06 Desember 2012

[061212.ID.BIZ] PROYEK MRT: Wah! Pinjaman JICA Ditinjau Ulang


JAKARTA--Kementerian Keuangan berencana mereview pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar 120 miliar Yen sebelum kembali merumuskan cost sharing antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, mengatakan review struktur pinjaman MRT lebih penting dibandingkan pembahasan seputar pembagian beban biaya pembangunan MRT.

"Yang lebih penting, struktur pinjamannya dulu yang direview bukan bagi-baginya," katanya di Kemenkeu, Selasa (04/12).

Seperti diberitakan Bisnis, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pemerintah menggunakan skema cost sharing pembangunan MRT sebesar 70% ditanggung oleh pusat dan 30% ditanggung daerah.

Adapun berdasarkan nota keuangan dan APBN 2013, telah ditentukan bahwa 42% beban biaya pinjaman tersebut ditanggung oleh pemerintah pusat dan diwujudkan dalam bentuk hibah kepada pemerintah DKI Jakarta. Sedangkan 58% lainnya harus ditanggung Pemda DKI Jakarta. Alokasinya pada 2012 dan 2013 mencapai masing-masing Rp1,57 triliun dan Rp3,05 triliun.

Bambang menjelaskan review loan JICA a.l. mencakup perhitungan ulang mengenai besaran anggaran untuk proyek MRT dan termin komitmen pinjaman yang disepakati.

"Ya strukturnya. Apakah besarnya anggaran untuk proyek MRT itu sudah tepat, apakah tidak berlebihan, apakah terminnya terlalu memberatkan. Lebih baik di situ dulu, sebelum kita bicara berapa yang ke pusat, berapa yang ke DKI Jakarta," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kemenkeu Ayu Sukorini menuturkan bola direview atau tidaknya pinjaman JICA untuk MRT ada di tangan Gubernur DKI Jakarta.

"Karena kan pemerintah menarik pinjaman JICA atas permintaan Pemda DKI Jakarta. Jadi bolanya ada di beliau (Jokowi)," katanya.

Porsi pembagian cost sharing sebesar 42% pusat dan 58% DKI Jakarta, kata Ayu, merupakan keputusan Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KPPI).

Dia menjabarkan komitmen loan JICA untuk MRT yang sudah disepakati mencakup jasa teknis persiapan proyek (engineering service) senilai 1,86 miliar yen dan konstruksi MRT fase I senilai 4,81 miliar yen.

"Tenornya kalau JICA biasanya panjang. Repayment itu 40 tahun," tuturnya. (Bsi)

Sumber : Bisnis Indonesia, 04.12.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar