03 Juli 2012

[030712.ID.LOG] Biaya Logistik : Pemerintah Siapkan Rute Tetap Angkutan Barang Di 6 Pelabuhan


JAKARTA—Untuk memangkas biaya logistik khususnya di pelabuhan hingga 50%, pemerintah akan membentuk Indonesia International Gateaway (IIG) berupa nusantara pendulum dengan menetapkan satu rute tetap pelayaran di enam pelabuhan utama.

Keenam pelabuhan utama yang ditentukan sebagai pelabuhan pendulum yakni Pelabuhan Belawan Medan, Batam, Makassar, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Priok Jakarta dan Sorong Papua.

“Dengan adanya nusantara pendulum di enam pelabuhan utama Tanah Air, biaya angkutan laut bisa ditekan,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam seminar Transport Infrastructure Indonesia hari ini, Rabu (27/6/6/2012).

Dia menambahkan pemerintah yakni Kementerian Perhubungan bersama-sama operator pelabuhan akan menetapkan satu rute pelayaran seperti pendulum yang punya rute tetap di enam pelabuhan utama.

“Nanti akan buat rute terjadwal di enam pelabuhan utama ini, pelabuhan yang lain akan mengikuti untuk mendorong ongkos pengiriman di pelayaran bisa turun,” kata Wamenhub.

Bambang menambahkan pihaknya akan menyiapkan grand disain berupa master schedul pembangunan di beberapa pelabuhan, salah satunya dengan penerapan inaportnet di enam pelabuhan utama.

“Kita sedang siapkan, akan ada grand disain, jadwal. Kapan akan dibangun misalnya pelabuhan Sorong kapan dibangun, tahun ini harus dimulai,” ucapnya.

Soal investasi, lanjut Wamenhub, yang akan menjadi penggerak utama adalah BUMN dan swasta. Pemerintah akan fokus ke public goods, misanya akses, break water di pelabuhan.

“Bentuk investasinya bisa public private partnership (ppp), ataupun murni swasta dan BUMN. INSA (Indonesia National Shipowner Association) sebagai operator angkutan dan Pelindo sebagai operator pelabuhan akan bekerjasama untuk memangkas ongkos angkutan kapal,” kata Bambang.

Menurutnya, sebagai tahap awal menyiapkan pendulum di enam pelabuhan ini, pihaknya bersama PT Pelindo II sudah menyiapkan soft infrastruktur berupa Inaportnet. Namun untuk saat ini hanya diberlakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan adanya Inaportnet ini, menurut Bambang, akan memperkecil kontak antara pemilik barang dan yang mengurusnya, sehingga tidak terjadi crowded dan dapat menekan biaya-biaya yang tidak diinginkan.

Bambang mengemukakan, upaya menghidupkan kapal nusantara pendulum yang akan bergerak dari Timur ke Barat dan sebaliknya dan akan diikuti oleh kapal-kapal sebagai feeder. Selama ini antara Pelindo I hingga Pelindo IV selaku operator pelabuhan memiliki harga dan tarif masing-masing. Kedepannya akan diterapkan tarif yang sama.

Untuk mewujudkannya, imbuh Bambang, perlu dilakukan pembenahan dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada agar bisa menjadi pelabuhan yang memadai dan dapat meningkatkan pelayanan dan sebentar lagi akan diluncurkan grand desainnya.

“Untuk perluasan Pelabuhan Kalibaru Tanjung Priok sedikitnya dibutuhkan anggaran Rp20 triliun, Batam Rp10 triliun, dan pembangunan pelabuhan Sorong Rp10 triliun, jadi ada sekitar Rp40 triliun yang dibutuhkan untuk infrastruktur pelabuhan,” ucap Bambang.

Menurutnya, dalam MP3EI, biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur pelabuhan US$13,08 miliar dengan 92 proyek yang tersebar di lima koridor ekonomi.

Bambang menargetkan dengan adanya nusantara pendulum, nantinya akan dapat menghemat pengeluaran hingga 1/3 dari biaya yang selama ini dikeluarkan dan diharapkan mampu menghemat biaya hingga 50% dari biaya logistik pelayaran ini. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.06.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar