12 Oktober 2011

[121011.ID.BIZ] La Nina Datang, Harga Batu Bara Terbang


SYDNEY: Curah hujan tinggi yang membuat banjir terbesar tahun lalu dan menyebabkan kenaikan harga batu bara kokas mungkin terulang.

Biro Meteorologi Australia melaporkan kemungkinan 65%-75% curah hujan di atas rata-rata terjadi di Queensland Utara pada sisa tahun ini.

Penyebabnya adalah siklus cuaca La Nina yang mendinginkan temperatur laut dan kuatnya angin bisa terjadi pada kuartal keempat.

Analis Citigroup yang dipimpin Daniel Hynes mengatakan prospek terganggunya pasokan dari eksportir terbesar dunia akan menguatkan harga batu bara hingga lebih dari 20%.

Jika kondisinya separah musim panas lalu harga bisa jadi ke kisaran US$350 per metrik ton.

Efek La Nina sebelumnya, yang mengakibatkan bencana alam paling mahal bagi Australia, membuat tambang batubara ditutup dan melambungkan harga ke rekor US$330 per ton pada Juni.

"La Nina yang terjadi tahun lalu mendekati rekor, menjadi yang terkuat kedua sejak 1917-1918," kata Andrew Watkins, manajer biro prediksi iklim.

Sinyal kenaikan harga disampaikan Macquarie Group Ltd  bulan lalu yang mengatakan kurangnya persediaan di pabrik baja juga bisa menaikkan derajat kepanikan sejalan ramalan datangnya La Nina yang menganggu pasokan.

Sementara itu BHP Billiton Ltd, produsen batu bara kokas terbesar di dunia yang memiliki tambang Bowen Basin di Queensland, mencatat lonjakan laba 30% dari bahan bakar selama tahun fiskal 2011 karena tingginya harga akibat pemangkasan pasokan.

"Dampak di pasar batu bara kokas sangat besar jika Bowen Basin tidak beroperasi," kata Richard Knights, seorang analis pertambangan pada Liberum Capital Ltd di London.

Sebuah periode gangguan pasokan berkepanjangan, katanya, berarti kenaikan tajam dalam harga kontrak triwulan berikutnya. (Taufikul Basari)(api)

Sumber : Bisnis Indonesia, 12.10.11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar