07 November 2020

[071120.ID.BIZ] Inilah Sejarah Dan Pemilik Burger King di Indonesia

 

KONTAN.CO.ID - Unggahan Burger King menjadi topik yang ramai dibicarakan oleh warganet di Indonesia.

Dalam unggahan di Instagram pada Rabu (5/11/2020) tersebut, Burger King meminta masyarakat untuk mendukung pelaku usaha yang juga kompetitornya yakni McDonald's.

Takhanya itu, Burger King juga meminta masyarakat untuk memesan makanan dari gerai lainnya seperti Flip Burger, Carl's Jr, Wendy's, J.co, Klenger Burger, KFC, CFC, Domino's Pizza, Pizza Hut, dan lainnya hingga warteg (warung Tegal).

Sebab, pandemi corona membuat industri makanan dan minuman juga terdampak. Lantas, seperti apa sejarah Burger King dan siapa pemiliknya di Indonesia?

Dirangkum dari laman Britannica, Burger King adalah jaringan restoran spesialis hamburger terbesar kedua di Amerika Serikat setelah McDonald's. Di awal abad ke-21, Burger King mengklaim memiliki sekitar 14.000 toko di hampir 100 negara. Kantor pusatnya berada di Miami, Florida.

Menurut perusahaan, Burger King didirikan tahun 1954 oleh James W. McLamore dan David Edgerton di Miami. McLamore dan Edgerton menjual waralaba pertama mereka pada tahun 1959, dan Burger King segera menjadi restoran waralaba yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.

Pada 1963, waralaba Burger King pertama dibuka di luar Amerika Serikat yakni di Puerto Rico. Selanjutnya, Burger King terus mengalami banyak perubahan kepemilikan dan tata kelola perusahaan.

Pada 1967, perusahaan tersebut dijual ke Pillsbury Company, yang, pada akhir 1970-an, membawa masuk Donald N. Smith, mantan eksekutif McDonald's, untuk merevitalisasi Burger King dengan memperluas menu dan memperketat kontrol pemegang waralaba.

Pada 1989, Pillsbury sendiri diakuisisi oleh perusahaan Inggris Grand Metropolitan (Grand Met) PLC. Grand Met menjadi Diageo PLC setelah mergernya dengan pembuat bir Irlandia Guinness PLC pada tahun 1997.

Lalu, pada 2002 Diageo menjual Burger King kepada konsorsium pemodal ekuitas swasta, yaitu Grup Texas Pasifik, Bain Capital, dan Goldman Sachs Capital Partners.

Pada 2010, 3G Capital, sebuah grup investasi yang dikendalikan oleh miliarder Brazil, Jorge Paulo Lemann, mengambil alih perusahaan tersebut dengan cara membeli dengan leverage.

Kemudian, tahun 2012, saham Burger King dijual kembali ke publik, tetapi 3G tetap memiliki kepentingan pengendali.

Pada 2014, Burger King Worldwide bergabung dengan perusahaan donat dan jaringan restoran makanan cepat saji Kanada, Tim Hortons. Hal itu membuat perusahaan induk baru bernama Restaurant Brands International dibentuk.

Hamburger besar bernama Whopper adalah produk andalan Burger King. The Whopper diperkenalkan pada tahun 1957, pada saat pesaingnya McDonald's masih hanya menjual hamburger kecil.

Pemilik Burger King di Indonesia

Dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id (18/8/2014), awalnya pemilik Burger King di Indonesia adalah PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) melalui anak usahanya PT Sari Burger Indonesia (SBI) sebagai pengelola Burger King.

Namun, MAPI melakukan divestasi atau mengurangi kepemilikan sahamnya di SBI untuk mengejar skala ekonomis.

Dengan cara tersebut, investasi yang dibutuhkan untuk membuka gerai menjadi lebih ringan lantaran MAPI sebagai pemegang saham minoritas investasinya tidak sebesar mitra baru MAPI tersebut.

Selanjutnya, dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id, (15/10/2014), MAPI telah menandatangani perjanjian investasi dengan QSR Indoburger Pte. Ltd.

Namun, kini MAPI masih memiliki saham Burger King sebesar 33,52% berdasarkan laporan perusahaan periode Juni 2020. Nilai investasi yang dimiliki dengan penempatan ini adalah Rp 86,62 miliar.

Sumber : Kontan, 07.11.2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar