25 Agustus 2012

[250812.ID.SEA] Terminal Kalibaru : Kementerian Perhubungan Dituding Sandera Proyek


JAKARTA: National Maritime Institute (Namarin) menyatakan pembangunan Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok mulai memperlihatkan tanda-tanda ketidakjelasan.

Direktur Namarin Jakarta Siswanto Rusdi mengatakan sesuai dengan jadwal yang sudah diungkapkan Dirut Pelindo II/IPC RJ.Lino,dan dikutip berbagai media massa, groundbreaking seharusnya sudah dilakukan Juli lalu namun hingga kini kegiatan itu mangkrak.

"Hal ini diakibatkan oleh belum adanya keputusan Kementerian Perhubungan terkait batas waktu konsesi yang diminta oleh Pelabuhan Indonesia II selaku pelaksana proyek," ujarnya melalui siaran pers kepada Bisnis, Rabu malam (2/8/2012).

Dia mengatakan sikap Kemenhub yang hingga kini belum memutuskan batas waktu konsesi, Kemenhub sesungguhnya telah menyandera proyek Kalibaru.

Siswanto yang juga juru bicara Tim Pengawas Independen Proyek Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru, Jakarta Utara, itu mengungkapkan sikap Kemenhub terasa sangat bertentangan dengan berbagai pernyataan yang sering dilontarkan oleh instansi tersebut yang menyatakan bahwa jika terminal Kalibaru tidak segera dibangun, Pelabuhan Tanjung Priok akan mengalami stagnasi yang parah sehingga perekonomian nasional dapat terganggu.

“Yang terjadi, dengan alasan belum tuntasnya studi terkait masa konsesi Kalibaru, pembangunan terminal Kalibaru kini terkatung-katung. Kemenhub ini maunya apa sih?” kata Siswanto.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut mengungkapkan penyiapan pelabuhan perlu studi yang matang terkait bagaimana kebutuhan dari pelabuhan yang akan di bangun tersebut.

Siswanto mengusulkan agar pembangunan terminal peti kemas Kalibaru dapat diselamatkan dan kembali dapat berjalan sesuai jadwal.

Dia mengatakan perlu dipikirkan skenario alternatif,  yakni salah satunya dengan melibatkan operator terminal peti kemas yang saat ini beroperasi di Tanjung Priok.

“Caranya dengan melibatkan operator terminal eksisting untuk membangun Kalibaru sebagai bagian dari peningkatan kapasitas Tanjung Priok,” ujarnya. (bas)

Sumber : Bisnis Indonesia, 02.08.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar