18 Januari 2013

[180113.ID.SEA] PELINDO I-IV : Matangkan Konsep Pendulum Nusantara


JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia I-IV terus mematangkan implementasi konsep Pendulum Nusantara meski konsep ini masih dipertanyakan keefektifannya untuk menekan biaya logistik di pelabuhan.

"IPC atau PT Pelindo II sebagai motor utama penggerak Pendulum Nusantara memastikan semua pihak akan mendapatkan keuntungan dari penerapan sistem ini, termasuk bagi asosiasi-asosiasi terkait," ujar Direktur Utama IPC (Pelindo II) RJ Lino, Jumat (11/1/2013).

Lino menambahkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo II) atau IPC bersama Pelindo I, III, dan IV terus mematangkan implementasi konsep Pendulum Nusantara sebagai upaya mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh nusantara.

Konsep yang sangat didukung oleh Kementerian Perhubungan ini akan melibatkan enam pelabuhan besar di Indonesia sebagai hub utama, yakni Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Papua.

Selama ini, arus perdagangan domestik dengan menggunakan kapal kontainer besar masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah, sementara di wilayah Indonesia bagian timur jumlahnya sangat sedikit.

Penggunaan kapal-kapal kecil di wilayah Indonesia bagian timur membuat harga barang di wilayah tersebut jauh lebih tinggi dibanding wilayah barat.

Pendulum Nusantara ini, imbuhnya, diharapkan dapat mewujudkan sistem distribusi barang yang efisien dan terintegrasi. Sistem ini nantinya mengakomodasi kapal dengan kapasitas minimum 3.000 TEUs, ukuran yang dinilai efisien untuk menurunkan harga logistik.

Melalui manajemen yang terintegrasi, kapal-kapal ini setiap harinya akan beroperasi di enam pelabuhan besar yang tersebar di sepanjang Indonesia dalam waktu yang telah dijadwalkan.

Pendulum Nusantara juga menjadi solusi yang efektif dalam mencegah berlayarnya kapal berkapasitas kosong dari satu tempat ke tempat lainnya.

Walau begitu, kapal-kapal kecil tetap dapat beroperasi. Keenam pelabuhan besar yang telah ditunjuk tadi akan menjadi pusat pelabuhan dari distribusi barang di area sekitarnya.

Hal ini kemudian akan mempersingkat waktu dan mempermudah distribusi logistik di tiap-tiap wilayah Indonesia.  (ra)

Sumber : Bisnis Indonesia, 11.01.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar