20 Februari 2010

[ID-BIZ] Pemilik "Bank Eksekutif" Menyerah

Keluarga Widjaja, pemilik PT Bank Eksekutif Tbk (Eksekutif) mengaku tidak mempunyai dana untuk memperkuat modal banknya. Karena itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan agar pemegang saham pengendali mencari investor baru.

Demikian diungkapkan oleh Deputi Direktur Pengawasan Bank I Mubarakah kepada media di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (19/02/2010). "Kita memutuskan agar pemegang saham mencari investor baru karena memang investor lama sudah tidak kuat lagi. Tidak punya dana atau give up," ujar Mubarakah.

Jika nantinya mendapatkan investor baru, lanjut Mubarakah, pemegang saham lama akan menyerahkan seluruh kepemilikannya. "Mereka akan memberikan 100% seluruh kepemilikannya dan saham milik publik tetap," tambahnya.

Mubarakah juga mengakui saat ini Recapital Advisor tengah melakukan due dilligence dengan Bank Eksekutif. Berbagai pemberitaan tentang Bank Eksekutif hari ini, menurut Mubarakah tidak menyurutkan minat Recapital untuk membeli bank tersebut.

"Info yang saya terima sampai hari ini, mereka (Recapital) tidak ada masalah. Malah sudah sampai kepada financial due dilligence ke daerah-daerah," tambahnya. BI memberikan jangka waktu untuk pemegang saham agar segera mencari investor sampai dengan tanggal 31 Mei 2010.

"Jika tidak bisa, maka akan dilakukan sikap tegas. Kita tidak akan menambah waktu lagi," jelasnya. Lebih lanjut Mubarakah mengatakan saat ini yang masih menjadi kendala di Bank Eksekutif adalah masalah Non Performing Loan (Rasio Kredit Bermasalah/NPL).

"NPL Bank Eksekutif tercatat tinggi, namun masih dibawah 15%," katanya. Permasalahan NPL tersebut dikarenakan macetnya kredit-kredit properti dan kredit kendaraan bermotor di bank tersebut. "Mereka kita harapkan sampai dengan 31 Maret 2010 bisa menyelesaikan masalah tersebut (NPL)," tegas Mubarakah.

Sementara Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengakui saat ini beberapa investor yang berminat terhadap Bank Eksekutif adalah dari lokal. "Sejauh ini semua lokal," imbuhnya. Darmin juga mengungkapkan kronologi Bank Eksekutif masuk dalam pengawasan intensif BI.

Darmin menjelaskan, Bank Eksekutif menjelang akhir tahun 2009 lalu sempat memburuk. Pada November, BI mengultimatum manajemen agar menambah modal sehingga CAR bisa meningkat menjadi 8%. Seminggu kemudian, manajemen Bank Eksekutif menambah modal sehingga CAR bisa di atas 10%.

Namun bank tersebut masih dibelit tingginya NPL. BI pun akhirnya memberi ultimatum kepada Bank Eksekutif untuk memperbaiki kondisinya hingga 31 Maret 2010.

Berdasarkan situs resmi Bank Eksekutif, Pemilik Bank tersebut yakni : Lunardi Widjaja (53,15%), Lusiana Widjaja (10,29%),  Irawati Widjaja  (4,99%), Sinthyawati Widjaja  (4,99%), Setiawan Widjaja  (4,82%), Publik (21,76%).

Sumber : Detikcom, 20.02.10.

1 komentar:

  1. Lunardi Widjaja (53,15%), Lusiana Widjaja (10,29%), Irawati Widjaja (4,99%), Sinthyawati Widjaja (4,99%), Setiawan Widjaja (4,82%), Publik (21,76%). mereka semua banjingan....tukang tipu

    BalasHapus