07 Mei 2011

[070511.ID.SEA] Indonesia Kaji Tempatkan Pasukan Di Somalia

JAKARTA: Pemerintah Indonesia mengkaji penempatan pasukan di Somalia yang ditujukan bagi pengamanan kapal-kapal berbendera Indonesia yang melintas di perairan negara tersebut.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan opsi penempatan pasukan dimungkinkan, karena saat ini KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah berisi 800 tentara masih berada di wilayah Teluk Aden.

KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah merupakan kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani.

Kedua kapal perang tersebut berada di perairan Somalia pasca kasus pembajakan kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk yang mengangkut nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1,5 triliun dari dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Sedikitnya 20 awak kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia berhasil dibebaskan pada 1 Mei lalu setelah disandera perompak Somalia selama hampir 50 hari. Dalam pembebasan ini, pihak Samudera Indonesia mengeluarkan uang tebusan hingga Rp40 miliar.

“Combine task force menjadi pertimbangan kami. Komandan combine task force tersebut saat ini hingga 3 bulan ke depan adalah Singapura. Kita punya dua kapal perang yang memungkinkan untuk dilakukan operasi tingkat lanjut,” ujarnya di sela-sela pembukaan KTT Asean hari ini.

Dia menuturkan satu pasukan Indonesia saat ini berada di Oman dan tengah mempersiapkan diri mengawal Sinar Kudus yang melanjutkan perjalanan ke Rotterdam, Belanda.  Adapun, kapal kedua memungkinkan untuk bergabung dengan Combine Task Force.
“Atau bisa saja kita melakukan penempatan pasukan [di Somalia]. Namun, hal itu masih kita lihat dan hitung, karena menempatkan satu kekuatan,  ya costly,” lanjutnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, selain pembajakan MV Kudus, pada 30 April lanu Somalia membajak tanker MT Gemini milik perusahaan kapal Glory Singapura. Dalam kapal yang membawa 28 ribu ton minyak sawit mentah dari Indonesia menuju Kenya itu ada sedikitnya 13 pelaut Indonesia.

Di antara 25 awak kapal tanker itu selain 13 orang WNI, perompak Somalia menyandera 12 kru kapal lainnya. Mereka adalah lima warga China, empat warga Korea Selatan, dan tiga warga Burma. (spr)

Sumber : Bisnis Indonesia, 07.05.11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar