05 Juli 2012

[050712.ID.LOG] Pelindo II: Bangun 3 Pelabuhan Rp 52,6 Triliun


JAKARTA: Guna menurunkan biaya logistik, sampai 2 tahun ke depan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan membangun tiga pelabuhan baru senilai total Rp52,6 triliun.

Ketiga pelabuhan itu adalah Pelabuhan Kalibaru Tanjung Priok senilai Rp22,6 triliun, Pelabuhan Sorong yang dibangun tahun ini Rp10 triliun, dan Pelabuhan Batam Tanjung Sawuh berkapasitas 4 juta Teus senilai Rp20 triliun yang dibangun tahun depan.

"Akhir Juli ini kami akan tandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan China Merchant Holding untuk membangun terminal kontainer dan terminal transhipment iron ore di Pelabuhan Batam," kata Direktur Utama PT Pelindo II RJ. Lino dalam diskusi Logistik Pelayaran dengan Kadin Indonesia, Selasa (26/6).

Dia menjelaskan iron ore (bijih besi) yang dapat diangkut dari pelabuhan terbaru di Batam ini berkapasitas 100 juta ton per tahun dengan nilai investasi US$2 miliar atau Rp20 triliun.

Ditargetkan sudah dapat ground breaking (peletakan batu pertama) pada 2013 dan mulai beroperasi pada 2015-2016. Kapasitas tampung terminal Pelabuhan Batam ini mencapai 4 juta Teus.

"China Merchant siap investasi sampai mayoritas," ucapnya.

Lino juga menyebutkan pada tahun ini pihaknya akan mulai membangun Pelabuhan Sorong, Papua. Pelabuhan ini menjadi koridor baru yang menghubungkan kawasan Indonesia Timur, Australia dan Amerika.

Sorong akan miliki kapasitas 700,000 Teus per tahun dengan nilai investasi Rp10 triliun. "Car terminal akan mampu menampung 750.000 unit dan ditarget selesai pada 2013," ucapnya.

Proyek lainnya, imbuh Lino, yakni Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok dengan nilai investasi US$4 miliar,  dimana tahap 1 investasi Rp22,66 triliun termasuk investasi jalan tol sepanjang 7 km dengan investasi Rp1,3 triliun. "Kita sudah dapat pinjaman dari Bank Mandiri Rp11 T."

Rencana pembangunan induk terdiri dari tiga terminal kontainer dan terminal bahan bakar minyak dan gas. "Awal Juli 2012 akan mulai konstruksi," tutur Lino.

Lino menambahkan pihaknya akan mencari mitra strategis untuk pengembangan Kalibaru ini yakni mitra yang dapat memberi nilai tambah bagi Indonesia seperti mendatangkan kapal berkapasitas besar.

"Kami tidak butuh mitra investor karena dari sisi finansial,  tetapi mitra yang bisa memberikan nilai tambah bagi Indonesia," ucapnya.

Menurutnya, Pelindo II menargetkan pendapatan Rp7 triliun pada 2012, karena Januari-Mei sudah mencatat Rp2,7 triliun.

Pendapatan pada tahun ini naik dibanding tahun lalu yang masih Rp5,1 triliun. "Kami targetkan profit di atas Rp2 triliun pada tahun ini," katanya.

Perwakilan World Bank Office Indonesia Henry Sandee mengatakan biaya logistik dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di  Indonesia lebih mahal dan lebih lama daripada biaya logistik dari pelabuhan di Indonesia ke luar negeri seperti Singapura.

Dia mencontohkan biaya pengiriman dari Tanjung Priok Jakarta ke Padang senilai US$600, sedangkan Tanjung Priok-Singapura hanya US$185. Bahkan pengiriman dari Tanjung Priok ke Banjarmasin butuh waktu 4-47 hari dengan biaya US$650.

"Logistik menjadi elemen penting untuk menjaga daya saing nasional, maka harus meningkatkan infrastruktur," ucap Henry.

Contohnya, imbuh Henry, biaya logistik dari Cikarang Bekasi ke Tanjung Priok Jakarta dengan jarak 55,4 km menalan biaya US$750, sedangkan di Malaysia, dari Pasir Gudang ke Tanjung Pelepas berjarak 56,4 km senilai US$450. (Bsi)

Sumber : Bisnis Indonesia, 26.06.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar