03 Juli 2013

[030713.ID.OTH] Buku Ini Ungkap Cara Money Laundering Yakuza di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Yakuza, sebuah kelompok kejahatan terorganisir di Jepang, dulunya sangat disegani. Namun, kini kelompok kejahatan itu sedang mengalami masa-masa surut karena tak bisa lagi menemukan pergerakannya di dalam negeri. Walhasil, luar negeri pun menjadi tujuan untuk mencari uang.

"Satu di antara negara yang menjadi tujuan adalah Indonesia terutama negara kita ini ekonominya sedang booming," demikian disampaikan Richard Susilo, pengarang buku 'Yakuza Indonesia', dalam konferensi pers di Sushi Tei, Plaza Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2013.

Richard, yang juga berprofesi sebagai wartawan ini, mengungkapkan awal ketertarikannnya mendalami Yakuza serta bagaimana kelompok tersebut berasimilasi dengan masyarakat dan mencari uang dengan memanfaatkan segala cara. Satu di antaranya dengan cara menikahi perempuan yang berasal dari negara lain dengan tujuan untuk menggunakan jalur tersebut mengembangkan usaha mereka.

Pertama kali menginjakkan kakinya di Jepang pada tahun 1983, pria yang juga konsultan bisnis ini, mengatakan, sedikitnya sudah sekitar dua triliun rupiah uang Yakuza sudah masuk ke Indonesia melalui metode money laundering atau pencucian uang.

"Saya membuat buku ini dengan tujuan untuk memperingatkan masyarakat agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu dan merusak negara ini hanya karena uang," jelasnya. Ia pun memberikan beberapa contoh bentuk money laundering yang dilakukan pihak Yakuza dan semuanya diungkap dengan gamblang dalam buku yang diterbitkan oleh satu dari penerbit Kompas Gramedia. Buku ini akan segera tersedia di gerai toko Gramedia pada 14 Juli mendatang.

Pernah bekerja sebagai pialang saham, Richard memberikan beberapa cara Yakuza memanfaatkan ekonomi Indonesia untuk kepentingan mereka. "Satu di antaranya dengan membangun perusahaan fiktif," jelasnya.

Tinggal selama puluhan tahun di Jepang bukan berarti melunturkan nasionalisme Richard. Ini terbukti dengan dirinya masih memegang paspor Indonesia. "Kalau saya bukan warga Indonesia, saya tidak akan peduli dengan negara ini. Melalui buku Yakuza Indonesia, saya memberikan edukasi ke masyarakat mengenai Yakuza serta memahami metode bagaimana mereka bekerja," jelas peraih gelar MBA (Master of Business Administration) dari Universitas Newport, Amerika Serikat.


Sumber : Bisnis Indonesia, 01.07.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar