 UU kesehatan tidak artinya," tegasnya.

Sumber : OkeZone.com, 31.05.10.

[310510.INFO] Kode Baru Di RAM-PORTAL

Dear All,
Untuk mempermudah proses pencarian artikel lama yang dibutuhkan oleh Pembaca karena memang dibutuhkan, kedepannya kami menghadirkan kode baru (new coding) yang tiada lain merupakan penyempurnaan semata, dengan formula sebagai berikut :

[xxxxxx.ID.SEA]

Penjelasan :

Tambahan 6 digit didepan kode yang saat ini dipakai (ID-SEA dll) adalah untuk melengkapi coding yang selama ini digunakan.

Adapun kode 6 digit dimaksud, dimunculkan guna menyingkat waktu (tanggal, bulan dan tahun) semisal [310510], yang artinya kliping tersebut di-posting via [blog] pada tanggal 31 Mei 2010.

Juga tanda pemisah (-) selanjutnya diganti titik (.) agar lebih fleksibel dan terlihat apik.

Kode lainnya tetap sama seperti sebelumnya, yang bertambah hanya kode waktu saja. Efektif berlaku mulai tanggal 01 Juni 2010. Terima kasih.

Demikian penjelasan ini disampaikan agar Pembaca kliping maklum adanya.

Salam hangat.

rAM tHE eDITOR aND cOLLECTOR.

id

vvv

30 Mei 2010

[EN-SEA] South Africa : Union End Transnet Strike

Almost a week after UTATU terminated the strike at Transnet, SATAWU signed a settlement agreement yesterday afternoon.

In terms of the agreement, all workers will receive an additional one-off payment in June calculated as 1% of annual salary.

While the baseline wage will not change, the deal is equivalent of the bottom line 12% that the union put forward as a settlement proposal last Sunday.

More than 65% of Transnet's employees reported for work on Tuesday, with attendance rates as high as 100% in some operational areas.

Prior to signing the agreement, SATAWU had called for support from the International Transport Workers' Federation, a worldwide federation of 751 transport trade unions representing more than 4.6 million transport workers in 154 countries.

Secondary strike notices were issued to port related companies: Richards Bay Coal Terminal, Safmarine, AP Moller Maersk, Bidfreight Port Operations, Grindrod, Hazard Marine, Hermes Ship Chandlers, National Ship Chandlers, South African & Container Depots.

Notices were also issued on the former Transnet company Arrivia.kom as well as motor ferry companies Motorvia and Auto Carriers, with further strike notices planned for the Road Freight Association and aviation companies including SAA.

Transnet spokesman John Dludlu said that the violence and vandalism that started on day one of the strike (May 10th) was well managed by company security and the SA Police Service.

To date, more than thirty arrests have been made, including a striker arrested with a petrol bomb

Source : EFT, 28.05.10.

[ID-BIZ] BP: Operasi "Top Kill" Gagal Atasi Kebocoran Minyak

Robert, Kouisiana (ANTARA News) - Operasi berisiko BP "top kill" untuk menutup sumur minyak yang pecah di Teluk Meksiko telah gagal, raksasa energi tersebut mengatakan Sabtu, dan menambahkan bahwa perusahaan itu sekarang akan beralih ke strategi baru untuk hentikan kebocoran.

"Setelah tiga hari penuh mengupayakan "top kill", kami tak mampu mengendalikan arus dari sumur tersebut," kata Kepala Operasi British Petroleum atau P Doug Suttles pada suatu taklimat.

"Kami telah membuat keputusan untuk beralih ke pilihan berikutnya," katanya.

Para insinyur telah mengghabiskan waktu berhari-hari untuk memompa cairan pengboran berat ke dalam lubang sumur yang bocor di dasar samudra dalam upaya memberi tekanan tinggi guna menghentikan minyak mentah yang tersembur dan akhirnya menutup sumur itu dengan semen.

Namun upaya itu gagal, dan ketika ditanya secara khusus mengapa, Doug tak memberi jawaban langsung.

"Kami tidak mengetahui secara pasti," katanya. Ditambahkannya, "Kami tak dapat mengatasi aliran tersebut."

Pengumuman itu adalah kemunduran yang mengejutkan bagi upaya untuk menghentikan apa yang telah menjadi tumpahan minyak paling buruk di wilayah AS.

Lebih dari 20 juta galon minyak mentah diperkirakan sekarang telah mengalir tanpa dapat diperiksa ke dalam Teluk Meksiko sejak ledakan terjadi di Deepwater Horizon di anjungan pengeboran minyak 20 April, sehingga menewaskan sebelas pekerja. Anjungan itu tenggelam dua hari kemudian.

Raksasa energi Inggris tersebut telah menekankan bahwa operasi "top kill" adalah peluang terbaik untuk menghentikan kebocoran selain pengeboran tembok peredaan yang sepenuhnya baru, proses yang sudah dimulai tapi diperkirakan akan memerlukan waktu selama dua bulan lagi.

"Tentu saja, kami sangat kecewa saat pengumuman hari ini dan saya tahu anda semua sangat ingin melihat sumur ini terkendali," kata Penjaga Pantai AS Laksamana Muda Mary Landry pada taklimat itu.

"Itu telah menjadi tujuan nomor satu kami sejak hari pertama, tapi kami juga ingin memastikan anda bahwa kami memiliki tanggapan yang amat, sangat agresif dan kami akan terus melakukannya."

Berbagai upaya sekarang dipusatkan pada pemotongan pipa ke atas yang rusak yang tergeletak di dasar samudra, kemudian memasang alat penampung yang dapat menangkap minyak yang bocor dan meneydotnya ke permukaan.

BP dan Penjaga Pantai menyatakan akan diperlukan waktu empat sampai tujuh hari sebelum alat aneh tersebut --yang dijuluki "Lower Marine Riser Package", atau LMRP-- dapat dipasang, demikian AFP.

Sumber : Antara, 30.05.10.

29 Mei 2010

[EN-SEA] Maersk : Reefer Reach Tested Shipping Bananas From Philippines To Rotterdam


MAERSK LINE's new reefer technology passed the test of keeping bananas fresh on a 34-day voyage from the Philippines to Rotterdam, the company has revealed.
"Imported bananas are nothing out of the ordinary in Europe, but arriving from a destination as far as the Philippines is extraordinary," Maersk declared after the test voyage.

Maersk said the system that can also be used to transport avocados using controlled atmosphere technology in its "StarCare" reefer equipment that it claims keeps bananas fresh for up to 50 days.

The reefer boxes are equipped with a passive controlled atmosphere system "in which the fruit itself creates the desired environment", reported American Shipper.

Through natural respiration from the fruit, oxygen levels are reduced and carbon dioxide increases, contributing to lower respiration by the fruit and suppressing the release of ethylene, which causes fruit to ripen and mould, the report said.

Optimal gas levels are controlled in the container through the use of sensors, gas permeable membranes, and fresh air intake. If carbon dioxide levels exceed their optimal threshold, the membrane will be activated and start to permeate carbon dioxide away from the cargo space.

If oxygen levels drop below the set point, the fresh air intake will automatically open up, to let in ambient air.

"Maersk Line can now offer access to almost any market place globally through the use of StarCare, in affordable shipment sizes down to 20 pallets," said Kim Aksel Kristensen, director at Maersk's reefer department.

Maersk said the new containers are designed for shippers to move small volumes, "Exporters in Ecuador can now ship to the Middle East, Japan, China, Russia and the Black Sea, the Mediterranean Sea and New Zealand. Costa Rican exporters now have access to valuable markets in Russia and the east coast of South America.

And banana producers in the Philippines are now able to export their produce to the Middle East, while African exporters can now ship to the Mediterranean Sea and to Northern Europe."

Source : HKSG, 29.05.10.

[ID-BIZ] Tiga Perusahaan Dubai Siap Investasi

Laporan wartawan KOMPAS M Nasir

DUBAI, KOMPAS.com - Tiga perusahaan dari Dubai, Uni Emirat Arab, Al Badiya (Bristol), Moafaq Al Ghadah (MAG) Group of Companies dan Thani Investments kembali tegaskan keseriusan investasi, membuka pabrik baru di sektor industri ban, aki mobil, dan bahkan kelola tambang emas di Indonesia.

Demikian ungkap Mansyur Pangeran, Konsul Jenderal RI untuk Dubai saat mendampingi kunjungan Bupati Bogor, Rahmat Yassin dan rombongan ke Dubai, 25-27 Mei 2010.

Mansyur Pangeran, Konsul Jenderal RI untuk Dubai merangkap 5 kewilayahan/keemiran Emirat yang baru tiba 6 Mei 2010, telah lakukan terobosan baru untuk lancarkan kerjasama dagang, investasi dan pariwisata RI-Dubai.

Al Badiya ( Bristol ) berbisnis di sektor ban mobil dan berminat untuk mengambil alih (take over) atau bekerjasama mengembangkan pabrik ban dengan PT. Elang Perdana Tyre Industry di Bogor atau pabrik ban lainnya.

Al Badiya (Bristol) yang mempunyai kantor di Dubai, London dan Baghdad selama ini telah membeli puluhan ribu ban mobil setiap bulannya dari beberapa perusahaan ban mobil di Indonesia dan akan meningkatkan pembelian 50.000 ban mobil setiap bulan untuk dijual ke Irak dan negara-negara lainnya.

Sementara Moafaq Al Ghadah (MAG) Group of Companies yang bergerak dalam berbagai bidang bisnis termasuk ban mobil dan aki mobil berminat untuk mengakusisi pabrik ban mobil atau membangun pabrik ban mobil baru di Bogor.

MAG selama ini telah membeli ban mobil dari beberapa perusahaan ban mobil di Indonesia . MAG juga berminat untuk mengambil alih pabrik aki mobil (car batery).

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Kabupaten Bogor diterima langsung oleh Chairman MAG, Mr. Moafaq Ahamed Al Ghadah, yang pernah berkunjung ke Bogor .

Adapun Thani Investments yang telah melakukan investasi eksplorasi tambang emas, gas dan minyak di berbagai negara di Afrika, seperti Mesir, Ethiopia dan Nigeria berminat melakukan investasi di sektor pertambangan emas di Bogor , sebagaimana yang ditawarkan oleh delegasi Kabupaten Bogor.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Kabupaten Bogor diterima oleh Chief Executive Officer (CEO) Rishard Camball dan Chief Financial Officer (CFO) Chew Khang Wee.

Rishard Camball, yang pernah beberapa kali berkunjung ke Indonesia untuk menjajaki peluang investasi, menyatakan, Thani Investments akan berinvestasi di Bogor apabila Pemerintah Bogor bersedia menjadi partner, melalui perusahaan milik pemerintah Bogor.

Setelah Pemerintah Kabupaten Bogor membentuk perusahaan tersebut, Thani Investment akan mengirimkan tim ke Bogor untuk melakukan studi lapangan guna menilai kelayakan dan nilai ekonomis tambang emas di Bogor.

Sumber : Kompas, 28.05.10.

28 Mei 2010

[EN-SEA] HKSG Media's 2010 Supply and Demand Conference


HKSG MEDIA is hosting 'Supply and Demand 2010-2012 New Horizons' at the Hong Kong Convention and Exhibition Centre on June 30, 2010.
Conference topics will include managing the supply overhang both today and in the coming years; meeting shippers' expectations in a industry that faces many new realities; supply chain cooperation for mutual gain; the future of shipping conferences in Asia and rest of the world; and will the shipping industry see a return to the high demand growth of years gone by?

The event will be attended by the senior executives from carriers and forwarders, shippers and consignees, investment banks, and trade bodies.

Conference speakers include Philip Chow (chief executive officer of Orient Overseas Container Line); Soren Karas (vice president, South China and Hong Kong, Maersk Line); Claude Lebel ( senior vice president of CMA CGM (Asia).

Tom Kim (Goldman Sachs); Roger Tupper (director of the Hong Kong Marine Department), Sean Goff (general manager-Asia CN Rail); Jonathan Beard (managing director of GHK Hong Kong), Eric Ip (managing director of Hutchison International Terminals).

Hugh Cushing (hief executive officer of Toll Global Forwarding), Sunny Ho (executive director of the Hong Kong Shippers' Council) and Nicolette van der Jagt (secretary general of the European Shippers' Council).

In the wake of the worst downturn to affect the container shipping industry in over half a century with the market losing a collective US$20 billion last year, 2010 marks a new beginning and presents an opportunity to take what was learned from those dark times to return to profit again.

At Supply and Demand 2010-2012 'New Horizons' leading industry figures will come together to discuss and debate the most pressing issues facing the container shipping sector this year as the industry recovers from the global financial crisis.

"This year's event marks the third in our series of Supply and Demand conferences in Asia and promises to be our biggest and most exciting event to date," said conference organisers.

To register, please call: 2880 9555.
 
Source : HKSG, 28.05.10.

[ID-SEA] Tumpahan Minyak Di Selat Malaka Dibahas

Oleh: Raydion Subiantoro

JAKARTA (Bisnis.com): Indonesia, Singapura, dan Malaysia, yang tergabung dalam Revolving Fund Committee (RFC) untuk Selat Malaka dan Selat Singapura, melakukan pertemuan tahunan ke-31 hari ini untuk membahas sejumlah permasalahan yang timbul akibat tumpahan minyak dari kapal di perairan itu.

Salah satu fokus pembahasan dari tiga negara RFC itu adalah tumpahan minyak akibat benturan dua kapal pada 25 Mei 2010.

Kapal yang tabrakan itu adalah MT Bunga Kelana (bendera Malaysia), dan MV Waily (berbendera Vincent St dan Granada).

Bambang Sutisna, Kepala Humas Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan RFC juga akan membahas dan memperbarui prosedur standar operasional untuk menanggulangi tumpahan minyak di Selat Malaka dan Selat Singapura.

“Latihan rutin bersama juga dilakukan untuk menguji prosedur dan setiap materi yang dipelajari guna lebih meningkatkan dan memperbarui prosedur,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, hari ini.

Saat ini yang menjabat bertindak sebagai Chairman RFC adalah Capt. Khong Shen Ping yang juga menjabat sebagai Assistant Chief Executive Marine and Port Authority of Singapore.

Anggota RFC lainnya adalah Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo dan Director General Department of Environment Malaysia Hajah Rosnani Ibarahim.

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.05.10.

27 Mei 2010

[EN-SEA] South Africa's National Transport Strike Enters Third Week


SOUTH AFRICA's transport strike entered its third week after the South African Transport and Allied Workers Union (SATAWU) rejected the state-run logistics giant Transnet's latest offer, an 11 per cent cross-the-board wage increase.
The second union involved in the Transnet strike, the United Transport and Allied Trade Union (UTATU), has agreed to the 11 per cent pay rise, but SATAWU was holding out for 13 per cent.

The employer, Transnet, would not allow the yielding UTATU members back to work until SATAWU workers agreed to the deal.

Instead, SATAWU called on the national labour federation, the Congress of South African Trade Unions (COSATU), to commence secondary picketing of certain companies and seek support from the International Transport Workers Federation, the London-based United Nations delegate group for transport labour at the UN agencies, ILO, IMO and ICAO.

Transnet human resources executive Pradeep Maharaj warned that sympathy strikes could become violent, reported South Africa's Business Day.

In response to the plea of the still striking union, COSATU general secretary Zwelinzima Vavi acknowledged that the ruling African National Congress (ANC) government had raised concerns about the strike.

"The ANC raised concerns that the strike might undermine the World Cup," said Mr Vavi, but said the labour federation pressed the ANC government to demand that Transnet management re-examine its "lucrative salary and bonuses for managers" to raise the money needed to provide the pay rise acceptable to the union.

The nationwide Transnet strike has cost the economy billions, with exports battered by the lack of activity in the shipping industry, said the South African Chamber of Commerce and Industry.

The chamber said it was "distressing" that the strike threatened to disrupt the country's fuel supply and rail movement of key commodities such as iron ore and coal.

Fresh produce suppliers said foreign buyers have had to buy from countries other than South Africa. Miners Xstrata Samancor, Exxaro Resources and Ruukki said they could not guarantee delivery of ferrochrome or coal.

Source : HKSG, 25.05.10.

[ID-OTH] Inilah Lima Prinsip "Facebook" Soal Privasi

WASHINGTON, KOMPAS.com — Untuk meyakinkan para pengguna Facebook, CEO Facebook Mark Zuckerberg menulis surat terbuka yang dimuat di situs web Washington Post, Senin (24/5/2010).

Tulisan itu sebagai respons atas keluhan banyak pihak, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, yang memprotes keamanan privasi di situs jejaring sosial tersebut.

Zuckerberg menjelaskan lima prinsip yang menjadi pedoman Facebook terkait privasi pengguna.

Prinsip pertama, Facebook akan selalu memberikan kontrol pengaturan privasi kepada setiap pengguna.

"Banyak orang memutuskan untuk mempersilakan beberapa informasi pribadi dilihat orang lain sehingga banyak orang yang dikenalnya mudah menemukannya di Facebook.

Kami sudah menyediakan kontrol untuk membatasi munculnya informasi tersebut dan kami akan mengusahakannya semakin andal," ujar Zuckerberg.

Prinsip kedua, tulis Zuckerberg, Facebook tidak akan memberikan informasi pribadi penggunanya kepada orang lain atau layanan pihak ketiga yang tidak diinginkan pengguna.

Ketiga, Facebook tidak akan pernah memberikan infrormasi titu kepada pengiklan.

Keempat, Facebook tidak akan menjual informasi apa pun terkait penggunanya kepada pihak lain.

Kelima, Zuckerberg menegaskan bahwa Facebook akan tetap selamanya menjadi layanan yang gratis bagi setiap orang.

Sumber : Kompas, 25.05.10.

26 Mei 2010

[EN-SEA] "Hanjin", "HMM", "Yang Ming", "UASC" Launch Asia-Adriatic Sea Service

"HANJIN Shipping", "Hyundai Merchant Marine", "Yang Ming" (UK) and "United Shipping Arab Company" (SAG) have commenced a new container shipping service linking Asia to the fast growing Adriatic Sea area.

The four carriers will jointly deploy eight panamax vessels on the service.

The port rotation is: Busan, Shanghai, Ningbo, Shenzhen-Yantian, Singapore, Colombo, Jeddah, Port Said (W), Alexandria, Mersin, Koper, Trieste, Rijeka, Venice, Port Said (W), Singapore, Hong Kong and back to Busan.

The maiden voyage will depart from Busan in the week of May 30.

Source : HKSG, 24.05.10.

[ID-LHS] 5 Cara Meredakan Rasa Khawatir

KOMPAS.com — Ada orang yang cepat merasa khawatir akan sesuatu dan sulit melupakannya. Misalnya, "Tadi pintu sudah saya kunci belum, ya?" Atau, "Bagaimana kalau nanti saya terkena kanker?"

Padahal, kekhawatiran semacam ini bisa memengaruhi kinerja dan mood Anda sepanjang hari. Anda jadi sulit berkonsentrasi sehingga pekerjaan pun terbengkalai.

Jika tak segera diperiksa kembali atau diselesaikan, kekhawatiran bisa menjadi tak terkontrol.

Pada saat itu, tubuh Anda bisa terpengaruh dan menampakkan gejala-gejala fisik, seperti mulut kering, jantung berdebar, mual, bahkan serangan panik.

Agar kekhawatiran Anda tidak berbalik mengendalikan Anda, cobalah mengubah cara Anda menghadapi situasi. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan pakar untuk mencegah, mengelola, dan menghentikan kekhawatiran.

1. Spa.

Bila Anda biasa melakukan full day treatment di spa saat "me time", kenapa tak mengunjungi spa untuk melenyapkan stres Anda? Jika tak cukup punya waktu, lakukan saja spa ala Anda sendiri.

Berendamlah di bathtub, lalu pasang musik yang mampu mendorong relaksasi pikiran Anda. Anda punya CD berisi tuturan meditasi dari instruktur yoga?

Suara yang menenangkan dari si instruktur juga bisa membuat pikiran Anda terasa lebih nyaman.

2. Makan mangga.

Para peneliti Jepang berpikir bahwa mangga tak cuma enak dibikin rujak. Aktivitas mengupas, memotong, dan mengunyah mangga yang mengandung senyawa bernama linalool ternyata mampu membuat Anda santai lebih cepat.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh The Journal of Agricultural and Food Chemistry disebutkan bahwa hanya dengan menghirup aroma makanan yang kaya linalool (termasuk daun kemangi dan lemon) akan membantu tubuh mengatasi stres. Aneh, ya? Tapi tak ada salahnya dicoba, kan?

3. Menulis jurnal.

John Mayer dikenal suka berkeluh-kesah mengenai kehidupan cintanya melalui lirik-lirik lagunya. Anda pun bisa mencoba cara ini sesuai kemampuan Anda.

Menurut Carol Kryder, PhD, psikolog klinis dan pakar kesehatan mental untuk JustAnswer.com, menulis jurnal atau blog bisa menjadi cara untuk melumpuhkan emosi negatif.

Ia menyarankan agar kita tidak hanya menuliskan keprihatinan kita, tetapi juga skenario terburuk dari apa yang kita khawatirkan.

"Membuat jurnal itu tujuannya untuk mengontrol pikiran. Jika Anda mengkhawatirkan sesuatu yang mungkin akan terjadi, coba tuliskan apa situasi terburuk yang bisa terjadi.

Kemudian tuliskan apa yang bisa Anda lakukan jika hal ini terjadi, dan akhirnya, tulis juga bagaimana Anda bisa melewati peristiwa itu.”

4. Bicara pada atasan.

Banyak dari kita yang tak punya hubungan baik dengan atasan, dalam arti, selalu khawatir tugas apa lagi yang akan diberikan oleh atasan.

Berhentilah untuk menjalani siklus kerja yang selalu dipenuhi rasa khawatir ini dengan bersikap proaktif, dan bukannya reaktif. Tetaplah berpegang pada tanggung jawab Anda, dan pastikan Anda tahu apa yang diharapkan dari Anda.

Bila memungkinkan, bekerjalah lebih ekstra untuk sebuah proyek Anda, demikian saran Lynn Taylor, penulis buku berjudul Tame Your Terrible Office Tyrant.

“Tidak ada resep lebih baik agar lebih percaya diri di kantor daripada mengerjakan proyek Anda sebaik-baiknya dan mendapat ucapan selamat dari atasan," katanya.

Cara lain untuk mengelola relasi yang baik dengan atasan adalah menjadikannya role model—tentu dari sisi positifnya.

5. Diam sejenak.

Ketika Anda merasa khawatir, biasanya hal itu disebabkan oleh sesuatu yang sudah terjadi (misalnya, Anda mengucapkan sesuatu yang kurang tepat pada rekan kerja), atau mungkin akan terjadi (misalnya, Anda ditugaskan ke divisi yang tidak Anda kuasai).

Hentikan siklus kekhawatiran ini dengan menggunakan trik yang dilakukan Lisa Pedersen, psikoterapis asal California.

Jika nanti Anda merasa khawatir, perhatikan sekeliling Anda, lalu fokuslah pada apa yang Anda lihat.

"Mulai menyebutkan obyek-obyek tersebut dan warna-warnanya," kata Pedersen. Contohnya, saya melihat sofa berwarna krem. Saya melihat tirai berwarna biru. Saya melihat bunga berwarna ungu.

Ikuti dengan pernyataan berulang yang membuat Anda nyaman, seperti jokes favorit Anda, gaya khas ayah Anda berbicara, atau ungkapan yang menguatkan Anda, seperti "What doesn't kill you makes you stronger".

Sumber: Kompas-Womans Day, 19.05.10.

25 Mei 2010

[EN-SEA] AET Tanker In Spill After Singapore Strait Collission

Singapore: An AET tanker split 2,000 tonnes of oil after it collided with a handysize bulker in the Singapore Strait early this morning.

The 105,784 dwt, 1998-built, Bunga Kelana 3, operated by MISC tanker arm AET, collided with the Hong Kong owned, 25,449 dwt, 1983-built, bulker Waily at 0610hrs on Tuesday morning in the traffic separation scheme of the Singapore Strait, the Maritime & Port Authority of Singapore said in a statement.

The incident occurred 13m southeast of Changi East in Singapore. The Bunga Kelana 3 suffered damage to one of its cargo tanks and split an estimated 2,000 tonnes of crude according the vessel’s Master.

There were no reports of any injuries to the crew of either vessel. The MPA said it had dispatched four emergency response vessels to the area and activated an oil spill response company, which had deployed three craft. It said the traffic separation scheme remained unaffected.

Source : STA-Online, 25.05.10.

[ID-OTH] HK : Pesta Nutella, Mau ?

KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Nutella. Merek dari perusahaan Ferrero asal Italia ini sudah dipandang sebagai bagian dari budaya masyarakat terutama di Eropa dan Amerika Utara.

Salah satu selai coklat paling populer di dunia ini juga dikenal punya banyak fans yang loyal.

Sebut saja pembalap Michael Schumacher, artis Julia Roberts, pemain sepakbola asal Italia Francesco Totti, pemain NBA Kobe Bryant, sampai penemu Gnutella (sebuah jejaring untuk file sharing) Frankel dan Pepper yang kepikiran nama untuk software yang mereka develop ketika itu sewaktu makan roti dengan Nutella.

Karena begitu populernya merek ini untuk segala golongan mulai dari mereka yang masih anak-anak, muda, sampai tua, banyak dari fans mereka yang kemudian ’membajak’ brand Nutella dengan melakukan berbagai aktivitas yang eksperiensial.

Contoh dari pembajakan brand ini ada pada Nutella Party yang selama ini dikenal umum di kalangan remaja. Di beberapa negara Eropa, acara seperti ini bisa dilakukan dalam bentuk apa saja, mulai dari pesta di rural, pesta sekolah, sampai pesta ‘dugem’ dengan DJ.

Pesta Nutella ini bukan atas inisiatif Nutella, karena pada dasarnya ia dilakukan oleh komunitasnya. Di Pesta Nutella ini mereka bisa berkumpul dan bersosialisasi seperti layaknya acara pesta atau sekedar acara nongkrong bareng pada umumnya.

Tentunya acara itu menjadi luar biasa karena ada ritual makan roti lengkap dengan berkilo-kilo selai coklat Nutella.

Trend Nutella Party ini merebak menjadi bagian dari gaya hidup sosial di kalangan anak muda Eropa, terutama di Italia dan Prancis.

Ferrero sendiri melihat bahwa ternyata komunitas Nutella sudah terbentuk sendirinya walaupun bukan secara ’by-design’ atas inisiatif dari perusahaan.

Melihat antusiasme tinggi dari konsumennya ini, Ferrero yang awalnya skeptis terhadap efek internet, kemudian membangun sebuah wadah buat para fans Nutella (disebut dengan istilah Nutellari) dengan meluncurkan www.mynutella.com, yang merupakan sebuah website berorientasikan komunitas.

Di sini para anggota bisa saling membagi cerita seputar kehidupannya dan aktivitas-aktivitas yang humanis bersama Nutella yang dituangkan ke dalam bentuk cerita, foto, dan video.

Sepeti yang dikatakan oleh Cova dan Pace di dalam artikel di European Jurnal of Marketing berjudul ” Brand community of convenience products: new forms of customer empowerment – the case “my Nutella The Community”, praktek komunitisasi Nutella yang dilakukan oleh Ferrero adalah contoh bagaimana praktek pemasaran komunal dilakukan oleh sebuah merek yang umum terjangkau secara masal.

Kebetulan saja selama ini di buku-buku marketing modern, yang dibahas sebagai contoh pemasaran berorientasi komunal adalah merek-merek yang tergolong mahal, niche, dan ekslusif seperti Harley Davidson, Ducati, Apple Mac dan lain sebagainya.

Melakukan pendekatan komunal tentunya bisa dilakukan oleh semua perusahaan, asal mau melakukannya bukan untuk sekedar mengumpulkan database pelanggan mereka, namun mengkonek satu pelanggan dengan pelanggan yang lainnya, lewat kegiatan di dunia online maupun offline.

Satu hal yang menjadi penting adalah bagaimana pemasar mau memberikan kebebasan bagi para anggota komunitasnya untuk merasakan dan memiliki pengalaman terhadap merek.

Praktek pelaksanaannya tentu tidak lantas gampang. Karena perlu perubahan mental praktek lama yang vertikal. Dari dalam sendiri harus sadar bahwa dunia telah berubah dan semakin horizontal karena adanya connector di dunia online dan offline.

Ferrero pada awalnya skeptis dengan para fans-nya yang dikira keterlaluan dalam membajak brand Nutella.

Karena penaruhaan logo, nama, dan simbol-simbol lain yang merepresentasikan Nutella yang dilakukan oleh komunitas di internet dilakukan tidak atas izin perusahaan.

Situs komunal seperti Nutella Fans, Nutell@ Chat Club, dan nutellamania.com yang menjadi social connector di dunia online untuk para Nutellamaniacs sempat diancam untuk ditutup oleh Ferrero.

Langkah ini lantas menjadi pembicaraan dimana-mana, terutama di kalangan pencintanya sendiri yang sempat kecewa karena pada dasarnya mereka “telah kerja keras dalam mempublikasikan nilai-nilai dan mitos dari seputar brand yang dicintai pelanggannya sendiri.”

Tapi lama kelamaan Ferrero sadar bahwa dunia sudah semakin berubah dan internet membawa peluang bagi mereka untuk membuktikan diri bahwa ia pun bisa tampil bersahabat secara horisontal layaknya merek Nutella yang ia lahirkan.

Maka dari itu, Ferrero lantas masuk ke internet dengan meluncurkan portal resmi komunitas Nutella, mynutella.com, yang merupakan manifestasi dari sebuah spontanitas kehidupan sosial bersama Nutella, sekaligus langkah untuk membuat komunitas yang tidak hanya sifatnya ‘pool’ tapi berbasis ‘web.’

Satu hal yang menjadi signifikan dari langkah horisontalisasi di Ferrero lewat komunitas Nutella ini adalah bahwa dirinya sadar bahwa konsumen harus diberikan kebebasan untuk berekspresi dengan mereknya.

Dan efek dari pergeseran mental dari yang tadinya vertikal ke horizontal seperti ini memang luar biasa.

Karena pada akhirnya yang bekerja untuk membesarkan mereknya adalah anggota komunitas yang memiliki segudang kreativitas bahkan bisa dibilang lebih kreatif ketimbang brand manager di perusahaan Ferrero sendiri.

Nutella juga seakan tidak perlu lagi ‘salesmen,’ karena ‘salesmen’ sesungguhnya adalah para anggota komunitasnya.

Di dunia online, Nutella saat ini berada di ranking ketiga (setelah Obama dan Coca Cola) untuk pengikut terbanyak di Facebook Fan Page.

Di YouTube, jumlah video yang dibuat oleh fans Nutella tentang selai coklat hazelnut ini juga sudah ribuan lebih dan tentunya lebih terkesan jujur dan apa adanya ketimbang video iklan yang biasa dibuat oleh perusahan.

Dan tentunya aktivitas komunal tidak berhenti di dunia online karena justru diperkuat di dunia offline yang nyata.

Selain acara Pesta Nutella yang bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja (asal makan Nutella), setiap tanggal 5 Februari, para Nutellari menyelanggarakaan World Nutella Day atau Hari Nutella Sedunia yang merupakan festival perayaan yang diberi slogan “Nutella lovers unite for one day.”

Acara kebersamaan para pecinta Nutella ini adalah sebuah bentuk dari communal activation yang tentunya dilakukan bukan atas inisiatif dari perusahaan yang melahirkan merek, namun komunitas ‘pemilik’ merek Nutella.

Semua perusahaan dapat saja melakukan pendekatan komunal, tentunya tidak semua akan mendapatkan keistimewaan seperti Nutella yang mana komunitasnya secara kebetulan ‘membajak’ brand-nya dan melakukan segala bentuk kegiatan communal activation atas inisiatif sendiri tanpa campur tangan perusahaan.

Sebuah brand dapat mendapatkan privilige seperti ini karena karakternya yang telah melegenda dengan segala mitosnya yang dipercayai oleh komunitasnya.

Federico Minoli, yang sukses membawa pendekatan komunal di Ducati pernah mengatakan pada suatu kesempatan bahwa untuk menjadi sebuah legenda dan mitosnya, Anda perlu memiliki sebuah produk yang penuh dengan mitos pula.

Dan itu terjadi karena DNA-nya betul-betul beda, otentik, dan tidak dibuat-buat. Ia juga harus memiliki makna yang kuat bagi komunitasnya dan bisa dijadikan sebagai bagian dari bahan cerita kehidupan komunitasnya sehari-hari.

Nutella memang sebuah fenomena tersendiri yang sekiranya sangat relevan untuk dijadikan contoh praktek pemasaran di era New Wave.

Di mana perusahaan tidak lagi melakukan praktek yang serba vertikal, namun perusahaan hanya menjadi penonton di dalam sebuah ’show’ aktivitas pemasaran di dunia online dan offline yang dilakukan oleh komunitas pelanggan.

Oleh : Hermawan Kartajaya (HK), Waizly Darwin

Sumber : Kompas, 15.10.09.

24 Mei 2010

[EN-SEA] Transnet Rejects One Union's Back To Work Plea Without The Order

SOUTH AFRICA's nationwide transport strike did not end as hoped after the state-run logistics giant Transnet refused to let one union, the United Transport and Allied Trade Union (UTATU), to return to work without a deal with the other, the still striking South African Transport and Allied Workers' Union (SATAWU).
Transnet employs 54 000 with SATAWU representing 39 per cent and UTATU representing 45 per cent.

While blaming the employer for not letting his union back to work, UTATU general secretary Chris de Vos said: "We respect SATAWU and that they still had to take the employers' latest offers to their members.

We just hope that they will respect our members' decision and not intimidate them when returning to work."

Transnet has appealed to SATAWU members accept its offer and return to work "after the acceptance of the offer by the majority of our employees", meaning the other union UTATU membership.

"There is no need for colleagues, who have already lost two weeks' pay, to lose more money as the new offer is fair," said Transnet spokesman John Dludlu.

Transnet expressed disappointment that SATAWU had again rejected the "generous" offer and "at the limit of what is reasonable" in the current economic environment, reported the South African Press Association.

South African financial news portal Fin24.com reported that SATAWU had rejected wage offers and its president Ezrom Mabyana told a press conference in Johannesburg the union would mobilise other sectors for a solidarity strike.

"In other words, aluta continua [Portuguese for "the struggle continues"], they will continue to be on strike. The ports will not move," said Mr Mabyana.

This would affect road freight, security, cleaners and other sectors. It would take seven days to apply for permission for a solidarity strike. SATAWU wants a 15 per cent pay increase from Transnet.

Exporters of South African apples and pears are much exposed to the strike, reported financial news portal Fin24.com. "Customers will soon import fruit from Chile and Argentina if South Africa can't deliver," said fruit exporting firm Tru-Cape's managing director, Charles Hughes.

Mr Hughes said South Africa has so far built a good reputation for supplying produce, but it is now being considered unreliable.

He said his company had to repack fruit that would have been exported in refrigerated containers for shipping in these freighters because there are height restrictions for the cargo pallets.

"It is unfortunate that shipping lines are forced to pass the costs incurred by the strike on to already struggling producers, rather than being able to claim from the party causing the problem," he said.

The strike has again brought to the fore the question of privatisation of the harbours, he said.

Anton Rabe, chairman of Fruit South Africa, wrote to Public Enterprises Minister Barbara Hogan, minister for Transnet, saying the financial losses in the fruit export industry also mean a loss of clients.

Mr Rabe encouraged all exporters to send the accounts for demurrage (US$150 per container per day) that the Maersk Line has been charging exporters since Wednesday, as well as all other costs associated with the strike, to Transnet for payment.

Mr Rabe reckons that these losses should be recovered from Transnet given that it, as a government entity, clings to its monopoly in South Africa's container ports.

Source : HKSG, 24.05.10.

[ID-SEA] Terminal Peti Kemas Palaran Selesai

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan kontruksi PT Pembangunan Perumahan (persero) , bulan Mei 2010 ini menuntaskan pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.

Proyek senilai Rp 262,1 miliar itu, merupakan proyek percontohan dan satu-satunya di Indonesia yang dibangun dengan sistem konsorsium antara Pemerintah Kota Samarinda , PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) dan PT Pelabuhan Samudra Palaran (Samudra Indonesia Group).

Pelabuhan petikemas Palaran diproyeksikan sebagai pengganti Pelabuhan Samarinda dan Terminal Petikemas yang sudah ada saat ini.

Luas area TPK Palaran adalah 125.700 meter persegi, dan mampu menampung kapal sampai dengan 5000 DWT dengan luas cargo 54.000 m2.

TPK Palaran terdiri dari dermaga, tempat peti kemas (container yard), area gedung, parkir, termasuk pagar keliling, taman dan area penghijauan (green area).

"TPK Palaran dibangun untuk mengerakkan ekonomi Samarinda, Kalimantan Timur," kata Musyanif, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Minggu (23/5/2010) di Jakarta.

Beberapa pekerjaan konstruksi yang disiapkan oleh PT PP dalam proyek terminal peti kemas tersebut meliputi pembuatan quay deck di dermaga sepanjang 270 meter, trestle sebanyak 3 unit dengan panjang 90 m, sedangkan di container yard seluas sekitar 41,110 m2 menyiapkan RTGC sebanyak 5 line dengan panjang masing-masing 255m, turning RTCC sebanyak 2 line dengan panjang masing-masing 152 meter.

PT PP termasuk pemain utama konstruksi pelabuhan dan dermaga. Sebelumnya, PT PP berhasil menyelesaikan pembangunan pelabuhan dan dermaga lainnya seperti Container Terminal Semarang, Container Terminal Koja, Bojonegoro Port Banten dan Pelabuhan Teluk Bayur.

Pada kuartal-I 2010, PT PP mencetak pendapatan sekitar Rp 561 miliar pada tiga bulan pertama 2010. Pendapatan tersebut ditopang oleh penyelesaian kontrak-kontrak besar Perseroan selama kuartal I 2010.

Sedangkan laba bersih Perseroan pada kuartal I 2010 mencatat kenaikan signifikan sebesar 26,24 persen atau Rp 15,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 12,17 miliar.

Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan laba bersih PTPP tumbuh konsisten di kisaran 24,5 persen per tahun.

Sumber : Kompas, 23.05.10.

23 Mei 2010

[EN-SEA] Review : The Box That Changed The World


IF a lesson is to be drawn from Marc Levinson's book, The Box, it is that sensible decisions at one point of human development make no sense few months later when conditions change and make fools of us all.
Such is the story of The Box, a book that would make a good present for someone this time of year, and easily available at Amazon.

You can suck up to a boss by buying him his own, enjoy heft of this tome when batting an ignorant junior – in the spirit of education, of course.

If you find yesterday's wisdom is often today's foolishness, then you will find many examples of this in The Box book.

For example, to take advantage of cheap oil, containerships were made fast, then to be outmoded when the 1973 oil shocks hit.

And just as slow steaming settled in, an oil glut made that silly, only to be revived again to save money in the global downturn.

This book traces container history back to its ill-fated start as a railway idea in the 1920s. They were then adopted in a small way in America and even spread to the UK, France and Australia.

Devised to beat the truck, then siphoning off freight from the short-haul rail business, containers faded away in the 1930s Depression and did not re-emerge until after World War II, despite enjoying success in countering the trucker threat.

Even then, American container development was influenced by federal regulation, which was surprisingly complex even in the 1920s, having been around since the 1880s with the creation of Interstate Commerce Commission (ICC), since renamed the Surface Transportation Board.

To moderate railway competition, the ICC has always insisted on a single rate per commodity, though with the advent of rail containers, demands arose for a weight-based rate.

After such preliminaries, The Box book soon becomes the story of Malcom (no second L, please) McLean, the father of ship-to-shore containerisation, as we know it.

In 1934, at the age of 22, he started his single-truck McLean Trucking Company in Maxton, North Carolina.

It would take him more than 20 years before his first containership made its maiden voyage in 1956 between Newark, New Jersey and Houston, Texas with 58 containers, which in those days, were truck trailer bodies without chassis.

Hamstrung by fresh regulations in the 1935 Motor Carrier Act, truckers like McLean could only carry commodities with rates and routes fixed by the ICC.

A trucker licensed to carry paper from A to B was not permitted to bring back cable spools. Not surprisingly, there was much chafing in the industry.

In Europe, containers have also existed, but were only employed from 1951 as part of a short-sea cabotage in Denmark by a brewery supplying its own pubs along the coast.

Thus, it was McLean's historic voyage in 1956 between Newark and Houston that marked the start of common carrier containerisation.

McLean had been trucking since the 1930s and bought a decrepit firm contiguous to his operations for the regulatory purposes. This enabled him to expand. This became his practice and what he could not buy, he leased.

Source : TCSM, 22.05.10.

[ID-AIR] Minggu, "Batavia" Mulai Terbang Ke Jeddah

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan penerbangan Batavia Air akan melakukan penerbangan perdana ke Jeddah, Arab Saudi, Minggu (23/5/2010), menggunakan pesawat berbadan lebar, Airbus A330-200.

Rombongan penerbangan perdana ini akan berangkat pukul 10.00 WIB dari Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Penerbangan ke tanah suci umat Muslim ini merupakan upaya serius Batavia Air melebarkan sayapnya ke dunia internasional.

Siaran pers Batavia kepada Kompas.com, Sabtu (22/5/2010), menyebutkan, pesawat direncanakan mendarat pukul 16.45 waktu setempat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.

Batavia Air akan terbang nonstop Jakarta-Jeddah-Jakarta setiap hari dan Jakarta-Jeddah-Riyadh dua kali seminggu setiap Senin dan Rabu.

”Penerbangan ke tanah suci umat Muslim ini merupakan upaya serius Batavia Air dalam melebarkan sayapnya ke dunia internasional. Pangsa pasar yang kami bidik adalah umat Muslim yang akan beribadah umrah serta para TKI yang akan bekerja di Arab Saudi.

Pangsa pasar yang sangat besar ini belum semuanya digarap oleh maskapai lain yang terlebih dahulu melayani rute ini,” kata Eddy Haryanto, Public Relations Manager Batavia Air.

Dalam rombongan terbang perdana ini juga ikut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, pejabat dari Kementerian Perhubungan, pejabat Kementerian Agama RI, dan beberapa mitra kerja Batavia Air.

Saat ini Batavia Air mengoperasikan lebih dari 170 penerbangan setiap harinya dan melayani 39 kota tujuan di seluruh Indonesia, serta Guangzhou (China), Kuching (Malaysia), Singapura, dan Jeddah (Arab Saudi).

Batavia Air mempunyai 39 armada pesawat yang terdiri dari Boeing 737-300, Boeing 737-400, Airbus A-319, Airbus A-320, dan Airbus A330. (*)

Sumber : Kompas, 22.05.10.

22 Mei 2010

[EN-SEA] Noose Tighten Around IRISL With Latest UN Sanction

New York: The U.S. announced a long-sought deal with Russia and China yesterday on a new list of sanctions to punish Iran for its nuclear program, and the United Nations took them up within hours, in a move to reassert control of nuclear diplomacy after Tehran tried to pre-empt sanctions a day earlier.

Among the measures Iran’s containerline, IRISL, is to be subjected to far greater scrutiny.

The proposed sanctions list includes a prohibition of sales on a wide range of conventional weapons - from fighter planes to missile systems - as well as a ban on countries from providing harbour to ships suspected of carrying contraband goods headed to Iran.

The U.S. initially hoped to blacklist two of Iran's major transportation companies, the state-owned Islamic Republic of Iran Shipping Lines and IranAir Cargo.

The current draft, however, calls for closer scrutiny of the companies' operations.

In recent months, important insurance clubs in the U.K and Bermuda have ceased doing business with IRISL, the Wall Street Journal reported.

Source : STA-Online, 19.05.10.

[ID-LHS] Jadilah Trensetter, Bukan Follower

KOMPAS.com - Peluang wirausaha terbuka lebar asalkan pebisnis jeli mencermati peluang. Hanya saja, pebisnis pemula kerapkali tergiur dengan bisnis yang sudah eksis, populer dan dilihat banyak orang lebih menguntungkan.

Akhirnya pemula bersaing dengan pebisnis lama, dan usahanya pun tak berusia panjang.

Akademisi pendiri School for Entrepreneurs, Prof Rhenald Kasali PhD menegaskan mindset sebagai follower harus diubah. Pebisnis, katanya lagi, perlu memiliki pola pikir menciptakan pasar masa depan.

"Peluang bisnis yang bagus adalah yang tidak dilihat oleh orang lain. Ketika suatu bisnis diberitakan bagus, maka jangan lakukan bisnis yang sama," jelas Rhenald di sela Seminar Wanita Wirausaha BNI & Femina beberapa waktu lalu.

Penggagas Rumah Perubahan di kawasan Jatimurni Bekasi ini menjelaskan, menjalankan bisnis yang sama hanya akan menjadikan produk sebagai komoditi. Kemudian yang akan terjadi adalah persaingan harga.

Jika semua orang melihat peluang yang sama, lalu memutuskan menjalankan usaha yang sama maka akan terjadi over supply, kata Rhenald.

"Jika terjadi over supply, pebisnis akan bermain harga dan akibatnya harga jatuh," jelas Rhenald.

Menurut Rhenald, pebisnis perlu mencari diferensiasi untuk menangkap peluang bisnis yang bagus. Caranya, pebisnis perlu jeli melihat masalah.

"Pebisnis perlu memiliki multi perspektif. Meyakini bahwa di mana ada problem pasti ada solusi," tutur Rhenald, menegaskan, sebuah masalah bisa melahirkan ide peluang bisnis. Artinya, bisnis yang dikelola menjadi solusi dari masalah.

Dengan cara ini, pebisnis bukan lagi menjadi follower. Pebisnis perlu menggali masalah, mencipta trensetter bisnis baru, sebagai solusi dari masalah tersebut.

Sumber : Kompas, 17.05.10.

21 Mei 2010

[EN-LOG] Hanna's HNA Air Group Buys Into Another Ground Express Company


HNA Group, the parent company of China's largest private carrier Hainan Airlines, has bought a stake in Fei Hong Logistics Express, a local package delivery firm, after the earlier acquiring TTK Express, Logistics Week reported.
This is another HNA step in realising plans to break into the domestic express market, said the report, adding that the two parties are still in talks on details and also that HNA is looking towards full control of Xin Fei Hong.

Founded in August 2002, Xin Fei Hong offers express services to both domestic and international destinations. It has an extensive network in south China.

After recent years of expansion, Xin Fei Hong's network has covered Hong Kong, Macau, Taiwan, south, north and eastern China as well as part of the south eastern coastal region and south western region.

Before buying Xin Fei Hong, HNA bought 60 per cent stake of another local express provider TTK in early April.

Besides TTK and Xin Fei Hong, HNA is also in talks with other domestic express companies including HTKY, which are among the top 10 express providers in mainland China.

Source : HKSG, 12.05.10.

[ID-BIZ] Waspadai Dampak Dari Krisis Eropa

TOKYO, KOMPAS.com - Perekonomian Asia mesti mengantisipasi gejolak krisis keuangan yang terjadi di Eropa, dengan pelaksanaan kebijakan moneter dan fiskal yang baik. Dampak secara langsung sejauh ini sangat terbatas, tetapi secara jangka panjang bisa berpengaruh negatif jika krisis itu berlangsung lama.

Krisis tadi bisa menimbulkan dampak jatuhnya permintaan di Eropa yang kemudian memengaruhi permintaan akan produk ekspor dari negara-negara Asia.

”Outlook ekonomi Asia cukup positif. Namun, (terkait krisis Eropa) tentu ada beberapa risiko yang mesti diwaspadai.

Khusus Indonesia, saya kira sejauh ini kecil sekali dampak langsungnya,” kata Presiden Bank Pembangunan Asia Haruhiko Kuroda menjawab Kompas di sela-sela Konferensi tahunan ”The Future of Asia”, Kamis (20/5/2010) di Tokyo.

Konferensi tahunan yang sudah ke-16 kali diselenggarakan Nikkei itu juga melibatkan beberapa media regional sebagai mitra, termasuk Kompas dan Straits Times, Singapura.

Menurut Kuroda, pemulihan ekonomi di G3 (Eropa, AS, dan Jepang) mungkin berbalik. Meski sejauh ini dampaknya di Asia terbatas, krisis utang pemerintah Eropa dapat membuat rentan pemulihan ekonomi di sana. ”China mungkin kesulitan mengatasi pemanasan ekonomi,” katanya.

Dalam kondisi demikian, menurut Kuroda dalam presentasinya, untuk memelihara pertumbuhan ekonomi di kawasan, Asia mungkin akan mengetatkan kebijakan moneter sebelum kawasan lain.

Ini berarti yield dan apresiasi mata uang meningkatkan aliran modal, yang memerlukan pengelolaan makroekonomi secara hati-hati. Rancangan dan waktu yang tepat bagi stimulus exit strategy menjadi krusial.

”Koordinasi antara otoritas moneter dan fiskal serta regulator sektor finansial merupakan exit strategy yang esensial. Bank sentral dan Kementerian Keuangan mesti bekerja sama untuk menghindari keterlambatan atau kecepatan bertindak. Hindari terjadinya too little too late atau too much too soon,” katanya.

Untuk tingkat regional, menurut Kuroda, koordinasi kebijakan yang lebih baik terhadap nilai tukar akan membantu pengelolaan makroekonomi dan menekan kemungkinan anjloknya daya saing ekspor di antara negara tetangga.

Kuroda menjelaskan, perkiraan terkini dari ADB menunjukkan, pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan produk domestik bruto negara berkembang Asia sekitar 7,5 persen tahun ini, jauh di atas 5,2 persen tahun lalu.

Asia Timur diperkirakan memimpin pemulihan dengan perkiraan pertumbuhan 8,3 persen tahun ini. China akan mencapai 9,6 persen, sementara Korea Selatan tumbuh 5,2 persen.

India juga menunjukkan pemulihan yang kuat, seperti China yang semakin menguat permintaan domestiknya. Ekspansi ekonomi India diperkirakan 8,2 persen tahun ini.

Sementara itu, negara ASEAN yang tahun lalu perekonomiannya mengalami kontraksi, seperti Brunei, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Thailand, diperkirakan kembali tumbuh signifikan tahun ini.

Indonesia sendiri tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 5,7 persen, setelah tahun lalu tumbuh 4,5 persen.

Indeks saham melemah

Krisis keuangan di Eropa masih mempengaruhi perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Investor yang khawatir atas penyelesaian krisis keuangan di Eropa kembali melakukan aksi jual saham secara besar-besaran.

Akibatnya, indeks harga saham kembali anjlok. Selama bulan Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 277 poin atau 9,3 persen.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (20/5), IHSG kembali melorot, yaitu 35 poin atau 1,29 persen ke level 2.694. Indeks LQ45 turun 7,7 poin atau 1,47 persen menjadi 516,7 dan Indeks Kompas100 turun 1,45 persen menjadi 645,4.

Penurunan indeks harga saham utama dalam negeri ini merupakan penurunan yang ketiga kalinya dalam sepekan.

Bila dihitung posisi penutupan pada 30 April 2010 di level 2.971, posisi penutupan IHSG kemarin telah anjlok hingga 277 poin atau 9,3 persen. (REI/Andi Suruji, dari Tokyo)

Sumber : Kompas, 21.05.10.

20 Mei 2010

[EN-SEA] South Africa's Transport Strike In For Long Pull

SOUTH AFRICA's United Transport and Allied Trade Union (UTATA) and the South Africa Transport and Allied Workers' Union (SATAWU) will see help the big labour federation, the Congress of South African Trade Unions (CSATU), after the employer, the state-run logistics giant Transnet, said would not budge from its last wage offer, leaving the country's strike-bound railways and harbours at a near standstill.

According to Maersk unit Safmarine, cargo-handling work is still taking place on selected vessels in the ports, including Lars Maersk in Durban, but gates remain closed. Gates were also closed at Cape Town though cargo is entering and leaving Port Elizabeth.

Meanwhile several carriers, including Hamburg Sud, have dropped South Africa from their schedules, reports London's Containerisation International.

SATAWU deputy president Robert Mashego told the Johannesburg Times that intervention by the big labour federation, and even the ruling African National Congress (ANC) would help correct a public misperception about the striking unions.

"People do not have a proper understanding of what the real issue is and they do not understand why we refuse to take the offer. COSATU [labour federation], and even the ANC, can help us publicise the problem," said Mr Mashego.

The two big unions started out with a 15 per cent cross the board wage demand for its workers who operate the railways and the ports for the state-controlled Transnet.

Transnet started with an eight per cent offer, then upped it to 11 per cent. Negotiators for the smaller union accepted it while the larger insisted on 15 per cent.

But soon the smaller union's membership rejected the 11 per cent and joined the other union's demand for 15 per cent.

In subsequent talks, the unions offered to bring the demand down to 13 per cent, but Transnet continued to hold to its last offer of 11 per cent.

Source : HKSG, 19.05.10.

[ID-BIZ] "Shinkansen" Jakarta - Surabaya Cuma 3 Jam

JAKARTA, KOMPAS.com — Mau naik kereta api peluru alias Shinkansen? Tak perlu lagi ke Jepang atau Taiwan. Tak lama lagi Indonesia bakal memilikinya.

"Jakarta-Surabaya bisa ditempuh dalam waktu tiga jam dengan kecepatan rata-rata per jam mencapai 240 kilometer," ungkap Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Muhartono, Rabu (19/5/2010) di Jakarta.

Jika semua lancar, maka tahun 2020 Shinkansen bisa mulai beroperasi. Investornya bisa 100 persen swasta, BUMN, BUMD, PT KAI (Kereta Api Indonesia), atau kerja sama di antara mereka.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian memang membuka peluang tersebut untuk memicu pertumbuhan dunia usaha kereta api,” ujar Muhartono.

Ia lalu memberi contoh proyek Angkutan Massal Cepat milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melayani jalur Lebak Bulus-Dukuh Atas.

Menurut Muhartono, pembangunan jaringan kereta api berkecepatan tinggi atau high speed train (HST) akan memberi nilai tambah pada keseluruhan sistem transportasi di Tanah Air, mengurangi beban jalan raya, menghemat energi, dan mengurangi polusi.

"Masyarakat jadi punya pilihan menggunakan moda transportasi," ucap Muhartono.

Belakangan, para petinggi Ditjen Perkeretaapian mulai memburu para investor asing, terutama investor Jepang dan China, yang berminat menanamkan modalnya di dunia perkeretaapian di Tanah Air.

"China tampak kuat di pembangunan jaringan rel kereta api layangnya, sedangkan Jepang unggul di teknologinya. Nanti kita hitung, mana yang lebih menguntungkan buat kita," tutur Muhartono.

Ia menambahkan, jalur rel HST dibangun sendiri dan terpisah dari jaringan kereta api reguler. Oleh karena itu, pembangunan jaringan rel HST selalu ganda, melayani HST yang berangkat dan tiba.

"Susunan gandanya bisa atas bawah, bisa atas-atas berjajar, tergantung yang dikehendaki investor," ucap Muhartono.

Tingkat keselamatan

Kereta api Shinkansen mulai diluncurkan di Jepang tanggal 1 Oktober 1964 saat olimpiade berlangsung di Tokyo. Selama kurang dari tiga tahun, kereta api ini melayani lebih dari 100 juta penumpang.

Pada tahun 1976, kereta api yang meluncur bak peluru ini sudah melayani 1 miliar penumpang.

Tahun 1992, Jepang meluncurkan Shinkansen baru, ”Nazomi”, yang bisa dipacu 270 kilometer per jam. Kini, Jepang sedang mengembangkan landasan kereta api linear motor car yang bakal mampu menambah kecepatan Shinkansen.

Hingga kini belum ada daftar kecelakaan fatal yang menimpa Shinkansen sejak beroperasi 40 tahun lalu. Yang ada cuma orang yang terluka atau barang yang rusak karena terjepit pintu kereta api.

Oleh karena itu, kehadiran Shinkansen di jalur Jakarta-Surabaya bakal jadi pesaing besar dunia usaha penerbangan yang belakangan disindir sebagai maskapai metromini karena rendahnya kualitas pelayanan dan seringnya terjadi kecelakaan.

Untuk menghadapi gempa bumi, Shinkansen dilengkapi sistem deteksi yang menghentikan laju kereta api. Generasi terakhir Shinkansen, Fastech 360, bahkan dilengkapi dengan sayap rem penahan angin untuk mempercepat penghentian kereta api saat gempa bumi terjadi.

Stasiun Manggarai

Selain sedang merancang proyek Shinkansen, Ditjen Perkeretaapian saat ini sedang mengerjakan pembangunan jaringan rel kereta api dwiganda atau double double track (DDT), Manggarai-Cikarang.

Biaya yang dianggarkan untuk membebaskan tanah mencapai Rp 30 miliar, sedangkan alokasi dana pembangunan jaringan rel-nya antara lain berasal dari pinjaman lunak Jepang.

"Tentang berapa jumlah totalnya, belum ditetapkan karena masih harus menunggu pembebasan tanah beres semua," ucap Muhartono.

Pembangunan rel dwiganda terdiri dari tiga paket. Paket Manggarai-Jatinegara sepanjang tiga kilometer, paket Jatinegara-Bekasi sepanjang 15 kilometer, dan paket Bekasi-Cikarang sepanjang 17 kilometer.

"Kalau lancar, tahun 2012 seluruh jaringan sudah operasional," ujar Muhartono.

Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur rel dwiganda mencakup pekerjaan rel dwiganda Manggarai-Cikarang, pembangunan elevated track Manggarai-Jatinegara, pembangunan stasiun utama Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Cikarang.

Selanjutnya adalah pembangunan rel dwiganda baru Jatinegara-Bekasi 18 kilometer, elektrifikasi (sistem aliran atas) Bekasi-Cikarang 17 kilometer, pembangunan depo lokomotif dan penyimpan kereta listrik di Cipinang, serta pembangunan dua jalan layang rel kereta api di Cipinang dan Jalan Perjuangan, Bekasi.

Muhartono memaparkan, pembangunan rel dwiganda bertujuan memisahkan jalur pelayanan kereta api jarak jauh dan pelayanan kereta api komuter.

Pemisahan jalur pelayanan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas lintas antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Cikarang.

Pemisahan jalur juga akan memperpanjang jalur kereta api komunter sampai Stasiun Cikarang, dan memindahkan stasiun akhir kereta api jarak jauh ke Stasiun Manggarai.

"Pada masa mendatang, Stasiun Manggarai bakal menjadi jantungnya kegiatan perkeretaapian nasional karena, selain menjadi pusat kegiatan kereta api jalur rel kereta api dwiganda, stasiun ini juga menjadi stasiun utama Shinkansen Jakarta-Surabaya," ungkap Muhartono.

Sumber : Kompas, 19.05.10.

19 Mei 2010

[EN-LOG] Q1 M&A Activity In Transportation & Logistics Sector Indicates Recovery

A general increase in merger & acquisition (M&A) activity during the first quarter is a sign of recovery in the global transportation and logistics sector, according to a new PricewaterhouseCoopers report.

34 deals were announced in the first quarter of 2010, which exceeds the total number of deals announced in each of the four quarters last year.

Additionally, this quarter's aggregate deal value is on track to approach the value level of 2009. However, when excluding a major rail transaction from the 2009 totals, the 2010 deal value is actually set to far exceed last year's level.

This improvement may indicate that acquirers are gaining confidence to engage in larger deals.

"The positioning of acquirers to engage in deal activity continues to improve, supported by generally higher levels of traffic as well as better liquidity and capital market conditions," said Kenneth Evans, US transportation & logistics leader for PricewaterhouseCoopers.

"Rising expectations for economic growth may encourage those acquirers who have remained on the sideline to re-enter the deal market."

Despite improved conditions for raising capital, minority stake purchases jumped in the first quarter of 2010, and deal participation shifted slightly toward strategic investors.

While the increase in minority stake purchases continues a trend from Q4 2009, the shift toward strategic investment is a trend reversal from the previous quarter, in which financial investor participation had improved on a relative basis.

The relative level of M&A activity for Asia and Oceania targets increased throughout 2009 and in Q1 2010. Asia and Oceania targets accounted for approximately half of all announcements in 2009 as well as in the first quarter of this year, compared to approximately 35% in 2008.

A single passenger air mega-deal in Q1 2010 led Asia and Oceania acquirers and targets to account for the majority of deal value, comprising 78% of deal value by target region.

According to Klaus-Dieter Ruske, global transportation & logistics leader for PricewaterhouseCoopers, acquirers in the Asia and Oceania region and in emerging and developing economies are increasingly making their presence felt in M&A activity relative to acquirers outside these areas.

"This growth has been driven by deals involving Chinese entities, in addition to a concurrent decline in deals by European acquirers," said Ruske.

As the global economy begins to recover, deal making might offer the leverage that T&L companies need to push ahead of the competition. Companies with strong balance sheets and robust cash reserves are expected to be in the best position for strategic M&A opportunities.

However, T&L companies should consider the effect of two years of economic contraction on the balance of supply and demand within the value chain, as well as the cost structure impact of certain issues including healthcare, climate change, commodity prices, pension plan structures, and changing tax laws.

M&A activity inevitably generates a certain amount of immediacy, therefore any companies that might be rusty in the area of due diligence (because few - if any - deals were completed during the past two years) may need to dust off their existing processes and ensure they have the right resources in place so they are ready when an M&A opportunity arises.

Source : EFT, 13.05.10.

[ID-LOG] Indonesia : Hancurkan Dulu Transportasi Massal

Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat transportasi Rudy Thehamihardja menyatakan, transportasi massal di Indonesia lebih baik didorong hancur dahulu. Sesudah itu baru kemudian para pemangku kepentingan duduk bersama untuk membahas strategi terbaik menumbuhkan transportasi massal di Indonesia.

"Percuma saya menitipkan hal-hal yang seharusnya dapat memajukan transportasi massal. Mengapa? Karena tiap permintaan yang diajukan, bagi banyak orang hanya terkesan untuk meningkatkan laba pengusaha angkutan umum.

Padahal tidak begitu. Kami juga peduli dengan transportasi massal di Indonesia yang harusnya dapat mengurai kemacetan di sana-sini," kata Rudy kepada Kompas di Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Kepada Rudy sebenarnya dimintakan pendapatnya soal pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tentang program apa yang seharusnya dikerjakan Menkeu baru untuk memajukan dunia transportasi. Namun, jawabannya justru mengejutkan!

Pengusaha transportasi, katanya, sebenarnya dapat saja minta penurunan bea masuk atau pembebasan Pajak Pertambahan Nilai bila membeli suku cadang. Toh, uang yang dihemat itu memang tak seluruhnya untuk menambah laba. Sebab, uang dari mana untuk menutup biaya pungli, misalnya.

Terlebih, kata Rudy, tak ada lagi satu pihak pun di Indonesia yang benar-benar memedulikan transportasi massal.

"Proyek busway tak jalan hingga detik ini, tidak ada penduduk Jakarta yang berunjuk rasa di Gedung Balaikota atau kantor Kementerian Perhubungan tuh. Jangan-jangan bila busway Kota-Blok M ditutup untuk dijadikan lajur motor, juga tak ada yang peduli," ujarnya.

Ditegaskan Rudy, fenomena terbaru dalam dunia transportasi massal, yakni penutupan Kereta Parahyangan, juga tidak disikapi dengan serius oleh para pemangku kepentingan.

Selain para railfans yang berteriak-teriak, memang ada anggota DPR yang bersuara lantang? Atau, apakah Menteri Perhubungan juga bersuara kritis? Tidak ada tuh?" katanya.

Ketidaksempurnaan kompetisi antara kereta dan travel, kata Rudy, mungkin sudah diketahui oleh para pengambil kebijakan.

"Para pejabat itu sudah tahu kok bila kereta memakai BBM industri tetapi travel disubsidi. Nah, ketika kebijakan begitu lama diambil, meski demi kepentingan kereta api, itu tandanya mereka tak peduli," kata Rudy.

Jadi, Rudy seolah berharap transportasi massal benar-benar mati dan kacau-balau. Ketika seluruh jalan macet total, semua orang beralih dari mobil ke motor.

Dan, ketika trotoar tak lagi dapat diinjak manusia karena harus mengalah dengan motor, mungkin saat itulah baru kita orang Indonesia mau benar-benar memikirkan kembali pentingnya transportasi massal," katanya.

Sumber : Kompas, 07.05.10.

18 Mei 2010

[EN-SEA] "NOL" Cuts Quarterly Loss 60pc To US$98 Million As Sales Rise 36pc


SINGAPORE's Neptune Orient Lines (NOL) experienced a first quarter net loss that narrowed 60 per cent year on year to US$98 million down from the $245 million same quarter loss suffered last year.
But revenue was up 36 per cent to $2.1 billion from $1.5 billion in the same period last year while losses on core earnings before interest and taxes (EBIT) amounted to $74 million.

"The result, while reflecting improvement, still is not satisfactory," said NOL chief executive Ron Widdows. "

But the increase in volume and revenue provides a foundation for turning around our performance as the global economy recovers and we begin to see the effects of rate and asset utilisation improvement, particularly in the transpacific trade."

NOL's container shipping subsidiary, APL, saw revenue increase 39 per cent year on year to $1.8 billion in the first quarter, which represented 85 per cent of NOL's overall sales and a two per cent growth in its average revenue per FEU to $2,519.

APL lifted 46 per cent more volume in the first quarter to 701,000 FEU more than 481,000 FEU moved in the previous year, reported Bloomberg.

Revenue from NOL's terminal business was up 40 per cent over the previous year to $157 million while volumes increased 42 per cent.

Notably financial results for NOL's container shipping and terminals business will be presented together from the second quarter onwards. APL Logistics saw revenue increase 23 per cent year on year to $296 million.

NOL expects to return to profit this year if the "operating environment" continues to improve, said a company statement. For the full year, however, NOL is expected to incur a loss of $95 million according to Bloomberg, on the basis of an average of 17 analyst estimates it compiled.

Source : HKSG, 17.05.10.

[ID-OTH] HK : Cerita Ducati Melakukan Pendekatan Komunal

KOMPAS.com - Sebelum tahun 1996, Ducati, produsen sepeda motor premium asal Bologna, Italia, sempat mengalami masalah serius. Penjualan terus digerogoti oleh kompetitor, terutama produsen dari Jepang, Eropa dan Amerika.

Ditambah lagi karena kesulitan cash flow, banyak supplier yang tidak bisa dibayar. Pengiriman barang ke konsumen tersendat bahkan sampai tidak mampu lagi untuk dilaksanakan.

Kualitas produk juga terus memudar. Di masa itu, bisnis memang sangat susah sehingga pemiliknya harus melego assetnya ke Texas Pacific Group (TPG), perusahaan private equity dari Amerika.

Setelah masuk mengambil alih Ducati, TPG langsung menaruh bekas konsultan McKinsey, Frederico Minoli, untuk posisi CEO yang bertugas untuk melakukan gebrakan turnaround di perusahaan.

Langkah yang dilakukan setelah tahun 1996, bisa dilihat dari beberapa aspek namun dari kesemua yang dilakukan, mulai dari perluasan portofolio, pemangkasan jaringan distribusi, dan aktivitas branding yang dilakukan, satu yang menjadi benang merah adalah orientasinya yang komunal.

Minoli ketika itu bertujuan untuk mengambil kembali konsumen yang lari ke pesaing dan sekaligus memperbesar basis konsumen yang ada. Bagaimana caranya?

Menggunakan basis pelanggan (Minoli menyebutnya ’fans’) yang ada yang terbukti loyal dan mengkomunitaskan mereka kedalam sebuah wadah yang dinamakan Ducatisti.

Di sini Minoli percaya bahwa Ducati bukanlah sebuah motor, namun sebuah pengalaman mengendarai motor. Seperti yang ia katakan ”Cita-cita saya adalah untuk membawa Ducati dari ’logam bermekanik’ ke entertainment dan experience, dari motorcycle ke motorcycling.”

Sejak tahun 1997, Ducatisti mulai berkeliaran ke mana-mana, dan mereka memang pada dasarnya bukan hanya pengendara sepeda motor premium, tapi mereka adalah fans yang menggunakan aksesoris dan merchandise yang bermerek Ducati.

Ducatisti ini menjadi komunitas tersendiri. Komunitas penggemar (‘fans’) Ducati, yang terkumpul dari mana-mana, bukan saja pembeli, namun juga karyawan di dalam perusahaan dan para dealer.

Bahkan ketika Ducati membuka flagship store-nya di New York, orang-orang awam mungkin terkejut karena di sana tidak ada SPG karena yang ada malah tenaga ahli yang telah berpengalaman lama di dalam dunia motor, yang ternyata adalah anggota komunitas Ducatisti.

Langkah strategis lainnya adalah pembentukan Desmo Owners Club (DOC) yang dibuat bersama Ducatisti, sebagai referensi utama untuk pooling para fans yang tergila-gila dengan motor Desmodromic yang merupakan ciri khas Ducati.

Klub yang non-profit ini juga ditujukan untuk mengkonek anggota yang memiliki interest dan antusiasme yang sama mengenai merek Ducati.

Dengan masuk ke DOC ini, anggota bisa kenalan dengan anggota lain, berpartisipasi dengan event-event yang diselenggarakan, dan mendapat benefit dari layanan ekslusif, mulai dari diskon merchandise sampai tiket Superbike Championship.

Perluasan Portfolio Produk

Satu hal yang juga dilakukan oleh Minoli adalah pembenahan produk portofolio.

Di masa restrukturisasi bisnisnya, di akhir tahun 1990an Ducati semakin kerja keras untuk membenahi produknya, bukan saja dengan meluncurkan model baru, namun juga melakukan inovasi baru dari segi teknis dan desain sehingga dapat menonjolkan keunikan yang lebih solid ketika dilawan oleh pesaing dari Jepang (yang bermain di mass market seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki), Eropa (yang bermain di kelas premium seperti BMW dan Triumph), dan juga Amerika (Buell dari Harley Davidson).

Perluasan portfolio ini termasuk langkah agresif untuk main di produk yang bermargin tinggi. Maka dari itu, Ducati melakukan ekspansi dari produk motor (di lini kategori naked, superbike, sport touring, dan dual) ke produk komplementer yang terkait dengan motor seperti aksesoris motor dan apparel, yang mana keduanya menjadi kebutuhan Ducatisti.

Produk-produk dibawah Ducati Gear ini diproduksi dengan berkolaborasi dengan perusahaan Dainese, yang membuat jaket kulit untuk balapan, sarung tangan, sepatu, helm, t-shirt, topi, dan memorabilia lainnya.

Untuk memproduksi itu semua, langkah yang dilakukan Ducati pada saat itu adalah lewat pembangunan platform untuk kolaborasi dengan supplier. Dalam hal ini, biaya produksi dan logistik sebesar 85% di outsource ke pihak ketiga.

Dengan ini, Ducati pada akhirnya hanya fokus di design, perakitan mesin dan motor, dan quality test. Beberapa komponen baru yang ditambahkan untuk motornya di co-develop dan co-create bersama dengan supplier dan Ducatisti lewat platform yang dimiliki.

Untuk mendekatkan diri dengan konsumen dan memaksimalkan penjualan di tingkat ritel, Ducati ketika itu juga memangkas Jumlah dealer dari 165 (pada tahun 1996) menjadi 61 (pada tahun 2000).

Sebagai langkah restrukturisasi biaya, jumlah dealer yang dikurangi digantikan oleh internet. Jaringan distribusi melalui online dan offline ini merupakan gebrakan yang berani mengingat langkah tersebut dipandang radikal.

Meskipun demikian, produk mereka, MH900e, merupakan sepeda motor pertama di dunia yang diluncurkan dan dijual lewat internet dan terbukti menjadi sukses ketika itu.

Low-Budget High Impact Branding

Setelah punya komunitas, produk dan komplementer untuk komunitas yang diciptakan bersama Ducatisti, langkah yang dilakukan oleh Ducati ketika itu adalah mempayungi semua kegiatan branding melalui “World of Ducati” secara physical (offline) dan virtual (online).

Berbagai kegiatan offline untuk mengkonek para Ducatisti dilakukan atas sponsor Ducati. Contohnya di acara World Ducati Weekend, para anggotanya bisa balapan antar satu sama lain, mengunjungi pabrik Ducati, dan juga museum Ducati di Bologna.

Ducatisti juga bisa ikut balapan antar anggota di dunia online, lewat video games dan online racing, yang mana kesemuanya bukan hanya meningkatkan kehadiran Ducati di tengah komunitasnya, namun juga menciptakan revenue tambahan.

Langkah branding yang dilakukan untuk me-refresh pendapat orang tentang Ducati dilakukan pula lewat iklan testimonial oleh Ducatisti sendiri, termasuk karyawan, dealer, dan pengguna Ducati.

Selain itu, untuk menonjolkan karakter merek lifestyle-nya, Ducati juga berkolaborasi dengan brand lifestyle berkelas mulai dari rumah lelang Sotheby, DKNY, Harrod’s dan sebagainya.

Langkah marketing yang juga sangat cerdik adalah ketika ia melakukan product placement di beberapa film box office seperti Matrix Reloaded, Blade II, dan sebagainya.

Ducati: Sebuah Contoh Praktek New Wave

Di bawah Minoli, sejak 1996 Ducati memang membukukan berbagai prestasi yang sangat luar biasa. Sampai tahun 2001, pertumbuhan perusahaan setiap tahunnya berada di angka dua digit, terutama didorong oleh keberhasilannya menjual kategori Superbike dan Naked (Ducati Monster).

Pertumbuhan perusahaan secara rata-rata dari tahun ke tahun pada saat masa restrukturisasi (1996-2001), adalah 25 persen jika dilihat dari unit motor yang terjual, 31 persen untuk revenue, dan 41 persen untuk operating margin.

Keberhasilan Ducati ketika itu diperoleh karena pemantapan karakter merek secara keseluruhan ditambah oleh perluasan portofolio, pembenahan distribusi, dan efisiensi pabrik.

Namun diluar itu semua, pendekatan komunal menjadi sentral. Bahkan salah satu jajaran direktur dibawah Minoli langsung adalah direktur komunitas, bukti bahwa fungsi untuk menangani komunitas dipandang sangat strategis untuk Ducati.

Seperti yang diakui oleh Minoli, langkah pendekatan community marketing yang memang terbukti low-budget, high impact, karena dengan demikian kontribusi Ducati untuk aktivitas pemasaran menjadi relatif lebih sedikit.

Dengan adanya wadah untuk Ducatisti, otomatis yang bekerja adalah para ducatisti sendiri. Dalam hal ini Minoli mengatakan “The Ducatisti work on our behalf, in a manner of speaking. This is the brilliance of it.”

Di sini dia juga menceritakan tentang bagaimana seorang ducatisti yang juga seorang jurnalis di Daily Telegraph di Inggris suatu hari memuat cerita tentang aktivitas rally Ducati Vintage, di halaman depan.

Aktivitas tersebut dilakukan oleh anggota komunitas dan dimuat oleh jurnalis yang juga anggota komunitasnya. Semua dilakukan bukan atas inisiatif perusahaan, namun anggota komunitas. Dan tentunya hal ini terwujud karena Ducati memberikan kebebasan bagi para Ducatisti untuk “own the brand.”

Ducati adalah sebuah contoh yang menggambarkan bagaimana di Dunia New Wave yang serba horizontal seperti sekarang, langkah melakukan channeling yang paling tepat adalah lewat pendekatan komunal.

Maka dari itu kami katakan bahwa Place is Communal Activation, di mana perusahaan berusaha untuk mengaktifkan komunitasnya lewat connector yang ada di physical (offline) dan virtual (online).

Kalau sudah ada connector untuk komunitas, tentunya melakukan aktivitas pemasaran apa saja akan menjadi lebih mudah.

Bagaimana Pendapat Anda?
Oleh : Hermawan Kartajaya (HK),Waizly Darwin
Sumber : Kompas, 15.10.09.