06 Februari 2012

[060212.ID.BIZ] KA Batu Bara: Pemprov Kaltim Segera Teken MoU Dengan Kalimantan Railways

BALIKPAPAN: Pemerintah Provinsi Kaltim akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kalimantan Railways, perusahaan bentukan Rusian Railways, guna merealisasikan pembangunan rel kereta api batu bara dengan nilai investasi sekitar US$1,8 juta, sekitar Rp16 triliun.

Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Kaltim Yadi Sabiannoor mengatakan ada perubahan nilai investasi rel kereta sepanjang total 185 kilometer yang terbentang dari Kaltim hingga Kalteng. Hal itu  karena pembangunan di Kaltim hanya dilakukan sepanjang 160 kilometer, sehingga nilai investasinya direvisi dari US$2,4 juta menjadi US$1,8 juta.

“Nanti sisanya [investasi] akan ditanamkan di Kalteng yang kemungkinan direalisasikan pada 2015 mendatang,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin malam 6 Februari 2012.

Penandatanganan kesepakatan itu akan ditandatangani besok dan dihadiri oleh Dirjen Perkeretaapian dan juga perwakilan dari Kementerian Perekonomian. Yadi mengatakan baru dua lembaga itu yang memberikan konfirmasi kedatangan pada panitia terkait acara penandatanganan kesepakatan itu.

Mengenai penolakan yang diutarakan oleh Gubernur Kalteng Agustian Teras Narang, Yadi mengatakan hal itu merupakan penundaan yang bersifat sementara. Dia menerangkan Kalteng sedang melakukan pembuatan jalur kereta di wilayahnya yang nantinya akan disambungkan dengan jalur kereta yang akan dibangun oleh Kalimantan Railways.

“Itu yang dikatakan Sekda Provinsi Kalteng ketika melakukan pertemuan bersama Kementerian Perekonomian dan Kaltim,” ujarnya.

Namun, Yadi kembali menegaskan bahwa persetujuan investasi dengan Kalimantan Railways merupakan hak dari Kalteng. Dirinya hanya menyampaikan apa yang pernah diutarakan ketika mengikuti rapat bersama membahas tentang pembangunan rel kereta api itu.

Yadi menerangkan target pengerjaan fisik pembangunan rel kereta api akan dilakukan pada 2013 karena pada tahun ini pihak Kalimantan Railways baru akan merampungkan proses perizinan. Selain itu, investor  perlu  membebaskan lahan milik masyarakat yang kemungkinan terkena jalur perlintasan kereta.

Menurut rencana, pembangunan rel akan selesai pada 2016 di seluruh Kaltim yang membentang dari Kutai Barat menuju Balikpapan. Untuk itu, dirinya mengatakan kemungkinan realisasi pembangunan di Kalteng baru bisa dilakukan pada 2015 karena menunggu proses penyeesaian di Kaltim terlebih dahulu. (bas)

Sumber : Bisnis Indonesia, 06.02.12.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar