10 Februari 2015

[100215.ID.BIZ] Ada Andil Charoen Pokphand Dibalik Proyek Terminal Curah Kering Terbesar di Asean



Bisnis.com, SURABAYA—Proyek pembangunan terminal transit curah kering terbesar di Asean oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada akhirnya memakan dana investasi tak kurang dari US$87 juta. 

Modal tersebut berasal dari PT Pelindo III senilai US$47 juta, untuk pembelian dua unit grab ship unloader senilai US$20 juta, pembangunan dermaga senilai US$12 juta, serta pembangunan conveyor seharga US$15 juta.

Selain itu, modal proyek yang digarap di Terminal Teluk Lamong (TTL) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu juga dibantu oleh PT Nusa Prima Logistik sejumlah US$40 juta. Nusa Prima Logistik adalah perusahaan milik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Pada 2014 perusanaan itu diakuisisi Charoen bersama dengan PT FKS Multi Agro Tbk. melakukan kerja sama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Perusahaan itu diakusisi senilai Rp1,24 miliar.

Rencananya, pada tahun depan kapasitas curah kering TTL sudah dapat ditambah 5 juta ton.

Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto menjelaskan proyek 10 hektare itu akan dilengkapi dengan sembilan unit silo dan tiga unit warehouse yang dapat menampung 200.000 ton curah kering. Selain itu, akan dibangun juga dermaga sepanjang 250 meter sebagai pelengkap gudang.

 “Pembangunan fasilitas ini akan dilakukan bersamaan. Saat ini kami sedang melakukan pemancangan tiang untuk dermaga yang diharapkan bisa selesai dalam 8 bulan ke depan,” katanya, Selasa (10/2/2015).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua unit grab ship unloader di TTL akan didatangkan pada Mei. Adapun, komoditas yang akan dilayani di terminal itu nantinya hanya jagung, kedelai, gandung, kacang-kacangan, dan beberapa komoditas pertanian lain.

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.02.15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar