04 Maret 2012

[040312.ID.BIZ] Kereta Api : Bangun Automatic Train Protection, Kemenhub Butuh Rp1 Triliun


JAKARTA: Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan butuh dana Rp1 triliun dalam 3 tahun untuk pengadaan Automatic Train Protection yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis demi keselamatan perjalanan kereta api.

Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan Automatic Train Protection (ATP) ini akan dipasang di lokomotif penggerak kereta serta stasiun-stasiun kereta di seluruh Tanah Air.

ATP ini adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan kereta api seusai dengan kondisi jalan apabila kecepatan kereta api melebihi batas kecepatan yang diijinkan atau masinis melanggar sinyal. Dengan demikian dapat meminimalisasi kecelakaan,” kata Hermanto, Jumat, 2 Maret 2012.

Dia menjelaskan dana yang dibutuhkan untuk memasang alat keselamatan kereta api ini senilai Rp1 triliun yang dimulai tahun ini hingga 3 tahun ke depan. ATP ini akan dipasang di 424 stasiun kereta api di seluruh Indonesia, 350 lokomotif kereta rel diesel dan 400 kereta rel listrik.

“Seluruh dananya akan berasal dari APBN, kami sudah usulkan demi mengantisipasi kecelakaan kereta api,” tutur Hermanto.

Menurut Hermanto, biaya pengadaan ATP ini sebenarnya lebih kecil ketimbang ATP yang berasal dari negara asalnya, di Eropa, harga lebih mahal. Untuk memasang 1 ATP di lokomotif, dibutuhkan dana Rp1 miliar.

Saat ini, lanjutnya, sudah dilakukan uji coba pemasangan ATP di 18 stasiun di lintas Putuarjo-Solo  dan 17 lokomotif, diantaranya untuk kereta Pramex dipasang tiga ATP, KA Madiun Jaya dua ATP, dan KA Inspeksi dua ATP. Setelah uji coba, alat ATP ini akan langsung dipakai

“Untuk uji coba ini, dana yang sudah terpakai Rp20 miiar. Kami targetkan, kalau dananya tersedia seluruhnya yakni Rp1 triliun, akan terpasang seluruhnya pada 2015,” tutur Hermanto.

Hermanto menjelaskan sistem persinyalan yang dilengkapi dengan ATP ini, dalam 4 detik sistem ini akan memberitahukan masinis untuk mengurangi kecepatan jika masinis tidak mengurangi kecepatan padahal sudah mendeteksi sinyal muka kuning.

Selanjutnya, setelah melewati sinyal muka, bila kecepatan KA masih melebihi kecepatan maksimum maka ATP akan langsung melakukan service brake.

Selama aspek tidak aman (merah pada sinyal muka), maka ATP akan bekerja secara otomatis sehingga ATP akan langsung melakukan emergency brake (penghentian mendadak).(api)

Sumber : Bisnis Indonesia, 02.03.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar