05 September 2011

[050911.ID.BIZ] Mantap Berbisnis Kargo, Pos Indonesia Raup Untung Rp76 Miliar

JAKARTA: PT Pos Indonesia mencatat pertumbuhan bisnis kargo sebesar 21% dengan meraup keuntungan Rp76 miliar pada semester I tahun ini.

Direktur Utama PT Posindo I Ketut Mardjana mengatakan saat ini permintaan pengiriman kargo setiap hari mencapai 35-40 ton. Dia menargetkan permintaan meningkat hingga lebih dari 100 ton, atau naik 50% pada musim Lebaran tahun ini

“Kami ingin ke depan bisnis kargo menjadi andalan mengingat potensinya yang sangat besar,”katanya kepada Bisnis usai acara peresmian kemitraan layanan tiket Garuda-PT Pos hari ini.

Menurut Ketut, bisnis logistik memang sangat menjanjikan. Meski begitu, lanjutnya, unit logistik belum berkontribusi besar bagi omzet PT Pos jika dibandingkan dengan unit lain seperti mailing dan financial delivery.

“Sepanjang Juli 2011, pendapatan dari unit logistik sebesar Rp 76 miliar atau 8% dari total pendapatan PT Pos,”ungkapnya.

Rencananya, imbuh Ketut, PT Pos akan segera mempercepat proses pemisahan (spin off) unit bisnis kargo guna memaksimalkan keuntungan dari sektor tersebut.

“Sejauh ini kami masih memprioritaskan perbaikan sistem teknologi informasi sebagai landasan operasional dan menunda rencana pemisahan unit logistik hingga tahun depan,”jelasnya.

Ketut mengatakan PT Pos masih mencari perusahaan logistik potensial yang bakal diakuisisi. Pihaknya lebih memilih mengembangkan perusahaan yang sudah ada alih-alih membidani badan usaha baru.

Ketut menambahkan, PT Posindo akan menggandeng Garuda Indonesia guna memaksimalkan bisnis kargo. Menurut Dia, kajian teknis akan dibahas usai Lebaran.

“Selambat-lambatnya pada pertengahan 2012 sudah bisa beroperasi. Garuda juga berencana mendatangkan freighter tahun depan,”katanya.

PT Garuda Indonesia Tbk akan mendatangkan satu pesawat kargo (freighter) pada awal 2012 dan membeli empat freighter secara bertahap hingga 2015.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan Garuda akan mulai mengoperasikan freighter berbadan sedang jenis Airbus 330 pada awal 2012. Garuda, sambungnya, tidak akan lagi mengandalkan pesawat penumpang jenis Boeing 737-400 yang dimiliki untuk dijadikan freighter.

“Garuda baru akan mendatangkan satu pesawat freighter pada 2012, empat pesawat akan menyusul didatangkan secara bertahap hingga 2015,”ungkapnya.

Menurut Emirsyah, Garuda akan memanfaatkan pendanaan yang diperoleh dari sindikasi tujuh perbankan senilai US$55 juta. Garuda, lanjutnya, akan mengoptimalkan potensi pasar pengiriman barang guna mengembangkan bisnis kargo maskapai berpelat merah tersebut.

“Kontribusi profit bisnis kargo masih rendah padahal potensi pasarnya sangat besar. Sejauh ini Garuda baru mengandalkan pesawat penumpang untuk mengangkut kargo,”ucapnya.

Emirsyah mengatakan sudah saatnya Garuda berkonsentrasi pada bisnis kargo terutama di pasar domestik. Menurutnya, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang gemuk membutuhkan konektivitas pengiriman barang yang efisien.

“Kami juga ingin membuat Garuda kompetitif di pasar kargo internasional. Pelan-pelan saja, setiap tahun akan kami datangkan freighter,”pungkasnya. (faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, 22.08.11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar