13 November 2013

[131113.ID.SEA] Lamongan Tambah Dermaga Kargo Rp1,2 Triliun

Bisnis.com, SURABAYA - PT Lamongan Integrated Shorebase (LIS) berencana membangun dermaga khusus kargo umum guna mengimbangi pengembangan industri di Jawa Timur bagian utara.

Nilai investasi dermaga baru itu diprediksi Rp1,2 triliun dan fisik bangunan ditarget mulai dikerjakan 2014. Selain menunjang industri, proyek itu sekaligus mengatasi beban berlebih dermaga yang ada.

Direktur Umum PT LIS M. Faiz Junaidi menguraikan satu dermaga eksisting semula digunakan untuk kapal kargo dan kapal penunjang kegiatan pengeboran lepas pantai. Namun, tahun ini hanya kapal lepas pantai yang terlayani.

"Tahun lalu masih ada kapal barang yang sandar, tahun ini semua kapal penunjang pengeboran dan aktivitas lepas pantai. Jadi kami memang sudah overload," jelasnya saat dihubungi Bisnis dari Surabaya, Senin (11/11/2013).

Kapal penunjang aktivitas lepas pantai, sambungnya, biasa membawa orang dan alat penunjang proyek. Bentuknya bisa besi hingga peralatan yang diperlukan untuk aktivitas lepas pantai lainnya.

"Kami mendahulukan kapal offshore karena sudah kontrak. Karenanya kami merencanakan membangun satu dermaga lagi untuk general cargo yang belum terlayani," tambah pria yang juga menjabat Asisten Ekonomi Pembangunan Pemkab Lamongan itu.

Lamongan Shorebase merupakan pelabuhan umum yang dibangun di Jawa Timur bagian utara. Fasilitas di pelabuhan itu di antaranya dermaga (jetty) sepanjang 250 meter dan lebar 50 meter. Kedalaman di sekitar fasilitas itu 9 meter dari permukaan air laut.

Faiz menguraikan dermaga lama tetap untuk kapal penunjang aktivitas lepas pantai. Setiap tahun kapal jenis ini yang sandar bisa 1.500 unit. Sedangkan untuk kapal muatan umum (general cargo) dibuatkan dermaga sepanjang  300-500 meter.

"Itu diprediksi memerlukan Rp1,2 triliun termasuk untuk pendalaman draft hingga 16 meter. Nanti investor dengan sistem konsesi yang membangun. Targetnya awal tahun depan mulai dan selesai 2015," jelasnya.

Lamongan Shorebase saat ini dikerjasamakan dengan PT Eastern Logistics. Faiz menilai pengembangan dermaga baru nantinya juga mengandeng perusahaan tersebut.

Pengembangan pelabuhan di utara Jawa Timur tidak hanya di Lamongan. Tak jauh dari daerah yang terkenal akan kulinernya itu ada Pelabuhan Gresik dan Java Integrated Industrial And Ports Estate di Manyar, Gresik.
Pelabuhan Gresik yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III sedang memperbesar kapasitas terminal curah cair. Sedangkan fasilitas yang ada saat ini untuk kapal pelayaran rakyat, kargo umum dan kayu.

Sedangkan proyek di Manyar yang melibatkan Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk menggabungkan kawasan pelabuhan dan industri. Kawasan itu dalam tahap pematangan tanah.

Faiz menilai kedua pelabuhan yang sedang dikembangkan itu tidak akan mematikan Lamongan Shorebase. Pasalnya, kawasan industri yang ditunjang berbeda. "Kami sebagai pelabuhan umum menunjang kawasan industri di Lamongan yang lebih dari 5.000 hektare dan di Tuban yang sekitar 1.000 hektare," jelasnya.

Selain itu, akses jalan di Pantai Utara antara kawasan industri dengan pelabuhan relatif tidak banyak kendala. Meski demikian peningkatan jalan tetap perlu dilakukan bila Lamongan Shorebase yang memiliki kawasan 140 hektare beroperasi penuh.


"Saat ini kawasan pelabuhan dan penunjangnya seperti gudang masih menempati 60 hektare," jelasnya. "Kami berani kembangkan karena pasti ada sinergi kawasan industri dengan pelabuhan."

Sumber : Bisnis Indonesia, 11.11.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar