16 Februari 2013

[160213.ID.OTH] Meteor Rusia Terbesar Setelah Meteor Siberia


SRIPOKU.COM - Dalam satu abad terakhir, meteor yang meledak di Rusia, Jumat (13/2/2013) pagi kemarin, adalah benda langit terbesar yang jatuh ke Bumi.

"Meteor Rusia merupakan yang terbesar sejak 1908 ketika sebuah meteor menghantam Tunguska, Siberia," demikian pernyataan yang dirilis NASA di situs web resmi lembaga tersebut.

Margaret Campbell-Brown, seorang astronom dari Universitas Ontario, Kanada, mengatakan, objek tersebut mungkin berasal dari sabuk asteroid yang berada antara Mars dan Jupiter.

Meteorit yang jatuh sampai permukaan kemungkinan berupa batu yang juga mengandung nikel dan besi.

Meteor tersebut diperkirakan berdiameter 15 meter dan seberat 7.000 ton. Namun, saat meledak ukuran lebih kecil karena sebagian massanya telah terbakar saat menembus atmosfer Bumi.

Berdasarkan data rekaman infrasonik di jaringan pemantau senjata nuklir menunjukkan bahwa meteor itu melepaskan kekuatan ratusan kiloton energi.

Kekuatannya jauh lebih besar ketimbang senjata nuklir yang baru saja diuji coba Korea Utara.

Para ahli di NASA memperkirakan, meteor melesat dengan kecepatan 18 kilometer per detik. Sementara Akademi Sains Rusia memperkirakan meteor meledak di ketinggian antara 30-50 kilometer di atas permukaan tanah.

Kekuatan ledakannya mencapai ratusan kiloton atau setara puluhan bom nuklir sehingga gelombang kejutnya sampai menghancurkan kaca-kaca bangunan di bawahnya.

Laporan terakhir sudah 1.200 orang menjadi korban luka-luka akibat ledakan tersebut. Umumnya, korban terkena pecahan kaca bangunan.


Mengingatkan Tunguska

Peristiwa ledakan meteor di atas Kota Chelyabinsk, Rusia bagian tengah itu mengingatkan kembali peristiwa Tunguska yang terjadi di daratan Siberia pada 30 Juni 1908.

Saat itu, sebuah benda langit yang diduga meteor atau pecahan komet juga meledak di udara.

Sebagai perbandingan, objek yang meledak di Tunguska pada ketinggian 5-10 kilometer dan dari objek berdiameter sekitar 100 meter.

Kekuatan ledakannya diperkirakan setara 10-15 megaton TNT atau 1.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima.

Akibat ledakan yang begitu dahsyat, hutan seluas 2.150 kilometer persegi hangus terbakar. Ledakan juga diperkirakan menimbulkan gempa di darat sekuat 5 Skala Richter dan terdengar dari ribuan kilometer.

Hanya saja, karena terjadi di daerah pedalaman, tidak tercatat jatuhnya korban dalam peristiwa Tunguska ini.

Sumber: Nature-SP, 16.02.13

SRIPOKU.COM - Dalam satu abad terakhir, meteor yang meledak di Rusia, Jumat (13/2/2013) pagi kemarin, adalah benda langit terbesar yang jatuh ke Bumi.

"Meteor Rusia merupakan yang terbesar sejak 1908 ketika sebuah meteor menghantam Tunguska, Siberia," demikian pernyataan yang dirilis NASA di situs web resmi lembaga tersebut.

Margaret Campbell-Brown, seorang astronom dari Universitas Ontario, Kanada, mengatakan, objek tersebut mungkin berasal dari sabuk asteroid yang berada antara Mars dan Jupiter.

Meteorit yang jatuh sampai permukaan kemungkinan berupa batu yang juga mengandung nikel dan besi.

Meteor tersebut diperkirakan berdiameter 15 meter dan seberat 7.000 ton. Namun, saat meledak ukuran lebih kecil karena sebagian massanya telah terbakar saat menembus atmosfer Bumi.

Berdasarkan data rekaman infrasonik di jaringan pemantau senjata nuklir menunjukkan bahwa meteor itu melepaskan kekuatan ratusan kiloton energi.

Kekuatannya jauh lebih besar ketimbang senjata nuklir yang baru saja diuji coba Korea Utara.

Para ahli di NASA memperkirakan, meteor melesat dengan kecepatan 18 kilometer per detik. Sementara Akademi Sains Rusia memperkirakan meteor meledak di ketinggian antara 30-50 kilometer di atas permukaan tanah.

Kekuatan ledakannya mencapai ratusan kiloton atau setara puluhan bom nuklir sehingga gelombang kejutnya sampai menghancurkan kaca-kaca bangunan di bawahnya.

Laporan terakhir sudah 1.200 orang menjadi korban luka-luka akibat ledakan tersebut. Umumnya, korban terkena pecahan kaca bangunan.


Mengingatkan Tunguska

Peristiwa ledakan meteor di atas Kota Chelyabinsk, Rusia bagian tengah itu mengingatkan kembali peristiwa Tunguska yang terjadi di daratan Siberia pada 30 Juni 1908.

Saat itu, sebuah benda langit yang diduga meteor atau pecahan komet juga meledak di udara.

Sebagai perbandingan, objek yang meledak di Tunguska pada ketinggian 5-10 kilometer dan dari objek berdiameter sekitar 100 meter.

Kekuatan ledakannya diperkirakan setara 10-15 megaton TNT atau 1.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima.

Akibat ledakan yang begitu dahsyat, hutan seluas 2.150 kilometer persegi hangus terbakar. Ledakan juga diperkirakan menimbulkan gempa di darat sekuat 5 Skala Richter dan terdengar dari ribuan kilometer.

Hanya saja, karena terjadi di daerah pedalaman, tidak tercatat jatuhnya korban dalam peristiwa Tunguska ini.

Sumber: Nature-SP, 16.02.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar