27 Maret 2012

[270312.ID.OTH] PLN Punya Utang Rp 18 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji mengatakan, PLN mempunyai kewajiban utang beserta bunga mencapai Rp 18 triliun pada 2012. Ini lantaran investasi yang dilakukan PLN harus didanai dengan utang.

Kenapa utang, karena listrik kita kan dibuat relatif murah, kalau hanya dari pelanggan saja kita defisit, jadi harus disubsidi.

-- Nur Pamudji

"Kalau utang PLN kita masih bayar Rp 18 triliun per tahun. Ya, kelistrikan kita ini dibangun kebanyakan dari utang. Kenapa utang, karena listrik kita kan dibuat relatif murah, kalau hanya dari pelanggan saja kita defisit, jadi harus disubsidi," kata Nur di sela-sela rapat kerja pemerintah dengan Badan Anggaran DPR, di DPR, Jakarta, Sabtu (24/3/2012).

Nur mengatakan, return on asset (ROA) PLN hanya 3%. Angka tersebut termasuk kecil ketimbang perusahaan listrik di Thailand yang bisa sampai 8%. Dengan besarnya persentase ROA itu, perusahaan listrik pun bisa menggunakan dana internalnya untuk investasi.

"Sehingga mereka bisa memupuk dana untuk investasi sehingga dari dana internal saja mereka bisa melakukan investasi-investasi," tegasnya.

Dengan ROA yang rendah, kata Nur, investasi PLN pun harus didanai dari utang. PLN tidak bisa lagi hanya mengandalkan dana internal sehingga akhirnya punya kewajiban utang dan bunga sebesar Rp 18 triliun.

"Utang plus bunga itu Rp 18 triliun setahun dalam tahun 2012, dan itu harus kita bayar," tambahnya.

Menurutnya, jumlah utang tersebut kemungkinan akan terus bertambah ke depannya.

"Sehingga mau tidak mau kita akan terbebani utang," pungkas Nur.

Sumber : Kompas, 24.03.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar