06 Juli 2013

[060713.ID.BIZ] Harga Tiket Murah, Dahlan Takut KAI Bangkrut

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan terkejut dengan tarif kereta rel listrik (KRL) yang kini lebih murah. "Saya takut PT Kereta Api Indonesia (KAI) bangkrut, masa dari Stasiun Juanda ke Stasiun Manggarai, Jakarta, cuma Rp 2.000," ujarnya sambil tertawa, di Stasiun Manggarai, Senin, 1 Juli 2013.

Ia pun menceritakan pengalamannya melakukan perjalanan dari Stasiun Juanda pagi ini. Menurut Dahlan, ada satu hal yang harus menjadi kebiasaan para penumpang KRL kelak. Selama ini, penumpang terbiasa menyerahkan tiket di sebelah kanan. "Sekarang masyarakat harus tahu, tiketnya sekarang di-tap di sebelah kiri," ujarnya.

Dahlan memprediksi pendapatan dari tiket KRL bulan ini akan merosot dengan penerapan tarif progresif. Namun, ia yakin, pada bulan berikutnya, pendapatan akan meningkat setelah masyarakat mengetahui murahnya tarif KRL.

KAI dan KCJ mengganti tiket kertas menjadi tiket kartu elektronik untuk semua perjalanan KRL commuter line di Jabodetabek sampai lintas Maja. Uji coba dilakukan pada 8 April-30 Juni 2013, dengan jumlah transaksi penjualan tiket dengan kartu elektronik sebanyak 200 ribu per hari.

Dengan e-ticketing yang mulai diterapkan hari ini, ada dua jenis tiket perjalanan yang dijual. Pertama, tiket single tripuntuk satu kali perjalanan. Kedua, tiket multi-trip atau berlangganan dengan sistem potong saldo sesuai perjalanan. KAI dan KCJ menyarankan masyarakat menggunakan kartumulti-trip untuk mengurangi antrean di loket.

Penerapan e-ticketing dengan single trip dan multi-trip tersebut juga diikuti pemberlakuan tarif progresif dengan public service obligation (PSO). Penumpang hanya dikenai tarif Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp 500 untuk setiap tiga stasiun berikutnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan menjelaskan, dengan tarif progresif, harga tiket perjalanan KRL akan lebih murah. Tarif KRL untuk rute Jakarta-Bogor yang semula Rp 9.000 sekarang menjadi Rp 5.500 dengan tarif progresif.

Sumber : Tempo, 01.07.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar