23 Januari 2013

[230113.ID.BIZ] Stasiun KA Dikembangkan Dengan Pola TOD


JAKARTA—Pengembangan kawasan dengan mengusung konsep transit oriented development (TOD) dinillai sudah mendesak untuk dilakukan saat ini, terutama di stasiun-stasiun kereta api Jabodetabek.

Pola pembangunan kawasan yang berusaha menggabungkan area perumahan dan komersil yang memaksimalkan akses pada transportasi publik ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi di Ibu Kota.

“Kalau ada kemauan dari PT Kereta Api Indonesia, serta bisa disiapkan lahan untuk mengembangkannya, seharusnya dalam satu sampai dua tahun ke depan, TOD sudah bisa berjalan,” ucap Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit hari ini, Kamis (17/1/2013).

Lahan-lahan milik PT KAI yang berada di sekitar stasiun, tutur Danang, merupakan lahan potensial untuk dikembangkan pembangunan seperti rumah susun, apartemen, perkantoran, juga pusat perbelanjaan. Dengan begitu, akses langsung masyarakat pada transportasi juga akan lebih mudah.

MTI mencatat beberapa stasiun dengan jumlah penumpang tertinggi atau mencapai 20.000 penumpang/hari merupakan kawasan yang bisa dikembangkan. Sebagai stasiun tujuan, Senen, Tanah Abang, Sudirman, Djuanda, Gondangdia, dan Kota bisa menjadi nominasi untuk pengembangan konsep TOD.

Sebagai stasiun asal, Bogor, Bojong Gede, Citayam, Depok Baru, dan Bekasi, jelasnya, bisa dimaksimalkan pembangunan hunian dalam ukuran massif.

“Pemerintah harus berbicara dengan pengembang. Misalkan untuk gedung perkantoran di kawasan sekitar yang saat ini tingginya hanya tiga lantai, ditambah menjadi delapan lantai. Lahan-lahan parkir juga bisa dimaksimalkan fungsinya,” kata Danang.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Setyo Maharso. “Harus dalam waktu dekat TOD sudah bisa dilakukan. Lahan-lahan milik PT KAI di sekitar stasiun bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Dia menilai seiring dengan perkembangan zaman, TOD dibutuhkan sebagai upaya mengatasi tingginya kepadatan yang ada. Tanpa merinci, Setyo mengatakan pembangunan baru di sekitar kawasan akan berdampak pula pada kenaikan nilai properti di sekitarnya. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 17.01.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar