08 Februari 2012

[080212.ID.BIZ] Pabrik NOKIA: Pangkas 4.000 Pekerja, Nokia Relokasi ke Asia


HELSINKI: Produsen mobile phone asal Finlandia Nokia Oyj berencana memangkas sekitar 4.000 pekerja di pabrik-pabriknya di Hungaria, Meksiko, dan Finlandia untuk mempercepat pengiriman perangkat dan lebih dekat dengan pemasok.

Dalam situs Bloomberg tertera perakitan perangkat akan dipindah ke pabrik di Asia, kawasan tempat sebagian besar pemasok komponen berada. Pabrik Salo, Finlandia yang berdiri pada 1979 memproduksi smartphone untuk pasar Eropa.

Pekan ini Chief Executive Officer Nokia Oyj Stephen Elop mengumumkan strategi perusahaan pada tahun lalu bahwa Nokia akan memproduksi handset yang menjalankan piranti lunak Windows Phone dari Microsoft Corp. Pabrik Salo terhindar dari putaran pertama PHK dan tawaran outsourcing. Dua bentuk ini melanda para insinyur yang bekerja untuk piranti lunak ponsel Nokia Symbian yang produksinya kian menurun. 

 
Penjualan smartphone turun 25% menjadi 77,3 juta unit akhir tahun lalu karena pelanggan menjauhi Symbian. Nokia yang berbasis di Espoo Finlandia memperkenalkan handset Lumia yang menjalankan Windows Phone enam minggu sebelum 2011 berakhir. Pada 26 Januari perusahaan mengatakan telah menjual lebih dari 1 juta perangkat sampai saat ini.

Nokia juga membuat smartphone di Beijing dan Korea Selatan. Pada 1 Desember perusahaan mengatakan akan mulai memproduksi Lumia 710 di pabriknya di Manaus, Brazil. Pengapalan pertama handset Lumia dibuat di sebuah pabrik Compal Electronics Inc di Taiwan.

Menurut situs perusahaan, Nokia punya sembilan pabrik handset, termasuk satu pabrik yang sedang dibangun di Hanoi. Bulan lalu dia menjual pabrik Rumania yang sudah tutup kepada De'Longhi SpA, produsen peralatan dapur dari Italia. Perusahaan mengatakan ponsel low-end yang dibuat di pabrik itu diproduksi untuk lebih dekat dengan pemasok dan pasar besar.

Pada 29 September tahun lalu, Nokia mengatakan pabrik Salo, serta pabrik di Komarom, Hungaria dan Reynosa, Meksiko, sedang ditinjau dan dapat bergeser dari perakitan dan kemasan. (sut)

Sumber : Bloomberg, Bisnis Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar